Bosscha Observatory | Lembang - Bandung - Indonesia
Bosscha Observatory is the oldest observatory in Indonesia.
The observatory is located in Lembang, West Java, approximately 15 kilometers (9.3 mi) north of Bandung.
*. Five large telescopes were installed in Bosscha :
1. The Zeiss double refractor
2. The Schmidt telescope
3. The Bamberg refractor
4. The Cassegrain GOTO
5. The Unitron refractor
During the first meeting of the Nederlandsch-Indische Sterrekundige Vereeniging (Dutch-Indies Astronomical Society) in the 1920s,
it was agreed that an observatory was needed to study astronomy in the Dutch East Indies.
Of all locations in the Indonesia archipelago, a tea plantation in Malabar, a few kilometers north of Bandung in West Java was selected.
The observatory is named after the tea plantation owner Karel Albert Rudolf Bosscha, son of the physicist Johannes Bosscha
and a major force in the development of science and technology in the Dutch East Indies,
who granted six hectares of his property for the new observatory.
Construction of the observatory began in 1923 and was completed in 1928.
The first international publication from Bosscha was published in 1922.
Observations from Bosscha were halted during World War II and after the war a major reconstruction was necessary.
On 17 October 1951, the Dutch-Indies Astronomical Society handed over operation of the observatory to the government of Indonesia.
In 1959 the observatory's operation was given to the Institut Teknologi Bandung and has been an integral part of the research
and formal education of astronomy in Indonesia.
*. Track by : Ryan Taubert - Pioneer
*. Equipment :
- DJI OSMO
- DJI Phantom 3 Pro
*. [Gravity Motions]
-- Aerial Photo & Videography --
- Phone : +62877 2277 4779
- gravitymotion79@gmail.com
- Bandung, Indonesia
.
90 Tahun Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Pada tanggal 7 Juni 1928 Pimpinan (NISV), K. A. R. Bosscha secara resmi menyerahkan fasilitas pengamatan astronomi terbesar dan termodern di Asia berupa Teleskop Refractor Ganda buatan Zeiss kepada Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereeniging untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pemajuan sains, terutama sains astronomi, dan untuk mengangkat peran ilmuwan di Nusantara. Penyerahan tersebut disaksikan oleh Gubernur Jenderal Pemerintah Hindia Belanda, A.C. D. de Graeff. Selanjutnya Direktur pertama Observatorium Bosscha, Dr.
J. G. E. G. Voute menjalankan program pengamatan yang segera menempatkan kontribusi Observatorium Bosscha pada peta perkembangan sains astronomi dunia. Pengamatan bintang ganda adalah salah satu program yang mendapatkan prioritas atas sejalan dengan lajunya perkembangan pada ilmu fisika bintang saat itu.
Pada dekade-dekade selanjutnya, Observatorium Bosscha mengalami berbagai peralihan status administratif. Sejak tahun 1951 Observatorium Bosscha menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung dan menjalankan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan berbagai dukungan Observatorium Bosscha terus bekerja keras dalam menyumbangkan hasil pengamatan dan penelitian astronomi kepada pemajuan ilmu astronomi, menyelenggarakan pendidikan tertier astronomi di Indonesia, berinteraksi konstruktif dengan komunitas astronomi internasional, dan
memberikan layanan pendidikan untuk masyarakat.
Agar Obsevatorium Bosscha dapat terus berfungsi secara optimal untuk memperoleh data astronomis berkualitas diperlukan kondisi langit yang bersih dan seminimal mungkin terganggu oleh polusi cahaya akibat cahaya lampu yang kurang tertata dengan baik. Seiring dengan perkembangan wilayah urban di sekeliling Lembang, sebagaimana dialami oleh banyak observatorium di dunia, polusi cahaya dan polusi udara telah menjadi tantangan terbesar untuk
Observatorium Bosscha.
Untuk memastikan keberlanjutan peran positif Observatorium Bosscha pada perkembangan sains di Indonesia maupun di dunia, maka Institut Teknologi Bandung mengundang upaya kerjasama dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat, instansi-instansi terkait, dan masyarakat untuk menjamin perlindungan terhadap kawasan Observatorium Bosscha dari dampak negatif perkembangan urban, dan untuk secara proaktif mengurangi polusi cahaya di kawasan cekungan Bandung melalui aturan-aturan tata cahaya yang akan disiapkan dan ditegakkan.
Diharapkan akan adanya aturan yang menjadi pengejawantahan lanjut dari Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung yang secara eksplisit menyebutkan perlunya melindungi Observatorium Bosscha sebagai kekayaan ilmu pengetahuan, budaya, dan fasilitas bersejarah.
Perlindungan dalam bentuk peraturan juga sebagai wujud apresiasi masyarakat, pemerintah, dan institusi terkait pada status Observatorium Bosscha sebagai Cagar Budaya Nasional yang disertifikasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 24 September 2018.
Sebagai catatan penting, kualitas langit yang baik, bersih dari polusi udara dan polusi cahaya, diperlukan secara lebih luas untuk kualitas hidup umat manusia, keanekaragaman hayati, dan kesetimbangan ekosistem, yang merupakan bagian amat penting dari pembangunan berkelanjutan, terutama di Indonesia.
Observatorium Bosscha | Lembang, Bandung 2017
Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV)
Video At :
Bosscha Observatory,
Lembang Village,
Subdistrict Of Lembang,
15 Km North Of Bandung City,
West Java Province,
Java Island - Republic Of Indonesia
Taken On :
Saturday 21 October 2017
By :
Suwarto Kartasoewarto Wartonet Production
The Independent Non Commercial - No Profit Channel
Of Natural Documentary Tourism Videos
With Oldies & Nostalgia Love Songs
AVCHD SDHC HDMI Blu-ray 2D Converted to 3D HD 1080p Dolby Surround Digital 5.1
Observatorium Bosscha (Bosscha Observatory) Lembang Bandung,Indonesia
Karena takut menjadi sasaran aksi vandallisme ( perusakan tangan tangan jahil ), tempat ini tidak dijadikan tempat piknik ( wisata/rekreasi ) dan diserahkan pengelolaan nya kepada Institut Teknologi Bandung ( ITB ).
Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi oleh UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.
Meski demikian, Observatorium Bosscha menerima kunjungan untuk umum hanya pada hari Sabtu saja dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00., Bosscha terletak di jalan Peneropong Bintang, Lembang Bandung.
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Penyandang dana utama adalah Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar. Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Bosscha Observatory Lembang Bandung - WISATA BANDUNG
Halo halo Wargi Bandung!!
Bdg Daily Vid kembali lagi nih barengan Shinta. Kali ini Shinta bakalan ngajak kalian wisata edukasi ke Bosscha di daerah Lembang Bandung. Mau tau ada apa aja? tonton aja deh videonya :D
Special Thank's to Bosscha Observatory
-------------------------------------------------------------------
Infobdg TV - Copyright 2016
infobdg.tv
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: Mobil Keluarga Kekinian? ALL NEW SUZUKI ERTIGA 2018 - NYANDU
-~-~~-~~~-~~-~-
Indonesia - United Kingdom Partnership in Astronomy
We celebrate the 70 years rich relationship between Indonesia and the United Kingdom, by gratefully acknowledging the wonderful research collaboration between Bosscha Observatory of the Institut Teknologi Bandung and the Jodrell Bank Centre of Astrophysics of Manchester University.
Untuk merayakan 70 tahun relasi yang indah antara Indonesia dan Kerajaan Inggris, dengan penuh syukur dan sukacita kami ceritakan kerjasama riset antara Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung dan Jodrell Bank Centre of Astrophysics Manchester University.
Wisata edukasi Bosscha Lembang Bandung, ayo belajar sambil berwisata????
Wisata edukasi Bosscha
Karena Zian sudah mendambakan lama untuk bisa pergi ke Bosscha. Nah karena kemarin sklian ke Bandung, jadilah kunjungan ini merupakan Field Trip Zian yang pertama di tahun ajaran ini.
Teman-teman, mau tau juga kan sejarah dan dalam ruangan Bosscha. Yuks mari nonton videonya????????????
_________________________________________________
Hallo teman-teman, welcome to Zian Zaliva channel. Channel ini berisikan video keseharian Zian dan Zaliva dalam beraktivitas dan belajar, selain untuk berbagi pengalaman dalam Zian dan Zaliva dalam berhomeschooling, juga keseruan Zian dan Zaliva saat mereview buku, mainan, koleks Zian dan Zaliva serta juga saat family time atau rekreasi????
Saat ini 2018 Zian berusia 9 tahun, dan setara dengan SD kelas 4, dan Zaliva usia 3tahun, setara dengan Preschool. Dan keluarga kami sepakat untuk menjalankan pendidikan dengan cara sekolah dirumah, atau homeschooling.????????
Semoga video-video ini dapat menjalin keakraban, berguna untuk mengispirasi dan juga memberikan energi positif untuk teman-teman, para orangtua dan semua usia yang menonton. Dan pastinya kami menanti saran dan masukannya yang membangun perkembangan channel Zian Zaliva.????
Oke teman-teman terimakasih yang sudah menonton dan memberi dukungan dengan LIKE, COMMENT dan SUBSCRIBE channel Zian Zaliva????????????
Have a great day and enjoy our videos????
Keep in touch us in
Ig @zian_zaliva
Email mariniez@gmail.com thanks for watching dan jangan lupa ya di Like, Comment dan Subscribe????
BOSSCHA OBSERVATORY LEMBANG
Teropong Bintang Terbesar Di Indonesia (Observatory Bosscha Lembang Bandung)
Tempat riset dan observatory penelitian tentang tata surya yang berada di Lembang, Bandung. Terdapat teropong bintang terbesar di Indonesia. Thanks for watching
Bosscha Observatory Vlog | Lembang Bandung
instagram
Muhamad Raka Pratama (
Azizzah Princess (
Fanny Melasari (
Fergio Rheynanda (
Piknik ke Obervatorium Bosscha ITB, Lembang, Bandung
Satu satunya stasiun pengamatan bintang di Indonesia ( 2016 )
Observatory Bosscha, didirikan 1923.
DJI Phantom 3
DPI Bandung
aerialbandung.tv
Meneropong bintang di observatorium bosscha
(Antara)-Pernahkah anda melihat teropong bintang yang sudah ada sejak zaman belanda?. anda dapat menemukannya di Kawasan Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Selain digunakan untuk mencari bintang dan planet yang ada di luar tata surya, teropong bintang terbesar dan bersejarah di indonesia ini kerap menjadi alat untuk melihat hilal yang dijadikan rujukan waktu awal Bulan Suci Ramadhan dan 1 Syawal.
copyright © AntaraTV
LKBN Antara - Indonesia
You can also see our video on :
1.Antaranews :
2.Youtube channel : (antara tv)
3.Yahoo :
4.Twiter :
5.Facebook: (fan page)
6.Mivo : (live streaming)
7.Vidio.com :
8.Instagram : antaratv
Uploader :
budywearsprada@yahoo.com
PERUM LKBN Antara
WismaAntara
@NewsRoom
Jl. Medan Merdeka Selatan 17
Sekretaris Redaksi :
contact person : Antara TV
Email : antaratv@antara.co.id
Telepon : 021 3802383
Fax : 021 3849442
Text : 0812-8563-4948
Boscha Observatorium Lembang Bandung Akan Dipindahkan Ke Kota Kupang
#ObservatoriumBosscha #Lembang
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.
Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Oleh karena itu, keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.
Saat ini, kondisi di sekitar Observatorium Bosscha dianggap tidak layak untuk mengadakan pengamatan. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan pemukiman di daerah Lembang dan kawasan Bandung Utara yang tumbuh laju pesat sehingga banyak daerah atau kawasan yang dahulunya rimbun ataupun berupa hutan-hutan kecil dan area pepohonan tertutup menjadi area pemukiman, vila ataupun daerah pertanian yang bersifat komersial besar-besaran. Akibatnya banyak intensitas cahaya dari kawasan pemukiman yang menyebabkan terganggunya penelitian atau kegiatan peneropongan yang seharusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minimal.
Polusi cahaya yang semakin mengganggu akibat dari pemukiman penduduk dan pusat bisnis di sekitar Lembang, Bandung melatarbelakangi rencana pemindahan Observatorium Bosscha. Untuk rencana pemindahannya, tim riset astronomi Institut Teknologi Bandung memilih Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Alasan dipilihnya Kupang sebagai tempat pengganti untuk Bosscha adalah langit di sana jauh lebih terang dibandingkan di Lembang sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Observatorium Bosscha saat ini (2012 - sekarang), Dr. Mahesana Putra.
Bosscha Observatory
GALAMEDIANEWS TV - Bosscha Observatory is the oldest observatory in Indonesia. The observatory is located in Lembang, West Java. Construction of the observatory began in 1923 and was completed in 1928.
Bosscha have five large telescopes were installed here, that is Zeiss double refractor, Schmidt telescope, Bamberg refractor, Cassegrain GOTO, and Unitron refractor.
VIDEO JOURNALIST
Sugiharto Purnama
Bosscha Observatory and Dusun Bambu, Lembang, Bandung, Indonesia - Best Travel Destination
Bosscha Observatory is the oldest observatory in Indonesia. The observatory is located in Lembang, West Bandung, West Java, approximately 15 kilometers north of Bandung. It is situated on a hilly six hectares of land and is 1,310 m above mean sea level plateau. In Bosscha Observatory you can see the stars in the sky from near and studying celestial bodies are beautiful. Also available in various types of telescopes here that you can use to see the star to the planet. In addition to enjoying the world of astrology, you also will be made to relax by the tea plantation atmosphere complete with fresh air! Satisfied enjoy Bosscha Observatory, you can switch to Dusun Bambu-Family Leisure Park. Tourist attractions Dusun Bambu combines cafe & restaurant, snacks, a variety of game and inn located in the region of Lembang, West Bandung. Guaranteed fun!
Mrlintasi Ledeng Lembang Hngga Ke Bosscha | Bandung, Jawa Barat 2017
Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV)
Video At :
Bosscha Observatory,
Lembang Village,
Subdistrict Of Lembang,
15 Km North Of Bandung City,
West Java Province,
Java Island - Republic Of Indonesia
Taken On :
Saturday 21 October 2017
By :
Suwarto Kartasoewarto Wartonet Production
The Independent Non Commercial - No Profit Channel
Of Natural Documentary Tourism Videos
With Oldies & Nostalgia Love Songs
AVCHD SDHC HDMI Blu-ray 2D Converted to 3D HD 1080p Dolby Surround Digital 5.1
Picnic to BOSSCHA OBSERVATORY - BANDUNG - WEST JAVA - INDONESIA
picnic with my son in bossha observatory 2013
Indonesia Bandung Bosscha Observatory Trip
This is a very good astronomy experience trip if you are traveling to Indonesia Bandung.
Menjelajahi Bosscha Observatory - By Lina Fatinah
Menjelajahi Bosscha Observatory Agst, 21 2014
: Lina Fatinah, Neidya Zulfa Noer El-Nashr, Ai Deti Niawati, Husna Zahara, Ma'rifah Larasati, Anipa Nur Safitry.
Lina Fatinah
@LinaFatinah_
Song: Bintang-bintang Sherina Munaf
WISATA EDUKASI BOSSCHA BARENG KELUARGA DI LEMBANG BANDUNG
Hi happy people.....maaf yaa baru upload video lagiii huhuuuu
Setelah sekian purnama akhirnyaaaa sempet aplot video lagii..di karenakan kemarin akuu bentrok trus sama kerjaan jadi video akhirnya di tunda muluuuu huhu....
Kali ini aku ngasih vlog liburan edukasiku bareng keluarga semoga bermanfaat yaaaa kali aja kalian happy people butuh referensi liburan buat weekend kali ini bisa juga bossca masuk wish list liburan kamu minggu iniiii kek asiqueeee dehh pkoknyaaa...
Happy watching and enjoyyyyyyyy
Find me on
Instagram :
Facebook:
My bussines :
Case custom by nikiku
Asuransi Prudential Indonesia by me
Contact me for bussines :
Rahmanniki17@gmail.com