MAKAM SUNAN DRAJAD LAMONGAN (Wisata Religi)
Ekspedisi Makam Sunan Drajat dan Pusaka Peninggalannya
Sunan Drajat yang memiliki nama asli Raden Qosyim atau Raden Syarifudin dimakamkan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Kompleks makam Sunan Drajat yang dilengkapi dengan peninggalan dan pusaka-pusaka di dalam museum menjadi wisata religi yang dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Beliau adalah satu di antara wali songo (wali sembilan), putra Sunan Ampel dan saudara Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
#JELAJAH 154 : Sunan Drajat, putera Sunan Ampel yang berdakwah dengan gending dan tembang
Sunan Drajat adalah salah satu dari Walisongo yang menyebarkan siar Islam di Pulau Jawa. Makam Sunan Drajat berada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dan menjadi salah satu tujuan kegiatan Wisata religi.Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel dan diperkirakan lahir pada tahun 1470 masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, yang mendapat gelar Raden Syarifudin.
#sunandrajat #walisongo #dakwah #islam #sejarah #pendidikan #wisatareligi #misterimakam #nusantara #indonesia #cahmakiyah
Wisata religi di Makam Sunan Drajat - Lamongan
Makam Sunan Drajat adalah salah satu destinasi wisata religi atau ziarah Walisongo yang berada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran - Lamongan, Jawa Timur - Indonesia.
Lokasinya berjarak sekitar 2 km dari Wisata Bahari Lamongan dan sekitar 1 km dari jalan raya jalur Pantai Utara.
Banyak peziarah yang berkunjung ke makam ini. Sayang, ada larangan untuk memotret langsung Makam Sunan Drajat walau hanya pintu masuk bagian depan makam.
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang.
Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau Raden Qosim merupakan putra dari Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya.
Setelah menguasai pelajaran Islam , Sunan Drajat kemudian menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan . Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak.
Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 Masehi.
Di kawasan wisata religi ini, selain terdapat Makam Sunan Drajat dan makam-makam kuno lainnya, juga ada gapura kuno, masjid replika masjid kuno Sunan Drajat dan Museum yang menyimpan benda-benda khusus peninggalan masa Sunan Drajat.
Haul Sunan Drajad 2018 Sejarah Sunan Drajad Paciran Lamongan
Ekspedisi Makam Sunan Drajat (Raden Qosim)
Sunan Drajat bernama kecil Raden Syarifuddin atau Raden Qosim putra Sunan Ampel yang terkenal cerdas. Setelah pelajaran Islam dikuasai, ia mengambil tempat di Desa Drajat wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebagai pusat kegiatan dakwahnya sekitar abad XV dan XVI Masehi. Ia memegang kendali keprajaan di wilayah perdikan Drajat sebagai otonom kerajaan Demak selama 36 tahun.
Ia sebagai Wali penyebar Islam yang terkenal berjiwa sosial, sangat memperhatikan nasib kaum fakir miskin. Ia terlebih dahulu mengusahakan kesejahteraan sosial baru memberikan pemahaman tentang ajaran Islam. Motivasi lebih ditekankan pada etos kerja keras, kedermawanan untuk mengentas kemiskinan dan menciptakan kemakmuran.
Usaha ke arah itu menjadi lebih mudah karena Sunan Drajat memperoleh kewenangan untuk mengatur wilayahnya yang mempunyai otonomi.
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, ia memperoleh gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah Sultan Demak pada tahun saka 1442 atau 1520 Masehi.
Terus dukung kami ya dengan cara Subscribe, Like Dan Komen Ya. Terima Kasih.
Recorded with: Canon G5X
Ziarah Walisongo Ke Makam Sunan Drajat - Lamongan
Ziarah Walisongo Ke Makam Sunan Drajat - Lamongan
Jawa Timur - Indonesia
Ponpes sunan drajat paciran
Lamongan
7 Wisata Religi Di Jawa Timur Yang Terpopuler
7 Wisata Religi Di Jawa Timur Yang Terpopuler
Makam Sunan Ampel di Surabaya
Makam Sunan Ampel terletak di jalan Nyampulangan yang berada di tengah-tengah kota Surabaya. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di tempat wisata ini di kenal sebagai kampung arab, karena merupakan peranakan arab. Makam Sunan Ampel menawarkan semarak keberagaman suku budaya di Jawa Timur.
Makam Sunan Giri di Gresik
Makam Sunan Giri berbeda dengan makam Sunan Ampel yang berada di tengah-tengah kota Surabaya, Makam Sunan Giri ini terletak di puncak sebuah bukit yang di sebut sebagai Giri Kedaton. Untuk bisa sampai ke makam ini, setiap wisatawan harus menaiki tangga yang berjumlah ratusan buah.
Makam Sunan Bonang di Tuban
Makam Sunan Bonang berlokasi di sebelah utara alun-alun kabupaten Tuban yang memiliki keunikan tersendiri yang berupa Gapura di pintu masuknya yang berhias kala makara, layaknya sebuah candi. Sesudah mengunjungi objek wisata ini, biasanya para wisatawan menyaksikan keindahan arsitektur masjid Agung Tuban yang berwarna-warni.
Makam Sunan Drajat di Lamongan
Makam Sunan Drajat terletak di paciran yang berada di wilayah pinggiran kabupaten Lamongan. Makam Sunan Drajat ini lokasinya agak jauh dari pusat kota dengan kondisi geografis perbukitan tanah kapur.Makam ini berada di puncak sebuah bukit dengan di kelilingi hutan yang cukup rimbun dan pemandangan alamnya yang yang sangat indah.
Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Selain Makam Sunan Giri, di kota Gresik terdapat juga Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim yang terletak tidak jauh dari alun-alun kota Gresik. Kompleks yang usianya lebih tua dari semua anggota Wali Songo ini juga menyimpan situs sejarah makam para Adipati Tumenggung dan anggota keluarga kerajaan Majapahit yang memerintah di wilayah Gresik.
Makam Mbah Hamid di Pasuruan
Mbah Hamid merupakan salah satu dari keturunan Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama islam di sekitar kabupaten Pasuruan. Makam Mbah Hamid berada tepat di sebelah utara alun-alun kota Pasuruan.Makam Mbah Hamid ini setiap hari ramai di kunjungi oleh wisatawan yang ingin ziarah ke makam.
Masjid Tiban Pintu Seribu di Malang
Masjid Tiban Pintu Seribu ini terletak di Desa Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Masjid ini memiliki pintu yang berjumlah ribuan, yang merupakan sebuah kompleks pondok pesantren yang berlantai 10 dengan seni arsitektur yang mengagumkan. Dinding-dindingnya berhias relief pemandangan alam yang unik.
Facebook :
Twitter :
Google+ :
Tumblr :
Pinterest :
LiveJournal :
Jangan Lupa Like Dan Subscribe Channel Kami DEDJOEM untuk Video terbaru selanjutnya.
Ngaji di Tanah Drajat ( Mayang Madu Bagian 1 )
Secuil Cuplikan Keseharian Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat Banjaranyar Paciran Lamongan.
Camera By : Miftah Riski Prayogi & Aditia Mocharom
Editing : Aditia Mocharom
Location :
Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan
Masjid Agung Sunan Drajat
Abu Huroiroh Billingual Dormitory
Mushola Putri Sunan Drajat
Music : Mayang madu - Nasehat Orang Tua
Download the music :
Follow Us :
Subscribe :
vidio.com/@zucko007
Thanks :)
Pondok Pesantren Sunan Drajat Landscape 2017
Buat temen-temen alumni PPSD yg penasaran gimana keadaan Pondok kita sekarang.. Silahkan dinikmati video ini semoga menginspirasi..
Share ke teman teman yang lain ya..
Produced by Zucko Studios :
Follow me on Social Media:
Instagram :
Twitter :
SUBSCRIBE :
Thanks for Watching.. Keep it Wali !!!
ZIARAH MAKAM SUNAN DRAJAT
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang.
Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari Surabaya maupun Tuban lewat Jalan Daendels (Anyar-Panarukan), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaraan pribadi.
More Video :
MUSEUM KHUSUS SUNAN DRAJAT_ Lamongan Jawa Timur
Lokasi Museum Khusus Sunan Drajat
Museum ini terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Museum Khusus Sunan Drajat
Museum Khusus Sunan Drajat adalah Museum Khusus yang menyimpan benda-benda peninggalan Sunan Drajat yang biasanya digunakan sebagai sarana syiar agama Islam, serta benda bersejarah lainnya. Difungsikan pada 30 Maret 1992, dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Museum Sunan Drajat ini didirikan pada tahun 1991 namun baru baru difungsikan pada 30 Maret 1992. Bangunannya dibuat di atas lahan seluas 4 hektar. Museum yang terdiri dari satu lantai ini status kepemilikan tanahnya adalah milik pemerintah. Museum ini memiliki koleksi perunggu, keramik, kayu jati, terakota, batu besi, kulit, kuningan, baja kertas, lontar dan bambu, aluminium, logam, buku dan kertas, kain, bedug. Untuk akses jalan ke museum tersebut cukup melewati jalur utama dari dari Lamongan, yaitu Jl. Sumberwudi.
Koleksi Museum Sunan Drajat :
Gamelan Singo MengkokSeperangkat Gamelan Sebagai Syiar Agama Islam Di Daerah Paciran Kec. Paciran. Ditabuh Para Sahabat Sunan Drajat Megiringi Tembang Pangkur (Panguri Isine Qur’an) Ciptaan Sunan Drajat. Ukiran Singo Mengkok (Singo Yang Duduk Dengan Sikap Siap Menerkam). Kesenian Ini Adalah Sebuah Akulturasi Dari Budaya Hindu/Budha Dan Islam, Mengingat Masyarakat Sekitar Adalah Pemeluk Agama Hindu, Agar Mudah Diterima Masyarakat Sehingga Gamelan Tersebut Dinamakan Singo Mengkok Sebagai Lambang Kearifan, Kelembutan, Nafsu Dan Kesempurnaan Manusia. Batik drajatBatik Drajat adalah rangkaian motif dan perlambang flora dan fauna yang mempunyai makna hubungan fertikal dan horizontal.Daun LontarDaun Lontar berhuruf Jawa Baru berisi Surat Yusuf dalam bentuk tembang mocopat.
Ini Peninggalan Sunan Drajat: Alquran Kuno, Pusaka Keris, Tombak, Bedug, Keramik
Sunan Drajat adalah Wali Songo, putra dari Sunan Ampel dan saudara Sunan Bonang. Warisan peninggalan Sunan Drajad tersimpan di Museum Sunan Drajat, lokasi dekat dengan makam beliau di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Peninggalannya ada Alquran kuno, pusaka keris, mata tombak, bedug, keramik dan benda-benda kuno lainnya
SUNAN DRAJAT | Ziarah Walisongo || Paciran ,Lamongan
.
.
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan
dan makam beliau berada di Paciran , Kabupaten Lamongan ,Jawa Timur .
.
.
.
Dukung terus channel kami dengan cara subscribe, like comment and share ????????????
.
IG : @luthfannaufi_muhammad
FB : Luthfan Naufi Muhammad
.
Matursuwun.
.
.
#Sunandrajat
#walisongo
#Lamongan
#wisatareligi
#islamnusantara
#kerajaanislam
#cintawali
Makam Sunan Drajat
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang.
Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari Surabaya maupun Tuban lewat Jalan Daendels (Anyar-Panarukan), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaraan pribadi.
Santri ponpes sunan drajat paciran lamongan
Sunan drajat paciran
The Grave Of Sunan Drajat - Lamongan, East Java
Sunan Drajat
Sunan Drajat, was estimated born in 1470, with the first name Raden Qasim, then he had tittled as Raden Syarifudin. He was the son of Sunan Ampel, who was also the brother of Sunan Bonang.
After mastering the lessons of Islam, he spread Islam in the Drajat village, Paciran district, which was a gift from Demak kingdom land. In recognition of his success in his efforts to spread Islam and alleviate poverty by creating a prosperous life for its citizens, he obtained his Sunan Mayang Madu from Raden Patah Sultan of Demak in 1442 saka or 1520 AD
To reach the tomb of Sunan Drajat, can be start from Surabaya and can be reached by road Daendels Tuban (Anyar-Panarukan), it takes only 30 minutes when through Lamongan.
indonesia-tourism.com
WISATA RELIGI Maulana Ishaq Dengan Pemandangan Pantai Yang Asri
Makamnya berdekatan dengan laut, tepat untuk menikmati pemandangan setelah beribadah. Di sampingnya terdapat Masjid Al-Abror, peninggalan Syekh Maulana Ishaq yang memiliki luas 5 Ha dan 2 lantai. Karena berada di tepi pantai, kamu akan merasakan angin sepoi-sepoi yang berhembus dan membawa hawa sejuk.
#wisatareligi #ziarahwalisongo #maulanaishaq
Lamongan - Makam Sunan Drajat Ramai Dipadati Peziarah
Follow Berita Arek Televisi
Twitter --
Facebook --
Website --