Peninggalan Kerajaan Hindu di Aceh l Tour of Indrapatra Fortress l Benteng Indrapatra
Tour of Indrapatra Fortress Aceh besar,Aceh, Indonesia. This ford is located in Ladong village, Aceh Besar. If you want to come to this place, you can take public transportation in Aceh that called Labi-labi to Krueng Raya. However you can also use a private vehicle, is located only 20 minutes away or approximately 20 km from the city of Banda Aceh
benteng indrapatra peninggalan dari Sultan Iskandar Muda || indrapatra fortress
benteng indrapatra adalah sebuah benteng yang diperkirakan sudah ada jauh sebelum munculnya kesultanan Aceh Darussalam. Setelah munculnya kesultanan Aceh Darussalam , terutama pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M), Benteng ini ini pernah difungsikan sebagai pusat pertahanan utama untuk membendung serangan dan mengusir musuh dari arah selat malaka.
Follow us On Instagram :
HEBOH ! VIDEO DRONE BANDA ACEH DAN ACEH BESAR
explore banda aceh #vlog2 Gunongan banda aceh
gunongan banda aceh adalah salah satu peninggalan atau artefak bersejarah dari kerajaan islam aceh darussalam. bangunan ini berdiri pada masa pemerintahan sultan iskandar muda. divideo ini berisi berbagai informasi mengenai bangunan ini.selamat menonton
Begini Bentuk Benteng Indrapatra
Benteng Indrapatra terletak ±19 km dari Banda Aceh arah ke Krueng Raya, dekat Pantai Ujong Batee. Benteng ini dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dalam upaya menahan serangan Portugis. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman Sultan Iskandar Muda yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara (Sumber: Wikipedia).
Kingdom of Aceh Darussalam- Sultanate of Aceh | Malacca Strait
Benteng Pertahanan Laksamana Pahlawan Wanita Pertama di dunia Dari Kerajaan Aceh Darussalam
Aceh ternyata memiiki beberapa peninggalan dari kerajaan Hindu-Budha yang digambarkan sebagai Trail Aceh Lhee Sagoe. Trail Aceh Lhee Sagoe merupakan sebuah konstelasi berbentuk segitiga yang menguhubungkan 3 benteng besar peninggalan kerajaan Hindu-Budha pada masa lalu. Dengan posisi yang sangat strategis benteng ini ternyata didirikan jauh sebelum Islam menyebarkan pengaruhnya di tanah rencong. Salahsatu dari ketiga benteng dalam Trail Aceh Lhee Sagoe adalah sebuah benteng bernama Indra Patra. Sebuah benteng peninggalan kerajaan Hindu pertama di Aceh yang masih dapat Anda lihat hingga saat ini terletak di dekat Pantai Ujong Batee, Desa Ladong, Jalan Krueng Jaya, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Aceh memang dikenal sebagai daerah dengan basis syariat Islam. Islam bukan hanya berjaya ketika Aceh mendapat julukan Daerah Istimewa Aceh dari pemerintah pusat atau ketika saat ini daerah ini sedang gencar-gencarnya memberlakuan aturan syariat Islam dari semua aspek, namun kejayaan Islam sudah dikenal sejak jaman dulu, sejak Kerajaan Samudera Pasai. Dengan posisi yang sangat strategis benteng ini ternyata didirikan jauh sebelum Islam menyebarkan pengaruhnya di tanah rencong. Benteng Indra Patra adalah peninggalan kerajaan Hindu pertama di Aceh. Menurut catatan sejarah, benteng ini dibangun pada abad ke-7 Masehi semasa pemerintahan Kerajaan Lamuri oleh Putra Raja Harsa.
Dengan segala cerita dan pesona yang dimiliki oleh Benteng Indra Patra ini maka tidaklah salah jika benteng ini sangat tepat dijadikan sebagai salah satu destinasi objek wisata menarik di Aceh saat ini. Benteng ini sendiri berada pada posisi yang cukup strategies karena berhadapan langsung dengan selat Malaka sehingga berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan penjajah Portugis. Di masa Sultan Iskandar Muda, seorang laksamana wanita pertama di dunia yang terkenal dan disegani yaitu Laksamana Malahayati, menggunakan benteng ini untuk pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan Portugis yang datang dari Selat Malaka. Bisa dibilang, Benteng Indra Patra merupakan saksi bisu perjalanan sejarah dari masa ke masa; dari masa kejayaan Hindu hingga berjayanya kerajaan Islam di Aceh.
Benteng Indra Patra berukuran besar dan terbuat dari susunan batu gunung setebal 2 meter. Benteng yang cukup luas itu berisikan berbagai bangunan yang terbuat dari tumpukan batu gunung yang disusun sedemikian rupa dengan teknik-teknik perekatan dan penyusunan batu seperti umumnya yang digunakan pada masa lalu, yakni dengan campuran bahan alami serupa putih telur, tumbukan kerang dan berbagai bahan alami lainnya. Menurut beberapa sumber, sebenarnya ada empat benteng di kawasan tersebut, namun saat ini hanya ada dua benteng yang masih utuh, sementara lainnya hanya berupa reruntuhan batu. Kini benteng tersebut dikelola oleh pihak pemerintahan dan pernah dilakukan juga pemugaran, setelah peristiwa tsunami besar yang pernah melanda Aceh. Dari sekian banyak bagian dari benteng ini, beberapa sudah tak berbentuk dan rusak termakan oleh jaman dan usia, namun beberapa bagian masih juga terlihat utuh dan kokoh.
MENELUSURI SITUS INDRA PATRA ACEH OLEH TIM Saweu Keuneubah
Situs Indra Patra,
Merupakan sisa bangunan benteng yang dibangun oleh Raja dari Kerajaan Lamuri —kerajaan Hindu pertama di Aceh sebelum adanya Kerajaan Aceh Darussalam
.
Di video ini, kami hanya menayangkan bagaimana kondisi Indra Patra saat kami telusuri (27/11/2018)
.
Selamat Menonton :)
Semoga dengan video ini, kami bisa mengajak para generasi era milenium untuk sama-sama kita jaga situs-situs sejarah yang ada di Indonesia khususnya Aceh dengan menelusuri dan menjaga keutuhan sejarahnya, karena BANGSA YANG BODOH ADALAH BANGSA YANG LUPA PADA SEJARAHNYA.
ttd,
Abdul Hakim M Yusuf
Pang Ulee Saweu Keuneubah
Benteng Jepang in Sabang, Weh Island, Aceh - Indonesia (Japanese Castle)
one of the tourism spot in Sabang.
Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Aceh
#trending3 #peninggalan_hindu_buddha_di_aceh #kerajaan_hindu_buddha_di_aceh
selain peninggalan kerajaan Islam, Aceh juga memiliki beberapa peninggalan sejarah Hindu-buddha. peninggalan kerajaan Hindu-Buddha tersebut antara lain masjid tuha Indrapuri, masjid Indrapurwa dan benteng indrapatra. sesuai dengan nama tiga kerajaan Hindu-Buddha yang ada di Aceh pada waktu itu yang lebih dikenal dengan nama Aceh Lhee Sagoe.
Peninggalan Kerajaan Hindu di Aceh
Sebelum pengaruh Islam sampai ke Aceh. Aceh terlebih dahulu dipengaruhi oleh kerajaan hindu yang ada di Sumatera. Terutama oleh kerajaan Sriwijaya yang mana saat itu merupakan kerajaan Hindu terkuat yang ada di Nusantara bahkan beberapa kerajaan di Aceh seperti Lamuri dan Peurlak tunduk kepada mereka. Sehingga banyak kerajaan-kerajaan disekitar nya yang turut terpengaruh. Namun jauh sebelum kerajaan tersebut berdiri ada 3 kerajan yang bercorak hindu di Aceh, tepatnya diwilayah kerajaan Lamuri atau Aceh Besar sekarang ini. Kerajaan-Kerajaan tersebut antara lain : Kerajaan Indrapurwa Lambadeuk, Kemukiman Lampague, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Kerajaan Indrapuri di Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar dan kerajaan Indrapatra di Ladong Kecamatan Krueng Raya. Ketiga kerajaan ini membentuk segi tiga Aceh atau Aceh Lhee Sagoe.. Untuk kerajaan Indrapurwa diperkirakan merupakan awal dari 2 kerajaan lainnya sedangkan untuk kerajaan Indrapuri dapat diketahui melalui sumber asing dari China, Arab dan India salah satunya melalui prasati Tandore di India yang mengatakan bahwa kerajaan Chola dibawah kepemimpinan Rayendracholadewa I pada tahun 1030 M menyerang kerajaan Indrapuri yang beribukota di Lamuri. Mereka berhasil mengalahkan kerajaan Indrapuri yang dipimpin oleh Raja Indrasakti sedangkan catatan dari China menyebutkan Lamuri (Lan-wu-li) sebagai jajahan Sriwijaya (San-fo-ts’i). Cerita ini terdapat dalam tulisan Chau-Yu-Kwa dalam bukunya Chu Fan-Shi yang terbit pada 1225 Masehi. Berdasarkan sumber-sumber berita dari pedagang Arab, Kesultanan Lamuri merupakan tempat pertama kali yang disinggahi oleh pedagang-pedagang dan pelaut-pelaut yang datang dari India dan Arab. Ajaran Islam telah dibawa sekaligus oleh para pendatang tersebut. Berdasarkan analisis W. P. Groeneveldt, pada tahun 1416 M semua rakyat di Kesultanan Lamuri telah memeluk Islam. Menurut sebuah historiografi Hikayat Melayu, Kesultanan Lamiri (maksudnya adalah Lamuri) merupakan daerah kedua di Pulau Sumatera yang di islamkan oleh Syaikh Ismail sebelum ia mengislamkan Kesultanan Samudera Pasai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Kesultanan Lamuri jelas merupakan salah satu kerajaan Islam di Aceh.
Walaupun pada awal abad ke-13 sebagian besar kerajaan-kerajaan di Aceh sudah memeluk Islam dan kerajaan Hindu sudah tidak ada lagi namun kita dapat mengetahui bahwa sebelumnya terdapat kerajaan Hindu di Aceh melalui bangunan-bangunan berikut.
Masjid Tua Indrapuri
Berada sekira 24 kilometer dari Kota Banda Aceh, Masjid Tuha Indrapuri memang memiliki daya tarik tersendiri baik dari sisi arsitekturnya yang masih sangat tradisonal maupun sejarahnya. Mesjid ini merupakan salah satu masjid kuno atau tertua di Aceh.Mesjid yang didirikan pada abad ke-12 dan berfungsi sebagai candi sebelum dirubah menjadi masjid pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun 1607-1637 Masehi. Walaupun telah diubah menjadi mesjid arsitektur bergaya hindu dapat kita temukan tembok masjid serta pondasi masjid yang berbentuk punden berundak serta atap mesjid yang bertingkat. Konon, di masa Sultan Iskandar Muda, bangunan candi itu dirombak agar tidak mubazir, kemudian di atas reruntuhannya dibangun masjid. Pondasi candi yang berundak itu dibongkar sebagian saja sampai tingkat empat. Di tingkat empat inilah tiang-tiang masjid didirikan, luas dan lokasinya cukup memadai bagi pertapakan masjid untuk jumlah jamaah pada waktu itu.
Mesjid Indrapurwa
Indrapurwa adalah satu dari tiga kerajaan Hindu yang pernah berkembang di ujung Sumatera sebelum masuknya pengaruh Islam. Sebuah riwayat menyebutkan, Masjid Indrapurwa dibangun seangkatan dengan Masjid Indrapuri di Aceh Besar pada masa Sultan Iskandar Muda memimpin Kerajaan Aceh Darussalam pada periode 1607-1636 M. Serupa dengan Masjid Indrapuri, Masjid Indrapurwa juga dibangun di atas pertapakan reruntuhan pura, tempat peribadatan umat Hindu Kerajaan Lamuri Pura yang menjadi pondasi masjid ini diperkirakan dibangun sekira abad 10. Menurut tokoh masyarakat Lambadeuk, Faisal Mahmud, Masjid Indrapurwa awalnya terletak di Gampong Lambaro Kemukiman Lampague yang kini sudah menjadi laut atau dekat Pulau Tuan. Pulau Tuan sendiri masih jelas terlihat sekira 3 kilometer dari bibir Pantai Lambadeuk. Zaman dulu, sekitar Pulau Tuan dipercaya sebagai pusat Kota Kerajaan Indrapurwa. Ada kota dan permukiman kuno di sana. Kerajaan itu kemudian hilang diduga salah satunya karena faktor tsunami purba.
Mundur Alon Alon Versi Indonesia di pantai Indrapatra Banda Aceh
Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam
Benteng Gunong Biram adalah salah satu peninggalan kerajaan Aceh Darussalam yang ada di kabupaten Aceh Besar
Indra Patra Fortress, Aceh Province - Indonesia
Indra Patra Fortress, Aceh Province - Indonesia
Indra Patra Fortress is one of Aceh tourism heritages that was built by the Royal Lamuri, the first Hindu kingdom in Aceh in the period before the arrival of Islam in Aceh, around seventh century AD.
Wisata Sejarah: Benteng Indrapatra, Krueng Raya - Aceh Besar
Benteng Indrapatra dibangun pada masa pra-Islam atau tepatnya pada masa Kerajaan Lamuri yang merupakan Kerajaan Hindu pertama di Aceh pada abad ke VII Masehi.
Benteng ini terletak di desa Ladong, Krueng Raya, Kec. Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar tepatnya berada di sekitar 20km dari Banda Aceh, 30 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi roda dua atau mobil. Benteng Indrapatra pada masanya Sultan Iskandar Muda digunakan sebagai benteng pertahanan melawan armada Portugis.
Saat ini jumlah benteng yang tersisa hanya ada dua, padahal dulu ada tiga bagian besar benteng yang tersisa. Benteng yang paling besar berukuran 70 x 70 meter dengan ketinggian 3 meter lebih. Ada sebuah ruangan yang besar dan kokoh berukuran 35 x 35 meter dan tinggi 4 meter.
Rancangan bangunannya terlihat begitu istimewa dan canggih, sesuai pada masanya karena untuk mencapai bagian dalam benteng, harus dilalui dengan memanjat terlebih dahulu.
Tertarik mengunjungi situs sejarah ini? kondisi jalan kesini cukup bagus. Di depan benteng Anda juga disuguhkan dengan pemandangan laut lepas alias Selat Malaka.
Sejarah Aceh, Situs Benteng Sultan Iskandar Muda
Sejarah Aceh Benteng Iskandar Muda. Benteng Iskandar Muda adalah salah satu benteng yang masih tersisa di Aceh tepatnya digampong Beuredeh kecamatan Krueng Raya Kab. Aceh Besar. Benteng Iskandar Muda dibangun pada abad ke - 16 oleh Sultan Iskandar Muda untuk melawan Belanda & Portugis. Jarak tempuh Benteng Iskandar Muda dari kota Banda Aceh sekitar 45 menit. Tidak biaya masuk (free).
Perlawanan Aceh Sultan Iskandar Muda (The Light of Aceh)
Thank's for watching our video !
Semoga video yang telah kita tampilkan dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda
lihat juga video kami yang lain :
sumber :
wisata Taman KRUENG DAROY ...2019 Banda Aceh,,NAD ,,
Krueng Daroy punya jejak sejarah masa lalu, ketika Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh awal abad ke-17 membangun kanal mengalirkan air dari sumber di Mata Ie sampai ke Taman Putroe Phang.
Berdasarakan silsilah sejarah, pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, panorama di pinggiran sungai Krueng Aceh dan Krueng Daroy dulu, banyak ditumbuhi oleh aneka pepohonan yang berbuah manis dan segar, serta dengan berbagai jenis rasa buah-buahan lainnya. Dan di sekitar Krueng Aceh dan Krueng Daroy, juga banyak ditumbuhi oleh aneka bunga yang mekar mewangi memenuhi Taman Bustanussalatin.
Sultan Iskandar Muda, yang sengaja membelokkan aliran air Krueng Daroy ke dalam istana. Sebagai Sultan Kerajaan Aceh Darussalam yang termasyhur dan teguh memegang adat, Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan sistem pelestarian lingkungan hidup ...
Thanks.....
Jgn lupa di SUBCRIBE channel ini gesss ????
????????????????????????
#wisata #aceh
TUR BEBAS di GUA PENINGGALAN JEPANG,LHOKSEUMAWE, ACEH | 2017 | HD 50FPS [VLOG]
Tur di dua lokasi gua bekas peninggalan pasukan Jepang
Lhokseumawe City, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia
Looking For The Beach :)) l Pantai Pasir Putih Aceh Besar l Lamreh Hill l Indonesia Guide
The location is in Mesjid Raya Sub-District and it belongs to Aceh Besar District and acehProvince, Indonesia. it become a good destination to spend a vacation, Some people say they are impressed with its landscape and white sand Beach.
SEJARAH BENTENG HINDU BUDDHA DI ACEH | INDRA PATRA FORTRESS
Aceh tidak saja menyimpan sejarah tentang kejayaan peradaban Islam semasa Kesultanan Aceh saja.
Jauh sebelum Islam masuk ke dalam kehidupan masyarakat Aceh, agama Hindu telah terlebih dahulu berkembang di kalangan masyarakat.
Salah satu saksi bisu masa keemasan kerajaan Hindu di Aceh adalah Benteng Indra Patra yang terletak di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Wisata Cagar Budaya Peninggalan Sultan Iskandar Muda Di Banda Aceh
Wisata Cagar Budaya Peninggalan Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh