Museum Haft Tappeh
Museum Haft Tappeh
Museum Haft Tappeh berjarak 3 km dari jalan Ahvaz-Andimeshk dan 15 km di selatan Shush atau Susa di Provinsi Khuzestan, Republik Islam Iran. Museum ini merupakan salah satu situs arkeologi Iran yang paling penting.
Haft Tappeh (tujuh bukit) pertama kali digali oleh tim arkeologi Iran yang dipimpin oleh Dr. Ezzatollah Negahban. Situs ini pertama kali menarik perhatian menyusul ditemukannya dinding bata dan lemari besi ketika dilakukan proyek konstruksi.
Studi arkeologi awal menunjukkan bahwa situs tersebut adalah tempat penyimpanan tertua di dunia yang dibangun di atas kuburan penguasa Elam, Tapati Ahar. Dua lorong dan ruangan bawah tanah ditemukan di bagian utara situs bersama dengan ukiran batu dengan nama Tapati Ahar.
Bagian katakombe (sebuah ruangan atau jalan di bawah tanah yang biasanya digunakan untuk keperluan religius) menunjukkan bahwa ruangan ini dibangun untuk menampung banyak mayat. Sementara di ruangan yang agak kecil ditemukan benda-benda bernilai rendah. Hal ini menunjukkan bahwa katakombe bukan merupakan struktur kerajaan tetapi milik orang biasa.
Penggalian situs tersebut juga menghasilkan sisa-sisa kota Elamit yang dulu memiliki beberapa ziggurat dan berbagai bangunan kerajaan, makam dan kuil.
Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa dua serambi bertiang batu besar yang dikelilingi oleh sejumlah ruangan dan aula. Sebuah ruangan terletak di sebelah timur salah satu serambi bertiang, yang tampaknya merupakan tempat servis perhiasan. Sebagian besar benda yang ditemukan di dekat situs itu berasal dari era awal Elamit Tengah.
Struktur masif yang ditemukan di situs tersebut semuanya diperkirakan dibangun pada era yang sama. Inskripsi yang memuat nama Tapati Ahar telah meyakinkan beberapa ahli bahwa bangunan-bangunan itu dibuat pada masa pemerintahannya, namun tidak ada cukup bukti untuk memverifikasi waktu yang tepat saat ia berkuasa.
Museum Haft Tappeh, yang dibuka pada tahun 1974, menampung sekitar 1550 petroglif (gambar yang dibuat dengan membuang bagian permukaan batu dengan mengukir). Penggalian yang dilakukan Negahban menghasilkan sejumlah besar petroglif yang membawa prasasti runcing di Akkadia, milik raja Elamit. Petroglif berisi informasi tentang keyakinan agama, metode perdagangan dan hubungan politik, budaya dan sosial di masa itu.
Satu prasasti yang ditemukan di Haft Tappeh memuat cetakan segel milik Athibu, yang ditunjuk oleh Tapati Ahar sebagai walikota kota kuno Kabnak. Segel lain, yang ditemukan di situs itu, memakai nama dewa, Insusinak sar ilani. Para arkeolog juga menemukan berbagai bentuk pemakaman, termasuk pemakaman guci, pemakaman berkelompok, makam kerajaan dan mayat yang dikubur dalam peti mati dari tanah liat.
Guci, cangkir, dan mangkuk polos dan bermotif yang ditemukan di situs ini sebagian besar berwarna-warni dengan motif yang memiliki desain geometris.
Patung-patung hewan dan manusia serta benda-benda perunggu seperti belati, panah, kapak, jarum, kancing, paku, kait, pahat telah ditemukan di lokasi tersebut.
Lukisan-lukisan dinding yang ditemukan di Haft Tappeh adalah bentuk biru, merah, oranye, kuning, abu-abu, putih dan hitam bentuk geometris. Arkeolog juga menemukan banyak benda batu termasuk alat, batu mengukur, piring dan pisau.
Perhiasan yang ditemukan di situs ini termasuk kalung dan liontin bersama dengan tombol bundar dan persegi panjang yang terbuat dari tulang. Mosaik yang terbuat dari tulang, perunggu dan lazulite juga telah ditemukan, di mena memiliki pola geometris. (RA)