IDBerdikari - Seniku Untuk Keluargaku - I Kadek Ariyasa
Video Oleh : I Kadek Ariyasa, Anak Agung Gede Agung Suryawan, I Made Santa Wibawa
Sekolah : SMA NEGERI 1 GIANYAR
Judul : Seniku Untuk Keluargaku
Sinopsis :
Konsep karya saya adalah tentang ...
Desan Pakudui Kecamatan Tegalalang Gianyar ,Bali sudah sejak lama terkenal akan karya seninya yang unik. Karya seni yang dimaksud adalah patung garuda,hampir setiap rumah-rumah warga ada yang sedang memahat patung garuda tersebut, tidak canggung-canggung pemahat tersebut adalah anak-anak atai remaja, padahal kita ketahui usia yang masih belia atau 17 tahun ke bawah belum diperbolehkan untuk bekerja,bisa dilihat dari segi fisik maupun mentalnya.Namun mengapa anak-anak di desa Pakudui masih saja tetap bekerja memahat patung?
Beberapa waktu lalu kami berinisiatif untuk berkunjung ke Desa Pakudui tegalalang, sepanjang perjalanan yang kami lihat hanyalah pemandangan orang yang sedang memahat patung.Betapa ironinya ketika kami melihat anak-anak seusia remaja sedang memahat patung.Dari sanalah kami mempunyai pemikiran untuk mengangkat si pengrajin patung sebagai objek video kami.Tanpa fikir panjang,kami pun langsung mengunjungi pengerajin patung tersebut untuk sekedar bertanya-tanya dan juga mengambil gambar.
Membuat patung kini sudah mulai menjadi hobi saya , Catur, siswa kelas 2 SMP ini telah menggeluti bidang ini sejak ia duduk dibangku kelas 5 SD. Catur adalah salah satu pengrajin patung yang usianya masih dikategorikan belian untuk menjadi seorang pengrajin. Catur banyak bercerita tentang kehidupan serta pengalamannya selama menjadi pengrajin. Untuk menjadi pengrajin patung diperlukan tekad dan keberanian untuk menjalankannya, karena mengukir/memahat patung bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan, banyak resiko yang bisa terjadi diantaranya, tangan terkena palu bahkan terkena pisau pahat.
Menjadi pengrajin bukanlah keinginan saya yang utama, tapi apa boleh buat, keadaan yang membuat saya terjerumus dalam bidang ini.Saya membantu usaha ayah untuk mengerjakan patung dari nol hingga menjadi patung yang siap jual, ayahlah sosok yang berjasa yang selalu dengan sabar mengajarkan saya memahat, ayah sempat berkata jadilah pengrajin patung yang sukses bahkan lebih dari ayah, kami sempat terharu mendengarnya, saat inilah saya diam disini dengan bermodalkan palu dan pisau pahat saya siap membantu ayah mencari nafkah.Memahat memerlukan waktu yang cukup lama,setiap hari saya melakukan kegiatan ini disela-sela waktu kosong,apabila saya tidak memahat,lalu siapa yang akan menghidupi keluarga? Berkali kali patung ini hancur bahkan tak berbentuk patung,pada saat itulah saya berfikir acuh tak acuh,untuk apa mengerjakan ini semua hanya membuat lelah.Tapi saya tersadar akan kondisi keluarga, masih ada adik kecil ,ibu dan ayah yang harus saya nafkahi.Jika tidak saya yang berkorban lalu siapa lagi? Catur berharap agar suatu saat nanti usaha ayah bisa berkembang agar kondisi keluarga tidak terus menerus seperti ini.
Begitulah hasil dari pembicaraan singkat kami bersama Catur, kami yakin bahwa tidak hanya Catur saja yang merasakan hal ini tapi masih banyak lagi remaja yang lain yang bekerja demi keluarga.Untuk Catur teruslah kembangkan bakat senimu and NEVER GIVE UP!
Saya membuat karya ini karena ingin menunjukkan bahwa
Kita sebagai penerus bangsa harus memiliki semangat yang tinggi untuk mengubah diri kita, kehidupan kita, dan juga bangsa ini, untuk menjadi menjadi pribadi dan bangsa yang mampu BERDIKARI dengan mencintai Produk buatan dalam Negeri yang mempunyai kualitas yang baik. Dan juga untuk meningkatkan semangat BERDIKARI remaja INDONESIA Sumber inspirasi saya dapatkan dari ...
Dari pemahat patung di desa Pakudui Tegalalang Gianyar ,Bali Menurut saya, anak muda Indonesia bisa menumbuhkan jiwa berdikari dengan cara
1.Menekuni Hobi yang mampu menghasilkan karya yang berharga dan memiliki daya tarik yang tinggi
2.Cinta produk dalam negeri
3.Melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri