Visit Indonesia Banten PESONA KRATON KAIBON
Kawasan Banten Lama di Kota Serang banyak meninggalkan bangunan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Salah satu bangunan yang masih tersisa adalah Keraton Kaibon yang terletak di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Keraton kaibon menjadi salah satu bangunan cagar budaya Provinsi Banten yang menyimpan cerita kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Dibangun pada tahun 1815, keraton ini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan.
Like & Share .... Subcribe
thx
Share Your Momen with Teras Design
hp/ WA : 085946959204
instagram : teras_design
email : terascreativedesign@gmail.com
Photo, video , Design , wedding & Prewedding
Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung, Benteng Speelwijk - Wisata Murah Serang, Banten.
4 Tempat Bersejarah Yang Kami Kunjungi Di Serang Banten:
1. Keraton Kaibon
2. Keraton Surosowan
3. Masjid Agung Banten
4. Benteng Speelwijk
Keterangan:
Arsitek Masjid Agung Banten
1. Arsitek pertama adalah Raden Sepat yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Raden Sepat juga terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Demak dan Masjid Ciptarasa Cirebon.
2. Arsitek kedua berasal dari negeri Cina, yakni Tjek Ban Tjut. Arsitek ini memberikan pengaruh kuat pada bentuk atap masjid bersusun lima layaknya pagoda Cina. Tjek Ban Tjut memperoleh gelar Pangeran Adiguna sebagai penghargaan atas jasanya dalam membangun masjid.
3. Arsitek ketiga adalah seorang Belanda yang kabur dari Batavia ke Banten, Hendrik Lucaz Cardeei. Arsitek berstatus mualaf tersebut memberikan pengaruh pada bentuk menara layaknya mercusuar di Negeri Kincir Angin.
Sumber - sumber terkait:
-
-
-
-
Wisata Sejarah di Kota Serang : Keraton Kaibon
Keraton Kaibon merupakan situs sejarah yang dibangun pada tahun 1815 di zaman Kerajaan Banten Lama. Saya ingin memberitahukan kepada temen-temen bahwa di Kota Serang banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi pada saat weekend maupun libur nasional.
Lokasinya di :
Keraton Kaibon
Kasunyatan, 42191 Kesemen, Serang, Indonesia, Kasunyatan, Kasemen, Serang City, Banten 42191
KERATON KAIBON - PERSEMBAHAN SULTAN UNTUK SANG BUNDA | BANGUNAN BERSEJARAH BANTEN LAMA
Kejayaan bisa runtuh karena waktu, tetapi kemuliaan tidak akan luntur meski tertimbun ribuan musim - Banten Lama, Banten. (Budi Wibowo)
Kece Abis Tempatnya nih ... Taman Keraton Kaibon, Serang - Banten [ Cinematic Video ]
Keep Exploring Indonesia !!!
Dan Jangan Lupa!
1. Like
2. Comment
3. Subscribe
4. Share Ke Teman Kalian Ya Guys.
------------------------------------------------------------
Jangan lupa subscribe dan nyalakan notifikasinya (GRATIS) ya supaya kalian tau kapan update video menarik dari kami baru tayang & boleh juga videonya di share ke temen atau keluarga (Sharing is Caring)..
------------------------------------------------------------
Dan Ikuti Juga saya di :
Instagram :
Twitter :
------------------------------------------------------------
Kawasan Banten Lama di Kabupaten Serang banyak meninggalkan bangunan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Salah satu bangunan yang masih tersisa adalah Keraton Kaibon yang terletak di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Keraton kaibon menjadi salah satu bangunan cagar budaya Provinsi Banten yang menyimpan cerita kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Dibangun pada tahun 1815, keraton ini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan. Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah. Hal ini dikarenakan Sultan Syafiudin sebagai Sultan Banten ke 21 saat itu usianya masih 5 tahun. Nama Kaibon sendiri dipastikan diambil dari kata keibuan yang memiliki arti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Keraton Kaibon dibangun menghadap barat dengan kanal dibagian depannya. Kanal ini berfungsi sebagai media transportasi untuk menuju ke Keraton Surosowan yang letaknya berada di bagian utara.
#ExploreSerang#ExcitingBanten #ExploreBanten
------------------------------------------------------------
-Copyright Disclaimer-
Title 17, US Code (Sections 107-118 of the copyright law, Act 1976):
All media in this video is used for purpose of review and commentary under terms of fair use
All footage, and images used belong to their respective companies
Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing.
For copyright matters please contact us at: ekkygrizzly@gmail.com
Disclaimer : Some contents are used for educational purpose under fair use. Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for fair use for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
Keraton Banten: Melihat dari dekat Reruntuhan istana Surosowan
#KerajaanBanten #KeratonBanten
Keraton Kaibon, sisa kejayaan Kesultanan Banten
(Antara)-Menelusuri sejarah Kesultanan Banten tidak hanya tentang Sultan Maulana Hasanuddin, sebagai pendiri kesultanan. Sebelum dihapusnya Kesultanan Banten oleh Pemerintah Kolonial Belanda, pada 1816, Kesultanan Banten dipimpin oleh Sultan Syafiudin. dan salah satu peninggalannya adalah Keraton Kaibon, yang masih berdiri meski tak utuh lagi.
copyright © AntaraTV
LKBN Antara - Indonesia
You can also see our video on :
1.Antaranews :
2.Youtube channel : (antara tv)
3.Yahoo :
4.Twiter :
5.Facebook: (fan page)
6.Mivo : (live streaming)
Uploader :
budywearsprada@yahoo.com
PERUM LKBN Antara
WismaAntara
@NewsRoom
Jl. Medan Merdeka Selatan 17
Sekretaris Redaksi :
contact person : Saras Krisvianti
BBM : 5EC6B3F3
Email : antaratv@antara.co.id
Telepon : 021 3802383
Fax : 021 3849442
Tapak Tilas Sejarah KERATON KAIBON BANTEN
Keraton kaibon menjadi salah satu bangunan cagar budaya Provinsi Banten yang menyimpan cerita kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Dibangun pada tahun 1815, keraton ini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan. Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah. Hal ini dikarenakan Sultan Syafiudin sebagai Sultan Banten ke 21 saat itu usianya masih 5 tahun. Nama Kaibon sendiri dipastikan diambil dari kata keibuan yang memiliki arti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Keraton Kaibon dibangun menghadap barat dengan kanal dibagian depannya. Kanal ini berfungsi sebagai media transportasi untuk menuju ke Keraton Surosowan yang letaknya berada di bagian utara.
Dibagian depan keraton dibatasi dengan gerbang yang memiliki 5 pintu. Arti angka lima ini mengikuti jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Gerbang yang bergaya Jawa dan Bali ini memiliki ketinggian 2 meter dengan bentuk Candi Bentar sebagai motifnya. Gerbang ini disebut juga dengan sebutan gerbang bersayap. Pada satu gerbang terdapat pintu paduraksa yang menghubungkan bagian depan dengan ruang utama keraton.
Ruang Utama keraton ini tidak lain adalah kamar tidur Ratu Asiyah itu sendiri. Dibangun dengan menjorok ke tanah, kamar tidur Sang Ratu dilengkapi dengan teknologi pendingin ruangan. Ini bisa terlihat dari lubang yang terdapat dalam ruangan. Lubang tersebut dahulu dapat di isi air untuk memberikan efek sejuk pada isi dalam ruangan.
Keraton yang berdiri di tanah seluas mencapai 4 hektar ini, dibangun menggunakan batu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Walaupun telah hancur, beberapa reruntuhan di keraton ini masih terlihat pondasi dan pilar-pilar yang utuh.
Salah satu yang terlihat jelas adalah bangunan yang menyerupai masjid. Bangunan masjid ini berada di sisi kanan gerbang. Selain pilar yang masih utuh, di dalam bangunan tersebut juga terdapat mimbar yang berfungsi sebagai tempat berdirinya khotib.
Tahun 1832 Keraton Kaibon dihancurkan oleh pihak Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC saat itu, Jendral Daen Dels. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak dengan keras permintaan sang jendral untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan. Bahkan utusan jendral yang bernama Du Puy dibunuh sultan hingga kepalanya dipenggal kemudian dikembalikan kepada jendral Daen Dels. Marah besar, jendral VOC tersebut menghancurkan keraton Kaibon hingga meninggalkan puing-puing yang tersisa saat ini.
Twitter:
Instagram:
Facebook:
Pos Elektronik: wscmediabanten@gmail.com
Anniversary 3rd KFI (Komunitas Fotografi Indonesia) Wilayah Serang | Keraton Kaibon Banten
Misteri di kaibon banten ki surya....
Sejarah kaibon banten
#misteri #banten #kaibon
Keraton Kaibon - Kerajaan Banten
Muhammad Farrel Sidhi Prabowo
X IPS 1
Tugas Sejarah Indonesia
Music by:
Silent Partner - Spring in My Step
Silent Partner - Bright Future
Keraton Kaibon, Sisa Kejayaan Islam di Banten
Keraton Kaibon merupakan salah satu bangunan bersejarah yang mencerminkan kejayaan pemerintahan Banten pada masa lalu. Kini, keraton tersebut hanya menyisakan puing-puing bangunan tua yang sudah tidak utuh lagi.
KERATON KAIBON - Cinematic Travel Video SERANG BANTEN
Cinematic Travel Video EXPLORE SERANG
Lokasi di Keraton Kaibon dan Pantai Gopek Serang Banten
This Video was recorded from :
- Samsung Galaxy Note Fe
- Xiaomi Yi Cam
- Canon Cam
In Frame
Kyky - On Instagram @Thrizky95
Fauzi - On Instagram @achmadfauzizil
Wiwit - On Instagram @Wiwit_vocaloid
Ucup -
Song : Give Me Your Love
By : DEAMN
Please Like, Comment, and Subscribe..
Thanks For Watching
Keraton-Kaibon, Tempat Bersejarah di Banten
yang harus anda ketahui Sejarah Keraton Kaibon, Serang- Banten, tempat bersejarah yang paling banyak di kunjungi di banten salah satunya keraton kaibon, yang berlokasi di desa kasunyatan kecamatan kasemen kota serang-banten
Keraton Kaibon di Banten Lama
Kota Tua Banten Lama merupakan peninggalan sejarah kuno Provinsi Banten, jauh sebelum republik ini berdiri. Sisa-sisa puing bangunan yang masih dapat dilihat hingga saat ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya. Melalui video ini harapannya akan banyak orang yang mengetahui kemudian berkunjung ke sana.
Keraton Surosowan, Pusat Pemerintahan Banten Lama
Di kawasan Banten lama banyak terdapat peninggalan bangunan bersejarah, salah satunya adalah Keraton Surosowan. Keraton yang dahulunya tempat tinggal Sultan ini merupakan saksi kejayaan Banten pada abad 17.
Keraton Kaibon
Keraton Kaibon, Persembahan Sultan untuk Sang Bunda. Info lengkap klik
Istana Kaibon - Saksi Kejayaan Kerajaan Banten
DI Kawasan Banten Lama, banyak terdapat peninggalan bangunan bersejarah, salah satunya adalah Keraton Kaibon. Keraton ini adalah saksi kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Keraton Kaibon adalah salah satu cagar budaya yang terletak di Kawasan Banten Lama. Tepatnya di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Keraton ini dibangun pada tahun 1815 dan menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan.
Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah. Ratu Aisyah adalah Ibu dari Sultan Banten ke-21, yaitu Sultan Maulana Rafiudin. Saat itu, Sultan Maulana Syaifudin masih berumur lima tahun.
Keraton Kaibon dibangun menghadap barat dengan kanal dibagian depannya. Kanal ini berfungsi sebagai media transportasi untuk menuju ke Keraton Surosowan yang letaknya berada di bagian utara.
Di bagian depan keraton dibatasi dengan gerbang yang memiliki 5 pintu. Arti angka lima ini mengikuti jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Gerbang yang bergaya Jawa dan Bali ini memiliki ketinggian 2 meter dengan bentuk candi bentar sebagai motifnya. Gerbang ini disebut juga dengan sebutan gerbang bersayap. Pada satu gerbang terdapat pintu paduraksa yang menghubungkan bagian depan dengan ruang utama keraton.
Ruang utama keraton adalah kamar tidur Ratu Asiyah dan dilengkapi dengan teknologi pendingin ruangan. Hal ini bisa terlihat dari lubang yang terdapat dalam ruangan. Lubang tersebut dahulu dapat diisi air untuk memberikan efek sejuk pada isi dalam ruangan.
Keraton yang berdiri di tanah seluas mencapai 4 hektar ini, dibangun menggunakan batu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Walaupun telah hancur, beberapa reruntuhan di keraton ini masih terlihat pondasi dan pilar-pilar yang utuh.
Tahun 1832 Keraton Kaibon dihancurkan oleh pihak Belanda. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak permintaan Belanda untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Saat ini, puing reruntuhan Keraton Kaibon menjadi saksi tentang kejayaan Kerajaan Banten Lama. Walaupun hanya berupa reruntuhan dan pondasi-pondasi bangunan, tidak membuat pengunjung berhenti mengunjungi cagar budaya di Provinsi Banten ini.
Source :
Music Info: Serious Documentary - AShamaluevMusic.
Music Link:
Find me on social media :
Twitter :
Instagram :
Persembahan Sultan untuk Sang Bunda - Keraton Kaibon
Tugas Sejarah Indonesia: Artefak Islam
Keraton Kaibon - Serang, Banten
Anastasia Milenia - X MIA 2
Musik:
Adventure Of A Lifetime - Coldplay (Ebony Day Cover)
Rather Be - Clean Bandit (Ebony Day & Shaun Reynolds Cover)
Perang Banten vs VOC Belanda
Ilustrasi perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa
Pada 27 Februari 1682, Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa (Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah) menyerang Keraton-benteng Surosowan yang telah diduduki oleh VOC pimpinan Jacob de Roy yang mendukung Sultan Haji (Abdul Qohar), putra Sultan Ageng yang memberontak. VOC selain berniat memonopoli perdagangan rempah-rempah di nusantara juga berkepentingan melemahkan kerajaan-kerajaan di nusantara. Dimana VOC sebelumnya telah sukses menggunakan politik adu domba (Devide et Impera) untuk memecah belah kesultanan Mataram pada 1677 dan Kesultanan Gowa-Tallo pada 1669.
Pertikaian antara Banten dan VOC Belanda sudah berlangsung lama, terutama setelah VOC Belanda merebut Jayakarta dari Banten pada 1619. Pada tahun 1671, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat pangeran Abdul Qohar sebagai putra Mahkota dan diberikan sebagian kekuasaan pemerintahan Kesultanan Banten. Pangeran Abdul Qohar, meskipun muda, namun lemah dan haus kekuasaan sehingga lebih berpihak kepada VOC yang kuat persenjataannya namun telah banyak merugikan masyarakat dan kesultanan Banten. Pada 1680Sultan Ageng Tirtayasa mengumumkan perang kepada VOC Belanda, keputusan ini ditentang putranya sendiri, Pangeran Abdul Qohar. Pangeran Abdul Qohar secara sepihak mengangkat diri sebagai Sultan Haji serta meminta bantuan kepada VOC di Batavia dengan harga kedaulatan perdagangan Banten dimonopoli oleh VOC. Rakyat kesultanan Banten terpecah karena pemberontakan putra mahkota Abdul Qohar (Sultan Haji), namun mayoritas masyarakat dan para ulama mendukung Sultan Ageng Tirtayasa. Berbeda dengan putranya, Sultan Ageng Tirtayasa merupakan pemimpin yang saleh, cerdas, tegas, adil dan mengerti bahwa Banten makmur dan mandiri karena ramainya perdagangan.
Sultan Ageng juga disegani bangsa-bangsa lain karena tetap menjadikan Banten sebagai pelabuhan bebas, dimana bangsa-bangsa baik asia (China, Arab, India) maupun eropa (Turki, Inggris, Denmark) dapat berdagang bebas dengan hak dan kewajiban yang sama.
Pada 27 Februari 1682, Pasukan sultan Ageng Tirtayasa melakukan serangan ke Keraton-benteng Surosowan untuk meredam pemberontakan anaknya. Pasukan Sultan Ageng juga mendapat bantuan persenjataan dari Inggris (yang saat itu terlibat perang dengan Belanda), Turki Usmani, Denmark dan negara eropa lain yang karena monopoli VOC tidak dapat berdagang lagi di Banten. Pada pertempuran tersebut, Pasukan Sultan Ageng dapat memukul mundur pasukan VOC dan pasukan Sultan Haji, serta mengambil alih keraton-benteng Surosowan. Bala bantuan VOC pimpinan Kapten Isaac de St.Martin yang berlayar dari Batavia untuk membantu Sultan Haji juga tidak berhasil mendarat karena perlawanan dari kapal-kapal armada dan pertahanan laut Banten.
Sultan Haji terpaksa melarikan diri dari keraton dan berlindung di Loji/benteng VOC Belanda bersama Kapten Sloot dan W. Caeff dilindungi oleh serdadu-serdadu VOC. Pada 7 April 1682, Bantuan VOC Belanda yang lebih besar dipimpin Kapten François Tack berhasil menembus pertahanan laut Banten dan menyerang balik posisi pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Bala-bantuan pasukan VOC membawa persenjataan lebih lengkap sehingga Sultan dan pasukannya terpaksa meninggalkan Keraton Surosowan dan mundur ke Tirtayasa. Perang gerilya melawan VOC Belanda terus berkecamuk dari Tirtayasa. Dengan adanya monopoli perdagangan Banten oleh VOC, kesultanan Banten mulai melemah dan diatur oleh penguasa VOC di Batavia.
Sumber :
Lubis, Nina H., Banten Dalam Pergumulan Sejarah: Sultan, Ulama Jawara, Pustaka LP3ES, Jakarta, 2003.
Historie van Holland: beginnende met het bestand van 't jaar 1609. alwaar den Heer de Groot eindigd, tot aan de Nimweegse vreede by Jan ten Hoorn, 1704
Geschiedenis der Nederlanders buiten Europa, of verhaal van de togten, ontdekkingen, oorlogen, veroveringen en inrigtingen der Nederlanders in Azië, Afrika, Amerika en Australië, van het laatste der zestiende eeuw tot op dezen tijd, Volume 2,Nicolaas Godfried van Kampen, Erven François Bohn, 1831
Onno Zwier van Haren,Agon, sulthan van Bantam (ed. G.C. de Waard).Martinus Nijhoff, Den Haag,1979
Klip diambil dari :
Jaka Sembung (1981)
Sunan Gunung Jati (1985)
Kerajaan Banten - Peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin
Legend of King Naresuan (2007)
Siyama (2008)
De Slavernij - Documentaireserie (2011)
Black Sails Season 3 (2016)
Cromwell In Ireland (God's Executioner) Documentary (2010)
Broadside (2009)
The Devil's Whore (2008)
1612 (2007)
Die Belagerung Wiens - dokumentarisch (2016)