Ziarah Makam ki Ageng Ronggo jumeno(Pangeran Timur) Madiun
Jejak wong gendeng mengajak Anda untuk ngopi dan menelusuri petilasan dan makam keramat waliyulloh.semoga anda menikmati perjalanan kegendengan kami dan memetik hikmahnya.
Kebdnaran hanya milik Tuhan dan kesalahan adalah dari diri kami.
SALAM GENDENG????
Sejarah Dibalik Makam Masjid Kuno Taman Kota Madiun
Masjid ini dibangun oleh Kyai Ageng Misbach atau Kyai Donopuro tahun 1754. Masjid yang semula bernama Masjid Donopuro ini didirikan di tanah perdikan (daerah bebas pajak) Kerajaan Mataram. Wilayah ini diberikan kepada Raden Rongga Prawiradirja I yang saat itu menjabat bupati wedana timur (Mancanegara Wetan) Kesultanan Ngayogyakarta di sebelah timur Gunung Lawu. Selanjutnya, tanah perdikan itu diserahkan kepada Raden Ngabehi Kyai Ageng Misbach yang saat itu menjadi penasihat Raden Rongga Prawiradirja I.
Misteri Penampakan Kuntilanak Di PG Rejo Agung Madiun :
Misteri SENDANG WIDORO Kandang :
SEJARAH & MISTERI... Prasasti Sendang Kamal Maospati:
Sejarah dibalik sisi MISTIS GUNUNG BANCAK, MAGETAN :
Sejarah & Mitos Pertirtaan Dewi Sri,KUNTORONADI MAGETAN JAWA TIMUR :
Sejarah & Misteri Umbul Jambe Ngawi :
Kisah Misteri ALAS KETONGGO SRIGATI NGAWI :
Misteri Terpendam Telaga NGEBEL PONOROGO :
Misteri Klampis Ireng ponorogo :
Melalui masjid ini, syiar agama Islam di wilayah Karesidenan Madiun terjadi.
Setelah masjid kuno yang dikelilingi makam para mantan bupati Madiun ini masuk dalam daftar peninggalan cagar budaya tahun 1981, maka namanya pun diganti menjadi Masjid Besar Kuno Madiun.
Dahulu di masjid ini dilaksanakan sejumlah tradisi yang menjadi sarana syiar agama. Tradisi tersebut antara lain perayaan 1 Muharam yang diwarnai dengan pembacaan Al Qur’an serta sajian makanan jenang sengkala, nasi liwet, sayur bening, dan lauk-pauk tradisional seperti tahu dan tempe. Sayur bening memiliki arti kebeningan jiwa. Sedangkan nasi liwet berarti kebeningan atau kejernihan jiwa itu diharapkan dapat mengental di hati. Jenang sengkala memiliki arti adanya harapan agar dijauhkan dari musibah. Lauk tahu tempe mewakili makanan khas yang digemari rakyat kebanyakan.
Selain menyajikan aneka makanan tersebut bagi jemaah dan warga sekitar, masjid juga menggelar seni gembrung, berupa senandung shalawat yang diiringi alat musik sejenis jidor dan lesung (alat untuk menumbuk padi). Namun sekarang seni itu sudah hampir musnah dan tidak pernah diadakan lagi. Yang masih tersisa adalah Grebeg Bucengan (tumpengan) saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
MADIUN - Makam Tokoh Agama Islam di Tengah Kantor Kel.Mojorejo | Tunjung Budoyo ( Eps.10 Part 2 )
#gardawarta #gardarevolusi #news
Saksikan live Streaming Program - program kami di
website GRTV :
Part 1 :
Part 2 :
Part 3 :
SUBSCRIBE juga Chennel Gardarevolusi Official :
Facebook :
Instagram :
twitter :
office : Jln.Asem Gede, Ds.Sidorejo, Kec.Wungu, Kab.Madiun
Sendang tundung madiun
Jejak sejarah
Sejarah kota madiun (Retno Djumilah)
Raden Ajeng Djumilah iku putra turunne Pangeran Timoer Bupati kang sepisananing Madiun kang wektu isih jeneng Purabaya,kang mengku dadi Bupati Purabaya wiwit tahun 1568 nganti 1586. Kurang luwih tahun 1586 Keraton Pajang ditelukake dening Keraton Mataram Kabupaten Purabaya dipendhegani dening Pangeran Timoer kang nduweni gelar Panembahan Rama.Panjenengan rumangsa nduweni hak dadi ahli warise Keraton Pajang,Panjenengan ora gelem thunduk marang keraton Mataram
Keraton Mataram nduweni karep supaya Kabupaten Purabaya kang nduweni hak nerusake Keraton Pajang tundhuk marang Mataram.Nanging Panembahan Rama kukuh ora gelem,amarga Kabupaten Purabaya kepingin madeg dhewe,bebas lan ora ana sambung rakete karo Mataram.Tahun 1586 prajurit Mataram gempur Purabaya.Tahun 1587 digempur maneh nanging loro-lorone gagal.Wektu iku Prajurit Mataram dipandhegani dening Raden Mas Sutawijoyo,Dene senopati,Perang Purabaya Raden Ajeng Djumilah,kang wektu iku ugah mengku Bupati ka-2 ngganteni Pangeran Timoer.Senopati perang Purabaya disengkuyung dening Bupati ing wilayah mancanagara,sakurang-kurange 15 daerah kabupaten,pranyata sanggup ngalahake kekuatane musuh kang ora liya Prajurit mataram.
Tahun 1590 Mataram nglancarake serangan sing ka-3.Prajurit Mataram kasil nyusup mlebu ing tengah kutha yaiku istana Wonorejo sing wektu iku mung ditunggoni dening Manggalaning Yuda Raden Ajeng Djumillah.Prajurit Purabaya akeh sing mati.Paperangan siji lawan siji ora bisa diendhani Manggalaning Yuda gigih anggonee perang kanthi ngandalake pusaka kang wujud duwung Kyai Kala Gumarang.
Perang antarane Sutawijoyo klawan Raden Ajeng Djumilah cukup suwe, ana ing sawijining papan ora adoh saka istana Wonorejo.Suwening-suwe amarga Raden Ajeng Djumilah rada lengah pusaka Kyai Kala Gumarang pindah ing tangan Sutawijoyo.Raden Ajeng Djumilah duwe panemu yen perang diterusake akeh kawulo cilik sing podo mati mulo Raden Ajeng Djumilah milih nrimo digarwo dadi permaisuri Panembahan Senopati. Tanggal 16 Nopember taun 1590, nama Purabaya kaganti dadi Madiun
MADIUN - Masjid Kuncen ,Masjid Kuno Yang Masih Kokoh
Kirap Sedekah Bumi raden ayu RETNO DUMILAH di desa Tanjungharjo Kapas
#Tanjungharjo #Kapas #Bojonegoro
#VLOG74 makam ki ageng panembahan bupati pertama madiun 4juli2017
Mengenal Sejarah Tanah Perdikan Madiun
Terungkap Sejarah Perjuangannya Raden Ayu Kustiah Retno Dan Silsilahnya Yang Sebenarnya!!
Terungkap Sejarah Perjuangannya Raden Ayu Kustiah Retno Dan Silsilahnya Yang Sebenarnya!!
Senopati Retno Dumilah
karya sederhana ini untuk mengingat peran besar Raden Ajeng Retno Dumilah dalam kisah kebesaran Mataram yang digarap oleh seniman klaten dikemas dalam pertunjukan seni kethoprak oleh para pejabat klaten. saran kritik dari pemirsa diharapkan untuk menjadi pelengkap refrensi dan terima kasih atas kontribusi banyak pihak atas terselenggaranya karya ini. semoga bermanfaat
Di balik Masjid Kuno Taman Kota Madiun
Bupati Madiun Dan Forpimda Ziarah Makam Retno Dumilah
KABAR APIK - Menjelang peringatan hari jadi Kabupaten Madiun ke 449 jajaran Forpimda Kabupaten Madiun melaksanakan Ziarah ke Makam Bupati kedua yakni Retno Dumilah. Makam Retno Dumilah berada di Kompleks Makam Raja Mataram yang terletak di Kota Gede Jogjakarta. Ziarah ini merupakan lanjutan ziarah yang dilaksakanan oleh Forpimda di beberapa Makam seperti Makam Kuncen, Makam Taman, Makam Kuncen Mejayan dan Makam Giri Purno yang berada di Magetan.
Bersama jajaran Forpimda yakni Kapolres, Dandim, Kepala Kejaksaan, dan sejumlah Asisten serta kepala OPD lainya nampak juga hadir dalam momen rutin tahunan tersebut. Sesampainya di depan pintu masuk makam, mereka disambut oleh para Abdi Dalem yang ramah dan dipersilahkan duduk di sebuah teras kecil yang dinamai Bangsal Pengapit Ler dan Bangsal Pengapit Kidul.
Makam Masjid Kuno Taman Madiun || Pemakaman Para Mantan Bupati Madiun
Makam Masjid Kuno Taman Madiun merupakan tempat pemakaman para mantan Bupati Madiun. Setiap Hari Jadi Kabupaten Madiun, Bupati Madiun selalu melakukan ziarah ke makam para mantan Bupati Madiun tersebut.
-----------------------------------------------------------------------------
Sebagai bentuk dukungan untuk chanel ini, jangan lupa untuk like, subscribe dan share video agar lebih berkembang dan semangat untuk terus berkarya. Terima kasih. Subscribe :
-----------------------------------------------------------------------------
Follow Us :
Facebook :
Instagram :
-----------------------------------------------------------------------------
#jackyjo #ceritabudaya #masjidkunotaman #madiun
Mencoba Energi Di Kuncen Madiun I Bagaimanakah Yang Terjadi??
Yah, ini adalah video perdana di channel ini..
Namun video kali ini hanyalah video awalan saja, bukan salah satu intisari konten kami.
Untuk next video ditunggu saja secepatnya...
#Dunia_Ghaib
#Dunia_Mistis
Like and Share apabila anda menyukai.
Disubscribe apabila anda mau video terbaru dari Joko Lowo.
MADIUN - Warisan Sejarah, Masjid Kuncen Saksi Perjalanan Islam di Madiun
Menilik Masjid Kuno Peninggalan Pengikut Diponegoro Kab. Magetan Part 2
Sejarah penyebaran Agama Islam di abad ke-19 tak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah belanda di berbagai daerah.
Salah satunya adalah sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro beserta pengikutnya di tahun 1825-1830. Peninggalan pengikut pangeran diponegoro tersebut berada tepat di lokasi saya berada/ masjid kuno peninggalan pengikut Diponegoro yakni masjid Kh Abdurrahman yang berada di dusun Tegalrejo, desa Semen, kecamatan Nguntoronadi kab. Magetan dan sayapun langsung bertemu dengan imam masjid yang juga Keturunan Kelima Kh Abdurrahman, yakni bapak Kh Gunawan Hanafi.
KALI DANYANG SAKSI TEWASNYA BUPATI PONOROGO ABAD 18
#Pangeransambernyawa #Bupatiponorogo
Kali DANYANG berada di desa Sukosari ponorogo
Disini dahulu pernah terjadi pertempuran dahsyat antara prajurit ponorogo dan prajurit pangeran Sambernyawa yg mengakibatkan tewasnya bupati ponorogo
Kucingan Reog SINGO AGUNG _ Live Jiwan MADIUN
Part 3 nya lurr....Ganongan Dagelan & Kucing Kucingan
didukung oleh SJ Audio Production
Jangan Lupa Suport Channel ini Ya luurr...
*Doku Channel
Dengan Cara klik SUBSCRIBE karena Subsbscribe itu Gratiss
Like ,Komentar & Share juga
Follow IG & FB kita jga .
Trimakasih Sudah Menonton & Sdh Suport Channel ini
Karena Saya Tdk ada apa2nya tnpa Suport Kalian Semuaa..
Salam Budaya ,Budaya Kita Bersama,Pesona Jaranan Indonesia
#SINGOAGUNG
#Kucingan
#Ganongan
#Dagelan
#ReogPonorogo
#ReogSINGOAGUNG