Nusa Penida island - Pura Puncak Mundi temple
This is one of the main temples on this island off the south-east coast of Bali
Pura Puncak Mundi Nusa Penida
Tirta Yatra PDHI Bali Komisariat Buleleng.
Sabtu, 31 Agustus 2019.
#PuraPuncakMundi #NusaPenida
Sejarah Pura Goa Giri Putri
Asal Usul Nama Goa Giri Putri
Kata “giri” itu sendiri artinya gunung, pegunungan atau bukit, sementara “putri” berarti wanita.
Dalam konsep ajaran Hindu, “putri” yang dimaksud adalah nama simbolis bagi kekuatan Tuhan, memiliki sifat keibuan atau kewanitaan.
Jadi Goa Giri Putri adalah sebuah ruang atau rongga dengan ukuran tertentu sebagai tempat bersemayam kekuatan Tuhan dalam manifestasinya berupa wanita (disebut Hyang Giri Putri), tiada lain adalah salah satu sakti dari kekuatan Tuhan dalam wujud-Nya sebagai Siwa.
Di sini, Giri Putri adalah nama yang diberikan pada salah satu goa terbesar yang berada di Pulau Nusa Penida.
Berdasarkan hasil pengukuran Tim Pengabdian Dosen FT Universitas Warmadewa, Agustus 2007, Goa Giri Putri berada pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut, dengan panjang total lebih kurang 262 meter.
Ia memiliki empat bagian besar tempat persembahyangan yakni sebuah di luar goa atau pintu masuk dan tiga di dalam goa (depan, tengah, dan belakang).
Sebelum 1990, Goa Giri Putri hanyalah sebuah goa yang dijadikan objek wisata lokal, terutama pada hari Raya Galungan dan Kuningan.
Air yang berada di dalam goa dijadikan tirta oleh masyarakat Karangsari dalam rangka upacara Panca Yadnya.
Hingga saat ini belum ditemukan prasasti maupun sumber resmi yang memuat tentang Goa Giri Putri, sehingga belum diketahui kapan dan oleh siapa Goa Giri Putri dibangun.
Yang jelas goa ini adalah peninggalan Zaman Prasejarah (Hindu), terus hidup dan dipelihara sampai sekarang.
Pada 1990, Gubernur Bali saat itu (Prof. Dr. Ida Bagus Mantra) pernah mengadakan kunjungan ke Nusa Penida dan singgah di Goa Giri Putri, memberikan motivasi kepada masyarakat di situ untuk menjaga keberadaan Goa Giri Putri, baik sebagai objek wisata spiritual maupun sebagai tempat persembahyangan.
Sejak itulah didirikan sejumlah palinggih tempat pemujaan. Goa itu kemudian diberi nama Goa Giri Putri.
Kondisi fisik Goa Giri Putri pada 1990-an dibanding kondisi sekarang, tampak beda. Dulu goa sangat “mengerikan”, gelap, lantai dasar licin, tirta melimpah, dan belum banyak pengunjung.
Kini, sebaliknya, terang benderang, lantai dasar tak begitu licin lantaran beberapa bagian sudah dipelester, pun telah tersedia beberapa tangki air.
Pintu masuk goa tetap relatif sempit — hanya dapat dimasuki satu orang saja.
#GiriPutri #GoaGiriPutri #PuraGoaGiriPutri #NusaPenida #Hindu #HinduIndonesia #HinduDharma #SanathanaDharma #Sejarah #SejarahGiriPutri #IAMHindu
Sumber
Facebook
Pura Kidul Mata Air Guyangan Nusa Penida Bali
Pura Kanjeng Ratu atau Pura Diah Dewi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pura Kidul dan mata air Guyangan terletak di desa Batu Kandik Nusa Penida Bali. Untuk mencari lokasi pura ini kita haru menuruni tebing yang curam dengan anak tangga yang menempel di tebing tersebut. Memang sangat butuh keberanian untuk menuruni tebing ini menuju ke lokasi pura. Tapi setelah kita berhasil sampai di bawah, kita akan disuguhkan pemandangan pura tebing dan laut yang sangat indah.
tirtayatra ke nusa penida ,pura dalem ped ,puncak mundi,batumedau ,goa giri putri
tirtayatra ke nusa penida,program tirtayatra setiap hari ,tirta yatra bersama boat caspla bali ,tirtayatra ke pura dalem ped,tirtayatra ke pura puncak mundi ,tirta yatra ke pura goa giri putri ,tirtayatra ke pura batu medau ,tirta yatra ke pura paluang ,ke pura sahab nusa penida ,pura ratu gede dalem ped ,pura ped nusa penida ,ngiring metirtayatra e nusa penida ,kampus unud ,kampus undiknas ,denpasar ,kampus hindhu dharma .kampus saraswati murid dan siswa yang suka tirta yatra sembahyang ke nusa penida ,umat hindhu bali yang suka metirta yatra ,.program khusus bagi umat hindhu ,pelabuha buyuk ,berangkat dari sanur ke nusa penida lebih bagus ,
Biarkan Cinta di Puncak Mundi NUSA PENIDA - Mudiana Midun
Musisi Lokal asal Nusa Penida, Klungkung Bali sejak mahasiswa penggemar berat Iwan Fals, mengagumi Presiden RI pertama: Ir. Sukarno
KEAJAIBAN PURA GOA GIRI PUTRI
Bali Bungalo tirta yatra ke pura giri putri nusa penida Maret 2015
Klungkung Serius Garap Potensi Wisata Eksotik
Bupati Klungkung, Bali, Nyoman Suwirta mengatakan pemerintah kabupaten yang dipimpinnya sangat serius menggarap potensi sektor pariwisata, khususnya potensi Kepulauan Nusa Penida yang eksotik.
Selengkapnya dapat dilihat di :
Metulung - Ngayah. Unique tradition of Balinese.
Metulung is a mutual help activities among villages and towns in Bali, which they always do when there is one member of the community who are being held traditional ceremonies such as cremation ceremony, Ngeroras, otonan (Bali child's birthday according to the Balinese calendar), marriage, Metatah (tooth filing ceremony), and other ceremonies. There is also a ngayah activities, ie activities of villagers or residents banjo to assist religious ceremony at the Pura HIndu or village temple, or other temples in Bali.
When metulung or ngayah, Bali residents volunteered to perform various activities such as making cakes for the ceremony, cooking, prepare the equipment for the ceremony, playing the gamelan or sacred dance, and other activities. By the time they ngayah or metulung also be a good opportunity for socializing, meeting with family members and friends.
As you can see in this video, is an activity metulung in Pesaban, a picturesque village in the District of Rendang, Karangasem, in eastern Bali, Klungkung regency, Indonesia.
Ngayah or metulung activity is an important part of the traditions of Bali to bind fraternity, which greatly helps the various activities in Bali, which has now expanded to other social activities. This unique tradition Balinese make Balinese to always willing to help each other in various activities.
If you had a chance to vacation in Bali, take your time to see activity metulung or ngayah which must be very interesting for you to make memories and knowledge of the unique tradition in a country that you visit.
Get information about Bali on this blog:
Mengenal Pura Dang Kahyangan Desa Kemoning
Sejarah Ratu Gede mecaling Dalem Nusa
Ratu Gede mecaling Dalem Nusa.
Sumber
Nusa Penida sebenarnya berasal dari kata, nusa yang artinya pulau, sedangkan kata penida berasal dari kata Pandita, atau pendeta atau brahmana utama. Sebenarnya pandita yang dimaksud adalah Hyang Pasupati atau Bhatara Siwa sebagai raja pandita seluruh jagat.
Bhatara Siwa diyakini turun menuju wilayah tersebut pada tahun saka 50, dan berstana di Gunung Mundhi, disertai permaisuri beliau Dewi Uma. Beliau kemudian menjelma menjadi manusia sakti tanpa tanding, tahu akan segala macam ilmu sastra dan mahir dalam segala macam kepintaran. Singkat katanya beliau menjadi seorang pendeta besar bernama Dukuh Jumpungan. Inilah awal dimana pulau pendeta atau Nusa Pandita yang lama kelamaan menjadi Nusa Penida.
Sedangkan istri dari Dukuh Jumpungan yang merupakan penjelmaan Dewi Uma bernama Ida Bhatari Ni Puri. Pada tahun saka 90, Bhatari Ni Puri melahirkan putra perkasa bernama I Merja. Setelah dewasa, I Merja sama saktinya dengan ibu dan ayahnya. Sama-sama memiliki kedigjayaan yang begitu besar dan gemar akan tapa. Ketika dewasa I Merja menikah dengan seorang gadis dari Loka bernama Ni Luna yang turun ke dunia pada tahun saka 97.
Ni Luna juga senang akan tapa brata. Tempat dimana beliau melakukan yoga kini disebut sebagai Pura Batu Banglas. Dari pernikahan mereka, maka lahirlah seorang putra yang sakti bernama I Renggan. Beliau lahir pada tahun saka 150 dan beliau menikah dengan Ni Merahim yang lahir pada tahun saka 160.
I Renggan yang amat sakti gemar akan tapa memiliki perahu anugrah dari Dukuh Jumpungan. Dengan perahu itulah I Renggan menabrak pulau Nusa hingga terbelah menjadi dua bagian. Yang besar bernama Nusa Gede dan yang kecil bernama Nusa Cenik. Nah sekarang beliau ingin menguji perahu dan saktinya kepada rakyat Bali, maka berlayarlah I Renggan dan mendarat Padang yang sekarang dikenal dengan nama Padangbai dan di sana beliau banyak membuat ketakutan rakyat Bali.
Anak buah I Renggan banyak menteror masyarakat di sana dan membawa wabah berupa hama dan banyak menyerang tanaman. Hingga berlarilah masyarakat Bali menuju tempat junjungan mereka, yakni Gunung Agung. Ida Bhatara Hyang Tohlangkir tak berkenan dengan kejadian ini. Kemudian beliau melumpuhkan penyakit yang dibawa oleh I Renggan.
I Renggan yang menikah dengan Ni Merahim memiliki dua orang anak, yang putra bernama I Gede mecaling dan perempuan bernama Ni Tole, lahir pada tahun saka 180. I Gede mecaling menikah Sang Ayu Mas Rajeg Bhumi.
Pada tahun 250 saka, Gede mecaling melakukan tapa di Peed dan pengastawan Ida ditujukan kepada Bhatara Siwa.
Goa Giri Putri Temple Nusa Penida Bali
Pintu masuk pura goa giri putri ini kecil, tapi untuk bagian dalamnya puranya sangat besar. Terdapat beberapa bagian untuk melakukan persembahyangan di tempat ini. Di ujung goa ini terdapat pemandangan yang indah untuk dilihat.
Lokasi ini mudah dijangkau dan mudah dicari dikarenakan banyak penduduk lokal yang mengetahui tempat ini. Tempat ini biasa dijadikan sebagai destinasi tirta yatra bagi agama Hindu di Bali.
Pura Penyungsungan Gedong Suci - Mataram, Nusa Tenggara Barat
Om Swastyastu,
Sejarah dan Profil Singkat :
Pura Penyungsungan Gedong Suci berawal dari Gedong Suci pekayunan :
1. Ida Bhatara Lingsir Pulaki
2. Ida Bhatari Lingsir Istri Batu Bolong
3. Ida Bhatara Bayu
4. Ida Bhatari Durga
5. Ida Bhatara Prajapati
6. Ida Bhatari Dewi Anjani Gunung Rinjani
7. Ida Bhatari Dewi Saraswati
8. Ida Bhatara Sakti
9. Ida Bhatara Lingsir Dalem Ped
10. Ida Bhatara Peranda Sakti
11. Ida Bhatara Sakti Wawu Rawuh
12. Ida Bhatara Lingsir Gunung Semeru
13. Ida Bhatara Lingsir Gunung Agung
14. Ida Bhatari Lingsir Istri India
15. Ida Bhatara Baruna
ngemargiyang tetambaan melalui Jero Tapakan sejak tahun 2007. Dengan bertambahnya damuh yang tangkil ngelungsur Panugrahan dan Tamba Ida, dengan jumlah damuh yang cukup banyak, kurang lebih 98.000 orang dari seluruh penjuru, baik dalam maupun luar negeri, sehingga Gedong Suci berubah menjadi Pura Penyungsungan Gedong Suci dan telah mendapat pengakuan dari masyarakat, para pemuka masyarakat, Pinandita, Ida Pedanda serta Bimas Hindu di wilayah setempat.
Adapun kegiatan sehari-hari Pura Penyungsungan Gedong Suci adalah sebagai berikut :
1. Piodalan Pura Penyungsungan Gedong Suci setiap Purnama Kaulu, dimulai dari pkl. 19.00 Wita -- selesai,
2. Ngemargiyang Panugrahan dan Tamba/Pengobatan, setiap hari Senin -- Sabtu, dari pkl. 18.00 Wita -- selesai,
3. Ngemargiyang Pelukatan Cakra Panca Dharma untuk semua damuh setiap Hari Raya Galungan & Kuningan, dari pkl. 09.00 -- 21.00 Wita,
4. Ngemargiyang Panugrahan Banyu Pinaruh untuk semua damuh setiap Hari Raya Saraswati, dari pkl. 18.00 -- 22.00 Wita,
5. Ngemargiyang Caru Kresik Jagat untuk semua damuh setiap Hari Raya Nyepi, dari pkl. 09.00 -- 18.00 Wita,
6. Ngemargiyang Pelukatan Suci Sulla untuk semua damuh setiap Bulan Purnama, dari pkl. 12.00 -- 21.00 Wita,
7. Tirtayatra ke tempat-tempat suci, dsb.
Pura Penyungsungan Gedong Suci beralamat di :
Jl. Gora, Gg. Rambutan No. 1D, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kode Pos : 83231. Telp. 0370 -- 626216.
Demikian sejarah dan profil singkat Pura Penyungsungan Gedong Suci.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om.
Tunjuk Pusuh, Tanglad, Nusa Penida Island - Bali
Temeling Park Water Fall, Nusa Penida Island, Bali - Indonesia
Nusa Penida Island, small island close to Bali.
MAH00427
Nusa Penida - Tanglad 6
Padangbai - Pura Silayukti temple
This temple is on a cliff-top overlooking Padangbai, and only a very short walk from the village main street
Upacara pitra yadnya, br bungkil desa sekartaji nusa penida klungkung, 26-07-2017
Nyame bungkil
Tirtha Yatra di Nusa Penida
Ini merupakan video tentang perjalanan Enumerator Klungkung Riskesdas 2018 melaksanakan Tirtha Yatra di Nusa Penida. Tirtha Yatra ini dilakukan di dua pura yang terkenal di Nusa Penida yaitu Pura Dalem Ped dan Pura Goa Giri Putri. Adapun tujuan dari Tirtha Yatra sebagai wujud syukur terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah melancarkan Enumerator Klungkung selama puldat serta memohon agar data yang didapat sesuai dengan harapan yang diinginkan. Semoga Riskesdas 2018 jaya ! Salam dari Enumerator Klungkung.
.
.
.
.
#tirthayatra #hindu #hindubali #riskesdas #enumerator #riskesdas2018 #nusapenida #klungkung #bali #indonesia
Empat Pura Yang Wajib Dikunjungi Umat Hindu Untuk Nangkil
PURA SAD KAYANGAN JAGAD CATUR LOKA PHALA