Melolo Village at Sumba
What makes Sumba so interesting is the traditional culture. The people are still using big stones for their tombs, just like the megalith era. During my visit to Waingapu – East Sumba, I and my two Dutch followers planned to visit some of the traditional villages which are quite famous. Their house are still traditional and they still use the tomb with big stone as the grave. Our splendid guide, John Kopa Rihi, brought us to the location of one of the famous villages Melolo.
Best Attractions and Places to See in Waingapu, Indonesia
Waingapu Travel Guide. MUST WATCH. Top things you have to do in Waingapu. We have sorted Tourist Attractions in Waingapufor You. Discover Waingapuas per the Traveler Resources given by our Travel Specialists. You will not miss any fun thing to do in Waingapu.
This Video has covered top Attractions and Best Things to do in Waingapu.
Don't forget to Subscribe our channel to view more travel videos. Click on Bell ICON to get the notification of updates Immediately.
List of Best Things to do in Waingapu, Indonesia
Wairinding Hill
Walakiri Beach
Waimarang Waterfall
Prailiu Kampung Raja Village
Watu Parunu Beach
Tanggedu Waterfall
Puru Kambera Beach
Brotherhood Hills
Praiyawang Traditional Village
Laiwangi Wanggameti National Park
TRAVELLING- Kampung Raja Rende, kuburan tradisional Sumba Timur
Tradisi Sumba berupa pola hidup, rumah dan kuburan tradisional masih tetap lestari di kampung adat/ kampung raja Rende Sumba Timur. Kubur batu yang terbuat dari batu utuh dari jaman dahulu sampai sekarang masih dapat kita saksikan dalam video ini.
Letak Kampung Rende berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Waingapu. sepanjang perjalanan akan disuguhi panorama indah.
Kuburan Megalitik Sumba Timur Pulau Sumba
Kuburan megalitik dan rumah adat yang beratap alang-alang dari Kampung Praiyawang Kecamatan Rindi Kab. Sumba Timur, merupakan salah satu spot pariwisata di Sumba Pulau terindah dunia 2018. Kampung ini terdapat sejumlah kuburan megalitik tempat penguburan para raja, bangsawan dari Sumba Timur.
#agendapariwisatanasional #KampungPraiyawangRindi #festivaltenunikatsumba
#paradekudasumba #pesonaIndonesia
#sumbaTimur #FestivalSandalwood
The best of sumba island,15 destination
Explore Sumba 6D 5N
we are exploring Sumba from 7 march till 12 march ,from west(Tambolaka) to east (Waingapu) 12 place,like traditional village,beach and hill.
- Kampung Adat Ratenggaro
- Tanjung Padar
- Pantai Bwana
- Perang Pasola
- Pantai Mandorak
- Danau Weekuri
-Kampung adat Praijing
- Air terjun Lapopu
- Bukit Wairinding
- Savana Puru Kambera
- Airterjun Tanggedu (gagal Kesana karena air sungai tiba-tiba meluab setelah hujan)
- Pantai Walakiri
- Kampung adat desa Rindi/Praiyawang
- Pantai Watuparunu
- Bukit Tanarara
I spent money around Rp.1.600.000 return ticket
And accomodation,food,car,entrance ticket Rp. 4.000.000 and total around $420
more info instagram : @demenpules
Traditional welcoming dance in East sumba Indonesia
Wonderful East Sumba
Director: Yudi Umburawambaku
Talent model/host : Ismi Fadillah and Fizzabella
Camera Person : Justin Coupertino, Simon Onggo, and Erwin Pah
Video Editor : Justin Coupertino
Production Assistant : Rio U. T. and Maker
Copyrights Tourism and Culture Departement (2015)
East Sumba Regency, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
KAMPUNG RAJA PRAILIU
Kampung Adat Prailiu adalah sebuah ibukota kerajaan lewa kambera yang terletak disebelah Timur kota Waingapu. Keaslian eksotika kampung adat ini tak tergerus ketradisionalannya. Rumah-rumah adat yang oleh warga kampung disebut Uma Mbatang/ Uma Hori, kuburan megalitik yang disebut reti dan patung-patung (penji) serta sejumlah benda purbakala masih apik terpelihara. Sarung dan selendang tenun ikat (lau, hinggi dan tiara), turut menambah kental suasana tradisional di kampung itu.Kepala Swapraja Lewa Kambera yang terakhir adalah Tamu Umbu Nggaba Hungu. Warga di perkampungan adat Raja Prailiu ini terampil menenun ikat. Tenunan mereka mampu menembus pasaran nasional dan internasional. Tenunan yang asli menggunakan bahan natural dari hasil hutan di sekitar kampung,” menggunakan bahan alamiah melalui proses yang panjang. Untuk pewarna kain digunakan bahan alamiah. Warna biru dari pohon nira/wora dan kuning kemerahan (komba/loba) dari akar pohon mengkudu. Semua proses pembuatan dikerjakan secara manual
Obyek wisata dan Daya tarik sumba tidak hanya pada keindahan alamnya,juga keunikan adat Budayanya.Di Pulau Sumba NTT, beberapa kampung adat yang tersebar dari Barat hingga Ke timur. Untuk Sumba Timur, sebut saja kampung Prainatang, Kampung Kawangu, Kampung Watumbaka, Praiyawang, Umabara, Tambahak dan masih banyak lagi kampung adat lain. Sayangnya kami tidak sempat mengunjungi kampung kampung tersebut. Untungnya, ada kampung adat yang tidak jauh karena masih berada didalam kawasan Kota Waingapu. Nama Kampung itu adalah Kampung Raja, di kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Waingapu.Didepan rumah Raja, terdapat pohon besar dengan berbagai tengkorak diantarnya : sapi-babi-kuda yang bergelantungan. Di sekeliling pohon tersebut tertanam batu batu berukir, ada ukiran manusia, buaya, kura kura, monyet, udang, juga terdapat sebuah kubur batu yang ukurannya sangat besar, yang memberi indikasi bahwa orang yang meninggal harus tetap dihormati sehingga dibuatkan kuburan yang sangat kokoh.
Meskipun sebagian beumah-rumah Tinggi dan proses penguburan misalnya, berkaitan erat dengan kepercayaan tradisional mereka. Rumah tradisional mereka memiliki tiga bagian, yaitu mewakili kosmologi setempat, bawah tanah sebagai rumah orang mati, bagian tengah rumah untuk hidup dan atap sebagai rumah para Dewa.Selain rumah-rumah tradisional, Prailiu juga memiliki sejumlah kuburan kuno. Anda juga dapat menemukan kain tenun tradisional yang terkenal dan melihat proses menenunnya di sini.
Rumah Adat Sumba di Melolo, Sumba Timur
“Kenapa rumah ini tidak direnovasi atau diganti dengan bangunan yang lain?”
Sambil melihat pondasi yang sudah miring sana-sini, dinding yang sudah bolong sana-sini, dan bentuknya bukan hanya tidak simetris lagi namun sudah nyaris ambruk setengah badan rumah, sementara di salah satu pondasi terlihat gerombolan lebah madu berterbangan yang ternyata bagian dalam pondasi tersebut menjadi sarang mereka, dan sudah pasti banyak madu di dalam pondasi itu yang kalau dinikmati banyak dampak positifnya.
“Rumah Adat itu tidak boleh sembarang dibongkar. Setiap rumah dulunya dibangun dengan Adat Marapu, dimana melibatkan kekuatan-kekuatan lain disana (yang kemudian mereka sebut dengan leluhur). Dulu pernah ada pembongkaran rumah adat disini, selesai membongkar, orang-orang yang membongkarnya mati, ada yang sakit bahkan patah tulang dalam waktu yang berdekatan. Makanya ngga ada yang berani membongkar rumah adat ini.”
SUMBA
Documentary Rumah Adat SUMBA TIMUR, SUMBA TENGAH, SUMBA BARAT & SUMBA BARAT DAYA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rumah adat Sumba (bahasa Sumbanya Uma Mbatangu atau rumah berpuncak) terletak di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Rumah adat Sumba memiliki puncak yang tinggi pada atap.
Pulau Sumba juga dihuni oleh beberapa kelompok budaya dan bahasa, namun semua memiliki adat arsitektur yang sama. Animisme sangat kuat dalam masyarakat Sumba. Adat agama difokuskan pada marapu. Marapu mencakup roh-roh orang meninggal, dari tempat-tempat suci, benda-benda pusaka dan instrumen yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dunia roh. Konsep ini mempengaruhi arsitektur ruang dalam rumah adat Sumba. Terdapat dua rumah utama bagi orang Sumba. Rumah yang paling khas adalah Uma Mbatangu ( Rumah Berpuncak ) yang memiliki puncak tinggi di bagian tengah, Atap ini terbuat dari jerami atau alang-alang. Rumah ini juga adalah rumah utama klan dan menjadi tempat penting untuk ritual yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan klan, misalnya upacara pernikahan, pemakaman, dan sebagainya. Rumah besar juga merupakan rumah tinggal permanen bagi orang tertua di desa.
Rumah adat Sumba biasa memiliki tata letak berbentuk persegi dan terdapat empat tiang utama penopang atap, puncak dari rumah ini memiliki simbolisme mistis. Sebuah rumah adat Sumba dapat menampung satu hingga beberapa keluarga. Dua pintu masuk diposisikan di kiri dan kanan rumah. Tidak ada jendela di rumah adat Sumba, ventilasi udara melalui lubang kecil di dinding yang terbuat dari anyaman dahan sawit atau selubung pinang. Tanduk kerbau sering digunakan sebagai penghias dinding sebagai pengingat pengorbanan masa lalu.
Itulah gambaran singkat Rumah adat yang berada di pulau sumba.
Semoga bermanfaat bagi yang ingin mengetahuinya.
Jangan lupa Like, Comment, Share dan Subscribe Channel YouTube saya. Terimakasih
Connect With :
Facebook :
Instagram :
Google+ :
YouTube :
#PleaseSUBSCRIBE
Pertanian Selaras Alam Sumba
Collecting small fishes
Collecting small fishes at the dam. Pau village, Umalulu, Sumba island, Indonesia.
Watuparunu Beach, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Pantai Watu Parunu berada di wilayah Desa Lai Janji, Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur. Untuk mencapai pantai ini, para pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 135 kilometer dari pusat Kota Waingapu. Terkesan jauh memang, namun rasa lelah yang dihasilkan dari lamanya perjalanan akan langsung terbayar ketika tiba di pantai tersebut. Hamparan pasir putih di sepanjang bibir pantai serta aksi dari ombak yang beriak kencang menjadi obat penghilang rasa lelah dan bosan.
Tebing batu putih yang berada di ujung timur pantai ini menjadi salah satu ciri khas Pantai Watu Parunu. Tebing ini terbentuk dari susunan beberapa jenis bebatuan. Bentuk tebing yang meliuk-liuk terbentuk karena proses alam, ibarat sebuah lukisan Tuhan yang terukir indah di bagian ujung pantai. Ketika air pantai sedang surut, tebing batu ini dapat dicapai dengan melewati batu berlubang yang berukuran cukup besar.
Nama Watu Parunu sendiri berkaitan dengan fenomena alam batu berlubang yang menjadi kekhasan lain dari pantai ini. Setiap orang yang melewati batu berlubang akan berjalan melintasi batu tersebut dengan menunduk, sehingga warga sekitar memberi nama pantai ini dengan Watu Parunu. Yang mana, Watu dalam bahasa setempat berarti batu dan Parunu yang mempunyai arti harfiah berjalan menunduk.
Lokasi dari Pantai Watu Parunu yang jauh dari pusat kota membuat pengelolaan wisata di pantai ini belum optimal. Padahal jika dikelola dengan baik, pantai ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu primadona dari obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Timur. Karena informasi yang tersebar mengenai Watu Parunu belum pesat, membuat pantai ini masih jarang dikunjungi wisatawan. Suasana hening Pantai Watu Parunu sangat cocok bagi orang-orang yang menyukai ketenangan.