Gunung Kawi Temple Complex, Bali Indonesia
The 11th-century Temple complex lies among ricepaddies and thick jungle in Tampaksiring north east of Ubud. To get there you need to conquer some 270 steps, but it's a special place well worth the effort. The huge shrines are carved into the cliffs at both sides of Pakrisan river connected by a stone bridge.
Video from Festivities at Tirta Empul:
Video from Goa Gajah, the Elephant Cave
PURA GUNUNG KAWI - GUNUNG KAWI TEMPLE - UBUD BALI
Gunung Kawi is an 11th-century temple and funerary complex in Tampaksiring[1]:180 north east of Ubud in Bali, Indonesia.,[2] that is spread across either side of the Pakerisan river. It comprises 10 rock-cut candi (shrines) that are carved into some 7-metre-high (23 ft) sheltered niches of the sheer cliff face. These funeral monuments are thought to be dedicated to King Anak Wungsu of the Udayana dynasty and his favourite queens. On the east side there are five temples that are dedicated, according to one theory, to King Udayana, his queen Mahendradatta, and their sons Airlanga, Anak Wungsu, and Marakata. The temples on the west side are dedicated, according to the same theory, to the king's minor queens or concubines.
Inscription: on the north shrine (east side) a legible inscription reads: Haji Lumahing Jalu, meaning the king made a temple here.
Sejarah Candi Gunung Kawi Di Tampak Siring Gianyar Bali
Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawi merupakan situs purbakala yang dilindungi, lokasinya di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Keunikan Candi Gunung Kawi berupa batuan utuh yang terbuat dari batu bata merah atau batu gunung dan terdapat pahatan di dinding batu padas ditepi sungai.
Menurut Cerita nama Gunung Kawi berasal dari kata Gunung dan Kawi. Gunung yang berarti “ Gunung atau Pegunungan “ dan Kawi Berarti “ Pahatan “. Sehingga Candi Gunung Kawi di artikan Candi yang dipahat di atas gunung. Lokasi Candi ini berada di sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar, dengan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil atau motor dan sekitar 21 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan dari Gianyar.
Pembangunan Candi Gunung Kawi dibangun sekitar abad ke-11 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga masa pemerintahan Anak Wungsu. Raja Udayana adalah salah satu raja terkenal di Bali yang berasal dari Dinasti Warmadewa, Raja Udayana menikah dengan seorang puteri dari Jawa bernama Gunapriya Dharma Patni dan di karuniai 2 orang anak bernama Erlangga dan Anak Wungsu. Menginjak usianya yang dewasa, Erlangga menjadi raja di Jawa Timur, sementara Anak Wungsu memerintah di Bali. Pada masa inilah di prediksi candi gunung kawi dibangun. Sebagai bukti arkeologis yang menguatkan asumsi tersebut adalah tulisan di atas pintu-semu yang menggunakan huruf Kediri berbunyi “haji lumah ing jalu”, bermakna sang raja yang disemayamkan di Jalu (secara simbolis). Raja yang dimaksud adalah Raja Udayana. Sedangkan kata jalu yang merupakan sebutan untuk taji atau senjata pada ayam jantan, dapat diasosiasikan sebagai keris atau pakerisan. Nama keris atau pakerisan di gunakan sebagai nama sungai yang membelah dua tebing Candi gunung Kawi tersebut. Candi ini ditemukan kembali oleh peneliti Belanda sekitar tahun 1920.
Ada Sejarah lain dari gunung kawi, Menurut cerita rakyat sekitar daerah tersebut, Candi gunung Kawi atau candi tebing kawi dibuat oleh orang sakti yang bernama Kebo Iwa yang memiliki kesaktian. Karena memiliki kesaktian yang tinggi, Kebo Iwa mampu membuat ukiran di dinding batu cadas hanya dengan kuku yang ada di jari-jari tangannya ( Memahat dengan kuku ). Dinding batu cadas tersebut dipahat dengan halus dan baik, serta membentuk gugusan dinding candi yang sangat indah. Pekerjaan tersebut g seharusnya dikerjakan oleh orang banyak dengan waktu yang cukup lama, akan tetapi mampu diselesaikan oleh Kebo Iwa dalam waktu sehari semalam.
Pura Gunung Kawi Tampaksiring Gianyar Bali
Pura Gunung Kawi adalah pura dengan banyak candi, lokasinya berada di Tampaksiring berdekatan dengan pura Tirta Empul dan Istana Tampaksiring.
Pura Gunung Kawi Tampaksiring
Sejarah Pura / Candi Gunung Kawi
Candi Gunung Kawi terletak di Sungai Pakerisan, Dusun Penangka, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.
Jalur menuju Candi Gunung Kawi merupakan jalur yang sama menuju Istana Tampak Siring. Lokasi candi terletak sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar dengan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil atau motor. Sementara dari Kota Gianyar berjarak sekitar 21 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan.
Menurut sejarahnya bahwasanya diantara raja-raja Bali yang memerintah Bali, yang paling terkenal adalah dari dinasti Warmadewa, Raja Udayana adalah berasal dari dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh Warmadewa. Setelah dewasa beliau menikah dengan putri dari empu sendok dari jawa timur(kediri) yang bernama Gunapriya Dharma Patni, dari perkawinan ini beliau menurunkan Erlangga dan Anak Wungsu. Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaannya di jawa timur dibagi 2(dua). Pendeta budha yang bernama Mpu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Mpu Kuturan.
Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1049-1077 dan dibawah pemerintahanya Bali merupakan daerah yang subur dan tentram.
Setelah beliau meninggal dunia abunya disimpan dalam satu candi dikomplek Candi Gunung Kawi. Tulisan yang terdapat di pintu masuk situs ini berbunyi ” Haji Lumah Ing Jalu” yang berarti Sang Raja dimakamkan di “Jalu” sama dengan “susuh” dari (ayam jantan) yang bentuknya sama dengan Kris, maka perkataan ” Ing Jalu” dapat ditafsirkan sebagai petunjuk ” Kali Kris” atau Pakerisan. Raja yang dimakamkan di Jalu dimaksud adalah Raja Udayana, Anak Wungsu, dan 4 orang permaisuri Raja serta Perdana Mentri raja.
Pura Gunung Kawi Tampaksiring Gianyar Bali Indonesia
Pura Gunung Kawi Temple Walking Tour, Ubud, Bali
Pura Gunung Kawi Temple one of the oldest Hindu temple in Ubud, Bali, Indonesia. The temple is one of the major attraction for tourists visiting Bali. It is located in Ubud and you have to walk down around 500 mts from parking area to visit this place. Walking down is easy, but returning from this Temple is difficult for people have knee pain and old. Because you have to climb so many steps.
#puragunungkawi #gunungkawi #bali
Baraka 1992. Gunung Kawi, Tampak Siring Temple, Bali, Indonesia
Отрывок из документального киношедевра Рона Фрике Барака
Gunung Kawi Temple Bali Indonesia
Pura Gunung Kawi , Ubud , Indonesia
This is a fantastic place if you visit in the morning.It opens at 8 am till 6 pm.The entry fees is 15,000 IDR per head. The parking is free.
Gunung Kawi Temple, Tampaksiring - Bali
Gunung Kawi is an 11th-century temple complex in Tampaksiring north east of Ubud in Bali, Indonesia. that is spread across either side of the Pakerisan river. It comprises 10 rock-cut candi (shrines) that are carved into some 7-metre-high (23 ft) sheltered niches of the sheer cliff face. These funeral monuments are thought to be dedicated to King Anak Wungsu of the Udayana dynasty and his favourite queens. On the east side there are five temples that are dedicated, according to one theory, to King Udayana, his queen Mahendradatta, and their sons Airlanga, Anak Wungsu, and Marakata. The temples on the west side are dedicated, according to the same theory, to the king's minor queens or concubines.
2 Menit di Gunung Kawi
Pura Gunung Kawi terletak di Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali
Sejarah Pura GUNUNG KAWI Tampaksiring, BALI. Review Candi Tebing + Ceremony, # Tirtayatra Br. Penaka
Eksplorasi lengkap pura gunung kawi, situs warisan purbakala di Tampaksiring Bali dengan narasi bahasa indonesia. Complete review and explore Gunung Kawi Temple in Bali-Indonesia
FITE 2018 - The Heritage of Gunung Kawi Tampaksiring, (editing by dwikcandra)
Gunung Kawi Temple Tampaksiring is one of attractive which contain high herritage histories and architecture Bali. So its interesting to visit with researchers and traveler or visitor.
Gunung Kawi Temple Complex, Bali Indonesia
Gunug Kawi is an ancient rocky temple situated in Pakerisan River, near Tampaksiring village - Gianyar Regency in Bali. This archaeological complex is carved out of the living rock, dating back to 11th century. Very impressive!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SOCIAL MEDIA
???? Website
???? Instagram
???? Facebook
???? YouTube
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
UNESCO WORLD HERITAGE SITE Pura Gunung Kawi TEMPLE in Tampaksiring Bali Indonesia
UNESCO WORLD HERITAGE SITE Pura Gunung KAWI temple in Tampaksiring Bali Indonesia
#UNESCO
#WORLDHERITAGETEMPLE
#PuraGunungKawi
#Tampaksiring
#Bali
#Indonesia
#Vacation
#Travel
#Tourism
#Tourist
#Asia
KEPOIN YUK!! PESONA KEINDAHAN GUNUNG KAWI TAMPAK SIRING
Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawiadalah situs purbakala yang dilindungi di Bali. Terletak di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.[1]:180 Candi ini sangat unik karena biasanya candi berupa batuan utuh yang terbuat dari bata merah atau batu gunung, namun candi ini tidak seperti itu melainkan pahatan di dinding tebing batu padas ditepi sungai. Nama Gunung Kawi itu sendiri konon berasal dari kata Gunung dan Kawi. Gunung berarti Gunung atau Pegunungan dan Kawi Berarti Pahatan Jadi Candi Gunung Kawi berarti Candi yang dipahat di atas gunung. Candi ini terletak sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar dengan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil atau motor. Sementara dari Kota Gianyar berjarak sekitar 21 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan. Apabila tidak membawa kendaraan pribadi, dari Denpasar maupun Gianyar wisatawan dapat memanfaatkan jasa taksi, bus pariwisata, maupun jasa agen perjalanan.
___________________________________________
Instagram : @Infoamlapura
Fb/halaman : Info Amlapura
Youtube (subscribe) : Info Amlapura
GUNUNG KAWI TEMPLE, UBUD, BALI, INDONESIA
Subscribe to join my journey.
Gunung Kawi is an 11th-century temple and funerary complex in Tampaksiring north east of Ubud in Bali, Indonesia. It is spread across either side of the Pakerisan river. It comprises 10 rock-cut candi (shrines) that are carved into some 7-metre-high (23 ft) sheltered niches of the sheer cliff face. Source: Wiki
Royalty free music from bensound.com.
Gunung Kawi - rock cliff sculptures in Tampaksiring
These rock sculptures somehow carved into cliffs are one of the more remarkable attractions on Bali. The rice-field countryside is also lovely - but beware the number of steep steps.
Sight in indonesia - Gunung Kawi temple
Gunung Kawi is an 11th-century temple and funerary complex in Tampaksiring[1]:180 north east of Ubud in Bali, Indonesia.,[2] that is spread across either side of the Pakerisan river. It comprises 10 rock-cut candi (shrines) that are carved into some 7-metre-high (23 ft) sheltered niches of the sheer cliff face. These funeral monuments are thought to be dedicated to King Anak Wungsu of the Udayana dynasty and his favourite queens. More info visit :
gunung kawi jawa timur
pesugihan gunung kawi
gunung kawi sebatu
gunung kemukus
pesugihan
gunung lawu
mount kawi
pesugihan gunung kawi malang
gunung kawi malang
wisata gunung kawi
gunung kawi temple
wisata gunung kawi malang
pura gunung kawi
tempat pesugihan gunung kawi