Makam Syech Jumadil Kubro Punjer Walisongo Di Troloyo Mojokerto
Syech Jumadil Kubro merupakan tokoh kunci proses Islamisasi tanah Jawa yang hidup sebelum wali songo. Seorang penyebar Islam pertama yang mampu menembus dinding kebesaran Kerajaan Majapahit. Syeikh Jumadil Kubro bernama lengkap Syeikh Jamaluddin al-Husain al-Akbar.
Beliau adalah cucu ke-18 Rasulullah Muhammad SAW dari garis Sayyidah Fatimah Az Zahrah al-Battul. Ayahnya bernama Syeikh Jalal yang karena kemuliaan akhlaknya mampu meredam pertikaian Raja Champa dengan rakyatnya. Sehingga, Syeikh Jalal diangkat sebagai raja dan penguasa yang memimpin Negara Champa.
Menurut cerita rakyat, sebagian besar Walisongo memiliki hubungan atau berasal dari keturunan Syekh Maulana Akbar ini. Tiga putranya yang disebutkan meneruskan dakwah di Asia Tenggara; adalah Ibrahim Akbar (atau Ibrahim as-Samarkandi) ayah Sunan Ampel yang berdakwah di Champa dan Gresik, Ali Nuralam Akbar datuk Sunan Gunung Jati yang berdakwah di Pasai, dan Zainal Alam Barakat.
Pesona Keindahan Wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto
Wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto adalah salah satu tempat wisata yang berada di Jl. Syech Jumadil Kubro, Desa Troloyo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari. Wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Mojokerto tidak mengunjungi wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.
Wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya. Keindahan wisata Ziarah Makam Troloyo Mojokerto ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat wisata Ziarah Makam Troloyo di kota Mojokerto.
SITUS MAKAM TROLOYO: PETILASAN WALISONGO
Sejarah Makam Troloyo
Troloyo adalah salah satu bukti awal masuknya islam di Indonesia. Disitu merupakan salah satu punjer dari walisongo. Simak kisahnya di vidio kami.
syeh JUMADIL KUBRO mengislamkan majapahit
SEJARAH SYEKH JUMADIL KUBRO - MENGISLAMKAN MAJAPAHIT
Welcome Back To My Channel!!!
Don't Forget ???????? SUBSCRIBE THIS CHANNEL!
Karena SUBSCRIBE itu GRATISSS!
Find me on sosial media :
Instagram:
Facebook:
1.
2.
Semoga terhibur!
Terima Kasih yang sudah SUBSCRIBE Channel Youtube ini tapi jangan lupa guys LIKE, COMMENT and SHARE.
THANK YOU
#Sejarah #SejarahSyekhJumadilKubro #SejarahKebudayaanIslam #SejarahJamanDulu #MengislamkanMajapahit
MAKAM TROLOYO MOJOKERTO
MAKAM TROLOYO MOJOKERTO
GADO GADO MARKESOT
Lokasi : Di Dukuh Sidodadi, Desa Sentonorejo, kecamatan Trowulan, Kab. Mojokerto. Jawa Timur.
Komplek pemakaman Tralaya merupakan komplek pemakaman Islam Kuno di Kota Kerajaan Majapahit. Kata Tralaya berasal dari dua kata yakni Sentra dan Pralaya, Sentra berarti Tegal / tanah yang luas, sedangkan Pralaya / laya berarti rusak / mati. Jadi Tralaya adalah tanah yang luas untuk orang Mati (Pekuburan / Makam)
Di dalam komplek pemakaman Troloyo ini terdapat makam utama yakni makam Syekh Maulana Sayyid Jumadil Qubro yang mempunyai garis keturunan dari Rasulullah SAW. Selain itu dalam komplek pemakaman Troloyo juga terdapat makam para Waliullah lainnya yakni makam Tumenggung Satim Singomoyo di sisi kiri, Nyi Endang Roro Kepyur (penari), Tumenggung Patas Angin, Kencono Wungu dan Anjasmoro, Senopati Sunan Kudung. Selain itu ada Kubur telu (Syeh Abdul Qodir Jaelani Assyni, Syeh Maulana Sekhah, Syeh Maulana Ibrahim), kubur pitu (Noto Suryo, Noto Kusumo, Gajah Permada, Sabda Palon, Noyo Genggong, Mbah Kinasih).
#Mengungkap Sejarah Mojopahit (Makam Troloyo), #Channelsejarahnusantara, #oktasandi
Pemakaman Troloyo yang tepatnya di Jl. Syech Jumadil Kubro, Troloyo, Trowulan, Kedaton, Sentonorejo, Kec. Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur 61362.
Didalam pemakam troloyo tersebut ada beberapa makam waliyulloh, namun diantara waliyulloh tersebut kami hanya berhasil menggali informasi dari narasumber juru kunci dimakam tumenggung satim singomoyo.
MAKAM TROLOYO TROWULAN MOJOKERTO
Salam seduluran, salam bahagia selamanya.!!! Salam Jejak jajan sgp !!!
WISATA RELIGI MOJOKERTO - PESAREAN MAKAM TROLOYO TROWULAN MOJOKERTO || ADIWANA PERMANA
Trowulan di Mojokerto tak hanya terkenal dengan peninggalan Kerajaan Majapahit. Di sini ada sebuah kompleks makam Islam kuno sejak abad ke-14 masehi, dimana terdapat makam Syekh Jamaluddin Al Husain Al Akbar alias Sayyid Hussein Jumadil Kubro atau yang biasa disebut Syekh Jumadil Kubro. Dia dipercaya sebagai nenek moyang Wali Songo.
Sejarah Singkat Makam Panjang (Sayyid Syech Dono Puro) | Prabu Brawijaya V
masih dalam rangka pengenalan sejarah kepada masyarakat terutama kepada generasi muda.
kali ini kami mencoba menguak sejarah dan misteri tentang situs makam panjang.
situs ini terletak Di Dukuh Unggah Unggahan, Desa Trowulan, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kira-kira 200 M sebelah timur dari Kolam Segaran.
Terus dukung channel kami dengan cara like, share dan subscribe untuk menambah semangat dalam pembuatan video kedepannya dengan cara klik link di bawah ini:
TERIMA KASIH DAN SELAMAT MENONTON VIDEO AMATIR KAMI !!
Air sumber urip trowulan mojopahit
Air sumber urip trowulan Mojokerto petilasan raja Brawijaya 1
Makam Dari Bapak Para Wali Songo di Nusantara, syekh jumadil kubro
Maaf Untuk pengambilan gambar di dalam pendopo Syekh jumadil kubro tidak diperbolehkan,
sementara file video di Makam pitu/kubur 7 Hilang :)
???? Makam Troloyo - Trowulan ????
???? MAKAM TROLOYO - TROWULAN ????
????SYECH DJUMADIL QUBRO
Syeh Jumadil Kubro adalah salah seorang ulama besar yang merupakan bibit kawit atau cikal bakal dalam penyebar agama Islam di pulau Jawa.
Syekh Jumadil Qubro yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah ini, diyakini sebagai keturunan ke-10 dari al-Husain, cucu dari Nabi Muhammad SAW.
Pada awalnya, Syekh Jumadil Qubro dan kedua anaknya, Maulana Ibrahim Samarqandi dan Maulana Ishaq, datang ke pulau Jawa.
Setelah itu mereka berpisah yaitu Syekh Jumadil Qubro tetap berada di pulau Jawa, sedang Maulana Malik Ibrahim ke Champa, di sebelah selatan Vietnam, yang kemudian mengislamkan Kerajaan Campa.
Sementara adiknya, yaitu Maulana Ishaq pergi ke Aceh dan mengislamkan Samudra Pasai. Dengan demikian, silsilah dari beberapa Walisongo yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat), Sunan Giri (Raden Paku) adalah cucunya.
Sedangkan Sunan Bonang, Sunan Drajad dan Sunan Kudus adalah cicitnya.
Hal itulah yang menyebabkan adanya pendapat yang mengatakan bahwa para Walisongo merupakan keturunan etnis Uzbek yang dominan di Asia Tengah, selain itu juga ada kemungkinan lainnya yaitu etnis Persia, Gujarat, ataupun Hadramaut.
Kemudian beliau dakwah bersama para ulama termasuk para putra-putri dan santrinya menuju ke tanah Jawa. Mereka menggunakan tiga kendaraan laut, sekaligus terbagi dalam tiga kelompok dakwah.
Kelompok pertama, dipimpin Syeikh Jumadil Kubro memasuki tanah Jawa melalui Semarang dan singgah beberapa waktu di Demak.
Selanjutnya perjalanan dilanjutnya menuju ke Majapahit dan berdiam di sebuah desa kecil yang bernama Trowulan letaknya berada di dekat kerajaan Majapahit.
Kelompok kedua, terdapat cucunya yang bemama al-Imam Ja’far Ibrahim Ibn Barkat Zainal Abidin dibantu saudaranya yakni Malik Ibrahim menuju kota Gresik.
Dan kelompok ketiga, adalah jamaah yang dipimpin putranya yakni al-Imam al-Qutb Sayyid Ibrahim Asmoro Qondy menuju Tuban.
Namanya masyhur dengan sebutan “Pandhito Ratu” karena beliau memperoleh Ilmu Kasyf (transparansi dan keserbajelasan ilmu/ilmu yang sulit dipahami orang awam, beliau diberi kelebihan memahaminya).
Perjalanan dakwah Syeikh Jumadil Kubro berakhir di Trowulan, Mojokerto.
Beliau wafat tahun 1376 M, 15 Muharram 797 H. diperkirakan hidup diantara dua Raja Majapahit yaitu pada awal Raja Tribhuwana Wijaya Tunggadewi dan pertengahan Prabu Hayam Wuruk.
Bermula dari usul yang diajukan Syeikh Jumadil Kubro kepada penguasa Islam di Turki (Sultan Muhammad I) untuk menyebarkan Agama Islam di wilayah Kerajaan Majapahit.
Karena, pada saat itu wilayah Majapahit sangat kuat pengaruh Agama Hindunya di samping keyakinan masyarakat pada arwah leluhur dan benda-benda suci.
Sehingga, keberadaannya di tanah Majapahit hingga ajal menjelang menunjukkan perjuangan Sayyid Jumadil Kubro untuk menegakkan Agama Islam melawan penguasa Majapahit sangatlah besar.
Karena pengaruh beliau dalam memberikan pencerahan bekehidupan yang berperadaban, Syeikh Jumadil Kubro dikenal dekat dengan pejabat Kerajaan Majapahit.
Cara beliau berdakwah yang pelan tapi pasti, menjadikan beliau amat disegani.
Tak heran, bila pemakaman beliau berada di antara beberapa pejabat kerajaan Majapahit di antaranya adalah makam Tumenggung Satim Singgo Moyo, Kenconowungu, Anjasmoro, Sunana Ngudung (ayah Sunan Kudus), dan beberapa patih serta senopati yang dimakamkan bersamanya.
????Komplek Pemakaman Trowulan
Trowulan adalah kawasan bekas ibukota Kerajaan Mojopahit terletak di pinggir jalur utama Surabaya-Jawatengah lewat selatan, tepatnya terletak di antara Mojokerto-Jombang.
Dari Mojokero menuju Trowulan hanya berjarak 12 kilometer, dari Jombang jaraknya sekitar 20 kilometer, sedang dari Surabaya sekitar 65 kilometer.
Di Trowulan inilah dulu menjadi tempat tinggal Raja Hayamwuruk dan Mahapatih Gajahmada yang terkenal dalam memimpin dan memerintah Mojopahit yang jaya.
Dan di tempat inilah juga dulu Patih Gajahmada bersumpah Amukti Palapa, sumpah legendaris yang mengantarkan Mojopahit menjadi penguasa wilayah nusantara sampai ke Madagaskar.
Bekas ibukota Mojopahit tersebut, masih dapat kita saksikan sisa-sisanya yang berupa situs-situs purbakala yang tersebar di kawasan Trowulan dan sekitarnya.
Baik berupa bangunan candi, gapura, makam, prasasti, area, maupun benda-benda artefak lainnya, serta yang in-situ (di lokasi asal) maupun yang telah dipindahkan ke Museum Trowulan (exsitu) untuk berbagai alasan.
Termasuk kompleks makam Syekh Syaid Jumadil Kubro yang terdapat dalam Kompleks Makam Troloyo di Dusun Sidodadi, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto.
*)Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Prasetya, Volume III, No. 32, Agustus 2011, hlm. 30.
Dokumentasi : Wisata Religi Makam Troloyo Mojokerto
Berikut ini adalah video dokumentasi yang di buat oleh mahasiswa D3 Kepariwisataan/Bina Wisata Universitas Airlangga Surabaya
Video ini dibuat berdasarkan tugas mata kuliah sejarah dan kebudayaan Indonesia sebagai tugas akhir semester
Mohon maaf atas hal-hal yang didalam video ini jika ada yang tidak sesuai. Mohon maaf sebesar-besarnya
Dua Dunia Eps Tirta Panguripan Trowulan Mojokerto Part 1 - 4 Maret 2014
part selanjutnya di
Pembuktian makam mbendo ds.kumitir jatirejo mojokerto jam 12 malam
Silaturahmi makam dan kirim doa ummul qur'an kpd ayah/bunda/famili teman2 yg sudah tiada..mencari keberadaan makam JOKO SLINTING
Streaming....
Angkerr....
Kerangka Cagar Budaya Majapahit Dipindahkan
Puluhan pegiat Save Trowulan dan warga Desa Sentono Rejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto memindahkan lima kerangka mayat peninggalan cagar budaya dari Candi Brahu ke lokasi penemuan semula di Candi Kedaton. Sebelumnya dua bulan lalu, lima kerangka mayat cagar budaya dipindahkan paksa oleh pemkab mojokerto dari candi kedaton ke candi brahu dengan dalih gelar ritual. Balai pelestarian cagar budaya jawa timur-pun mengaku kecolongan.
Ikuti berita terbaru di tahun 2017 dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia, dan jangan ketinggalan breaking news 2017 dengan berita terakhir dan live report CNN Indonesia di cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Transvision.
Mengungkap sejarah mojopahit (makam troloyo bag 2), #channelsejarahnusantara, #oktasandi
#Channelsejarahnusantara
#oktasandi
#makamtroloyo
#trowulan
#mojokerto
#jawatimur
Napak Tilas Syech Jumadil Kubro | Makam Troloyo, Trowulan, Mojokerto | NUBACKPACKER MOJOKERTO
Menyambut Maulod nabi dan hari pahlawan