Explore Sambas: Episode Masjid Jami, dan Keraton Sambas
Keraton Kasultanan Sambas dibangun pada 1631 oleh Sultan Kedua Sambas, Sultan Muhammad Tadjudin. Namun Keraton yang dinamai Alwatzikoebillah itu telah hancur. Keraton Sambas yang masih ada sekarang ini adalah dibangun oleh Sultan Syafi’oeddin II pada tahun 1933.
Di kompleks Keraton terdapat masjid jami’ tertua di Kalbar yang resmi digunakan pada 10 Oktober 1885, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Umar Aqomuddin.
Masjid Jami Keraton Alwatzikoebillah Sambas
Masjid Jami Keraton Sambas adalah masjid yang berada di komplek keraton Kesultanan Sambas, Kota Sambas, Kalimantan Barat. Masjid yang resminya bernama Masjid Sultan Muhammad Syafi'oeddin II ini tercatat sebagai masjid tertua di Kalimantan Barat.
Masjid Jami Keraton Sambas ini awalnya merupakan rumah sultan yang kemudian dijadikan musala. Dibangun oleh Sultan Umar Aqomuddin yang memerintah Negeri Sambas pada tahun 1702-1727 Masehi,kemudian masjid kecil itu direnovasi oleh putranya, Sultan Muhammad Saifuddin dan dikembangkan menjadi masjid jami dan diresmikan pada tanggal 10 Oktober 1885 M. Masjid ini tercatat sebagai masjid tertua di Kalimantan Barat.
Masjid keraton sambas, Kalimantan Barat
Keraton sambas#sejarah kerajaan sambas#
Tepat nya di sambas kallimantan barat keraton sambas peningalan kerajaan yang masih kita dapat lihat bangunan sejarah dan barang raja yang masih ada di dalam keraton
KAPOLDA KALBAR SEMPAT SHOLAT JUM'AT DI MESJID JAMI' KERATON SAMBAS DALAM KUNJUNGAN KE KAB SAMBAS
#seputarsambas #kunjungan #kapoldakalbar
Sambas, Indonesia: Istana Alwatzikhobillah | Keraton Sambas
#sambas #kratonsambas #kesultanansambas #kalbar
Keraton Alwatzikhobillah merupakan pusat dari pemerintahan Kesultanan Sambas yang terletak di tepi Kota Sambas, Kalimantan Barat, di daerah pertemuan Sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau. Lokasi bangunan keraton berdiri pada sebidang tanah yang berukuran 16.781 m2 . Keraton ini dibangun pada pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim pada tahun 1933 dan mulai ditempati pada tahun 1935.Raden Sulaiman yang bergelar Sultan Muhammad Syaifi’uddin I.
MASJID JAMI' KERATON SAMBAS | LUKMAN ABDUL HAKIM 4201704027
TRKG 2017 B
Mesjid dan Istana Kerajaan Sambas Part.2 Kalimantan Barat YN010415
Thanks For Watching:).
Keraton Sambas: Kesorean - Tutup
lanjut nih kita keliling kota Sambas.
Jadi ada keraton Sambas yang memang dikenal sebagai objek wisata oleh para turis. Kalo bagi masyarakat sekitar sih tempat ini dikenalnya sebagai tempat bermain di sore hari.
Malemnya kita lanjut nyobain bubur paddas. Yeay!
LIKE & SUBSCRIBE, please.
.....ayolah mumpung ada koneksi internet :p
COME SAY HALO :)
instagram -
website -
snapchat - filadventure
Keraton SAMBAS,, KALBAR INDONESIA
Istana kesultanan sambas
Istana kesultanan sambas atau keraton sambas adalah salah satu tempat favorit bagi yg suka jalan jalan dan mempelajari tentang sejarah dan budaya, di dalamnya banyak sekali menyimpan cerita tentang perjuangan bangsa indonesia..
Masuk di tempat ini tidak di pungut biaya alias gratis, dan pengunjung akan berjumpa dengan seorang ibu2 di dalam keraton yg selalu siap dan sangat ramah menjamu para tamu, ibu ini masih ada keturunan dari punggawa kesultanan..
#keratonSambas
#kesultananSambas
#istanaKesultananSambas
KERATON SAMBAS KALIMANTAN BARAT INDONESIA
I created this video at
LEBARAN DI KERATON SAMBAS
Keraton Sambas di sebut juga istana AlwatzikHoebbillah
Pusat pemerintahan Kesultanan Sambasterletak di sebuah kota kecil yang sekarang dikenal dengan nama Sambas. Lokasi bekas pusat pemerintahan terletak di tepi kota Sambas, Kalimantan Barat. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari kota Pontianak ke arah barat laut sejauh 175 km.
Di daerah pertemuan sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau, pada sebuah tempat yang oleh penduduk disebut Muare Ullakan (Desa Dalam Kaum) berdiri Keraton Kesultanan Sambas. Keraton Sambas di sebut juga Istana AlwatzikHoebbillah. Sebuah kerajaan atau biasa di kenal dahulu dengan negeri Sambas yang dulu di pimpin oleh keluarga sultan. Kerajaan ini di bangun pada Tahun 1662 masehi yang kerajaan sambas pada puncak kejayaan pada Tahun 1757 masehi.
Raden djamak yang bergelar Sultan Oemar aqqamaddin(II) naik tahta yang mengantikan ayahanya Sultan Abubakar kamaluddin keturunan Sultan Hasan ibnu syaiful rizal. Konon katanya Raja Sambas mempunyai saudara di brunei yang menjadi raja juga di sana,raja brunei memiliki darah keturunan cina, yang berarti raja sambas juga mempunyai darah keturunan cina. Pada masa jepang ke indonesia Sultan Muhammad mulia Ibrahim di bunuh oleh tentara jepang yang Tewas di mandor. Lalu Sultan Tsafiuddin meninggal dengan keadaan sakit mungkin karna usianya yang sudah begitu tua, beliau juga di gelar sebagai Sultan tua, karna beliau paling lama menjabat sebagai Sultan.
Pusat pemerintahan Kesultanan Sambasterletak di daerah pertemuan sungai pada bidang tanah yang berukuran sekitar 16.781 meter persegi. Pada bidang tanah ini terdapat beberapa buah bangunan, yaitu dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar, dua buah gerbang, dua buah paseban, kantor tempat sultan bekerja, bangunan inti keraton (balairung), dapur, dan masjid sultan. Bangunan keraton menghadap ke arah barat ke arah sungai Sambas, ke arah utara dari dermaga terdapat Sungai Sambas Kecil, dan ke arah selatan terdapat Sungai Teberau.
Di sekeliling tanah keraton merupakan daerah rawa-rawa dan mengelompok di beberapa tempat terdapat makam keluarga sultan. Gerbang masuk yang menuju halaman keraton dibuat bertingkat dua dengan denahnya berbentuk segi delapan dan luasnya 76 meter persegi. Bagian bawah digunakan untuk tempat penjaga dan tempat beristirahat bagi rakyat yang hendak menghadap sultan, dan bagian atas digunakan untuk tempat mengatur penjagaan.
Selain itu, bagian atas pada saat-saat tertentu digunakan sebagai tempat untuk menabuh gamelan agar rakyat seluruh kota dapat mendengar kalau ada keramaian di keraton. Di tengah halaman keraton dapat dilihat tiang bendera yang disangga oleh empat batang tiang. Tiang bendera ini melambangkan sultan, dan tiang penyangganya melambangkan empat pembantu sultan yang disebut wazir. Di bagian bawah tiang bendera terdapat dua pucuk meriam, dan salah satu di antaranya bernama Si Gantar Alam.
Sebelum memasuki keraton, dari halaman yang ada tiang benderanya, Anda harus melalui lagi sebuah gerbang. Gerbang masuk ini juga terdiri dari dua lantai, tetapi bentuk denahnya empat persegi panjang. Setelah melalui gerbang kedua dan pagar halaman inti, sampailah pada bangunan keraton. Di dalam kompleks keraton terdapat tiga buah bangunan. Di sebelah kiri bangunan utama terdapat bangunan yang berukuran 5 x 26 meter. Pada masa lampau bangunan ini berfungsi sebagai dapur dan tempat para juru masak keraton.
Di sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan lain yang ukurannya sama seperti bangunan dapur. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat Sultan dan pembantunya bekerja. Dari bangunan tempat Sultan bekerja dan bangunan utama keraton dihubungkan dengan koridor beratap dengan ukuran panjang 5,90 meter dan lebar 1,50 meter.
Di bagian dalam bangunan tempat Sultan dan pembantunya bekerja, tersimpan beberapa benda pusaka kesultanan, di antaranya singgasana kesultanan, pedang pelantikan Sultan, gong, tombak, payung kuning yang merupakan lambang kesultanan, dan meriam lele. Meriam lele yang jumlahnya tujuh buah hingga sekarang masih dianggap barang keramat dan sering diziarahi penduduk.
Bangunan utama keraton Terdiri atas tujuh ruangan, yaitu balairung terletak di bagian depan, kamar tidur sultan, kamar tidur istri sultan, kamar tidur anak-anak sultan, ruang keluarga, ruang makan, dan ruang khusus menjahit.
keraton sambas kunjungi keraton sambas 2017
keraton sambas kebanggaan urang sambas,,jaga lestarikan keraton sambas vissit sambas 2017.
CSMtv Sambas #KESULTANAN SAMBAS RESMIKAN PERAHU BEDAR
keraton sambas (dalam kaum)
sejarah samabas
Karajaan melayu keraton sambas
Bumi bertuah kerajaan sambas
Sejarah Kesultanan Sambas di masa ISLAM yang berasal dari tanjung Pura Sukadana- Eps 2
Setelah Ratu Sepudak wafat, digantikan Raden Prabu Kencana dengan gelar Ratu Anom Kesuma Yuda. Tidak berapa lama, putri kedua Ratu Sepudak yang bernama Mas Ayu Bungsu kawin dengan Raden Sulaiman (Putera sulung Raja Tengah). Perkawinan ini dikaruniai seorang putera bernama Raden Boma.
Pada sekitar tahun 1655, berangkatlah Raden Sulaiman beserta istri dan anaknya serta orang-orangnya, yaitu sebagian petinggi dan penduduk Panembahan Sambas yang setia dan telah masuk Islam. Raden Sulaiman dan rombongannya menuju daerah baru bernama Kota Bangun dan menetap disana selama satu tahun. Kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah Bandir.
Empat tahun menetap di Kota Bandir, Ratu Anom Kesumayuda datang menemui Raden Sulaiman dan menyatakan bahwa ia dan sebagian besar petinggi dan penduduk Panembahan Sambas di Kota Lama akan berhijrah dari wilayah Sungai Sambas ini dan akan mencari tempat yang baru di wilayah Sungai Selakau dengan ibukota pemerintahan Kota Balai Pinang.
Ratu Anom Kesumayuda kemudian menyatakan menyerahkan kekuasaan di wilayah Sungai Sambas ini kepada Raden Sulaiman dan agar melakukan pemerintahan di wilayah Sungai Sambas ini. Sekitar lima tahun setelah mendapat mandat dari Ratu Anom Kesumayuda, Raden Sulaiman kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan baru. Sekitar tahun 1671, Raden Sulaiman mendirikan Kesultanan Sambas dengan Raden Sulaiman sebagai sultan pertama Kesultanan Sambas dengan gelar Sultan Muhammad Shafiuddin.
Pusat pemerintahan Kesultanan Sambas ini adalah ditempat yang baru di dekat muara Sungai Teberrau yang bernama Lubuk Madung. Saudara-saudaranya, Raden Badaruddin digelar pangeran Bendahara Sri Maharaja dan Raden Abdul Wahab di gelar Pangeran Tumenggung Jaya Kesuma.
Raden Bima (anak Raden Sulaiman) menikah kembali dengan keluarga jauhnya yang masih pangkat cucu karena satu moyang, yaitu dari kerajaan matan yang bernama Puteri Indra Kesuma atau putri indra mirupa, yakni adik bungsu dari Sultan Zainuddin raja kerajaan matan yang pertama .
Dari pernikahan tersebut dikaruniai seorang putera bernama Raden Meliau. Setahun kemudian mereka pamit ke hadapan Sultan Zainuddin kerajaan matan untuk pulang ke Sambas.
Setahun kemudian Raden Bima dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar Sultan Muhammad Tadjuddin. Kemduian ia memindahkan pusat pemerintahan Kesultanan Sambas dari Lubuk Madung ke suatu tempat , di depan percabangan tiga buah Sungai yaitu Sungai Sambas, Sungai Teberrau, dan Sungai Subah. Tempat ini kemudian disebut dengan nama “Muara Ulakkan” yang menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Sambas seterusnya yaitu dari tahun 1685 hingga saat ini.
Demikianlah serial sejarah kesultanan sambas Epidoe KEDUA , nantikan pada episode selanjutnya... sampai jumpa ..
Tempat Wisata Sambas Terbaik - Keraton Sambas No 1
#Sambas #Kalbar
6 Objek Wisata Terbaik Sambas - Keraton Sambas No 1
ini adalah daftar objek wisata tarbaik menurut calon ekonom
tambahkan di kolom komentar wisata terbaik menurut versimu
selamat menonton
| CALON EKONOM |
Amiinnnnnn
Keraton Sambas
Dulu Sambas adalah sebuah kerajaan atau biasa di kenal dengan negeri Sambas yang dulu di pimpin oleh keluarga sultan.
Pemerintah di bangun pada Tahun 1662 masehi.kerajaan sambas di puncak kesuksesan pada Tahun 1757 masehi.Raden djamak yang bergelar Sultan Oemar aqqamaddin (II), naik tahta yang menggantikan ayahanda Sultan Abubakar kamaluddin keturunan Sultan Hasan ibnu syaiful rizal.
KERATON sambas di sebut juga istana AlwatzikHoebbillah.