House Of Sampoerna Museum - Surabaya - East Java
Situated in old Surabaya, this stately Dutch colonial style compound was built in 1858 and is now a preserved historical site. Previously used as an orphanage managed by the Dutch, it was purchased in 1932 by Liem Seeng Tee, the founder of Sampoerna, with the intent of it being used as Sampoerna's first major cigarette production facility. This complex consisted of a wide central auditorium, two smaller buildings in east wing and occidental and some wide barns with one floor behind central auditorium. The buildings that stay in both auditorium wings is then turned into family house, whereas big barns looks like a warehouse exploited for tobacco and clove processing, to catch, stick it and packing, printing office and finished goods processor. Today, the compound is still functioning as a production plant for Indonesia's most prestigious cigarette, Dji Sam Soe. In commemoration of Sampoerna's 90th anniversary in 2003, the central complex has been painstakingly restored and is now open to public. The original central auditorium is now a museum and the east side has been transformed into a unique structure containing a café, a merchandise kiosk and an arts gallery. The building on the west side remains the official family residence. Museum House of Sampoerna (HoS) Museum offers a truly unique experience for visitors. From the story of the founding family to closely watching a real hand roll production facility and ending up with an unforgettable experience of rolling a stick of Dji Sam Soe cigarette. You can join 3,900 women in this plant, hand-rolling cigarettes using traditional equipment. They do it at a speed of more that 325 stick per hour. Shop Museum in HoS offer is assorted souvenirs, such as; the miniature of stick equipment traditional cigarette, package, clove, books and shirt. Kiosk Kiosk in House of Sampoerna ready to supply you with various goods choices such as; cup, shirt, jacket, ashtray, hat, bag, etc. This goods suited for used for you also for a souvenir. Cafe With Art Deco touch, free creativity glint and the history, cafe offers an experience to dine unique. Ally original tin glass and teak panel carve that aged a century with modern design is cleanness. Multifarious occidental appetite dish and Asian drawn up to be special to gratify visitor appetite, even for they who a real critical to taste. At certain night, life music will accompany your diner. Artistic Gallery Dedicate with refer to exhibition of best Indonesia actor masterpiece and provide place to all cute young actor to perform their masterpiece. This Gallery presents certifiable masterpiece which only available to display and also to be sold. Group Of Sampoerna Business Sampoerna is build convergent at tobacco and clove business. This company is one of cigarette producer (tobacco and clove) most fast growing and the eldest in Indonesia, the fourth biggest cigarette market in the world. Build in 1913; Sampoerna is the first Cigarette Company stepping into Jakarta stock exchange. Sampoerna have successfully developed its business for its cigarette to various regions outside Indonesia and do diversification inside the country, in distribution area and transportation, printing office and packaging and retail merchandising and grocery.
For More Details:
Full Wisata House of Sampoerna Museum Surabaya
Sampoerna (merujuk kepada kata sempurna) adalah nama sebuah keluarga di Surabaya, Jawa Timur yang merupakan perintis PT HM Sampoerna Tbk, perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Generasi pertama dari keluarga ini adalah Liem Seeng Tee, yang merantau ke Indonesia dari kampung halamannya di Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1898.[1] Dialah yang mendirikan perusahaan rokoknya pada tahun 1913. Generasi keduanya adalah Aga Sampoerna, putra Liem, sedangkan generasi ketiganya adalah Putera Sampoerna. Generasi berikutnya dipimpin Michael, putra Putera.
Sejarah
Merantau ke Surabaya (1893 - 1912)
Sejarah keluarga Sampoerna bermula saat Liem Seeng Tee lahir di Tiongkok pada tahun 1893. Ia merupakan anak dari Liem Tioe dan Tan Sie Nio. Keluarga kecil ini tinggal dan menetap di sebuah desa kecil di wilayah Anxi, Tiongkok. Pada musim dingin yang parah pada tahun 1897, Tan Sie Nio tiba-tiba wafat, meninggalkan Liem Seeng Tee yang kala itu masih berumur 5 tahun dan kakak perempuannya yang berusia 6 tahun. Sepeninggal istrinya, Liem Tioe memutuskan untuk meninggalkan Anxi pada 1898. Ia membawa serta kedua anak serta seluruh harta keluarga di keranjang dan bergerak ke arah Amoy. Dari sana, ia berlayar ke Penang..
Sesampainya di Penang, ia menemukan bahwa ternyata kota ini kurang aman. Penang saat itu diselemuti kekacauan akibat pertentangan antara imigran dan pemerintah, serta perselisihan antar sesama komunitas Tionghoa. Liem Tiou pun memutuskan untuk pindah lagi dan berlayar ke Surabaya, Jawa Timur. Namun saat ia mencoba memesan tiket kapal, ia menyadari bahwa ia tidak memiliki cukup uang. Ia akhirnya memutuskan untuk memberikan anak perempuannya ke sebuah keluarga Hokkien dan mendapatkan uang adopsi dari sana.
Dengan uang yang ia dapat, ia dan anaknya bisa berlayar 621 mil melewati Selat Malaka ke Jawa Timur, yang kala itu dikuasai oleh Hindia Belanda. Namun enam bulan setelah sampai di sana, Liem Tioe meninggal akibat kolera. Menjelang wafatnya, ia menitipkan anak laki-lakinya, Liem Seeng Tee, ke sebuah keluarga Hokkien di Bojonegoro. Karena keterbatasan, Liem Seeng Tee tidak bersekolah. Namun semasa tinggal di keluarga ini, Liem Seeng Tee mempelajari baik bahasa Hokkien maupun bahasa Mandarin. Di sini ia juga membantu usaha kecap keluarga tirinya, dan belajar cara berbisnis dari sana.
Di usia sebelas tahun, Liem Seeng Tee memutuskan untuk tinggal di tempat lain. Ia bekerja di sebuah restoran kecil dan tinggal di sana dalam kondisi serba keterbatasan. Ia dibayar dengan gaji sangat murah dan malamnya ia tidur di meja yang ada di sana. Setelah beberapa lama, ia memutuskan untuk berganti pekerjaan untuk mendapatkan pemasukan yang lebih baik. Pemilik restoran menyetujui dan bahkan memberikan sedikit uang kepadanya. Ia menggunakan uang itu untuk membeli sepeda bekas dan mulai berjualan batu bara di Surabaya.
Setelah beberapa lama, ia memutuskan untuk berhenti berjualan batu bara dan beralih menjadi penjual makanan untuk penumpang di kereta kelas bawah. Selama delapan belas bulan, tanpa libur sehari pun, Liem Seeng Tee berjualan di kereta-kereta yang beroperasi antara Surabaya dan Jakarta, menjual roti dan makanan yang dikantungkan di sarungnya. Setelah itu, ia dipekerjakan oleh perusahaan kereta untuk melayani penumpang kelas satu yang sebagian besar adalah warga Belanda, dan di sana ia belajar bahasa Belanda.
Generasi kedua
Dalam tradisi keluarga Tionghoa, ketika seorang kepala keluarga meninggal, yang mewariskan bisnis keluarga adalah anak tertua di keluarga tersebut. Namun saat itu, anak tertua Liem, Swie Hua, sudah memiliki bisnis perdagangan tembakau sendiri di Jawa Tengah dan Kudus yang kondisi finansialnya saat itu mendekati bahkan di atas Sampoerna. Anak keduanya, Swie Ling, sudah membangun pabrik rokok sendiri, PT Panamas, di Bali. Anak bungsunya, Kwang, tidak menunjukkan minat terhadap bisnis ini. Akhirnya bisnis rokok Sampoerna dilanjutkan oleh anak ketiga dan keempatnya, Sien dan Hwee, bersama dengan suami masing-masing.
Setelah kematian Liem, bisnis rokok Sampoerna jatuh memburuk. Hal ini diperparah dengan adanya konflik manajemen dan buruh, serta persaingan bisnis yang semakin ketat terutama dari perusahaan-perusahaan asing yang menjual rokok sigaret kretek mesin. Pada tahun 1959, pabrik-pabrik rokok Sampoerna dapat dikatakan hampir tidak beroperasi. Sebagian besar mesin pengaduk dan pembuat sigaret sudah dijual dan perusahaan dalam kondisi terpecah-pecah, terancam kebangkrutan.
Swie Hwa, anak pertama Liem, merasa perlu melakukan sesuatu. Namun masalahnya ia sudah memiliki bisnis perdagangan tembakau sendiri. Ia pun mengirimkan surat kepada adiknya, Swie Ling, di Bali dan menceritakan kondisi Taman Sampoerna kini, memohonny auntuk kembali. Mendengar betapa terpuruknya Taman Sampoerna, Swie Ling setuju untuk kembali. Ia mulai merintis kembali perusahaan tersebut dan memfokuskan produksinya pada merek Dji Sam Soe.
House of Sampoerna | Surabaya City of Heroes
Surabaya memiliki banyak bangunan kolonial bersejarah yang sering memukau wisatawan, Umumnya bangunan-bangunan yang telah masuk dalam daftar cagar budaya ini berada di Kota Tua Surabaya yang kala itu sebagai pusat perdagangan di jaman Hindia Belanda. Museum House of Sampoerna yang berlokasi di Jalan Taman Sampoerna no 6 Surabaya merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan bersejarah dikawasan Surabaya Lama.
Kunjungi Artikel Selengkapnya :
Follow Instagram kami :
Subscribe/berlangganan :
House of Sampoerna, Museum Surabaya
House of Sampoerna is a famous cigarette manufacturer in Surabaya and they adapted part of their cigarette in old port area into a living museum with a cigarette production still goes on as usual .
Most foreign visitors flocked here for a trip on free city tour with English speaking guide. The topic of the tour can be changed month by month but always interesting and free. Booking is recommend because small bus can be full easily .
Kretek Museum - Surabaya, Indonesia
House of Sampoerna Museum, Surabaya, 27 Juli 2012
KOLEKSI ROKOK SAMPOERNA KHUSUS EKSPOR #9 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
VIDEO INI BERISI TENTANG BERBAGAI JENIS ROKOK SAMPOERNA KLASIK YANG PERNAH DIPRODUKSI KHUSUS UNTUK DI EKSPOR KE LUAR NEGERI SEPERTI KE ASIA TENGGARA, CHINA, HONGKONG, TAIWAN, JEPANG, AUSTRALIA, BELANDA BAHKAN BRAZIL
#9 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
MUSEUM ROKOK SAMPOERNA SURABAYA
House Of Sampoerna - House Of Sampoerna Museum - Surabaya City - East Java - Indonesia
KOLEKSI ROKOK SAMPOERNA LOKAL DAN KHUSUS ISTANA PRESIDEN #10 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
DI EPISODE INI SAYA AKAN MENGULAS BERBAGAI JENIS KOLEKSI ROKOK SAMPOERNA UNTUK LOKAL DENGAN NAMA-NAMA ROKOK BERANEKA RAGAM DAN BAHKAN ADA ROKOK SAMPOERNA KHUSUS ISTANA PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN, KOSTRAD, KERATON JOGJA, DAN LAINNYA.
#10 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
MUSEUM ROKOK SAMPOERNA SURABAYA
House of Sampoerna In Surabaya, Indonesia, Mini Documentary
House of Sampoerna is located in the heart of Surabaya, and one of their most famous tourist attraction. It is a definitely must-watch! The highlight was definitely to see all those ladies rolling the cigarettes like a HIGH SPEED MACHINE! We were not allowed to take pictures/videos (for obvious reasons), but I swear we felt like our minds were going on a fastforward mode. It TRULY is a must-see.
Entrance Fee: Free of charge
Operating Hours: Open from Monday to Sunday : 09:00 - 22:00. The Cafe is only open from 11:00 - 22:00.
The Museum’s top attraction (WHICH IS SOMETHING SimpleTravels HIGHLY RECOMMENDS(, the making of Dji Sam Soe, Indonesia’s most prestigious hand-rolled kretek cigarette, is available only on working days. Please do contact them before making your trip there.
Address: Taman Sampoerna 6, Jawa Timur 60163, Indonesia
Contact Number: +62 31 3539000
Click here for more information:
Sampoerna Museum - Surabaya Museum - Surabaya City - East Java - Indonesia
House Of Sampoerna - Surabaya
HOUSE OF SAMPOERNA
Situated in old Surabaya, this stately Dutch colonial style compound was built in 1858 and is now a preserved historical site.
This building was previously used as an orphanage managed by the Dutch, it was purchased in 1932 by Liem Seeng Tee, the founder of Sampoerna, with the intent of it being used as Sampoerna's first major cigarette production facility.
Today, the compound is still functioning as a production plant for Indonesia's most prestigious cigarette, Dji Sam Soe. In commemoration of Sampoerna's 90th anniversary in 2003, the central complex has been painstakingly restored and is now open to public.
The original central auditorium is now a museum and the east side has been transformed into a unique structure containing a café, a merchandise kiosk and an arts gallery. The building on the west side remains the official family residence.
Indonesia-Tourism.com
SEPEDA & WARUNG PERTAMA ISTRI PENDIRI SAMPOERNA #5 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
SEPEDA & REPLIKA BENTUK WARUNG PERTAMA DARI PENDIRI SAMPOERNA #5 HOUSE OF SAMPOERNA MUSEUM TOUR
MUSEUM ROKOK SAMPOERNA SURABAYA
Wisata Surabaya: Surabaya Heritage Track, Keliling OBYEK WISATA TERKENAL
#SurabayaHeritageTrack #HouseofSampoerna
Sudah pernah dengar tentang fasilitas bus gratis untuk keliling Surabaya gratis? Fasilitas ini disediakan oleh House Of Sampoerna dengan nama Surabaya Heritage Track. Dalam sehari ada sebanyak 3 kali berangkat dari House Of Sampoerna untuk hop on dan hop off (HOHO) di beberapa tempat bersejarah di Surabaya. Durasi waktunya sekitar 1.5 sampai 2 jam, dan trip HOHO akan berakhir kembali di museum House Of Sampoerna.
Sangat disarankan datang ke museum House Of Sampoerna saat masih pagi supaya kebagian seat kalau mau naik bis Surabaya Heritage Track. Daftarnya di Cafe House Of Sampoerna, yang gedungnya tepat di sebelah museum House Of Sampoerna.
Selama perjalanan, ada pemandu yang membantu menjelaskan sejarah apa saja dari tempat atau gedung-gedung yang dilewati. Guide-nya dua bahasa lho, yaitu bahasa Inggris & Indonesia. Ini karena ada banyak juga wisatawan asing yang tertarik untuk ikut menyimak tentang sejarah kota perjuangan, Surabaya.
Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE and SHARE
Terima kasih
Vacation Days At House Of Sampoerna Museum - The Best Indonesia Travel Destinations
Vacation Days At House Of Sampoerna Museum - The Best Indonesia Tourism Guide – Surabaya Indonesia
The House of Sampoerna is a tobacco museum and headquarters of Sampoerna located in Surabaya. The main building's architectural style influenced by Dutch colonial-style compound was built in 1862 and is now a preserved historical site. Previously used as an orphanage managed by the Dutch‚ it was purchased in 1932 by Liem Seeng Tee‚ the founder of Sampoerna‚ with the intent of it being used as Sampoerna’s first major cigarette production facility. The compound consisted of a large central auditorium‚ two smaller buildings on the east and west sides and numerous large‚ single story‚ open-space structures behind the central auditorium. The side buildings were converted to family residences and the large warehouse-like structures were used to accommodate facilities for tobacco and clove processing‚ blending‚ hand-rolling and packaging‚ printing and finished goods processing. In commemoration of Sampoerna’s 90th anniversary in 2003‚ the central complex has been painstakingly restored and is now open to public. The original central auditorium is now a museum and a shop. The east side has been transformed into a unique structure containing a café and an art gallery. The building on the west side remains the official family residence.
Thanks for Watching
Please Share, Like, Subscribe & Follow
Find Me at:
E-mail Mike _a_s@yahoo.com or Mikeandty2016@gmail.com
Twitter
Instagram
Facebook
Google+
See u at my other videos......:D
Wonderful Indonesia
By Mike Ty
asia trip indonesia tourism guide indonesia destinations tourist indonesia trip indonesia tourism places indonesia travel tourist experience vacation vacation images vacation days planning southeast asia trip southeast asia travel indonesia travel destinations indonesia travel guide business travel agency mike ty
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: Vacation Days At The Wujil Resort Semarang - Mike Ty Digital Asset Management
-~-~~-~~~-~~-~-
House of Sampoerna - Surabaya
House of Sampoerna - Surabaya
Jawa Timur
Indonesia
Museum House of Sampoerna Surabaya - Travel Indonesia
Surabaya sejak dulu Memang terkenal dengan perusahaan-perusahaan besarnya, salah satu perusahaan terbesar di kota Surabaya Sampoerna. Perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yang sayangnya saat ini sudah bukan sepenuhnya milik Indonesia lagi, karena sahamnya sekarang dipegang oleh PT Philips Morris Amerika. Rokok Sampoerna punya sejarah panjang dari tahun 1913 ketika Liem Seeng Tee memulai bisnisnya sebagai bisnis rumahan dan penjualan eceran rokok Kretek.
Terletak di kawasan “Surabaya lama”, gedung megah bergaya kolonial ini dibangun pada tahun 1858 dan sekarang menjadi situs bersejarah yang terus dilestarikan.
Kunjungan ke Museum House of Sampoerna (HOS) menawarkan pengalaman yang benar-benar unik bagi pengunjung. Mulai dari cerita tentang keluarga pendiri, sampai melihat dari dekat proses pembuatan rokok linting yang masih dilakukan secara manual. Rokok yang di produksi di gedung ini adalah merek Dji Sam Soe.
Di dalam museum kafe, pengunjung bisa membeli berbagai souvenir yang berkaitan dengan gedung Sampoerna ini, seperti: miniatur peralatan tongkat rokok tradisional, cengkeh, buku dan kemeja.
Nostalgia Marching Band Sampoerna di Surabaya
Marching Band Sampoerna adalah marching band yang legendaris di Indonesia dan populer di era tahun 90-an.
Marching band Sampoerna ini merupakan ' produk ' dari industri raksasa rokok Sampoerna yang unik karena personelnya terdiri dari 234 karyawan / karyawati pabrik rokok kretek Sampoerna.
Jejak sejarah dan populernya Marching Band Sampoerna itu bisa dijumpai di House of Sampoerna di Kota Surabaya , Jawa Timur - Indonesia.
Jalan-Jalan ke House of Sampoerna Surabaya
#HOUSEOFSAMPOERNA #SURABAYAHERITAGE #GOPROHERO7BLACK
Kali ini saya bersama istri jalan jalan ke House of Sampoerna yang berlokasi di Jalan Taman Sampoerna No. 6 Pabean Cantikan Surabaya. Wisata ini semuanya gratis kecuali klo beli makanan atau minuman di Cafe. Di House of Sampoerna ada beberapa tempat yang bisa kita eksplore yaitu Museum, The Residence, Paviliun, cafe, Cinderamata dan tentunya jalan jalan dengan bus Surabaya Heritage Track. Seperti apa keseruannya tonton lengkap di video saya.
Video : Go Pro Hero 7 Black, Huawei Mate 20 Pro, Sony A6000, Yi Dash Cam
Edit : Wondershare Filmora
Song: Ikson - Explore (Vlog No Copyright Music)
Music promoted by Vlog No Copyright Music.
Video Link:
Keramik Dinasti Ming Di House Of Sampoerna - Surabaya
Ada yang menarik di Houseu of Sampoerna ( HoS ) di Kota Surabaya - Jawa Timur, Indonesia.
Selain menyimpan jejak sejarah yang berkaitan dengan industri rokok Sampoerna, museum ini juga menyimpan koleksi bersejarah yang berupa keramik-keramik kuno yang tentu sangat mahal harganya.
Keramik-keramik kuno yang berwarna putih dan biru itu berasal dari masa Dinasti Ming Abad 1368 - 1544. Bentuknya ada yang berupa piring, mangkuk dan guci ( gentong ).
Pada permukaan keramik itu berhias aneka ornamen mulai yang bermotif bunga, daun,satwa dan motif lainnya
House of Sampoerna
STEPHANUS CHRISTIAN 1423013050
FELITA NAOMI 1423014033
MARCHELLINA 1423014060