Situs Megalit Tenjolaya Girang (Batu Kujang) Sukabumi Jawa Barat
MutiaraindoTv, Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat. Saat mata hari terbit dari ufuknya tim penulusuran sejarah, religi yang sudah banyak terlupakan, tim mutiaraindoTv mencari keberada sejarah yang tersimpan di bawah lereng gunung salak, walau pun tim belum tahu lokasi situs tersebut, tapi dari kesabaran tim akhirnya tim ekspedisi terus mencari dari kampung ke kampung, menanyakan kepada masyarakat untuk mencapai ke situs batu kujang yang berada di kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Dalam perjalanan tim ekspedisi mutiaraundoTv menemui banyak rintangan medan jalan sampai terjatuh satu reporter mutiaraindoTv yang sangat kurang nyaman, tapi dari kegigihannya akhirnya tim ekspedisi mutiaraindotv berhasil menempuh medan tersebut.
menaklukkan medan dan dapat menjumpai lokasi situs Batu Kujang, yang selama ini terlupakan oleh sejarah, lalu tim mengadakan liputan mengungkap situs Batu Kujang atau Batu Jolang, yang diperkirakan usia 2000 tahun masehi yang lalu.
Situs Megalit Tenjolaya Girang atau masyarakat umum lebih akrab menyebutnya situs batu Jolang atau Batu Kujang, terletak tepat di kaki Gunung Salak tepatnya di kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, secara astronomis terletak di 6 45 dan 106 44’ 39” BT. Area situs dibatasi aliran Sungai Cisaat disebelah Timur sebelah Utara berupa lahan pertanian dan Gunung Salak di sebelah Selatan merupakan pertemuan sungai Cisaat dan sungai Cileueur, disebelah Barat areal pesawahan, untuk mencapai situs ini kendaraan roda empat hanya mampu mencapai kampung terdekat yaitu kampung Tenjolaya, selanjutnya perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua namun jika menggunakan kendaraan roda dua akan terasa berat karena rute yang ditempuh adalah jalanan berbatu dan licin serta jalan setapak, udara diarea situs terasa sejuk dan cenderung dingin dikarenakan posisi situs ini adalah sekitar 800 M diatas permukaan laut, areas situs diperkirakan memiliki luas 4000 M²
Kondisi situs ini sudah ditata sebagai situs purbakala yang dilindungi dan dikelola oleh Provinsi Jawa Barat, dinas dan balai pelestarian Cagarbudaya Banten kebudayaan dan pariwisata balai pengelolaan kepurbakalaan sejarah dan nilai tradisional, pada situs Batu Kujang ini terdapat beberapa batu menhir dan dolmen, yang tersusun pada tiga punden berundak, jika dilihat dari posisi situs, bisa disimpulkan pintu gerbang situs berada di Selatan ditandai oleh 2 (dua) buah batu besar menyerupai pintu gerbang dengan beberapa batu batu besar yang saling menumpuk, ditahap pertama terdapat beberapa tumpukan batu dolmen kecil dan manhir - manhir kecil yang membentuk seperti kumpulan kujang (Batu Kujang 2) dan terdapat juga sebuah kolam kecil, di tahap kedua terdapat dua tumpukan batu dolmen yang lebih besar dari tahap pertama, di tahap ketiga terdapat sebuah batu dolmen yang pipih berbentuk seperti kujang dengan ukuran tinggi sekitar 200 Cm dan lebar 50 Cm. di dekatnya terdapat beberpa dolmen dan mahir kecil serta terdapat pula batu Jolang yang berbentuk seperti mangkok raksasa untuk menampung air, sekitar 4 meter dari batu yang berbentuk seperti kujang, bertumpuk pula beberapa dolmen-dolmen kecil yang di tengahnya terdapat beberpa batu manhir, jika dilihat batu-batu tersebut seperti membentuk sebuah kuburan. Didekat pintu masuk terdapat pua beberpa manhir, dan diluar gerbang ada sebuah dolmen dan menhir yang berbentuk seperti kuburan.
Situs ini dikelola oleh tiga orang yang saling terikat ikatan keluarga yaitu abah omo sebagai kuncen pertama dari situs tersebut, yang sekarang digantikan oleh anaknya yaitu pak Wawan dan dibantu oleh istrinya, menurut pak Wawan penelitian lebih rinci mengenai Situs ini belum pernah dilakukan oleh badan arkeologi hanya survey-survey saja yang pernah dilakukan jadi pemaparan mengenai usia batu belum bisa di paparkan secara gamblang, hanya menurut survey usia batu diperkirakan 2000 tahun sebelum masehi, lebih tua dari batu tulis yang berada di BogIndra Kabiro Sukabumi:
or, masih minimnya catatan mengenai batu ini juga mengakibatkan minimnya kunjungan dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa atau bahkan peneliti dalam satu bulan rata-rata pengunjung yang datang hanya sekitar 50 orang itu juga didominasi oleh orang-orang yang berniat untuk ziarah karena mereka mengeramatkan wilayah situs ini, menurut para peziarah situs ini adalah peninggalan raja pajajaran yaitu prabu siliwangi. Bagi mereka yang mengeramatkan wilayah situs ini mereka berpendapat bahwa raja pajajaran pernah berdiam ditempat ini atau sering disebut patilasan,
Dilansir dari Kalang sunda kisah mengenai situs ini,adalah dahulu kala di kaki gunung Salak tersebutlah sebuah padepokan yang dihuni oleh puluhan resi, selain tempat tinggal, padepokan ini juga menjadi tempat para pembesar di kerajaan Paran Siliwangi (Cikal bakal kerajaan Tarauma Negara dan Padjajaran) meminta masukan dan nasehat tentang urusan Negara.
SITUS BATU KUJANG PART 1||SITUS MEGALITIKUM||SITUS PRA SEJARAH
Situs Batu Kujang (dikenal juga dengan nama Batu Kujang, Batu Kursi, Batu Jolang, atau Batu Mayat)
merupakan situs purbakala yang terletak di Kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug kab.Sukabumi
Situs ini terletak di lereng Gunung Salak di areal yang bergelombang.Di situs ini terdapat beberapa batu diantaranya batu kujang, batu jolang, dan batu mayat.
Secara keseleruhan, penamaan batu-batu tersebut berdasarkan bentuk-bentuknya yang menyerupai benda-benda dimaksud ...
Sumber: Wikipedia
Yuk guys simak terus keseruannya ????????
Mudah-mudahan menjadi referensi buat sobat kaleng kaleng ????????????
Jangan lupa juga follow IG kami :
@pejalankalengkaleng
Situs Batu Kujang - Tenjolaya - Cicurug - Sukabumi
Situs Batu Kujang (dikenal juga dengan nama Batu Kujang, Batu Kursi, Batu Jolang, atau Batu Mayat)Koordinat: 6°59′36.5″S 107°03′22.96″E[1][2] merupakan situs purbakala yang terletak di Kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug.[2] Situs ini terletak di lereng Gunung Salak di areal yang bergelombang.[1] Di situs ini terdapat beberapa batu diantaranya batu kujang, batu jolang, dan batu mayat.[2][1] Secara keseleruhan, penamaan batu-batu tersebut berdasarkan bentuk-bentuknya yang menyerupai benda-benda dimaksud.[2] - Sumber Wikipedia
Sore di Situs Batu Kujang Sukabumi
Tim Tatapakan Rasaning Rasa berkunjung ke Situs Batu Kujang Tenjolaya Sukabumi, awal bulan Juni 2018. Di lokasi bertemu dengan Abah Kompa Parungkuda.
Liputan Situs Batu Kujang
Kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug Naiklah ke Lereng Gunung Salak yang yang bergelombang menuju sebuah situs, di mana Anda akan melalui Kampung Tenjolaya sebelum melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke sebuah situs pada ketinggian 800 meter dpl. Di tengah sejuknya udara setempat, Anda akan melihat sebuah situs yang dibatasi struktur batu sehingga lahan ini membentuk punden berundak. Bentuk lahannya terbagi menjadi dua, dengan bagian pertama yang terletak di bagian timur situs dan bagian kedua di bagian barat situs. Kedua bagian itu dibatasi oleh tanggul batu. Di situs ini terdapat puluhan menhir yang berukuran cukup besar. Namun begitu, penemuan yang paling penting ada di teras keempat atau yang tertinggi, di mana terdapat struktur batu melingkar berdiameter 2 m yang di tengahnya terdapat menhir dengan bentuk menyerupai kujang setinggi 208 cm, yang oleh masyarakat setempat disebut Batu Kujang. Di sebelah timur batu kujang terdapat menhir berukuran tinggi 52 cm. Di teras ini pula terdapat batu alam berjajar. Tinggalan lain di teras ini adalah batu jolang berukuran 180 cm x 107 cm dengan kedalaman lubang 14 cm. Yang lebih unik, di lokasi ini juga terdapat batu alam berukuran 180 cm x 75 cm yang oleh masyarakat disebut batu maya. Di area situs ditemukan sejumlah batu menhir dan dolmen yang tersebar di atas punden berundak.
BATU KUJANG SITUS PENINGGALAN PRABU SILIWANGI
WEBSITE
MGSTV hadir ditengah tengah masyarakat Sukabumi dan Bogor untuk menjadi televisi lokal yang memberikan hiburan, informasi dan pendidikan kepada masyarakat sehingga menjadi bagian penting dalam memajukan daerah.
Mengembangkan program acara informasi, pendidikan, pengetahuan dan hiburan.
Mengedepankan program acara bermuatan lokal daerah yang berkualitas, informasi aktual, faktual dan berimbang.
Memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah dan mitra usaha kecil dan menengah lokal untuk memanfaatkan sebagai sarana sosialisasi dan promosi yang efektif dan efisien.
CHANNEL
32 UHF
TV Kabel Channel 18
S. Vision Sukabumi
TV Kabel Channel 11
Mandala Vision Sukabumi
STREAMING
mgstv.co.id
YOUTUBE
FACEBOOK
TWITTER
INSTAGRAM
EMAIL
mgstvofficial@gmail.com
WhatsApp
+62 811-1121-008
ALAMAT
Gedung MGSTV
Jalan Suryakencana No. 228-230
Kota Bogor 16123
Sukabumi
Radio Megaswara
Jln Aminta Azmali No. 1
Kota Sukabumi
#MGSTV #MEGASWARA
Situs megalit Batu kujang Jawa-Barat
Jejak laku lampah karuhun
Situs Salak Datar Sejarah Di Sukabumi Jawa Barat
Situs salak datar Sejarah Sukabumi Jawa barat Cerita dan kisah misteri, Situs Salak datar sebuah cagar budaya warisan yang masih dapat kita bisa lihat dimana dilokasi ini terdapat sebuah batu batuan atau juga sering disebut punden yang keberadaannya sudah mencapai ratusan tahun Lokasi tempat ini berada di Kampung salak datar desa Cimaja kecamatan Cikakak kabupaten Sukabumi. tempat bersejarah ini peninggalan kerajaan kerajaan jaman dulu selain ditempat ini juga masih ada situs lainnya seperti situs tugu gede cengkuk dan dbatu arca di ciarca
Credit Musik Sunda :
1.
2.
Menyusur Keajaiban Situs Megalith di Gunung Salak part Satu
Dibagian pertama ini, berisikan perjalanan tim BogorHistoria di kawasan situs Cibalay, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kawasan situs ini diperkirakan memiliki luas hampir 25 hektar, dan saat ini baru terbuka dan bisa terlihat oleh mata baru seluas 3 hektar. Dan diperkirakan luas situs ini lebih luas dari situs gunung padang Cianjur.
Situs Tugu Gede Cengkuk Sukabumi | Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah Situs Tugu Gede Cengkuk Sukabumi, situs tugu gede cengkuk selain di cianjur ada gunung padang peninggalan warisan sejarah kuno yang melatari agama dan budaya nusantara indonesia, situs megalitikum atau yg lebih sering di sebut situs cengkuk berada di wilayah margalaksana cikakak kabupaten sukabumi jawabarat, kawasan geopark ciletuh palabuhanratu, pelabuhan ratu sukabumi #co2palabuhanratu #situsbatugedecengkuk #cikakak #megalitikum #sejarah
Credit Musik
..
Air Prelude oleh Kevin MacLeod berlisensi Creative Commons Attribution (
Sumber:
Artis:
Future Gladiator oleh Kevin MacLeod berlisensi Creative Commons Attribution (
Sumber:
Artis:
Act Three - Tenebrous Brothers Carnival oleh Kevin MacLeod berlisensi Creative Commons Attribution (
Sumber:
Artis:
Situs megalitik Tenjolaya girang
Sejarah kerajaan pajajaran
Situs Gunung padang Akhirnya Terbongkar Sudah
Situs Gunung padang Akhirnya Terbongkar Sudah
Fakta Dibalik Misteri Gunung Padang
Setiap tempat menyimpan rahasia yang tak semua orang tahu. Begitu pula dengan Gunung Padang, Jawa Barat yang keberadaannya masih menjadi teka-teki hingga saat ini.
Tidak berbeda dengan bangunan bersejarah lainnya, Gunung Padang memang terlihat unik. Batu berbentuk balok yang memenuhi sudut-sudut Gunung Padang menunjukkan betapa unik kehidupan pada zaman dahulu. Ternyata, dibalik keunikan Gunung Padang, ada fakta-fakta yang tak banyak orang tahu tentang gunung berbentuk piramida ini,
1. Keberadaan Gunung Padang diakui pada tahun 1914 dalam Rapporten van de Oudheidkundige
Dalam perjalanan sejarah gunung padang, Rapporten van de Oudheidkundige (ROD~ Buletin Dinas Kepurbakalaan) menuliskan mengenai keberadaan situs ini pada tahun 1914. Setelah itu, sejarawan asal Belanda juga menyingung situs bersejarah ini di tahun 1949. Hingga akhirnya pada tahun 1979 diadakan penelitian dan tindak lanjut situs ini.
2. Sudah lama para penduduk mengeramatkan Gunung Padang sebagai tempat Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam
Lokasi keberadaan gunung padang ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat. Penduduk setempat menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda yang berusaha membangun istana dalam semalam namun tidak dapat terealisasi.
3. Peneliti meyakini jika Gunung Padang adalah tempat pemujaan dan bermusik pada zaman megalitik
Situs Gunung Padang sendiri diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2 ribu tahun SM. Berdasarkan hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir, menunjukkan adanya kemunkinan terlibatnya musik dalam batu balok yang tersebar di sana pada periode peninggalan megalitikum.
4. Usia bangunan di bawah permukaan situs Gunung Padang terbukti secara ilmiah lebih tua dari Piramida Giza Mesir
Setelah adanya uji dating Laboratorium Batan (Indonesia) dan Laboratorium Beta Analytic Miami menunjukkan bahwa material paleosoil kedalaman 4 meter pada coring bor 1 berusia 5500 +130 tahun yang lalu. Sedangkan pengujian material pasir di kedalaman 8 meter hingga 10 meter pada lokasi coring bor 2 berusia 11000 + 150 tahun.
5. Arsitektur Gunung Padang ternyata memiliki kemampuan teknologi yang maju
Setelah membuka lahan semak pada sisi tenggara teras 5 ke bawah, ternyata terdapat 20 tingkat terasering punden berundak yang menunjukkan budaya gotong royong dengan teknologi maju pada masa itu.
Letaknya di tengah bukit-bukit dan adanya aliran sungai di bawah situs ini menandakan kemajuan teknologi pada masa itu.
6. Keberadaan Gunung Padang masih menjadi kontroversi, baik para ilmuan maupun penduduk Sunda
Penemuan-penemuan para arkeolog yang meneliti situs gunung padang, membuat semua penemuan ini merujuk pada semua masa, baik peradaban di Machu Picchu, hingga beberapa adat di Indonesia. Sedangkan penduduk menganggap bahwa situs ini merupakan peninggalan Prabu Siliwangi.
7. Susunan batu-batu di Gunung Padang diperkirakan dibangun pada masa yang berbeda
Tim Terpadu Riset Mandiri yang di bentuk pada tahun 2012 masih melakukan pemboran untuk membuktikan keberadaan struktur bangunan dan ruang-ruang di bawah kedalaman 4-5 meter.
Sleain itu, perkiraan umur situs ini juga masih diteliti dengan memeriksa sampel-sampel. Para arkeolong menganggap jika situs ini tidak dibangun dalam satu masa, tetapi melibatkan beberapa kebudayaan.
8. Kemisteriuasan Gunung Padang ternyata difilmkan dalam “Firegate: Piramid Gunung Padang”
Film dengan judul “Firegate: Piramid Gunung Padang” ini menceritakan misteri Gunung Padang yang dalam kehidupan nyata memang masih diperdebatkan oleh para ilmuwan.
Berangkat dari kejadian nyata ini, sutradara Rizal Mantovani bersama Robert Ronny sebagai produsernnya membuat penemuan besar ini menjadi sebuah film. Dibintangi oleh Reza Rahardian, Julie Estelle, Dwi Saseno, dan Ray Sahetapy, film ini akan mengaitkan wartawan, arkeolog, dan ahli spiritual dalam menguak misteri Gunung Padang.
9. Gunung Padang diperkirakan memiliki luas 10 kali luas Candi Borobudur dan memiliki tinggi 3 kali tinggi Candi Borobudur
Luas situs Gunung Padang diperkirakan memiliki luas 25 hektar dan memilki tinggi 3 kali tinggiCandi Borobudur.
***
Hingga saat ini,Gunung Padang masih menjadi teka-teki bagi Tim Terpadu Riset Mandiri. Yang jelas, jika peradaban pembangunan situs ini terungkap, maka penemuan ini akan menjadi penemuan yang mengguncang dunia.
Megalithomania, megaliths, avebury, andrew collins, gunung padang, gobekli tepe, hugh newman, danny hilman, java man, hobbits, ancient sites, pyramid,
Situs Peninggalan Batu Singgasana Prabu Siliwangi - Di Luar Nalar
Mau tahu gosip terpanas seputar selebriti tanah air lainnya? Langsung aja klik
---
---
web:
facebook:
twitter:
Google+:
Indikasi Temuan Baru Situs Megalit di Sukabumi
Indikasi sebagai temuan baru berupa Situs / Benda Cagar Budaya, peninggalan zaman Megalitikum di Ds.Cimanggis Kab.Sukabumi
Eps.Story SITUS BATU KUJANG
hai semua,balik lagi di channel gua....
kali ini gua berada di tempat situs batu kujang di daerah gunung salak yang termasuk cagar budaya...
banyak cerita sejarah atau mitos di tempat ini yang mungkin belum kalian tau !!!
di tempat ini gua di bantu oleh pak wawan dan abah uci untuk jadi narasumber...
semoga video ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita akan tempat ini...
mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang salah di sengaja ataupun tidak...
jangan lupa subscribe,share n like...
(thx for my team)
Kampung Cipari-Cicurug Sukabumi HD 2019
Keindahan gunung salak dipagi hari dari kampung cipari desa cisaat
Napak Tilas Batu Kujang
Rahayu Kinasih
MENJELAJAHI SITUS BATU LONCENG & BATU KUJANG LEMBANG || PASANGGRAHAN MANIKMAYA
Situs Batu Loceng
Batu Loceng (Lonceng = B. Indonesia) adalah sebutan masyarakat Desa Sunten Jaya untuk sebongkah batu yang bentuknya mirip tubuh manusia tengah bertapa (semadi). Batu ini dikeramatkan karena dulunya bisa mengeluarkan suara lonceng dan mengeluarkan sinar. Batu yang dikeramatkan tersebut merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Sunda-Galuh atau Pajajaran yang ditemukan sekitar Abad ke-16. Situs ini berupa batu berbentuk seperti lonceng dengan diameter 30 cm dan tinggi 50 cm.
Situs tersebut terdapat di sebuah bukit antara Gunung Palasari dan Bukittunggul (kurang lebih sekitar 16 km dari Lembang). Di lokasi ini juga terdapat situs lainnya, yakni Batu Kujang yang berdiri di samping sebuah makam sepanjang lebih dari 4,5 meter. Kedua batu itu dikeramatkan warga setempat karena diyakini memiliki kekuatan magis.
Situs Megalit Batu Gores Kp. Kuta
Lokasi di kp. Kuta rt 02/01 desa kutajaya kec. Cicurug kab. Sukabumi jawa barat
Silsilah Pusaka Panjalu
Alkisah, pada abad ke-18, pernah berdiri sebuah Kerajaan Panjalu di Ciamis, Jawa Barat. Salah satu rajanya, Prabu Borosngora, mewariskan kearifan lokal berupa papagon atau petuah, serta rupa-rupa Pusaka. Salah satu cara untuk mempertahankan warisan tersebut adalah menggelar ritual tiga pusaka. Tradisi itu lazim dikenal dengan sebutan: Nyangku.
Nyangku digelar seiring dengan peringatan bulan maulud Nabi Muhammad Salallahualaihiwassalam. Benda pusaka dibersihkan dengan tirta kahuripan atau air kehidupan dari beberapa mata air. Nyangku digelar setahun dua kali, sebagai penghormatan kepada Prabu Borosngora, yang diyakini sebagai penyebar Islam di tatar Pasundan.
Ikuti berita dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia dan breaking news berita terakhir dan live report CNN Indonesia di cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Transvision.