Wildlife - Taman Hutan Raya Bung Hatta Padang
Kehidupan Liar di Taman Hutan Raya Bung Hatta
Padang - Sumatera Barat - Indonesia
Direkam menggunakan Nikon 1 J5
Terimakasih telah menonton, jangan lupa subscribe, like dan comment.
Corolla Crown
Wildlife Part 1, Taman Hutan Raya Bung Hatta with Nikon 1 J5
Seru juga ternyata jalan-jalan sekitar hutan lindung, tenteng kamera, piknik.
Video ini diambil menggunakan Kamera Nikon 1 J5 + FT1 Mount Adapter Nikon + Lensa Nikkor AF-S 70-300mm
Lokasi di Taman Hutan Raya Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat
=[ Follow Me ]==========================================
Instagram:
Facebook:
Twitter:
=====================================================
#nikon1j5 #wildlife #nature
[Saraghuz] SITINJAU LAUIK, Jalur Terekstrim di Indonesia, Penghubung Padang ke Solok
Sitinjau Lauik adalah sebutan untuk ruas jalan sepanjang lebih kurang 15 kilometer pada jalan lintas sumatera rute Padang-Arosuka-Solok. Sebutan Sitinjau Lauik agaknya karena dari sejumlah tempat di tanjakan sepanjang ruas ini kita dapat memandang laut sepanjang pantai barat Padang.
Sitinjau Lauik memang merupakan jalur yang amat padat. Setiap hari, tak kurang sembilan ribu lebih kendaraan besar dan kecil menuruni dan mendaki. Lebih duaribu di antaranya adalah truk. Tak pelak, nyaris 24 jam raungan kendaraan bersipongang riuh rendah, membuat Sitinjau Lauik hampir tak pernah tidur.
Kendati ruas jalan ini kerap longsor maupun terban, dan tidak sedikit pula menimbulkan kecelakaan yang merenggut nyawa manusia, namun segala resiko harus ditempuh para sopir. Maklum ini adalah satu-satunya pintu gerbang ke Padang dari arah timur.
Haluan mencatat, pada Kamis, 31/3 ratusan kendaraan roda dua dan roda empat terjebak macet selama hampir dua jam akibat material longsor perbukitan yang menutup setengah badan jalan di kawasan Panorama II, kilometer 40.
Kejadian yang sama kerap terjadi, apalagi di musim hujan. Perbukitan yang labil dan terjal berpotensi terjadi longsor. Apalagi deretan perbukitan yang termasuk kawasan hutan lindung ini kian gundul,sehingga daya tahan tanah dari terjangan air yang meresap semakin kurang.
Begitu pula halnya dengan badan jalan. Di samping juga rawan terban ke jurang-jurang dalam yang menganga di sisi kanan jalan arah Arosuka, jalan inipun seringkali dilewati kendaraan melebihi daya angkut. Akibatnya tidak hanya longsor perbukitan dari sisi kiri jalan, tapi juga terbannya badan jalan merupakan kisah berulang-ulang yang hingga kini belum ada solusi penanganan.
Dahulu, ruas jalan ini dibuat berkelok-kelok,mengikuti topografi tanah,belum selebar sekarang. Kearifan “insinyur jalan” saat itu terhadap potensi longsor dan terban,agaknya, yang mendasari sehingga solusinya adalah mengikuti topografi itu tadi.
Semakin meningkatnya mobilitas orang dan barang,mengharuskan dilakukan pelebaran jalan. Dalam pengerjaan pelebaran jalan tersebut,sekaligus juga dilakukan pemotongan-pemotongan “bengkolan”, sehingga Sitinjau Lauik tidak lagi banyak kelok.
Praktis jarak tempuh Padang-Arosuka-Solok berkurang beberapa belas kilometer dari sebelumnya dan lebih lapang. Tapi,apakah waktu tempuh menjadi lebih sedikit? Inilah persoalannya. Saat ini Padang-Arosuka-Solok, atau sebaliknya, yang semestinya bisa dilalui selama 1,5 jam, tetapi karena longsor dan terban bisa ditempuh setengah hari,bahkan lebih.
Keruwetan ini diperparah pula oleh sering malang-melintangnya truk-truk beroda banyak yang mogok lantaran tidak kuasa membawa beban yang melebihi daya angkut (tapi tidak melebihi daya muat,maksudnya masih cukup ruang untuk dimuati). Atau truk-truk yang ‘menyandarkan diri’ ke tebing lantaran putus rem,juga karena melebihi daya angkut. Jika ada satu saja truk beroda banyak ini mogok atau melintang di jalan,tak pelak,jalan Sitinjau Lauik pun macet!
Apalagi jika hujan mengguyur, bisa dipastikan kemacetan tak dapat dihindari. Selain para sopir sebagian besar tidak sabar untuk antri, merayap perlahan untuk mendaki atau menurun, truk-truk panjang sarat muatan seringkali “mati tagak” , kalau tidak tergelincir, inilah yang menjadi biang keladi kemacetan.
Para petinggi daerah ini sudah kerap berujar,meyakini bahwa perlu dicarikan solusi untuk menangani dilemma Sitinjau Lauik. Namun,melihat kondisi perbukitan yang makin labil,serta semakin padatnya lalu lalang kendaraan,termasuk kendaraan-kendaraan barang bermuatan lebih,maka untuk jangka menengah sudah harus ada alternatif jalan guna mengurangi beban Sitinjau Lauik. Terowongan bawah tanah dari utara ke selatan di perut bukit Gantuang Ciri (Kabupaten Solok) dengan Limau Manih (Padang) yang pernah jadi wacana pada zaman Gubernur Gamawan Fauzi merupakan alternatif yang perlu terus diperjuangkan ke Jakarta.
Untuk saat ini, solusinya adalah dengan menertibkan lalu lalang kendaraan, kalau perlu dengan sistem buka-tutup untuk hari-hari tertentu, dan pada saat curah hujan tinggi. Para pemakai jalan diminta untuk lebih sabar, terutama saat kondisi kritis dn rawan. Hanya saja, jika tidak ada pengaturan oleh petugas, siapa pula yang mau bersabar? Semua merasa penting mengejar waktu.
Gubernur Irwan Prayitno pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemko) di Dharmasraya, Jumat, 15/4, mengatakan sudah mengkoordinasikan dengan para pengusaha angkutan dan pihak-pihak terkait untuk penertiban muatan ini. Sebagaimana juga diberitakan Haluan, Kamis, 5/5, mulai Juli 2011 semua angkutan barang sudah harus mematuhi ketentuan muatan yang dibenarkan berdasarkan Jenis Berat Izin (JBI) kendaraan bersangkutan. Kita tunggu, sambil berharap pengerahan petugas lebih optimal lagi. Apalagi posko yang cukup representatif untuk para petugas sudah dibangunkan di Taman Hutan Raya Bung Hatta.
Solok Selatan Heart Of Minangkabau
Kabupaten Solok Selatan menyimpan kekayaan situs dan benda budaya yang cukup beragam, berbeda dan menarik di Minangkabau. Banyaknya rumah adat Minangkabau yang menjadi daya tarik dan ikon bagi daerah ini. Karena banyaknya rumah gadang yang masih dijaga dan dihuni, membuat anak sulung Bung Hatta Proklamator RI yaitu Prof. Dr Mutia Hatta memberikan julukan daerah ini dengan nama Nagari Saribu Rumah Gadang.
Tidak hanya kaya akan peninggalan cagar budaya, Kabupaten Solok Selatan menyimpan pesona alam yang begitu menawan. Banyak tempat yang bisa dikunjungi pelancong yang ingin menjelajah eksotisme alam Kabupaten Solok Selatan mulai dari panorama alam dengan landskep hutan lindung atau perkebunan dengan aliran sungai yang membentang serta berpagar perbukitan hingga ribuan air terjun yang tersembunyi dan memikat menunggu dijelajahi.
Ada juga hamparan kebun teh kualitas nomor wahid yang menyejukan mata. Mencoba pemandian air panas pun bisa atau menguji adrenalin dengan bermain arum jeram. Sensasi negeri di atas awan pun dapat dinikmati. Mendaki Gunung Kerinci dan singgah melihat Danau Bontak dapat dicoba bagi sang petualang.
Solok Selatan Surganya Air Terjun Salah Satunya Air Terjun KembarKabupaten Solok Selatan itu kaya akan hasil tambang, perkebunan dan pariwisata. Di tengah segala keterbatasannya, Solok Selatan kini semakin bersinar. Ibarat bongkahan emas yang berkiluan tersembunyi dan kemudian terpapar sinar mentari di Nagari Saribu Rumah Gadang. Itu serupa juga dengan destinasi wisatanya. Sangat beragam dan berpotensi dikembangkan. Yuk kenali nagarimu. Ayo ke Solok Selatan.
Text : kidalnarsis.blogspot.com
Kaki Bukit Gunung Patah Bengkulu
Gunung Patah berada di kawasan hutan lindung Raja Bendare, dengan wilayah titik terdekat dari Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, dan Desa Manau 9, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, atau sekira 6 hingga 7 jam dari Kota Bengkulu.
Pendapat Eggi sujana tentang dokumen freeport
Kalau mau sih sebenarnya mudah,
Hutan Penelitian Alas Ketu atau Kethu, Wonogiri.
Alas Ketu atau Alas Kethu adalah kawasan hutan lindung sekaligus hutan produksi terbatas yang terletak di wilayah RPH Pulosari, BKPH Wonogiri, Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Surakarta. Hutan ini memiliki luas lebih kurang 644.6 ha. Secara administrasi, Alas Kethu berada dikelurahan Wonokarto, Kecamatan Winogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pengelolaan lahan hutan di Alas Kethu secara garis besar dibagi menjadi 2 kawasan, yaitu kawasan perlindungan dan kawasan pemanfaatan. Kawasan perlindungan mempunyai luas 26.5 ha dan kawasan pemanfaatan mempunyai luas 618.1 ha. Secara geografis Alas Kethu terletak di 7.32 LS - 8.15 LS dan 110.4 BT - 111.18 BT. Termasuk tipe hutan Muson yaitu Hutan yang tumbuh di daerah agak kering dengan jumlah curah hujan sedikit dan bulan kering lebih panjang dengan curah hujan 1.878 mm per tahun dan suhu berkisar 30 - 38 derajat.
Bukit barisan sumatera
Jagalah hutan kita untuk anak cucu kita nanti
Wisata Taman Hutan Raya Kapopo Ngatabaru Part.1
Berdasarkan sejarah pambentukannya, Taman Hutan Raya (TAHURA) berasal dari gabungan Cagar Alam Poboya, Hutan Lindung Paneki, dan lokasi PPN Ngatabaru. Memiliki luas 7.128 Hektar. TAHURA merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang berdasarkan fungsi pokoknya termasuk dalam Hutan Konservasi.
Mari kita jaga dan lestarikan Hutan ????
Hutan Wisata Baning , Wonderful Sintang
Penampakan Kelasi di Hutan Wisata Baning Kota Sintang
SERUNYA BERTUALANG DI BETUNG KERIHUN | Part 1
#BetungKerihun #Kalimantan #TamanNasional
Part 2:
Berada pada bagian tengah kawasan Taman Nasional Betung Kerihun, Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam, merupakan satu dari 4 DAS di taman nasional yang menawarkan keajaiban bentang alam dan memacu adrenalin siapapun yang melaluinya. Mereka para penyuka wisata minat khusus atau petualangan dan pecinta fotografi alam, niscaya akan seperti dimanja saat mengarunginya.
Belantara hutan hujan kalimantan terlihat sangat memesona dari atas perahu di tengah-tengah aliran sungai Mendalam yang cukup besar. Sesekali perahu harus melewati beberapa jeram dan riam yang memacu adrenalin kami. Itu yang saya dan Charlotte rasakan pada hari Jumat (14/12/2018), saat kami memulai penjelajahan hari pertama di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentaraum (TNBKDS). Ditemani bang Sabar staff Balai TNBKDS dan Pak Heri Gunawan selaku kepala Seksi Wilayah III Padua Mendalam dengan menggunakan kapal kayu bermotor, penjelajahanpun dimulai sekitar pukul sebelas siang dari pelabuhan sungai Mendalam, di Desa Padua Mendalam. Kapal kayu bermuatan 6 orang tersebut dinahkodai oleh bang Madang dan bang Radit.
Untuk menuju Desa Padua Mendalam, membutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat Kota Putussibau. Membelah belantara hutan. Melewati beberapa kampung dan jembatan kayu. Jalannya sudah beton dan cukup baik. Hanya sedikit saja yang masih berupa tanah keras. Jalan ini kemudian akan berakhir di ujung tepat di sisi sungai Mendalam.
Charlotte sendiri merupakan gadis berusia 19 tahun berkewarganegaraan Inggris, anak dari teman saya, Suzane. Ini pertama kalinya ia berkunjung ke Indonesia. Tentunya termasuk TNBKDS. Dia terlihat excited atau kagum. “Amazing, I love it, is so beautiful. The true borneo”, begitu ungkapya saat perahu kami berhasil melalui salah satu jeram sungai Mendalam.
_______________
Instagram:
Facebook:
Twitter:
KPK Tahan Penyuap Bupati Solok Selatan Setelah 8 Bulan Sandang Status Tersangka
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUN-VIDEO.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan pemilik grup Dempo atau PT Dempo Bangun Bersama (DBD), Muhammad Yamin Kahar, Rabu (22/1/2020) malam.
Yamin merupakan tersangka dalam perkara dugaan suap proyek pembangunan Masjid Agung Solok dan Jembatan Ambayan.
Ia diduga menyuap Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria.
Muhammad Yamin Kahar ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka pada 7 Mei 2019.
Artinya, lembaga antirasuah memerlukan waktu setidaknya 8 bulan untuk menahan Yamin.
Yamin sendiri ke luar dari dalam gedung komisi antikorupsi pukul 19.39 WIB setelah menjalani pemeriksaan.
Mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK serta tangan terborgol, Yamin Kahar irit bicara.
Siapa yang paling bertanggung jawab selain bapak? tanya awak media kepada Yamin.
Kontraktornya, jawab Yamin di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Siapa nama kontraktor, inisial deh? tanya awak media lagi.
Enggak kenal, jawab Yamin yang sudah di dalam mobil tahanan.
Jadi yang paling banyak makan keuntungan dia? tanya awak media.
Iya, ucap Yamin sebelum meninggalkan Gedung Merah Putih.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menginformasikan Yamin ditahan di Rumah Tahanan K4 KPK.
Rutan itu berlokasi di belakang Gedung Merah Putih.
Ditahan selama 20 hari ke depan sejak tanggal 22 Januari 2020 sampai 10 Februari 2020, kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Seharusnya Yamin tak diperiksa sendiri hari ini.
Penyidik KPK turut memanggil Bupati Muzni. Namun yang bersangkutan mangkir dari panggilan penyidik.
Yang bersangkutan minta dijadwalkan ulang karena menikahkan anak, ujar Ali.
Dalam kasus ini, KPK pada 7 Mei 2019 telah menetapkan Muzni Zakaria dan pemilik grup Dempo/PT Dempo Bangun Bersama (DBD) Muhammad Yamin Kahar sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Muzni selaku Bupati Solok Selatan diduga menerima hadiah atau janji dalam bentuk uang atau barang senilai total Rp460 juta dari pemilik grup Dempo/PT Dempo Bangun Bersama (DBD) Muhammad Yamin Kahar terkait dengan pengadaan barang dan jasa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pertanahan (PUTRP) Kabupaten Solok Selatan tahun 2018.
Terhadap Muzni disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sedangkan terhadap Muhammad Yamin Kahar disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
Diduga pemberian uang dari Yamin Kahar kepada Muzni itu telah terealisasi terkait proyek jembatan Ambayan berjumlah Rp460 juta dalam rentang waktu April-Juni 2018.
Pertama, sejumlah Rp410 juta dalam bentuk uang dan kedua Rp50 juta diterima dalam bentuk barang.
Selanjutnya pada Juni 2018, Muzni meminta agar uang diserahkan kepada pihak lain sebesar Rp25 juta diserahkan kepada Kasubag Protokol untuk THR pegawai dan Rp60 juta diserahkan kepada istri Muzni.
Sedangkan terkait dengan proyek pembangunaan Masjid Agung Solok Selatan, Yamin Kahar sudah memberikan kepada bawahan Musni yang merupakan pejabat di Solok sejumlah Rp315 juta.
Artinya, Yamin Kahar mengeluarkan Rp775 juta untuk suap proyek-proyek di Solok Selatan dengan rincian Rp460 juta diserahkan kepada Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dan Rp315 untuk anak buah Muzni.
Dalam proses penyelidikan, Muzni telah menitipkan atau menyerahkan uang Rp440 juta kepada KPK dan sudah dijadikan salah satu bagian dari barang bukti dalam perkara ini.(*)
Profil Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah (Dok. 2012)
Taman Hutan Raya (Tahura) Sulawesi Tengah merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang terletak di lintas Kabupaten Sigi dan Kota Palu - Provinsi Sulawesi Tengah, dengan luas 7.128 Ha.
Perjalanan lebaran ke 3 di Hutan kawasan ( perbatasan Bengkulu - Krui ?
Gilang
Birds are singing at morning time in jungle
Woooow... Birds are singing due to jungle trip
KPH Wilayah I Aceh (PENAS) TAHURA
Monyet Panorama Bukittinggi (Monkey Park City)
Monyet Panorama Bukittinggi, Monkey Park City
Asyik Juga Ngasih Makan Monyet Pisang.
Oleh Muliardy Banun