Inside the Mosque 31 - Masjid Agung Banten - Banten Indonesia
Masjid Agung Banten
Serang, Banten
Indonesia
Date established : 1556
Check out more content here :
Surah :
Juz Amma :
Asma'ul Husna :
Inside The Mosque :
Song: Unknown
Artist: Muhammad Al Muqit
Music Promoted By No Copyright Nasheeds:
–––
Thank you for watching
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
BANTEN GRAND MOSQUE -MASJID AGUNG BANTEN 1556 by Sultan Maulana Hasanuddin (Wali Songo) hubsan zino
Banten Great Mosque is one of the oldest mosques in Indonesia which is full of historical value. Every day this mosque is visited by pilgrims who come not only from Banten and West Java, but also from various regions on Java. This mosque is recognized by the shape of its tower which is very similar to the shape of a lighthouse building. This mosque was first built in 1556 by Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), the first sultan of the Sultanate of Banten. He is the first son of Sunan Gunung Jati.
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar.
Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
#MasjidBanten #WaliSongo
Pesona Islami Masjid Al Bantani Serang Banten -NET5
Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel:
dan subscribe untuk info berita terbaru di channel:
Twitter :
Facebook :
Saksikan info berita ter-update di:
NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB
Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 9.00 WIB
NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB
NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB
NET 17 : pukul 17.00 - 17.30 WIB
NET 24 : pukul 24.00 - 01.00 WIB
Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung, Benteng Speelwijk - Wisata Murah Serang, Banten.
4 Tempat Bersejarah Yang Kami Kunjungi Di Serang Banten:
1. Keraton Kaibon
2. Keraton Surosowan
3. Masjid Agung Banten
4. Benteng Speelwijk
Keterangan:
Arsitek Masjid Agung Banten
1. Arsitek pertama adalah Raden Sepat yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Raden Sepat juga terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Demak dan Masjid Ciptarasa Cirebon.
2. Arsitek kedua berasal dari negeri Cina, yakni Tjek Ban Tjut. Arsitek ini memberikan pengaruh kuat pada bentuk atap masjid bersusun lima layaknya pagoda Cina. Tjek Ban Tjut memperoleh gelar Pangeran Adiguna sebagai penghargaan atas jasanya dalam membangun masjid.
3. Arsitek ketiga adalah seorang Belanda yang kabur dari Batavia ke Banten, Hendrik Lucaz Cardeei. Arsitek berstatus mualaf tersebut memberikan pengaruh pada bentuk menara layaknya mercusuar di Negeri Kincir Angin.
Sumber - sumber terkait:
-
-
-
-
Masjid Agung, Serang Banten Indonesia
Location : Keraton Kaibon, Masjid Agung Banten, Danau Tasikardi
Ig : @anthony__tonio
Heboh, Penemuan Lorong Bawah Tanah, saat Penggalian Drainase di Serang Banten
Sebuah lorong bawah tanah yang bentuknya persis tembok khas kerajaan Banten Lama, Jumat (25/11) ditemukan warga kampung Pasar Serang, Banten. Penemuan lorong bawah tanah itu terjadi saat warga tengah melakukan pembongkaran jalur drainase untuk mengurangi banjir.
Ikuti berita dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia dan breaking news berita terakhir di cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Transvision.
Baru Dalam Pembangunan 2019 Great Mosque of Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa
masjid sari asih serang
masjid sari asih serang
Masjid Kramatwatu KOTA SERANG, Jawa Barat tempo doeloe
Jalan jalan ke Kota Serang Banten tahun 1995, jaman Orba Soeharto.
Belum macet dan belum banyak sepeda motor.
Speelwijk fort, Banten - INDONESIA
Old Banten (Indonesian Banten Lama) is an archaeological site in the northern coast of Serang Regency, Banten, Indonesia. Located 11 km north of Serang city, the site of Old Banten contains the ruin of the walled port city of Banten, the 16th-century capital of the Sultanate of Banten.
Banten was a 16th-century port city known for its pepper. The city flourished when the Islamic Banten Sultanate reached its peak during the 17th century. There was a period of intense conflicts with the Dutch East India Company (VOC) over the trade of spices, which eventually led to the dissolution of the Sultanate in Banten and to the city's decline.
Today, the site where the city of Banten remains is known as Old Banten. It is a well-known tourist attraction, where many locals visit to pay their respects and pray at the graves of Sultan Maulana Hasanuddin and his descendants; or visits the Great Mosque. The area reflects the sultanate's earlier glory.
Notable buildings include the impressive Great Mosque of Banten, ruins of two important Kraton (palaces), the watch tower, the water systems and the artifacts at the Museum of Banten Artifacts.
Mesjid Agung Banten - Pesona Wisata Religi Kawasan Kesultanan Banten
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda Tiongkok. Ini adalah karya arsitektur Tionghoa yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam para Sultan Banten dan keluarganya, yaitu Maulana Hasanuddin dengan Permaisurinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nashr Abdul Kahhar atau Sultan Haji. Sementara di serambi kanan, terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan Zainul Abidin, Sultan Abdul Fattah, Pangeran Aria, Sultan Mukhyi, Sultan Abdul Mufakhir, Sultan Zainul Arifin, Sultan Zainul Asikin, Sultan Syarifuddin, Ratu Salamah, Ratu Latifah, dan Ratu Masmudah.
Ribuan Jawara Banten Menyerbu Alun-alun Serang
Rekor MURI DUNIA Pencak silat Kolosal & Debus Al Madad Terbanyak | Tapak Karuhun Banten | 19/11/2017 | dok Rd. Giwang
Perang Banten vs Belanda
Ilustrasi perang Banten mewalan Belanda (Surosowan)
Setelah belanda-VOC melemahkan kekuatan Kesultanan Banten dengan perang saudara pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1683). Dua abad kemudian kekuatan Banten makin melemah karena politik monopoli dan ikut campurnya Belanda dalam urusan kesultanan Banten, baik politik maupun ekonomi. Namun kesultanan Banten masih memiliki kedaultan terhadap Belanda, meskipun minim. Pada 1808, Belanda dijajah oleh kekaisaran Napoleon Perancis, dan ditunjuklah Marsekal Perancis asal Belanda, Daendels untuk mempersiapkan pulau Jawa dari serangan Inggris. Belanda sejak lama ingin menghilangkan kesultanan Banten karena letaknya yang dekat dengan Batavia (Jakarta) dan menjadi momok bagi kekuasaan Belanda. Namun Belanda dan Banten juga terikat perjanjian serta kekuatan kesultanan Banten belum sepenuhnya pudar. Pada 21 November 1808, Belanda mengirim utusan Pierre Philip Du Puy, ke Sultan Banten Aliyuddin II (Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin) dengan permintaaan yang pasti ditolak Sultan, yaitu menyediakan tenaga kerja rodi untuk pembangunan jalan Groote-Postweg dan pelabuhan baru di Ujung Kulon (yang berarti kerja sampai mati bagi rakyat Banten) serta memindahkan ibukota kesultanan dari Banten ke Anyer (menghilangkan jejak kesultanan yang telah berdiri 3 abad di kota banten), Sultan geram dan menghukum Du Puy. Penolakan dan hukuman terhadap Du Puy dimanfaatkan oleh Daendels yang mengerahkan kekuatan Belanda yang telah bersiaga di Serang untuk menyerang Banten. Rakyat dan tentara kesultanan Banten melawan dengan sengit mempertahankan kota Banten dan benteng-keraton Surosowan dan Kaibon. Pertarungan sengit terjadi hari itu, meriam keraton beradu dengan meriam Belanda. Namun pasukan Belanda lebih banyak dengan persenjataan lebih canggih mengungguli pasukan Banten. Keraton Surosowan beserta kota Banten dihancurkan, hanya bersisa Masjid Agung Banten dan Benteng Speelwijk. Sultan Aliyuddin II beserta keluarganya ditangkap dan dibuang ke Ambon hingga wafat. Pada 22 November 1808, Daendels mengumumkan wilayah kesultanan Banten telah masuk sepenuhnya ke dalam kekuasaan Belanda.
[dari Berbagai Sumber]
Klip diambil dari :
Max Havelaar (1976)
Legend of King Naresuan (2007)
Napoleon (2002)
Davy Crockett (1955)
The LIberator (2013)
1612 (2007)
Legend of Tsunami Warrior (2008)
Glory (1989)
Sharpee's Battle (1995)
Legend of Suriyothai (2001)
Waterloo (Documentary)
Alamo Documentary
Bang Rajan 1 & 2
BBC Krakatoa Documentary
Battle of Derne Documentary
SILET - Misteri Dibalik Bangunan Benteng Speelwijk Di Serang [16 Juli 2019]
RCTI Infotaiment Youtube Channel :
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Official RCTI:
ENTERTAINMENT :
INFOTAINMENT :
LAYAR DRAMA INDONESIA :
----------------------------------------------------------------------------------------------------
RCTI Indonesia Official Page:
Mobile Site :
Homepage :
Twitter :
Facebook :
Instagram :
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.
Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan doa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto Kebanggaan Bersama Milik Bangsa namun tampil dalam kemasan yang oke. Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.
#Silet #Artis #Selebriti
TERBARU! Kerajaan King of The King di Banten, Prabowo Subianto Disebut Bertugas Beli 3000 Jet Tempur
#KingofTheKing #PrabowoSubianto #Soekarno
TRIBUNNEW.COM - Belum reda heboh munculnya Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah dan Sunda Empire di Jawa Barat, giliran gempar kemunculan Kerajaan baru lainnya, King of The King namanya, kali ini di Tangerang, Banten.
Nama-nama tokoh nasional seperti Prabowo Subianto disebut-sebut ikut jadi bagian, meski hal ini belum terkonfirmasi.
Tak hanya itu, ayah Megawati Soekarnoputri, mendiang Bung Karno juga disebut jadi bagian.
Namun spanduknya yang dipasang di kawasan Poris sudah ditertibkan oleh Satpol PP karena dianggap potensi meresahkan.
Kompas.com mencoba mengontak orang terdekat dari King of The King, yakni Pimpinan Ketua Umum IMD (Indonesia Mercusuar Dunia) Juanda yang tertera dalam baliho tersebut.
Juanda mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia, kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Juanda juga mengklaim, King of The King menduduki 2 lembaga keuangan tertinggi dunia.
Pertama adalah UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).
King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60 ribu triliun di bank tersebut.
Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.
Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk 3 hal utama.
Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).
Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar, kata dia.
Dia juga menyebut-nyebut Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.
Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti, kata dia.
Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.
Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno kata Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.
Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia), kata dia.
Keunikan Masjid Agung Banten
Terima kasih kepada penonton yang telah ikut bersama saya untuk melihat-lihat Masjid Agung Banten dengan menonton video ini. Jangan lupa untuk like video ini juga ya! Terima Kasih.
-Cyrillistanti Tishka Kusumaedi
Kamera: Canon EOS 60D
Instagram:
Mendadak Muncul istana Megah di Cilegon bikin Warga Gempar.!! Apakah Dibentuk.. Jin??
Mendadak Muncul istana Megah di Cilegon bikin Warga Gempar.!! Apakah Dibentuk.. Jin??
Istana Bak di Negeri Dongeng itu memng bener bener nyata adanya yakni bertempat di Cilegon, Banten, tepatnya di Jalan Lingkar Selatan (JLS). Daerah yang dulunya merupakan lokasi tambang pasir itu rupanya telah disulap bak istana di negeri dongeng.
Berada di perbatasan Serang – Cilegon, yakni di daerah Lebak Denok Kecamatan Citangkil, bekas galian C itu kini telah didandani dengan arsitektur khas bangunan kerajaan. Padahal sang pemilik lahan awalnya tak menyadari jika gumpalan tanah bekas galian itu berbentuk layaknya istana. Dulunya tanah setinggi sekitar 50 meter tersebut merupakan korban keganasan alat berat. Namun, saat diperhatikan lahan tersebut mirip sebuah bangunan. Alhasil, si empunya tanah berniat menjadikannya sebagai tempat rekreasi baru bagi warga Cilegon dan sekitarnya. pembangunan yang berlangsung terjadi secara perlahan. Kondisi yang ada dipercantik layaknya istana sungguhan. Konsepnya pun tanpa perencanaan layaknya sebuah bangunan megah yang mesti dikonsep, baru kemudian dibangun. Uniknya, pembangunan itu diakui tanpa ada perencanaan apapun. Bahkan tidak ada konsultan tersendiri untuk mengurus bangunan tersebut. Selain istana, beberapa tempat juga akan dibangun seperti kolam renang, taman burung, taman buah, dan taman bunga. Tak hanya itu, turut terdapat wisata kuliner yang akan melengkapi tempat wisata tersebut. Nantinya tempat rekreasi ini akan dinamai Istana Taman Cadas oleh si empunya. Rencananya tersebut akan ada tiga bukit untuk wahana permainan seperti flying fox. Ada pula bukit untuk kemping dan family gathering.
Terima kasih telah mengunjungi channel Video on the spot terbaru. diChannel ini anda akan mendapatkan informasi tentang video unik, cara unik, fakta unik, serta ada hal unik dan kreatif. Serta anda akan mendapatkan informasi tentang kejadian aneh, aneh tapi nyata. ada juga beberapa tentang video lucu, dan video aneh.
Tak lupa juga kami akan memberikan kumpulan berita unik dan video on the spot terbaru.
Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi channel kami di
Semoga anda terhibur dan Terima kasih telah mampir di channel kami.
The Beauty Of Banten lama
Ragam bentuk arsitektur pada jaman kejayaan kesultanan Banten
Terus lah mencintai budaya di Indonesia :)
========================================================
Lokasi : Banten lama, Serang Banten - Indonesia
song : Glude - Breathe [NCS Release]
Properti : Dji Phantom 4
======================================================
maaf kalo masih jelek, masih belajar edit :u
Keraton Surosowan, Pusat Pemerintahan Banten Lama
Di kawasan Banten lama banyak terdapat peninggalan bangunan bersejarah, salah satunya adalah Keraton Surosowan. Keraton yang dahulunya tempat tinggal Sultan ini merupakan saksi kejayaan Banten pada abad 17.
Sejarah Kesultanan Banten
Perjalanan sejarah kesultanan Banten setiap tahun (1526-1813). Dari masa awalnya di bawah kuasa Syarif Hidayatullah dari Cirebon, pendirian dan ekspansi awal di bawah Maulana Hasanuddin, masa kejayaan di bawah Sultan Abdul Fattah (Ageng Tirtayasa), kemunduran sebagai vasal VOC Belanda, hingga dianeksasi oleh Kekaisaran Inggris dalam Perang Napoleon...
Saya mengharapkan adanya kritik dan koreksi karena video ini kemungkinan belum sepenuhnya akurat dan masih memiliki sejumlah kesalahan.
Sekiranya bermanfaat, silahkan klik like untuk menyukai dan subscribe untuk berlangganan channel ini! Trims! :)
------
Musik:
- Bandrong ing Cilegon ~ Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Cilegon (
------
Daftar Pustaka:
- Cortesao, Armando. (2016). Suma Oriental Karya Tome Pires: Perjalanan dari Laut Merah ke Cina & Buku Francisco Rodrigues. Yogyakarta: Ombak.
- Daliman, A. (2012). Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
- Djajadiningrat, Hoesein. 1983. Tinjauan Kritis Tentang Sajarah Banten. Jakarta: Djambatan.
- Guillot, Claude, dkk. (1996). Banten Sebelum Zaman Islam: Kajian Arkeologi di Banten Girang (932? - 1526). Jakarta: Bentang.
- Hatmadji, Tri. (2007). Ragam Pusaka Budaya Banten. Serang: Direktorat Jenderal Kebudayaan.
- Pudjiastuti, Titik. (2007). Perang, Dagang, Persahabatan: Surat-Surat Sultan Banten. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
- Purwadi dan Maharsi. (2005). Babad Demak: Sejarah Perkembangan Islam Di Tanah Jawa. Yogyakarta: Tunas Harapan.
- Rahardjo, Supratikno dkk. (2011). Kota Banten Lama: Mengelola Warisan untuk Masa Depan. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
- Soeroto. (1965). Indonesia di Tengah-tengah Dunia dari Abad ke Abad Jilid 1. Jakarta: Djambatan.
- Sujitno, Sutedjo. (2011). Lagenda Dalam Sejarah Bangka. Jakarta: Cempaka Publishing.
- Suwondo, Bambang dkk. (1981). Sejarah Daerah Lampung. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Wijayati, Mufliha. (2011). Jejak Kesultanan Banten di Lampung Abad XVII (Analisis Prasasti Dalung Bojong). Analisis. XI (2): 383-420.