Leang-Leang, Jejak Prasejarah Tertua di Dunia - Insight with Desi Anwar
Leang-Leang merupakan satu dari ratusan gua yang tersebar di perbukitan Maros di Sulawesi Selatan. Gua ini menyimpan puluhan artefak purbakala seperti lukisan cap tangan, babi rusa, alat serpih bilah dan mata panah.
Peninggalan prasejarah yang diperkirakan berusia 40.000 tahun ini diyakini sebagai bukti bahwa manusia purbakala pernah tinggal di Leang-Leang. Insight kali ini berkesempatan untuk menjelajah taman prasejarah di Leang-Leang bersama Rustan Lebe (Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan).
Ikuti berita terbaru di tahun 2018 dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia, dan jangan ketinggalan breaking news 2018 dengan berita terakhir dan live report CNN Indonesia di dan channel CNN Indonesia di Transvision.
Dalam tahun politik dan Pilkada 2018, CNN Indonesia mencanangkan sebagai Layar Pemilu Tepercaya. Kami akan menayangkan konten-konten Pilkada 2018 secara seimbang untuk mengawal demokrasi dan demokratisasi di Indonesia yang kami cintai.
CNN Indonesia tergabung dalam grup Transmedia. Dalam Transmedia, tergabung juga Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, dan CNN Indonesia.com.
Follow & Mention Twitter kami:
@myTranstweet
@cnniddaily
@cnnidconnected
@cnnidinsight
@cnnindonesia
Like & Follow Facebook:
CNN Indonesia
Follow IG:
cnnindonesia
MENGUNGKAP MISTERI LUKISAN GUA LEANG PETTA KERE || Kawasan Prasejarah Leang-Leang Maros
MENGUNGKAP MISTERI LUKISAN GUA LEANG PETTA KERE || Kawasan Prasejarah Leang-Leang Maros
✯ Jangan Lupa Berlangganan di:
✯ Official Website:
For Copyright Issues, business cooperation (including media & advertising) please contact : daengmunah@gmail.com
Bantu Kami untuk meningkatkan kualitas, baik konten maupun gambar, melalui feedback di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa terus pantau dan ikuti video-video terbaru dari Kami. Jangan lupa juga SUBSCRIBE, SHARE, kasih saran dan kritik di kolom komentar.
♥【 TERIMA KASIH 】♥
Leang Leang Maros (Leang Pettakere Maros), Sulawesi Selatan, Indonesia by DivatraCom
Oleh : divatra.com | @darmapotra
LEANG LEANG (Leang Pettakere)
adalah batuan Karst Prasejarah dan merupakan pegunungan Karst, dengan luas sekitar 44.000 Hektar, terdiri dari 286 gua, diantaranya terdapat 30 Gua Prasejarah yang sudah berusia ribuan tahun. Leang Pettakere merupakan sebutan dalam bahasa lokal (Makassar). Di beberapa Gua yang terletak di Leang Leang tersebut, kita masih dapat melihat peninggalan Prasejarah berupa Telapak tangan yang konon dilukis menggunakan darah.
Sebelum memasuki gua, maka kita akan disuguhkan dengan taman batuan karst yang sangat unik. Bebatuan yang seolah-lah tumbuh memuat mata terpukau dan tercengang. Juga terdapat lubang-lubang misterius, bahkan ada yang berbentuk love (hati). Entah ini bentukan alam, atau memang buatan manusia Purba/Prasejarah.
Leang Leang, Kab. Maros ini merupakan cagar budaya yang masuk dalam kawasan Bantimurung, dan merupakan batuan Karst terbesar ke dua di dunia setelah Guangzhou, China dan juga Teluk Halong, Vietnam.
Untuk menuju Leang Leang, Maros dibutuhkan waktu antara 50 - 60 menit saja (tergantung situasi kepadatan lalu lintas). Bahkan bisa lebih cepat jika anda langsung dari Airport Hasanuddin, Makassar mengingat bandara tersebut terletak di area kota Maros juga.
Untuk situasi dalam Gua Leang Pettake akan saya bahas pada video berikutnya, siahkan nantikan video adventure saya ya. Terimakasih sudah menonton My Trip and My Adventuring!!
Cave Painting Leang Leang (Pettakere) Maros South Sulawesi Indonesia - Telapak Tangan Purba
Recorded By divatra.com | @darmapotra
Pettakere Cave
In local languange (Makassar: Leang Pettakere), Bantimurung District, South of Sulawesi, Indonesia. Its about 36 Kilometers from Makassar City.
The Cave, along other nearby other caves; Pettae, Saripa and Karrasa). Leang Pettakere is part of Pre Historic Place Leang-leang the similar name from Makassarese Language.
Around the ways to the cave, we can see amazing karst rocks. And inside the entrance of the cave (on the roof) there are 26 red and white hand printed.
The assumption, Primitive stencils of prehistoric of human hands of white prints were executed by placing the hand up against the wall and then blowing a mixture of red ochre and water arround them, leaving a negative images on the rocks.
The red hand prints could have been produced by immersing the hand in a solution tinted red from chewed-up folige
Some are missing thumbs, its was common practice to cut of a finger an elder died.
The cave has known an used by the local people for a long time. Ducts archaeologist began digging at nearby caves during 1950, But Pettakere Cave was first examined by British archaeologist Ian Glover in 1973.
In October 2014, the Indonesian government promised to Set Up the protection of ancient cave paintings announced plans to place all the caves in Sulawesi on the Nation's official Cultural Heritages list, UNESCO.
Leang-leang Maros: Wisata Keluarga
Bersama keluarga menyaksikan keindahan taman prasejarah leang-leang, maros. Liburan menjelang akhir tahun 2016 -Tatag Y. E. Siswono -Netti Lastiningsih -Ammar Hawari
#leangleangmaros
#marosmakassar
#wisatamakassar
Ekspedisi Gua Leang Pute, Maros Sulawesi Selatan
Bagi para pecinta tantangan ekstrim, Leang Pute menawarkan petualangan paling menantang di TN. Bantimurung Bulusaraung. Gua vertikal yang menganga lebar dan dalam ini, dapat memacu adrenalin para petualang.
Dengan lebar 50 – 80 m dan kedalaman mencapai ± 263 m, menjadikan Leang Pute sebagai gua single pitch terdalam di Indonesia. Uniknya lagi, pada bagian dasar, gua ini menyambung dengan Gua Dinosaurus yang terletak tak jauh dari mulut Gua Leang Pute.
Namun, untuk saat ini petualangan menyusuri kedua gua ini hanya diperuntukan bagi para petualang yang memiliki stamina, keberanian, keahlian, dengan peralatan khusus.
Pintu masuk gua terletak di Dusun Pattiro, Desa Labuaja namun jalur guanya lebih banyak berada dalam wilayah Desa Wisata Samangki, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Video ini hasil Ekspedisi dari Mapala Justitia FH Unlam.
Arsy Tours | Local Travel Makassar
Website :
LEANG-LEANG JUNI 2019 makassar | WISATA MAROS
Tempat hits para selegram dan tempat proweding yang keren.
Taman Prasejarah Leang-leang menawarkan wisata sejarah budaya peradaban manusia purba. Tapak kehidupan manusia jaman prasejarah dapat ditelusuri di lokasi wisata ini. Lukisan telapak tangan manusia dan babi rusa yang terpampang di dinding-dinding gua serta beragam artefak menjadi bukti kehadiran manusia prasejarah di daerah ini.
Di taman ini terdapat ratusan goa prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep. Dalam bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang.
Dua arkeolog berkebangsaan Belanda adalah yang pertama menemukan lukisan-lukisan dinding di Gua Pettae dan Petta Kere pada tahun 1950.
Lukisan TanganLukisan yang terdapat di Gua Pettae berupa lima gambar telapak tangan, satu gambar babi rusa sedang loncat dengan anak panah di bagian dada. Sementara di mulut gua yang tingginya mencapai 8 meter dengan lebar 12 meter, terdapat alat serpih bilah, serta kulit kerang. Untuk mencapai gua ini ada 26 anak tangga yang harus ditapaki oleh wisatawan.
Gua Petta Kere yang lokasinya sekitar 300 meter dari Gua Pettae, memiliki semacam teras selebar hingga 2 meter. Di gua ini juga ditemukan dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah. Untuk mencapai gua ini, perlu usaha lebih dengan menapaki 64 anak tangga terlebih dahulu. Gua tersebut diperkirakan telah dihuni sejak sekitar tahun 8.000 – 3.000 SM.
Lukisan prasejarah tersebut menceritakan kehidupan sosial, seperti aktivitas harian dan sistem kepercayaan yang dianut saat itu. Sementara gambar telapak tangan diperkirakan sebagai cap tangan milik salah seorang anggota suku usai ritual potong jari. Ritual ini dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.
Lukisan HewanWarna merah terlihat mendominasi lukisan dinding tersebut. Diperkirakan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan alami yang dapat meresap hingga ke dalam pori-pori batu dan dapat bertahan hingga ribuan tahun.
Panorama alam objek wisata ini pun sungguh menawan. Gugusan tebing batu dengan bentuk yang khas dan unik serta gunung-gunung batu yang kokoh menjulang menampilkan panorama khas landscape karst. Selain menambah pengetahuan tentang peradaban manusia purba, berbagai aktivitas pun dapat di lakukan di sini.
Di atas hamparan rumput yang hijau atau di tepian sungai yang mengalir jernih di pinggiran tebing, pengunjung pun bisa bersantai menikmati asrinya suasana. Lokasi ini pun cocok untuk kegiatan outbound. Demi menambah kenyamanan pengunjung, di area ini telah dilengkapi dengan rumah adat, baruga, shelter, toilet, jalur tracking, papan interpretasi, serta loket penjagaan.
Lokasi ini berada tak jauh dari Kawasan Wisata Bantimurung, hanya berjarak ± 9 km. Jika ditempuh dari Maros, maka ± 3 km sebelum Kompleks Wisata Bantimurung, perjalanan berbelok ke arah utara sejauh ± 6 km dari jalan poros Maros-Bone.
#leangleangmaros #wisatamaros #irwaniwank2
Peninggalan Manusia Purba MAROS SULSEL
Bagi penyuka wisata sejarah, ada baiknya berkunjung ke Leang Petta Kere yang berada di Sulawesi Selatan. Obyek wisata ini berada di area Taman Prasejarah Leang-Leang. Leang sendiri dalam bahasa setempat berarti gua.
Leang Petta Kere berada di sisi jalan Poros Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Gua yang terletak di perbukitan karst Maros-Pangkep ini menyimpan peninggalan pra sejarah yang diperkirakan ada sejak sekitar 5000 tahun sebelum Masehi.
Leang Petta Kere memiliki jejak peninggalan arkeologi, terlihat dari lukisan yang terdapat pada dinding gua berupa gambar telapak tangan dan gambar babi rusa. Disebut babi rusa karena gambarnya berbentuk babi, namun kepalanya seperti kepala rusa.
Menuju Leang Petta Kere, dari arah Makassar berarti menuju ke arah lokasi wisata air terjun Bantimurung. Sepuluh menit sebelum sampai air terjun, ada belokan ke kiri menuju Taman Prasejarah Leang-Leang. Setelah tiba di sana, wisatawan akan melewati sebuah taman yang banyak terdapat batu-batu tegak kehitaman dan kemudian melewati sebuah jembatan kecil dengan sungai kecil berair jernih di bawahnya.
Pada jalan menuju gua terdapat banyak pohon besar dan tinggi. Jalan menuju lokasi menanjak, namun sudah tersedia anak tangga. Sekitar 50 meter sebelum sampai lokasi, terdapat jalur bercabang yang akan bertemu kembali di depan gua. Kita bisa melewati jalur sebelah kiri dulu dan pulangnya melewati jalur yang satunya lagi agar dapat melihat pemandangan dari sisi yang berbeda.
Informasi menunjukkan, gua ini terletak pada ketinggian 45 mdpl. Meskipun berada pada tebing bukit, pada bagian pintu gua yang menghadap ke sebelah barat, masih terdapat lantai yang menjorok keluar selebar 1-2 meter dan berfungsi sebagai pelataran gua.
Selain lukisan pada dinding gua, ditemukan juga peninggalan arkeologi berupa serpih bilah alat batu dan mata panah yang tersimpan di sebuah museum yang terletak di Taman Leang-Leang.
Apabila ingin melihat lukisan dinding, kita harus menaiki anak tangga dari besi yang cukup tinggi. Di bagian atas terdapat pintu yang terkunci, namun kita dapat masuk dengan izin petugas yang akan mendampingi wisatawan menuju lokasi lukisan.
Kepada petugas kita dapat menanyakan secara detail tentang seluk beluk peninggalan jaman purba tersebut. Perlu diketahui, bahwa pintu pagar ini selalu dikunci untuk menghindari tangan-tangan jahil yang bukan saja akan mencorat-coret dinding namun bisa saja bahkan merusak lukisan dinding peninggalan jaman purba tersebut.
Terdapat lukisan dinding berupa beberapa gambar telapak tangan berwarna putih dan dua gambar babi rusa berwarna merah kecoklatan. Takjub juga membayangkan bagaimana dulu manusia purba yang menghuni gua tersebut melukisnya, mengingat lokasinya yang cukup tinggi serta berada di tebing yang terjal.
Meski suasana pada siang hari saat kami berkunjung ke sana sangat sepi, namun Leang Petta Kere ini tetap menyimpan salah satu kehidupan manusia purba di masa silam yang sangat menarik.
Gua terdalam maros leang pute
Leang Pettakere: taman prasejarah Leang leang @Maros
Leang Pettakere, jejak peninggalan manusia purba di Maros Sulawesi Selatan.
Leang-leang Maros Sulawesi Selatan
Taman Prasejarah Leang-Leang Maros
vlog ke 4
tepat liburan akhir tahun, coba ke tempat sejarah. Dahulu kala tempat ini pernah di huni yang namanya manusia purba, dan merupakan salah satu peninggalan prasejarah
lokasi temptnya ada di kecamatan Bantimurung kab. Maros sulsel. Dan di taman ini ada ratusan goa prasejarah yang ada di perbukitan cadas (karst) Maros-pangkep.
Jarak yang harus di tempuh dari kota makassar sekitar 30 km atau 1 jam perjalanan sampai ke tempat tujuan .
World's oldest cave art in Maros-Pangkep, Sulawesi, Indonesia
A team of Indonesian and Australian scientists has dated some of the world’s earliest known cave art on the Indonesian island of Sulawes.
Picturile rupestre descoperite în carstul Maros-Pangkep, aflat pe insula Sulawesi din Indonezia, au fost redatate și s-au dovedit cu mult mai vechi decât se estimase până acum.
Credit: Nature/University of Wollongong/Griffith University
DOI: 10.1038/nature13422
Goa Prasejarah Leang Leang Maros Sulawesi Selatan
Gua Leang Leang merupakan Wisata situs purbakala. Gua bersejarah ini terletak di Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Gua leang leang menggambarkan kehidupan manusia masa lampau, deretan gua-gua yang ada di hamparan pegunungan batu itu sangat menarik bagi wisatawan juga bagi para ilmuwan.
Lokasi Goa leang leang dapat ditempuh dari Bandara Sultan Hasanuddin dengan menggunakan angkutan umum. Dari poros jalanan utama menuju tempat itu tidak terlalu bagus, tapi pemandangan di sekitarnya sangat indah. Batu-batuan besar berwarna hitam bertumpuk rapi di lapangan luas dengan pemandangan batu karakteristik yang sangat khas.
Goa di Leang-Leang ini ditemukan oleh Van Heekeren dan Heeren Palm.Dua arkeolog Belanda ini menemukan gambar-gambar pada dinding goa (rock painting) di Goa Pettae dan Petta Kere, dua goa di Leang-leang, pada tahun 1950.
Usia lukisan-lukisan purba di Leang-Leang diperkirakan 5.000 tahun. Beberapa arkeolog bahkan berpendapat bahwa beberapa di antara goa tersebut telah didiami sejak 8.000-3.000 sebelum masehi.
Goa Pettae menghadap ke barat. Gambar yang ditemukan pada goa ini adalah lima gambar telapak tangan dan satu gambar babi rusa meloncat dengan anak panah di dadanya.Selain gambar, ditemukan pula artefak serpih, bilah, serta kulit kerang yang terdeposit pada mulut goa. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus menaiki 26 anak tangga.
Goa Petta Kere berada 300 meter di sebelah Gua Pettae. Peninggalan yang ditemukan pada goa ini adalah dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah.
Untuk mencapai goa ini wisatawan harus mendaki 64 anak tangga. Tingginya ggua ini akan memaksa Anda untuk menyiapkan tenaga ekstra sebelum menaiki anak tangga. Tapi tenang saja, di perjalanan menuju gua Anda akan disajikan pemandangan di sekitar gua yang eksotis.
Pengamanan Eksekusi Lahan Samanggi Simbang Maros, Part 3
Oldest Civilization 40,000 y.o Found at Cave Maros on South Sulawesi in Indonesia
Lukisan di beberapa dinding gua di Maros, Pangkep, Sulawesi Selatan sudah ditemukan sejak sekitar 10 tahun lalu. Namun ilmuwan baru meneliti umurnya dan merilisnya di tahun 2014 karena diprediksikan akan menggemparkan dunia ilmu pengetahuan internasional.Mengapa demikian?
Ternyata, lukisan gua (cave art / cave painting) berupa cap tangan, perahu dan garis-garis abstak serta beberapa binatang endemik Sulawesi diantaranya seperti anoa, burung dan babirusa itu ternyata setelah diteliti umur pembuatannya mencapai 35.000 - 39.900 tahun yang lalu (tyl) yaitu pada masa periode Pleistosin (Pleistocene).
Maka hal ini menempatkan lukisan cap tangan dan lukisan lainnya di dalam gua Maros tersebut sebagai salah satu lukisan gua paling tua yang pernah dibuat manusia! Wow!
DL Video:
Leang Pettakere. Leang-Leang Taman Wisata Prasejarah
Maros Makassar Sulawesi Selatan
Minggu 7/8/2017
Taman prasejarah LEANG-LEANG di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Kota Makassar merupakan salah satu kota tujuan wisatawan saat liburan tiba. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh tersedianya berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan, seperti bandara yang sudah berstatus Internasional sejak 2006 sehingga mempermudah akses wisatawan mancanegara menuju kota ini dan berbagai pilihan yang menawarkan fasilitas serta tarif yang berbeda dan dapat dipilih oleh wisatawan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Selain itu yang tidak kalah pentingnya yaitu tempat wisata dengan beragam konsep yang tersedia di kota ini menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Bagi wisatawan yang menyukai sejarah pasti tidak akan melewatkan untuk mengunjungi Benteng Rotterdam saat berwisata ke kota ini. Namun, jika ingin mengunjungi suatu tempat yang menyimpan banyak sejarah bahkan pada masa prasejarah kalian bisa coba mengunjungi Taman Wisata Prasejarah Leang Leang Maros. Untuk mencapai daerah ini, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari kota Makassar melalui jalan darat. Taman wisata ini berada sebelum Taman Nasional Bantimurung.
Selama perjalanan menuju taman wisata prasejarah ini kalian akan di suguhkan pemandangan yang sangat menarik dan alami, sehingga dapat menyegarkan pikiran. Ketika sampai di tempat inipun kalian akan mendapatkan pemandangan yang tidak kalah menariknya. Taman Wisata ini merupakan pegunungan karst yang sudah berusia ribuan tahun lamanya dan selain disini, bebatuan karst di lokasi ini hanya dapat ditemukan di Guangzhou , China dan Teluk Halong, Vietnam.
Situs ini pertama kali ditemukan oleh dua arkeologis bernama Van Heekeren dan Miss Heeren pada Tahun 1950. Pada saat itu mereka menemukan lukisan seekor Babi yang terkena panah ditubuhnya sedang melompat dan lukisan lainnya yaitu lukisan tangan-tangan wanita. Lukisan ini ditemukan di dinding Pettae dan Petta Kere. Menurut arkeologis, lukisan ini diperkirakan sudah ada sejak jaman 5000 tahun yang lalu dan situs tersebut merupakan tempat tinggal manusia prasejarah sekitar 8000 hingga 3000 thun sebelum masehi.
Karena menyimpan banyak sejarah yang sangat berharga situs ini dilindungi oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Taman ini saat ini memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai tempat wisata prasejarah dan sebagai tempat penelitian para arkeolog. Selain Goa Pettae dan Petta Kere masih ada banyak lagi goa bersejarah yang dapat dilihat.
Ig:
Leang-Leang, Maros-Sulawesi Selatan
Keindahan Wisata Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros-Sulawesi Selatan.
#lkmaerial
#tamanprasejarahleangleang
#leangleang
#leangleangmaros
#maros
#sulsel
#sulselhits
#exploresulsel
#visitindonesia
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
#skygrapher
#dji
#mavic
#mavic2pro
#djiglobal
#djiindonesia
#aerial
#aerialvideography
#drone
#8 DAILY VLOG-SATURDAY AT LEANG LEANG (MAROS)
Ini merupakan tempat batu prasejarah yang terletak di Maros, tepatnya 2 jam dari kota Makassar. Alamnya masih hijau dan terjaga.
Kalau penasaran keep on watching guys.
Keep in touch:
Xoxo,
Rifka