Kondisi TAMAN PUTROE PHANG terkini,,06-11-2017.. Saksi sejarah keemasan Sultan Iskandar Muda ,,
Putroe Phang (Putri Kamilah) berasal dari Pahang Malaysia yang dipersunting menjadi permaisuri raja kala itu. Sangking sayangnya Iskandar Muda pada Putri Kamilah, hingga dibangunlah taman ini agar Putroe Phang tidak kesepian saat ditinggalkan olehnya di istana, ,
Dari taman inilah mengukir sejarah hubungan erat antara Kerajaan Aceh dengan Pahang, Malaysia saat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Hingga kini masih bisa terlihat jelas bukti sejarah taman yang dibangun Sultan Iskandar Muda khusus untuk permaisuri kesayanganya Putroe Phang
Taman Putroe Phang memiliki sejarah hubungan erat antara Aceh dan Malaysia pada saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Namun, saat Belanda masuk ke Aceh, banyak bangunan hancur saat peperangan terjadi di Aceh.
Sekarang, taman ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegara, terutama warga Malaysia yang ingin menyaksikan langsung taman yang memiliki hubungan antara Aceh dan Malaysia.,,,,,
#tamanputrophang #wisataaceh #sejarah
Taman Putro Phang Banda Aceh Indonesia
Taman Putroe Phang, Saksi Sejarah Kebesaran Kerajaan Aceh
Kini Aceh memiliki objek wisata alternatif yang juga bisa menghilangkan penat di akhir pekan, yaitu Taman Putroe Phang. Taman ini bisa menjadi objek alternatif untuk menghabiskan waktu senggang bersama keluarga.
Letaknya terbilang sangat mudah dijangkau karena berada di tengah-tengah kota Banda Aceh, bersebelahan dengan Kerkhof, kuburan prajurit Belanda yang tewas di Aceh.
Taman Putroe Phang kini memang sudah ditata dengan rapi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Wisatawan berkunjung ke taman ini, tidak hanya sekedar berwisata, tetapi juga menjadi wisata sejarah.
Taman Putroe Phang memiliki sejarah hubungan erat antara Aceh dan Malaysia pada saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Namun, saat Belanda masuk ke Aceh, banyak bangunan hancur saat peperangan terjadi di Aceh.
Sekarang, taman ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegara, terutama warga Malaysia yang ingin menyaksikan langsung taman yang memiliki hubungan antara Aceh dan Malaysia.
Apa lagi di akhir pekan, Taman Putoe Phang selalu saja ada pertunjukan seni. Baik seni musik, seni tari dan sejumlah kreativitas seni lainnya yang dipentaskan oleh anak-anak muda di Banda Aceh. Tentunya hal itu bakal semakin menarik banyak wisatawan berkunjung di taman ini.
Dari taman inilah mengukir sejarah hubungan erat antara Kerajaan Aceh dengan Pahang, Malaysia saat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Hingga kini masih bisa terlihat jelas bukti sejarah taman yang dibangun Sultan Iskandar Muda khusus untuk permaisuri kesayanganya Putroe Phang.
Putroe Phang (Putri Kamilah) berasal dari Pahang Malaysia yang dipersunting menjadi permaisuri raja kala itu. Sangking sayangnya Iskandar Muda pada Putri Kamilah, hingga dibangunlah taman ini agar Putroe Phang tidak kesepian saat ditinggalkan olehnya di istana.
Dalam taman Putroe Phang terdapat Pintoe Khop, ini menghubungkan langsung dengan istana dengan taman berbentuk kubah. Di bawahnya mengalir air yang dijadikan tempat mandi permaisuri saat itu. Anak sungai itu sekarang diberi nama dengan Krueng Daroy.
Sedangkan Pintoe Khop yang dibangun digunakan tempat beristirahat Putroe Phang selepas mandi di Krueng Daroy. Bersama dengan dayang-dayang membasuh rambut permaisuri sembari keramas dan mandi air bunga.
Putoe Phang sendiri memiliki kecakapan dalam menyelesaikan persoalan. Bijaksana dalam setiap memberikan masukan untuk raja. Hingga Putroe Phang selain menjadi permaisuri kesayangan raja, juga diangkat menjadi penasehat raja.
Karena Putroe Phang selalu cakap dalam menyelesaikan sengketa di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat pun kerap meminta masukan untuk menyelesaikan berbagaimacam sengketa hukum pada masyarakat.
Seorang wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Aceh sengaja menyempatkan diri untuk berkunjung ke Taman Putroe Phang. Kunjungan mereka ke Aceh selain dalam rangka berlibur, mereka juga ingin mengetahui sejarah hubungan antara Malaysia dengan Aceh.
Selain dalam rangka berlibur, kami juga ingin mengetahui sejarah tentang Putri Pahang dengan Sultan Aceh, ujar Puan Azizah (45) pekan lalu.
Menurutnya, Aceh memang memiliki ikatan dengan Malaysia sejak zaman kesultanan dulu. Istri Sultan Iskandar Muda merupakan seorang putri dari Pahang, Ketika sang Sultan mangkat, jasadnya dikuburkan di pekuburan yang terletak di antara Museum Rumoh Aceh dan Gedoeng Juang di depan Pendopo. Sedangkan makam Putroe Phang sendiri hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Musda Ke-3 Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Minggu (29/9/2019)
Musda Ke-3 Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Minggu (29/9/2019)
Pinto Khop ( Taman Putroe Phang ) Aceh Indonesia
Tonton Vidio Ini Kalau Belum Tau, Sejarah Taman Putroe Phang Banda Aceh!
Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang) adalah taman Kerajaan Aceh Darussalam yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) untuk permaisurinya Putroe Phang yang berasal dari Kerajaan Pahang Malaysia. Taman ini dibangun karena sultan sangat mencintai Putri Pahang dan agar sang permaisuri tidak kesepian bila di tinggal sultan menjalankan pemerintahan. Pembangunan taman dikisahkan merupakan permintaan dari Putroe Phang, putri raja yang dibawa ke Aceh oleh Sultan Iskandar Muda setelah kerajaan Pahang ditaklukan. Putroe Phang atau Putri Kamalia berasal dari Pahang Malaysia yang dipersunting menjadi permaisuri raja kala itu. Sangking sayangnya Iskandar Muda pada Putri Kamalia, hingga dibangunlah taman ini. Di dalam taman ini terdapat Pinto Khop yaitu gerbang kecil berbentuk kubah yang merupakan pintu yang menghubungkan taman dengan istana. Pinto Khop ini merupakan tempat beristirahat Putri Kamalia, setelah lelah berenang, di bawahnya mengalir air yang dijadikan tempat mandi permaisuri saat itu. Anak sungai itu sekarang diberi nama dengan Krueng Daroy. letaknya tidak jauh dari Gunongan, di sanalah dayang-dayang membasuh rambut sang permaisuri. Di sana juga terdapat kolam untuk sang permaisuri keramas dan juga mandi bunga.
Letaknya terbilang sangat mudah dijangkau karena berada di tengah-tengah kota Banda Aceh, bersebelahan dengan Kerkhof, kuburan prajurit Belanda yang tewas di Aceh. Taman Putroe Phang memiliki sejarah hubungan erat antara Aceh dan Malaysia pada saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Namun, saat Belanda masuk ke Aceh, banyak bangunan hancur saat peperangan terjadi di Aceh. Sekarang, taman ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegara, terutama warga Malaysia yang ingin menyaksikan langsung taman yang memiliki hubungan antara Aceh dan Malaysia. Dari taman inilah mengukir sejarah hubungan erat antara Kerajaan Aceh dengan Pahang, Malaysia saat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Hingga kini masih bisa terlihat jelas bukti sejarah taman yang dibangun Sultan Iskandar Muda khusus untuk permaisuri kesayanganya Putroe Phang.
_________________
Find us on Instagram :
Dimas Aditya
Fakhrurrazi
Nur Khalishah Layalia
_________________
Saran Untuk Tempat Selanjutnya, Tulis Di Kolom Komentar Okeh...
Thanks For Watching, See You On Next Video!!!
Taman Putroe Phang
Taman Putroe Phang merupakan peninggalan sejarah era kejayaan Kesultanan Aceh. Dulu, taman ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya, Putroe Phang (Putri Kamilah) dari kerajaan Pahang, Malaysia.
Di dalam Taman Putroe Phang, terdapat gerbang berbentuk kubah bernama Pintu Khop yang berfungsi sebagai penghubung antara Istana Darud Donya dengan taman. Ini adalah sebagian kecil peninggalan masa keemasan Kesultanan Aceh yang dijadikan sebagai tempat wisata lokal maupun mancanegara.
Yuk, saksikan keindahan Taman Putroe Phang di video ini!
Jalan-Jalan Ke Taman Sari di Pusat Kota Banda Aceh
Tamansari adalah salah satu taman kota yang ada di Banda Aceh. Posisinya yang berada di pusat kota, membuatnya dekat dengan banyak objek wisata seperti Museum Tsunami, Peutjoet Kerkhof, Lapangan Blang Padang, Museum Aceh dan Taman Putroe Phang.
subscribe
.........
Sosmed
follow
Taman Putroe Phang - Banda Aceh
Jalan' menikmati keunikan tempat sejarah Taman putroe phang banda aceh
Ikutin Saka Nanggroe:
Youtube:
Instagram:
Facebook:
Email: saka.nanggroe@gmail.com
Pesona Taman Bustanussalatin Banda Aceh
Bustanussalatin, Taman Sari yang sudah ada sejak abad ke-17 Kerajaan Aceh Darussalam menjadi icon ibukota provinsi ujung barat Indonesia itu.
Taman seluas 3.000 meter yang dulunya bernama Taman Ghirah merupakan tempat bermain keluarga raja.
Taman warisan raja diraja Aceh itu kini semakin bersinar dengan keberadaan Bustanussalatin, gedung yang diperuntukkan bagi museum.
Video by: Riadhizulfahmi
Sejarah Taman Putroe Phang Kota Banda Aceh
NzS Channel - Berwisata memang sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Kini Aceh memiliki objek wisata alternatif yang juga bisa menghilangkan penat di akhir pekan, yaitu Taman Putroe Phang. Taman ini bisa menjadi objek alternatif untuk menghabiskan waktu senggang bersama keluarga.
Letaknya terbilang sangat mudah dijangkau karena berada di tengah-tengah kota Banda Aceh, bersebelahan dengan Kerkhof, kuburan prajurit Belanda yang tewas di Aceh.
Taman Putroe Phang kini memang sudah ditata dengan rapi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Wisatawan berkunjung ke taman ini, tidak hanya sekedar berwisata, tetapi juga menjadi wisata sejarah.
Taman Putroe Phang memiliki sejarah hubungan erat antara Aceh dan Malaysia pada saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Namun, saat Belanda masuk ke Aceh, banyak bangunan hancur saat peperangan terjadi di Aceh.
Sekarang, taman ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegara, terutama warga Malaysia yang ingin menyaksikan langsung taman yang memiliki hubungan antara Aceh dan Malaysia.
Apa lagi di akhir pekan, Taman Putoe Phang selalu saja ada pertunjukan seni. Baik seni musik, seni tari dan sejumlah kreativitas seni lainnya yang dipentaskan oleh anak-anak muda di Banda Aceh. Tentunya hal itu bakal semakin menarik banyak wisatawan berkunjung di taman ini.
Dari taman inilah mengukir sejarah hubungan erat antara Kerajaan Aceh dengan Pahang, Malaysia saat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Hingga kini masih bisa terlihat jelas bukti sejarah taman yang dibangun Sultan Iskandar Muda khusus untuk permaisuri kesayanganya Putroe Phang.
Putroe Phang (Putri Kamilah) berasal dari Pahang Malaysia yang dipersunting menjadi permaisuri raja kala itu. Sangking sayangnya Iskandar Muda pada Putri Kamilah, hingga dibangunlah taman ini agar Putroe Phang tidak kesepian saat ditinggalkan olehnya di istana.
Dalam taman Putroe Phang terdapat Pintoe Khop, ini menghubungkan langsung dengan istana dengan taman berbentuk kubah. Di bawahnya mengalir air yang dijadikan tempat mandi permaisuri saat itu. Anak sungai itu sekarang diberi nama dengan Krueng Daroy.
Sedangkan Pintoe Khop yang dibangun digunakan tempat beristirahat Putroe Phang selepas mandi di Krueng Daroy. Bersama dengan dayang-dayang membasuh rambut permaisuri sembari keramas dan mandi air bunga.
Putoe Phang sendiri memiliki kecakapan dalam menyelesaikan persoalan. Bijaksana dalam setiap memberikan masukan untuk raja. Hingga Putroe Phang selain menjadi permaisuri kesayangan raja, juga diangkat menjadi penasehat raja.
Karena Putroe Phang selalu cakap dalam menyelesaikan sengketa di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat pun kerap meminta masukan untuk menyelesaikan berbagaimacam sengketa hukum pada masyarakat.
Seorang wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Aceh sengaja menyempatkan diri untuk berkunjung ke Taman Putroe Phang. Kunjungan mereka ke Aceh selain dalam rangka berlibur, mereka juga ingin mengetahui sejarah hubungan antara Malaysia dengan Aceh.
Aceh memang memiliki ikatan dengan Malaysia sejak zaman kesultanan dulu. Istri Sultan Iskandar Muda merupakan seorang putri dari Pahang, Ketika sang Sultan mangkat, jasadnya dikuburkan di pekuburan yang terletak di antara Museum Rumoh Aceh dan Gedoeng Juang di depan Pendopo. Sedangkan makam Putroe Phang sendiri hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Taman Krueng Daroy, Spot Terbaru Wisata Kota Banda Aceh Bertema Sejarah
SERAMBITV.COM, BANDA ACEH - Sebuah gapura berwarna tanah dipenuhi ukiran, menyambut pengunjung di jalur masuk kawasan pedestrian Krueng Daroy.
Dua sisi pedestrian yang mengapit bantaran sungai itu, dihubungkan oleh jembatan yang dibangun di tengahnya.
Dilengkapi taman dengan landmark bertuliskan 'Taman Krueng Daroy' yang berdiri gagah berlatar Gunongan.
Kanal itu dipercantik batu-batu khas taman urban, dari pintu gerbang hingga sepanjang jalur yang diperuntukkan bagi pejalan kaki tersebut.
Jalur pedestrian itu membentang mulai Jembatan Putroe Pahang hingga Jembatan Seulawah. Demi kenyamanan pengunjung, sejumlah bangku disiapkan untuk tempat rehat.
Bagian bangunan yang terbuat dari bilah-bilah kayu berteralis besi, menyebar di sejumlah titik sepanjang sisi pedestrian.
Menyerupai balkon di depan pemukiman warga yang menghadap bantaran sungai.
Semilir angin menciptakan riak di permukaan air. Pehohonan yang 'memagari' bantaran sungai, mengembuskan kesejukan sekaligus melindungi pejalan kaki dari sengatan matahari langsung.
Sinarnya jatuh membayang di permukaan kanal buatan yang 'membelah' dua gampong di Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Refleksi peninggalan kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam yang kini tengah bersolek.
Potret ini berbanding terbalik dengan wajah kawasan Krueng Daroy sebelumnya yang terkesan kumuh.
Kini kawasan Krueng Daroy yang disulap menjadi pedestrian itu, diperuntukkan bagi pejalan kaki, jogging, dan olah raga lainnya, namun terlarang bagi mobil.
Kawasan yang rencananya diresmikan pada pengujung Januari tahun ini, terlihat lebih apik dan membuat pengalaman berwisata sejarah anda menjadi lebih menyenangkan.
Berita lainnya juga dapat disaksikan di
wisata Taman KRUENG DAROY ...2019 Banda Aceh,,NAD ,,
Krueng Daroy punya jejak sejarah masa lalu, ketika Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh awal abad ke-17 membangun kanal mengalirkan air dari sumber di Mata Ie sampai ke Taman Putroe Phang.
Berdasarakan silsilah sejarah, pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, panorama di pinggiran sungai Krueng Aceh dan Krueng Daroy dulu, banyak ditumbuhi oleh aneka pepohonan yang berbuah manis dan segar, serta dengan berbagai jenis rasa buah-buahan lainnya. Dan di sekitar Krueng Aceh dan Krueng Daroy, juga banyak ditumbuhi oleh aneka bunga yang mekar mewangi memenuhi Taman Bustanussalatin.
Sultan Iskandar Muda, yang sengaja membelokkan aliran air Krueng Daroy ke dalam istana. Sebagai Sultan Kerajaan Aceh Darussalam yang termasyhur dan teguh memegang adat, Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan sistem pelestarian lingkungan hidup ...
Thanks.....
Jgn lupa di SUBCRIBE channel ini gesss ????
????????????????????????
#wisata #aceh
Wisata Taman Kreung Daroy, Kota Banda Aceh.
wisata Taman sari Gunongan ,,,,,
Peninggalan Sejarah Kerajaan Sultan Iskandar muda ,,,,,
jgn lupa mampir..
Taman sari Gunongan ,,,,, Peninggalan Sejarah Kerajaan Sultan Iskandar muda ,,,,,
#wisata #tamangunongan #aceh
Blang Padang (Dakota RI.-I) dan Taman Putro Phang, Aceh - Sophia Journey
Sophia at Blang Padang (Dakota RI.-I) and Taman Putro Phang, Aceh, Indonesia
Lapangan Blang Padang
Jantung kota Banda Aceh, Blang Padang menjadi ikon kota yang kini menapaki usia 810 tahun.
Lapangan terbuka seluas 8 hektare (Ha) itu menjadi saksi bisu saat tsunami menyapu dan meluluh lantakkan Aceh satu dasawarsa silam.
‘Aceh thanks to the world’ menyerupai miniatur-miniatur kapal mengapit mengelilingi lapangan Blang Padang.
Dakota RI-001
Seulawah adalah pesawat angkut yang merupakan pesawat ke-2 [1] [2] milik Republik Indonesia. Pesawat jenis Dakota dengan nomor sayap RI-001 yang diberi nama Seulawah ini dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia.
Pesawat Dakota DC-3 Seulawah ini memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter, ditenagai dua mesin Pratt & Whitney berbobot 8.030 kg serta mampu terbang dengan kecepatan maksimum 346 km/jam.
Pada tanggal 30 Juli 1984, Panglima ABRI Jenderal L.B. Moerdani pun meresmikan monumen yang terletak di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Pesawat aslinya tersimpan di Taman Mini Indonesia Indah
Monumen ini menjadi lambang bahwa sumbangan rakyat Aceh sangatlah besar bagi perjuangan Republik Indonesia di awal berdirinya.
Thanks By Sophia
Editedby Munawir TA-PP (P3MD)
Taman Putroe Phang Saksi Sejarah Kerajaan Aceh
sebelum nonton subscribe dulu yg teman²....
Jangan lupa juga like, dan comment karena itu semua membuat saya semangat lagi buat kontennya...
suryanie Pz
Follow IG saya juga @suryanie_pz
Taman Putroe Phang adalah sebuah taman Kerajaan Aceh Darussalam yang dahulunya didirikan oleh Sultan Iskandar Muda. Taman ini didirikan pada tahun 1607-1636 untuk permaisurinya yang bernama Putroe Phang. Permaisuri cantik ini berasal dari Kerajaan Pahang, Malaysia.
Taman yang sangat indah ini sengaja dibangun untuk Putroe Phang karena sang sultan sangat mencintainya. Taman ini dibuat agar sang permaisuri tidak pernah merasa kesepian ketika ditinggal oleh sultanwo, yang sering bepergian untuk menjalakan pemerintahannya.
Lokasi Taman Putroe Phang
Lokasi Taman Putroe Phang bisa kamu temukan di Sukaramai, Baiturrahman, kota Banda Aceh, dan berdekatan dengan wisata Gunongan yang juga didirikan oleh Sultan Iskandar Muda.
Putroe Phang dan Gunongan merupakan sebuah arena taman bermain dan tempat mandi pribadi untuk istri sang Sultan.
Arsitektur bangunan taman ini sangat unik karena memiliki akses masuk ke istana sultan melalui Pintoe Khop atau 'Pintu Aceh' yang hanya boleh digunakan para tamu bangsawan.
Pintoe Aceh ini yang menghubungkan langsung ke istana dengan taman berbentuk kubah. Bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat rekreasi untuk anggota keluarga kerajaan lainnya selain sang permaisuri.
Taman ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluargamu, karena bisa menjadi tempat hiburan sekaligus menambah wawasan mengenai sejarah Aceh. Akan lebih menyenangkan jika kamu datang saat matahari akan terbenam.
Sejarah Taman Putroe Phang
Taman Putroe Phang adalah saksi sejarah kekuatan cinta dan simbol cinta dari Sultan Iskandar Muda kepada ratu yang cantik bernama Putroe Phang atau Putri Phang yang berasal dari Pahang, Malaysia.
Suatu ketika, sang putri ini merasa kesepian ketika sang suami selaku kepala pemerintahan selalu sibuk.
Pada zamannya, wilayah istana membentang dari Gunongan hingga ke tempat Museum Aceh sekarang. Sang putri kemudian selalu ingat dengan kampung halamannya yang berada di Pahang. Sultan Iskandar Muda pun memahami apa yang dirasakan oleh istrinya.
Agar tidak mengecewakan sang istri dan tidak membuatnya merasa rindu kampung halaman di Malaysia, maka sang sultan membangun sebuah gunung kecil yang dinamakan Gunongan dan taman mini yang mengelilingi istana untuk Putroe Phang.
Dibangunnya Gunongan dan taman ini membuat sang permaisuri sangat bahagia. Ia menghabiskan hari-harinya untuk bermain bersama para dayang. Struktur bangunan ini awalnya terletak di Jalan Teuku Umara yang berhubungan dengan lokasi pemakaman tentara Belanda (Kerkoff).
Struktur bangunan taman ini memang tidak terlalu besar, berbentuk heksagonal dan dikelilingi oleh bunga. Taman ini memiliki tiga tingkat dengan tingkat utama pilar mahkota yang berdiri tegak.
Di dinding ada pintu masuk berukuran rendah yang selalu dalam keadaan terkunci. Dari pintu lorong ada tangga menuju taman langsung ke struktur tingkat ketiga.
Area ini juga dilengkapi dengan danau yang dibuat dengan membendung kanal dan dilintasi oleh beberapa jembatan gantung.
Awalnya Gunongan dan Taman Putroe Phang adalah bagian dari satu kompleks. Namun di kemudian hari dibangun sebuah jalan yang pada akhirnya memisahkan keduanya. Jalan itu itu dibangun oleh Belanda pada masa kolonial.
Taman dan Gunongan yang awalnya dibangun untuk istri Sultan Iskandar Muda ini kemudian sebagian besar digunakan oleh militer.
Daya tarik Taman Putroe phang
Ada beberapa hal yang membuat taman ini menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi, di antaranya :
Tiket masuk gratis
Siapa yang tidak menyukai hal-hal yang berbau gratis? Siapapun pasti tidak bisa menolaknya.
Berwisata ke taman ini, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak biaya karena untuk masuk ke tempat wisata satu ini tidak dipungut biaya. Kamu bisa menikmati wisata yang sangat sejuk dan ramah lingkungan ini.
Kamu bisa mengambil berbagai spot foto menarik di Taman Putroe Phang dan bisa berwisata kuliner. Ya, di taman ini tersedia berbagai penjual makanan yang enak. Ada banyak jajanan khas Aceh yang bisa Anda pilih mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.
Terdapat spot foto menarik
Tujuan orang berwisata pada umumnya adalah ingin menghilangkan jenuh dan ingin mendapatkan berbagai spot foto menarik untuk dibagikan ke media sosial.
Jika kamu mencari berbagai spot foto menarik, Taman Putroe Phang memiliki beberapa spot foto yang dijamin Instagramable. Ada lorong koridor yang unik, ada pintoe khop yang berkarakter, dan ada berbagai bunga yang indah.
Selain itu ada pula dua jembatan besi putih yang cocok untuk spot foto. Beberapa spot ini menjadi objek favorit para wisatawan yang ingin memburu foto.
Saksi sejarah cinta Sultan Iskandar Muda
Beko Tenggelam di Sungai Putroe Phang Banda Aceh
SERAMBINEWSTV.COM, BANDA ACEH – Satu unit unit alat berat jenis beko tenggelam di Krueng (sungai) Daroy dalam Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Selasa (1/12/2015) malam.
Selama ini beko itu melakukan pengerjaan pengerukan sungai di dalam taman tersebut.
Selama dilakukan pengerukan, sungai dalam keadaan kering sehingga alat berat itu dapat leluasa bekerja.
Namun ketika pekerjaan selesai dilakukan kemarin, saat akan dinaikkan beko mengalami kerusakan rantai, hingga tertahan dalam sungai.
Nassnya, guyuran hujan membuat aliran air dari gunung memenuhi sungai di taman Pturoe Phang, dan mengakibatkan mesin beko rusak dan tenggalam.
TAMAN PUTROE PHANG DI BANDA ACEH
Ini merupakan salah satu tugas project speaking untuk kelompok kami, yaitu berkunjung ke taman putro phang dan mencari tau sejarah dan peninggalan apa saja yang ada di sana.
Tq for my partner
Vajara ramadhika
Aprilia
Auliana tahura