Joko Dolog Statue - Surabaya
Joko Dolog Statue
Joko Dolog statue, located in Apsari park, Surabaya. According to the legend, this statue was made in 1211 Caka or 1289 M in the grave of Wurarare [Lemahtulia], which was the home of Mpu Bharadah in Kedungwulan villan, near Nganjuk city, East Java.
The statue was created to honor Kertanegara the Son Wisnu Wardhana as The Singosari king at the time. He was famous for his wisdom, vast knowledge in the field of law and obedience to the Buddhist religion and its ideals who want to unite the Indonesian nation.
According to the Regent of Surabaya, Joko Dolog statue came from elephant cage. In 1827 the Dutch East Indies government who was under the Resident De Salls move the statue to Surabaya and placed in the Apsari park, it is often visited by people to pay the respects and express their expectations [to the statue].
indonesia-tourism.com
Joko Dolog Statue - Surabaya
Joko Dolog Statue
Joko Dolog statue, located in Apsari park, Surabaya. According to the legend, this statue was made in 1211 Caka or 1289 M in the grave of Wurarare [Lemahtulia], which was the home of Mpu Bharadah in Kedungwulan villan, near Nganjuk city, East Java.
The statue was created to honor Kertanegara the Son Wisnu Wardhana as The Singosari king at the time. He was famous for his wisdom, vast knowledge in the field of law and obedience to the Buddhist religion and its ideals who want to unite the Indonesian nation.
According to the Regent of Surabaya, Joko Dolog statue came from elephant cage. In 1827 the Dutch East Indies government who was under the Resident De Salls move the statue to Surabaya and placed in the Apsari park, it is often visited by people to pay the respects and express their expectations [to the statue].
indonesia-tourism.com
The Ancient Joko Dolog Statue at the Heart of Surabaya - East Java
Joko Dolog statue, located in Apsari park, Surabaya. According to the legend, this statue was made in 1211 Caka or 1289 M in the grave of Wurarare [Lemahtulia], which was the home of Mpu Bharadah in Kedungwulan village, near Nganjuk city, East Java.
The statue was created to honor Kertanegara the Son Wisnu Wardhana as The Singosari king at the time. He was famous for his wisdom, vast knowledge in the field of law and obedience to the Buddhist religion and its ideals who want to unite the Indonesian nation.
According to the Regent of Surabaya, Joko Dolog statue came from elephant cage. In 1827 the Dutch East Indies government who was under the Resident De Salls move the statue to Surabaya and placed in the Apsari park, it is often visited by people to pay the respects and express their expectations [to the statue].
More info visit:
The Legendary Joko Dolog Statue - East Java
Joko Dolog Statue
Joko Dolog statue, located in Apsari park, Surabaya. According to the legend, this statue was made in 1211 Caka or 1289 M in the grave of Wurarare [Lemahtulia], which was the home of Mpu Bharadah in Kedungwulan villan, near Nganjuk city, East Java.
The statue was created to honor Kertanegara the Son Wisnu Wardhana as The Singosari king at the time. He was famous for his wisdom, vast knowledge in the field of law and obedience to the Buddhist religion and its ideals who want to unite the Indonesian nation.
indonesia-tourism.com
Historically Joko Dolog
Joko Dolog Statue
Joko Dolog statue, located in Apsari park, Surabaya. According to the legend, this statue was made in 1211 Caka or 1289 M in the grave of Wurarare [Lemahtulia], which was the home of Mpu Bharadah in Kedungwulan villan, near Nganjuk city, East Java.
The statue was created to honor Kertanegara the Son Wisnu Wardhana as The Singosari king at the time. He was famous for his wisdom, vast knowledge in the field of law and obedience to the Buddhist religion and its ideals who want to unite the Indonesian nation.
According to the Regent of Surabaya, Joko Dolog statue came from elephant cage. In 1827 the Dutch East Indies government who was under the Resident De Salls move the statue to Surabaya and placed in the Apsari park, it is often visited by people to pay the respects and express their expectations [to the statue].
Situs Joko Dolog, ternyata asal kata Surabaya berasal dari Sini..
(Joko Dolog's website, it turns out that the word Surabaya originated from here.)
Hi Pecinta Budaya, di Video ini saya dan Mas Iswandi mengulas habis apa yang ada di Situs Joko Dolog Surabaya, ikutin perjalanan kita ya
(Hi Culture Lovers, in this video, Mas Iswandi and I thoroughly review what is on the Joko Dolog Surabaya site, follow our journey.)
Follow Instagram Ethnic_Indo | | untuk melihat koleksi2 benda2 bersejarah yang kita beli dalam perjalanan membuat Vlog2 ini.. jika ada yang berminat boleh DM melalui IG WA di 0818585715
(Follow Instagram Ethnic_Indo | | to see a collection of historical objects that we bought on the way to make this Vlog.
if anyone is interested may DM through IG or WA 0818585715) info dan pemesanan 0818585715 WA only
Arca Joko Dolog #WhiteLiesproduction
Arca Joko Dolog adalah sebuah bentuk penghormatan terakhir Raden Wijaya yang merupakan raja pertama kerajaan Majapahit sebagai keturunan Ken Arok, yang merupakan raja pertama Kerajaan Singosari terhadap mendiang Prabu Kertanegara yang menjadi raja terakhir Kerajaan Singosari kala itu. Arca ini sebenarnya merupakan perwujudan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari atau yang kita kenal dengan Kerajaan Singosari. Dengan kepiawaian Mpu Baradha sebuah patung yang sebenarnya lebih mirip patung Buddha ini akhirnya berhasil diciptakan
#WhiteLiesproduction
JOKO DOLOG, MISTERI KEGAGALAN BELANDA JARAH BENDA PURBAKALA
Patung ini dibuat untuk menghormati Putra Kertanegara, yaitu Wisnu Wardhana sebagai raja Singosari pada saat itu. Dia terkenal karena kebijaksanaannya, pengetahuan luas di bidang hukum dan ketaatan kepada agama Buddha dan cita-cita yang ingin mempersatukan bangsa Indonesia.
Situs Arca Joko Dolog | Genteng Surabaya
Arca Jogo Dolog berlokasi di Jalan Taman Apsari, Genteng, Surabaya. Menempati lahan kecil di antara dua pohon beringin tua, di tengah permukiman penduduk, Arca Jogo Dolog berdiri menjadi simbol bagi perwujudan Prabu Kertanegara, Raja Terakhir dari Kerajaan Singasari. Bagi sebagian orang, Arca Jogo Dolog dikenal dengan nama Arca Buddha Mahasobya.
Secara etimologi Arca Jogo Dolog berasal dari bahasa Jawa, yaitu Jogo yang berarti jaga dan Dolog yang artinya kayu. Kaitan antara kayu dengan arca Buddha Mahasobya adalah arca tersebut ditemukan di atas sebidang tanah di Trowulan yang ditumbuhi kayu jati. Arca tersebut kemudian dipindahkan pada 1827 oleh Residen de Salls dari pemerintahan Belanda ke Surabaya dan menempatkannya di Taman Apsari dengan nama Arca Joko Dolog.
Namun ada versi lain yang mengatakan, arca yang dibuat pada 1121 Saka atau 1289 Masehi ini awalnya tidak berada di Kandang Gajah, Trowulan, melainkan berasal dari Candi Jawi ( ) di Pandaan Pasuruan. Pemindahan tersebut konon dilakukan oleh seorang Raja Majapahit.
Terlepas dari berbagai versi tersebut, Arca Jogo Dolog sesungguhnya menyimpan sekelumit cerita sejarah yang berkaitan dengan kebesaran dan kejayaan nusantara di masa kedinastian. Hal tersebut tergambar dari tulisan berbentuk syair yang terdapat di badan arca.
Syair berbahasa Sansekerta yang memakai huruf Jawa Kuno dan terdiri dari 19 bait ini, menceritakan tentang persoalan pembagian kerajaan Jawa menjadi Jenggala dan Panjalu. Pembelahan kerajaan yang dilakukan oleh pendeta tinggi dari kerajaan Kediri bernama Mpu Bharadah ini merupakan akibat dari adanya perebutan kekuasaan diantara putera mahkota.
Menurut catatan sejarah, Arca Jogo Dolog dibuat untuk menghormati Raja Singasari yang bijaksana dan memiliki pengetahuan sangat baik di bidang hukum selain juga pandai dalam dharma dan sastra. Cita-citanya adalah ingin mempersatukan kerajaan-kerajaan di nusantara melalui ekspedisi Pamalayu, untuk membendung pengaruh Kerajaan Mongol di kawasan Asia Tenggara. Bentuk penghormatan tersebut diwujudkan melalui arca yang dibuat dengan raut muka teduh, dan tangan yang membentuk sikap Bhumisparsamudra atau telapak tangan kiri tertutup seolah ingin menyentuh bumi.
Selain terdapat bangunan utama berupa arca perwujudan Prabu Kertanegara, Situs Arca Jogo Dolog juga mempunyai koleksi lain berupa arca Ganesha, Brahma, Wisnu, arca dayang-dayang, dan arca Singa. Tiap bulan selalu ada pengunjung dari sekolah-sekolah yang ingin belajar sejarah kerajaan Jawa di situs Arca Jogo Dolog. Beberapa umat Buddha bahkan masih ada yang beribadah di situs tersebut, karena Raja Singasari merupakan wujud dari Buddha Mahasobya.
#arcajokodolog #tamanapsari #embongkaliasin #situssurabaya
Patung joko dolok situbondo
Rekreasi nang Alon2 situbondo ajep... ajep...
Cerita Buddhist_A_08(End)
Reco Lanang.. Arca Kuno Buddha Akshobhya Tertinggi Di JAWA
(Reco Lanang .. The Highest Ancient Akshobhya Buddha Statue in JAVA)
Reco Lanang, itu nama yang diberikan warga sekitar untuk Arca Buddha Akshobhya yang terletak di Trawas sangat indah dan sakral.. ikuti perjalanan kita mengulas peninggalan yang luar biasa ini diiringi kidung Pakdhe aryo Kartono yang luar biasa... ethnic indonesia.
(Reco Lanang, the name given by local residents to the Akshobhya Buddha Statue which is located in Trawas is very beautiful and sacred .. follow our journey to review this remarkable heritage accompanied by the song of the amazing Pakdhe aryo Kartono ... ethnic indonesia)
Follow Instagram Ethnic_Indo | | untuk melihat koleksi2 benda2 bersejarah yang kita beli dalam perjalanan membuat Vlog2 ini.. jika ada yang berminat boleh DM melalui IG WA di 0818585715
(Follow Instagram Ethnic_Indo | | to see a collection of historical objects that we bought on the way to make this Vlog.
if anyone is interested may DM through IG or WA 0818585715) info dan pemesanan 0818585715 WA only
Jagat Karana Temple - Surabaya
Jagat Karana Temple
Jagat Karana Temple is a place of worship for Hindus that residing in Surabaya. This temple was first inaugurated by the Chief of Staff Commodore V, KODAMAR Laut R. Sahiran on 29 November 1969, that was exactly on the day of Saraswati.
This temple is situated on the road Lumba-lumba road, No. 1 Surabaya. Above the temple is written an inscription reads:
Karya Agung Lenteg Linggih
Pura Agung Jagat Karana
Saniscara Umanis Watugunung
tang . ping 3 sasih kapat 1909 C
Bale manusya yadnya
The schedule praying at Temple Jagat Karana is:
- Galungan and Brass starts at 17:00 pm
- Hari Raya Saraswati and piodalan begin at 17:00 pm
- Day and Tilem Purnama begin at 17:30 pm
- Hari Raya Nyepi:
Melasti began at 12.00 pm
Pecaruan and Pengerupukan start at 08.00 am
Patung Buddha Berwajah Empat di Surabaya - Jawa Timur - Indonesia
Belajar Melihat Arca Kuno dari Om Herry Saptono
#savebudayaindonesia #ethnicIndonesia
(Learn to See the Ancient Statue of Herry Saptono)
di Vlog ini saya mau mengajak teman teman untuk Belajar Melihat Arca Kuno dari Om Herry Saptono,
arca Perunggu adalah perangkat keagamaan yang dipakai dari jaman dahulu kala, terbukti banyaknya peninggalan kerajaan berupa arca perunggu di museum museum di indonesia bahkan seluruh dunia.
merawat peninggalan Arca perunggu kuno adalah salah satu bentuk kecintaan kita terhadap Indonesia.
(in this Vlog I want to invite friends to Learn to See the Ancient Statue of Om Herry Saptono,
Bronze statue is a religious device used from time immemorial, as evidenced by the many royal relics in the form of bronze statues in museums in Indonesia and even the entire world.
caring for relics Ancient bronze statue is one form of our love of Indonesia ..)
Follow Instagram Ethnic_Indo | | untuk melihat koleksi2 benda2 bersejarah yang kita beli dalam perjalanan membuat Vlog2 ini.. jika ada yang berminat boleh DM melalui IG WA di 0818585715
(Follow Instagram Ethnic_Indo | | to see a collection of historical objects that we bought on the way to make this Vlog.
if anyone is interested may DM through IG or WA 0818585715) info dan pemesanan 0818585715 WA only
MAKAM JOKO JUMPUT (PRABAN SURABAYA)
Joko jumput adalah salah satu legenda yang ada di surabaya. Kalau kita jalan jalan ke sekitar jalan praban pasti kita bisa menemui makam Joko Jumput ini. Di daerah praban ini makam Joko Jumput ini sangat mudah untuk dituju karena letaknya yang berada di pinggir jalan utama praban. Menurut informasi Joko Jumput ini adalah misanan dari Joko Berek atau yang biasa dikenal orang surabaya dengan nama Sawunggaling.
Ayah Joko Jumput dari Mataram sedangkan ibunya dari Praban Kinco yang kelak dikenal orang sebagai mbok rondo praban Kinco. Ibu Joko Jumput dikenal sebagai pembuat jamu. Di daerah praban pernah diketemukan sebuah lesung dan pipihan untuk membuat jamu, dan kedua benda ini diyakini orang sebagai barangh peningggalan Mbok Rondo Praban Kinco. Memang berabad abad kemudian didaerah ini ada penjual jamu yang terkenal konon katanya sakit apa saja kalau minum jamu di sini pasti akan sembuh penyakitnya.
Salah satu kisah yang yang terkenal dari legenda Joko Jumput adalah kisah Sayembara yang diadakan oleh Kusumaning Ayu Purbawati putri dari Adipati Jayengrono II. Di mana dalam Babad Surabaya diceritakan bahwa ada dua orang pemuda yang ingin meminang Purbawati. Yang pertama adalah putra bupati Sampang yaitu Raden Situbondo. Tubuhnya memang cacat tetapi jangan ditanya soal kesaktian, Raden Situbondo ini kesaktianya luar biasa.
Yang kedua yang ingin meminang adalah Putra Bupati Kediri Raden Joko truno. Dialamar dua pemuda putra bupati membuat sulit membuat keputusan akhirnya Purbati berkonsultasi dengan ayahnya lantas ia mengadakan sayembara. Mengingat wilayah kadipaten Surabaya yang masih sempit dan dikelilingi hutan belantara pada waktu itu, maka bagi siapa saja yang mampu mbabat alas sebanyak -- banyaknya untuk diajadikan pemukiman penduduk dialah yang akan dijadikan suami oleh dewi Purbawati.
Untuk Raden Situbondo hal ini bukanlah hal yang sulit mengingat akan kesaktianaya. Dengan mudah ia membabat alas Surabaya. Meskipun begitu wilayah hutan disekitar kadipaten Surabaya terkenal sangat menyeramkan pada waktu itu. Tidak hanya binatang buas akan tetapi hutan Surabaya juga terkenal sebagai tempat jin buang anak. Ada beberapa kisah yang menarik dari Raden Situbondo ketika ia mbabat alas di hutan Surabaya diantaranya adalah saat ia bertemu dengan singa jadi -- jadian yang berasal dari kerajaan Jin -- Trung. Keduanya bertarung dan akhirnya singa jadi jadian itu kalah dan mengaku takluk pada Putra bupati Sampang tersebut. Setelah kejadian tersebut penduduk setempat memberikan nama Simo Katrungan. Nama Simo berasal dari bahasa jawa Singa sedangkan Katrungan diambil dari Jin -- Trung.
Art From Indonesia Ken Dedes
For Detail Specification and Historycal Visit
KAMPI HOTEL SURABAYA.
Kampi Hotel Surabaya is situated in the city centre very close to many major points of interest. The Joko Dolog Buddhist statue, a historic relic of the Majapahit empire, is within walking distance of the hotel.
The Grahadi State Building, a Surabaya icon, was built during the Ducth colonial period and makes for a fascinating visit.
For Reservation contact us :
WA : 081250001190
Instagram :
Twitter :
Facebook :
Kenjeran Park - Surabaya City - East Java - Indonesia
Arca Jogo Dolog
Perwujudan Prabu Kertanegara pada Arca Jogo Dolog. Info lengkap klik