JALAN - JALAN KE MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN SUMEDANG
Museum Prabu Geusan Ulun, terletak di kelurahan Regol Wetan di komplek Gedung Negara Sumedang Kecamatan Sumedang Selatan Jwa Barat, Indonesia. Terdapat sejumlah barang peninggalan masa lalu Sumedang di museum ini.
KERATON SUMEDANG LARANG ATAU MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN
Keraton Sumedang Larang
Kerajaan Sumedang Larang adalah salah satu kerajaan Islam yang diperkirakan berpusat di Tatar Pasundan, tepatnya di sekitar Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Kerajaan ini sudah berdiri sejak abad ke-8 Masehi, namun baru menjadi sebuah negara berdaulat di abad ke-16 Masehi.
Sejarah Sunda
Keraton sumedang larang ada di sejarah, tapi keraton agung sejagad mana ada.
#keraton #sumedanglarang #sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Keraton Sumedang Larang Kereta Kencana (Museum Geusan Ulun)
Jangan lupa subscribe yah
Mahkota emas Kerajaan Pajajaran asli di Keraton Sumdeng Larang, Geusan Ulun
Silahkan Subscribe
#Pajajaran
#PerpustakaanNasional
#MahkotaEmas
Museum prabu geusan ulun sumedang
Di sini terdapat semua warisan dari kerajaan kota sumedang,
Ada senjata,mahkota kerajaan,alat makan,purnitur,tempat tidur pangeran sumedang,pakaian pangeran,selimut pangeran,kendaraannya,selain itu juga ada Beberapa pusaka yg merupakan titipan dari masyarakat kota sumedang,alamat museum di sebrang alun sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun - Jawa Barat | Tempat Wisata di Indonesia
Museum Prabu Geusan Ulun terletak di tengah kota Sumedang, 50 meter dari Alun-alun ke sebelah selatan, berdampingan dengan Gedung Bengkok atau Gedung Negara dan berhadapan dengan Gedung-gedung Pemerintah. Jarak dari Bandung 45 kilometer, sedangkan jarak dari Cirebon 85 kilometer, jarak tempuh dari Bandung 1 jam, sedangkan dari Cirebon 2 jam.
5_A visit to the Museum of King Geusan Ulun (Kunjungan ke Museum Prabu Geusan Ulun)
A visit to the Museum of King Geusan Ulun (Kunjungan ke Museum Prabu Geusan Ulun)
PRABU GEUSAN ULUN
Pangeran Angkawijaya yang terkenal dengan gelar Prabu Geusan Ulun dalam silsilah keluarga Sumedang adalah putra Pangeran Kusumahdinata I (Pangeran Santri) selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala Kerajaan Sumedang Larang juga mendapat gelar jabatan Nalendra dari Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Dia dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Kusumadinata II dan bergelar Nalendra yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610
Seperangkat Gamelan Sari Oneng Tersimpan Rapi di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Seperangkat Gamelan Sari Oneng Tersimpan Rapi di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
VIDEO/EDITOR: luvi/ruang berita
#GamelanSariOneng #MuseumPrabuGeusanUlun #Sumedang #PrabuGeusanUlun #gamelan #alatmusik #alatmusiksunda #news #ruberID
Museum Prabu Geusan Ulun; A Great Museum Of Sumedang
Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau.
sejarah bukan sekadar melahirkan cerita dari kejadian masa lalu sebagai masalah
sejarah tidak sekadar kejadian masa lampau
Tetapi pemahaman masa lampauyang didalamnya mengandung dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran bagi manusia berikutnya.
-Bung Hatta-
Sumedang- Cirebon - Banten
Prabu Geusan Ulun - Panembahan Ratu dan Harisbaya...
Sumedang Larang dikenal sebagai suatu kerajaan kecil yang bernaung di bawah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Prabu Geusan Ulun bergelar Angkawijaya sebagai pemimpinnya mendapat gelar raja daerah dari Raja Pajajaran, yakni Raga Mulya atau Prabu Suryakancana (1567-1579).
Meskipun Pajajaran merupakan kerajaan Hindu, namun Sumedang Larang sudah menganut Islam. Geusan Ulun adalah anak dari Pangeran Santri dengan Ratu Setyasih, putri penguasa Sumedang sebelum tahun 1530. Pangeran Santri semula datang ke Sumedang untuk menyebarkan agama Islam, dan memiliki hubungan baik dengan Kesultanan Cirebon. Pangeran Santri kemudian bersama-sama dengan istrinya memimpin Sumedang Larang (Penyebaran Islam di Daerah Galuh Sampai dengan Abad 17, 2010:222). Setelah Pangeran Santri wafat, roda pemerintahan dilanjutkan oleh Geusan Ulun yang mulai bertakhta pada 1578.
Baru setahun Geusan Ulun berkuasa di Sumedang, Pajajaran hancur akibat serangan Kesultanan Banten pada 1579. Di tengah kekacauan itu, Geusan Ulun mendeklarasikan Sumedang Larang sebagai penerus Kerajaan Pakuan Pajajaran
Klaim tersebut memperoleh dukungan karena Geusan Ulun masih keturunan para Prabu Siliwangi yang berkuasa pada 1482 hingga 1521. Dengan demikian, Geusan Ulun diyakini punya hak memimpin bekas wilayah Pajajaran yang meliputi hampir seluruh tanah Sunda kecuali daerah milik Kesultanan Banten dan Cirebon
Sumber Tulisan: Pesona Ratu Harisbaya Memicu Konflik Sumedang vs Cirebon,
Jalan Jalan ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun berada di kota Sumedang. Tepat didepan Alun alun kota Sumedang. Museum ini didirikan oleh Yayasan Pangeran Sumedang.
Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Akses Lokasi
Dari Alun-alun Sumedang, masuk kompleks Museum di sebelah selatan Alun-alun
Diewati Angkutan Umum Perkotaan (Angkot) No. 04 dan 07
Menilik pada perjalanan sejarah panjang Sumedang mulai dari kerajaan Sumedang Larang sampai berbentuk pemerintahan Kabupaten Sumedang, banyak barang peninggalan yang bernilai sejarah. Barang peninggalan sejarah ini dikumpulkan oleh keturunan Sumedang sampai pada Pangeran Aria Soeria Atmadja. Pada tahun 1955 dibentuklah Yayasan Pangeran Sumedang dengan tujuan mengurus, mengelola dan memelihara barang peninggalan sejarah Sumedang yang diwakafkan oleh Pangeran Aria Soeria Atmadja.
Agar barang peninggalan sejarah Sumedang tersebut bisa diperlihatkan kepada khalayak umum, bukan hanya keluarga Sumedang saja, timbulah gagasan untuk membuat museum. Sehingga dengan melihat peninggalannya di museum ini, lebih banyak orang yang akan mengenal mengenai Kerajaan Sumedang Larang.
Pada tahun 1973 museum ini didirikan dengan nama Museum Yayasan Pangeran Sumedang yang dikelola langsung oleh Yayasan Pangeran Sumedang. Ketika diadakan seminar sejarah yang dilaksanakan di Sumedang, akhirnya disepakati perubahan nama museum menjadi Museum Prabu Geusan Ulun. Nama ini mengacu pada Raja terakhir yang memerintah Kerajaan Sumedang Larang.
Pada saat itu gedung yang dipergunakan untuk museum yaitu Gedung Srimanganti, Bumi Kaler, Gedung Gendeng dan Gedung Gamelan. Pada tahun 1980, Pemerintah melalui Dinas Jawatan Permuseuman dan Kepurbakalaan Kebudayaan Jawa Barat, mengulurkan tangan dan memugar Gedung Srimanganti dan Bumi Kaler. Dan pada tanggal 21 April 1982, Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. DR. Haryati Soebadio, meresmikan dan menyerahkan kedua bangunan yang selesai dipugar kepada Yayasan Pangeran Sumedang dan bernaung di bawah Momenten Ordonnatie Nomor 19 Tahun 1931 (Staatsblad Tahun 1931 Nomor 238).
Museum Prabu Geusan Ulun terletak di tengah kota Sumedang, 50 meter dari Alun-alun ke sebelah selatan, berdampingan dengan Gedung Bengkok atau Gedung Negara dan berhadapan dengan Gedung-gedung Pemerintah. Jarak dari Bandung 45 kilometer, sedangkan jarak dari Cirebon 85 kilometer, jarak tempuh dari Bandung 1 jam, sedangkan dari Cirebon 2 jam (jika kondisi lalu lintas sedang lancar).
Museum Prabu Geusan Ulun dikelilingi tembok/dinding yang tingginya 2,5 meter, dibuat pada tanggal 16 Agustus 1797. Luas halaman Museum seluas 1,88 ha dihiasi taman-taman dan ditanami pohon-pohon langka.
(Sumber: dokumen Profil Museum Prabu Geusan Ulun
ternyata begini isi dari MUSEUM GEUSAN ULUN Sumedang
sorry for bad quality video ya guys T.T
tapi percayalah isi video ini sangat berfaedah. kita bisa lebih mengenal sejarah berdirinya Sumedang dan mengenai apa saja peninggalan dari para raja Kasumedangan. aku aja sampe wow ternyata selama ini yang aku dengar dari guru atau yang aku baca dari buku itu tuh ada pembuktiannya di museum ini.
alamat Museum Geusan Ulun :
JL. Prabu Geusan Ulun No. 40, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
dan buat kamu yang mau bawa rombongan ke museum ini diharapkan melakukan book dulu ya melalui no. telp 0261-201714
#museumgeusanulun #sundaempire #wisatasejarah
______________________________________________________
Keep in touch with me ????
INSTAGRAM : @klikmarina_
FACEBOOK :
BLOG : marinabeau.com
EMAIL : contactmarinabeau@gmail.com
LuVvv :*
Pembelajaran Sejarah Indonesia - Museum Prabu Geusan Ulun Part 1
Documentary Video of MUSEUM of PRABU GEUSAN ULUN SUMEDANG - ACEP SANDI
Video Museum Prabu Geusan Ulun karya Acep Sandi - SMK Informatika Sumedang
Koleksi Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Koleksi Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Penampakan Asli Mahkota Eyang Prabu Siliwangi
Menurut sumber turun-temurun, mahkota ini dibuat atas prakarsa Sanghyang Bunisora Suradipati, raja Galuh (1357-1371). Mahkota ini digunakan oleh raja-raja Sunda selanjutnya dalam upacara pelantikan raja baru dan menjadi benda pusaka kerajaan hingga kerajaan Sunda runtuh.
Pada waktu ibukota kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran diserbu oleh pasukan Banten (1579), mahkota ini berhasil diselamatkan oleh para pembesar kerajaan Sunda yang berhasil meloloskan diri, yaitu: Sayang Hawu, Térong Péot, dan Kondang Hapa. Mahkota ini dibawa ke Sumedanglarang dan diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun dengan harapan dapat menggantikan dan melanjutkan keberadaan dan kejayaan kerajaan Sunda. sejak itu mahkota ini menjadi benda pusaka para raja Sumedanglarang dan kemudian para bupati Sumedang. Sejak pemerintahan Bupati Pangeran Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih (1937-1946) mahkota tersebut dipakai untuk hiasan kepala pengantin keluarga bupati Sumedang.
Mahkota Binokasih dan siger emas menjadi daya tarik pengunjung yang datang ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang. Mahkota yang mempunyai nama lengkap Makuta Binokasih Sanghyang Pake ini merupakan salah satu simbol dan peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda). Hingga kini, mahkota tersebut masuk dalam Pusaka Leluhur Sumedang dan menjadi peninggalan Prabu Geusan Ulun 1578 - 1601.
Mahkota ini disimpan di gedung pusaka kompleks Museum Prabu Geusan Ulun. Tersimpan di dalam lemari kaca segi delapan dengan pengamanan super ekstra. Ini dilakukan, karena mahkota tersebut merupakan mahkota asli raja Pajajaran akhir sebelum runtag atau runtuh.
Terbuat dari emas dengan hiasan batu permata menjadikan mahkota ini sangat spesial. Tidak heran jika pengunjung yang datang ke Museum Prabu Geusan Ulun lebih tertarik melihat koleksi mahakarya ini. Para pengunjung pun mau berlama-lama di gedung ini. Selain mahkota Binokasi, terdapat pula siger, ikat pinggang, serta aksesoris raha lainnya yang merupakan peninggalan asli Raja Pajajaran terakhir. Untuk menambah daya tarik, di gedung ini terdapat pula berbagai jenis senjata pusaka kerajaan, seperti tombak, kujang, dan keris.
#KrisnaEuy #MahkotaBinokasih #Sunda
Menteri PANRB Syafruddin Diarak Naik Kuda Renggong Hingga Kunjungi Museum Prabu Geusan Ulun
Ada yang unik dan berbeda dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sumedang. Sebelum peresmian dimulai, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin diarak naik kuda renggong yang merupakan seni pertunjukan khas Kabupaten Sumedang.
Perjalanan dimulai dari Rumah Wakil Bupati Sumedang. Rombongan berjalan kaki kemudian Menteri Syafruddin melanjutkan dengan menaiki kuda.
Tak sendiri, Menteri Syafruddin didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, serta Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Akhmad Wiyagus menuju lokasi peresmian MPP diarak menyusuri barisan pelajar dan masyarakat.
Sejak pagi, ratusan pelajar SD sampai SMA dengan atribut bendera Indonesia, tampak antusias menyambut Menteri Syafuddin bersama Bupati Sumedang dan Wakapolda Jabar melintas. Menteri Syafruddin tampak melepaskan senyumnya, Bupati Sumedang dan Wakapolda Jabar sesekali melambaikan tangan kearah mereka.
Kuda renggong itu mengangguk-anggukan kepalanya seirama dengan suara kendang pencak komplit dengan gongnya. Tidak sedikit dari masyarakat ikut menggerakan tubuh berjoget seirama dengan lantunan lagu pengiring.
Pertunjukan kuda renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang berasal dari Sumedang. Kata renggong merupakan metatesis dari kata renggong, yaitu kamonesan (bahasa sunda untuk keterampilan) cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik, terutama kendang. Kuda renggong kini telah menjadi komoditi pariwisata yang dikenal secara nasional dan internasional.
Ikuti kami
Twitter :
Instagram :
Website :
Presiden Jokowi Dan Prabowo Subianto Disatukan Raja Sumedang Larang
Nama perguruan silat Tadjimalela kini menjadi perbincangan warga menyusul salah seorang pesilat dari perguruan tsb yaitu Hanifan Yudani Kusuma menjadi sorotan publik setelah aksinya memeluk Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto
Hanifan berhasil menyabet medali emas Asian Games 2018 setelah menumbangkan pesilat asal vietnam.
Perguruan silat Tadjimalela didirikan di Bandung pada tahun 1974 oleh R. Djadjat Koesoemahdinata atau lebih dikenal dengan nama Kang Djadjat Paramour ( Alm ).
Nama Tadjimalela diambil dari salah satu nama Raja/Prabu dari kerajaan Sumedang Larang, Jawa Barat. Digunakanya nama Tadjimalela adalah karena menurut silsilah, R. Djadjat Koesoemahdinata masih mempunyai hubungan kerabat dengan keluarga prabu tersebut.
Selain itu nama Tadjimalela didapat melalui proses tafakur dan munajat kehadirat Allah SWT.
Divideo ini kami menelusuri makam Eyang Prabu Tadjimalela Raja pertama Sumedang Larang yang dijadikan nama perguruan Pencak silat di pemakaman Gunung Lingga Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.
#KrisnaEuy #AsianGames2018 #No1Trending