Tugu Thomas Parr ... Thomas Parr Monument Kota Bengkulu Indonesia
mengembangkan media KIE KB melalui media elektronik
Thomas Parr Monument Bengkulu Indonesia, Mopon EN
Indonesia Trip : Thomas Parr Monument is a monument located in Bengkulu, Bengkulu, Indonesia and dedicated to Thomas Parr, the British Resident of Bengkulu who was killed in 1807. Constructed the year after his death, it is considered a cultural property of Indonesia.
☆ ( Situs kupon Indonesia Mopon )
Official Website : mopon.co.id
LIKE us :
FOLLOW us :
FOLLOW us :
FOLLOW us :
SUBSCRIBE us :
Youtube Mopon Indonesia :
Peninggalan Sejarah INGGRIS Tugu Thomas Parr Bengkulu
Jangan lupa Klik susbcribe ya, karna Kita Ada Untuk Anda.
Lokasi Tugu Thomas Parr
Tugu Thomas Parr terletak di Malabero, Tlk. Segara, Kota Bengkulu,
Tugu Tomas Parr (Parr Monument) adalah salah satu bangunan bersejarah peninggalan Inggris yang ada di jantung kota Bengkulu. Orang Inggris memberi nama “Parr Mausoleum” (kuburan besar Gubernur Parr). Sedangkan orang Bengkulu menyebutnya sebagai “Kuburan Bulek” (Kuburan Bulat) – mungkin karena bentuk fisik bangunannya yang bulat. Dan setelah kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles, lebih popular dengan nama “ Raffles Park” (Taman Raffles).
Monumen berbentuk tugu dengan luas 70 meter persegi dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun 1808 untuk memperingati Residen (Gubernur) Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu. Nama Thomas Parr mungkin sangat asing di telinga kebanyakan orang. Namun, nama ini tidak demikian asing bagi penduduk kota Bengkulu. Paling tidak masyarakat Bengkulu mengenal nama itu dari nama sebuah monumen bernama Tugu Thomas Parr.
Bisa dikatakan Tugu Thomas Parr ini sebagai salah satu ikon kota Bengkulu. Hampir mirip dengan Monumen Tugu yang ada di kota Yogyakarta. Monumen ini pun menyiman nilai historis yang sangat tinggi. Pembangunan monumen ini dilakukan oleh Pemerintah Inggris sebagai penghormatan sosok seorang Thomas Parr di kota Bengkulu. Bangunan Tugu Thomas Parr termasuk dalam bangunan cagar budaya.
Check FB kita guys :
Check Youtube guys klik subscribe :
Check IG kita ya jangan lupa follow ya :
Halaman FansPage Fb Silakan di follow ya:
Yuk Silakan Di follow Fb Kita, untuk namabh temen, dengn klik link ini :
#Sejarahinggris #KotaBengkulu
Wisata Indonesia : Monumen Thomas Parr Bengkulu Indonesia, Mopon ID
☆ ( Situs kupon Indonesia Mopon )
Official Website : mopon.co.id
LIKE us :
FOLLOW us :
FOLLOW us :
FOLLOW us :
SUBSCRIBE us :
( Mopon English )
Mopon Youtube Channel :
Category
Travel & Events
License
Standard YouTube License
THE THOMAS PARR MONUMENT IN BENGKULU (GROUP 10 STRUCTURE II)
GROUP 10 :
- ANNISA PURWANTI
- ASTRI AMALIAH FATONAH
- SEBRINA WIJAYANTI
TUGU THOMAS PARR (KUBURAN BULEK), BENGKULU
Bismillaahirrahmaanirrahiim
TUGU THOMAS PARR
Beberapa minggu yang lalu bunda dan keluarga menyempatkan wisata sejarah ke sebuah monumen/tugu yang berdekatan dengan benteng Fort Marlborought. Tugu itu di kenal dengan nama Tugu Thomas Parr (Thomas Parr Menument).
Berhubung bunda belum punya kesempatan menuangkan ide ke dalam catatan ini tentang beberapa data-data penting terkait Tugu Thomas Parr, penjelasannya Bunda sadur dari Wikipedia aja ya agar infonya lebih Valid, Oke ????
Tugu Thomas Parr adalah sebuah monumen yang terletak di Bengkulu, Bengkulu, Indonesia dan didedikasikan kepada Thomas Parr, Residen Inggris di Bengkulu yang terbunuh pada 1807. Dibangun setahun setelah kematiannya, bangunan tersebut dianggap sebagai cagar budaya.
*Lokasi
Tugu Thomas Parr terletak di Jalan Ahmad Yani, di subdistrik Kampung Cina di Kota Bengkulu, Bengkulu. Tempat tersebut tidak jauh dari pusat kotanya dan mudah diakses.
Monumen tersebut berjarak sekitar 170 meter (560 ft) dari tenggara Benteng Marlborough, bekas tempat pertahanan Inggris di wilayah tersebut. Tempat tersebut aslinya berada di dekat bangunan-bangunan yang dibangun pemerintahan Perusahaan Hindia Timur dan dewa pemerintahan Inggris. Namun, wilayah tersebut kemudian menjadi tempat komersial, dengan beberapa toko dan sebuah kantor pos yang terletak di dekat tugu tersebut.
*Tugu tersebut di taman kecilnya
Tugu Thomas Parr berbentuk oktagonal, yang meliputi wilayah seluas 70 meter persegi (750 sq ft). Tugu tersebut memiliki tinggi dengan ukuran 13,5-meter (44 ft) dengan sebuah kubah diatasnya.[4][3] Karena kubah tersebut, tugu tersebut juga dikenal oleh orang lokal sebagai Kuburan Bulek.
*Sejarah
Bengkulu jatuh dibawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada abad ke-17. Perusahaan tersebut membangun sebuah benteng, Benteng Marlborough, dan mulai memerintah wilayah tersebut. Pada 1805, Thomas Parr dilantik menjadi Residen Bengkulu.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
TUGU THOMAS PARR
Beberapa minggu yang lalu bunda dan keluarga menyempatkan wisata sejarah ke sebuah monumen/tugu yang berdekatan dengan benteng Fort Marlborought. Tugu itu di kenal dengan nama Tugu Thomas Parr (Thomas Parr Menument).
Berhubung bunda belum punya kesempatan menuangkan ide ke dalam catatan ini tentang beberapa data-data penting terkait Tugu Thomas Parr, penjelasannya Bunda sadur dari Wikipedia aja ya agar infonya lebih Valid, Oke ????
Tugu Thomas Parr adalah sebuah monumen yang terletak di Bengkulu, Bengkulu, Indonesia dan didedikasikan kepada Thomas Parr, Residen Inggris di Bengkulu yang terbunuh pada 1807. Dibangun setahun setelah kematiannya, bangunan tersebut dianggap sebagai cagar budaya.
*Lokasi
Tugu Thomas Parr terletak di Jalan Ahmad Yani, di subdistrik Kampung Cina di Kota Bengkulu, Bengkulu. Tempat tersebut tidak jauh dari pusat kotanya dan mudah diakses.
Monumen tersebut berjarak sekitar 170 meter (560 ft) dari tenggara Benteng Marlborough, bekas tempat pertahanan Inggris di wilayah tersebut. Tempat tersebut aslinya berada di dekat bangunan-bangunan yang dibangun pemerintahan Perusahaan Hindia Timur dan dewa pemerintahan Inggris. Namun, wilayah tersebut kemudian menjadi tempat komersial, dengan beberapa toko dan sebuah kantor pos yang terletak di dekat tugu tersebut.
*Tugu tersebut di taman kecilnya
Tugu Thomas Parr berbentuk oktagonal, yang meliputi wilayah seluas 70 meter persegi (750 sq ft). Tugu tersebut memiliki tinggi dengan ukuran 13,5-meter (44 ft) dengan sebuah kubah diatasnya.[4][3] Karena kubah tersebut, tugu tersebut juga dikenal oleh orang lokal sebagai Kuburan Bulek.
*Sejarah
Bengkulu jatuh dibawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada abad ke-17. Perusahaan tersebut membangun sebuah benteng, Benteng Marlborough, dan mulai memerintah wilayah tersebut. Pada 1805, Thomas Parr dilantik menjadi Residen Bengkulu.
Untuk memperingati kematian Thomas Parr dan Charles Murray akhirnya perusahaan Hindia Timur Britania membangun sebuah tugu peringatan di pusat kota Bengkulu yang dinamakan Thomas Parr Monument.
TUGU NOKOK DHOL DEKAT BANK BI KOTA BENGKULU INDONESIA
tugu tugu tugu ...
Sejarah Tugu Thomas Parr Bengkulu
Directed By Ilmu Komunikasi 2018, Universitas Bengkulu
SEPUTAR TUGU THOMAS PARR KOTA BENGKULU
mengembangkan media kie kb di media elektronik ...
Tugu Monument Robert Hamilton Tebek Pasar Melintang Kota Bengkulu
mengembangkan media kie kb di media elektronik ...
Pesona Budaya Thomas Parr Bengkulu
Thomas Parr adalah srbuah monumen yang dibangun oleh perusahaan Hindia Timur untuk mengenang terbunuhnya Residen Bencoolen dan Asistennya.
Thomas lahir pada 20 maret 1768 dan meinggal dunia pada umur 39 tahun di rumahnya Mount Felix bengkulu.
Semasa Thomas di bengkulu terkenal dengan sebutan Seorang ayah yang baik hati oleh perusahaan Hindia. Berbeda dengan pandangan masyarakat yang menganggap bahwa Thomas adalah seorang residen yang sangat kejam pada zaman itu.
Akibat kekejamannya itu lah Thomas di serang oleh sekelompok orang tak dikenal dk kediamannya pada tanggal 23 desember 1807. Akibat kejadian itu Thomas terbunuh. Tak berselang waktu lama disusul pula dengan istri Thomas dan Asistennya.
Sejarah Penjajahan Tersadis, Tugu Thomas Parr Jadi Saksi
Hallo sahabat, jadi vidio yang aku upload kali ini adalah vidio yang berisikan tentang sejarah Residen Inggris yang tewas terbunuh di kota Bengkulu, penasaran siapa Residen Inggris yang tewas terbunuh di kota Bengkulu ? yuk langsung tonton vidionya yang di jelaskan langsung oleh Sejarahwan kota Bengkulu yakni Pak Agus.
Instagram : @indria.jse
Cameraman : Fikri Akbar
Editor: Fikri Akbar
Host: Indria & Aryan
Team: Annisya, Fischa, Rauf, Mubaral, Reftha, Felia, & Jodhie
TUGU PERS BENGKULU
mengembangkan kie kb ...
Fort Malborough Bengkulu, Wisata Sejarah, Benteng Peninggalan Inggris, Malborough Bengkulu
History:
Fort Marlborough (Indonesian Benteng Marlborough, also known as Malabero) is an English fort located in Bengkulu City, Sumatera. It was built between 1713-1719 by the East India Company under the leadership of Governor Joseph Collett as a defensive fort for the British East India Company's Residency there. It was one of the strongest British forts in the eastern region, second only to Fort St. George in Madras, India.
The fort is made of bricks 50 to 180 centimeters in thickness. The 2000 Enggano earthquake, which registered 7.9 on the moment magnitude scale, and of 2007, with its 3.5-meter tsunami, had no effect on the strongly built fort.
In 1760, during the Seven Years' War, a French squadron under the command of Charles Hector, Comte d'Estaing took the fort and used it as a base to attack and subdue other English settlements on the west coast of Sumatra. Before returning to the Mascarenes, he ransomed the fort back to the English.
At one time, the native people of Bengkulu burned the fort, forcing the inhabitants to flee to Madras. They returned in 1724 after an agreement was reached. In 1793, another attack on the fort occurred, killing one English officer, Robert Hamilton. Another attack happened in 1807, killing a resident, Thomas Parr. Both are commemorated with monuments in Bengkulu City erected by the British colonial government. The monument to Parr is 170 metres (560 ft) southeast of the fortress.
The British transferred Bengkulu, then known as Bencoolen, to Dutch control under the Anglo-Dutch Treaty of 1824, which defined British and Dutch spheres of influence. In exchange, the Dutch ceded Malacca to the British and gave up their resistance to British occupation of Singapore. In 1837, the fort had about 60 Dutch soldiers occupying it. The Japanese occupied the fort during their occupation of the Dutch East Indies (1942–1945). Then, during the Indonesian National Revolution period, the fort housed the headquarters of the Indonesian national police until the Dutch reoccupied the fort. When the Dutch left Indonesia in 1950, the Indonesian Army took over the fort. In 1977, the fort was handed over to the Department of Education and Culture to be restored and converted into a heritage site.
Sejarah:
Benteng Marlborough (juga dikenal sebagai Malabero) adalah benteng Inggris yang terletak di Kota Bengkulu, Sumatera. Itu dibangun antara 1713-1719 oleh East India Company di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Collett sebagai benteng pertahanan untuk British East India Company 's Residency disana. Itu adalah salah satu benteng Inggris terkuat di wilayah timur, kedua setelah Benteng St. George di Madras, India.
Benteng itu terbuat dari batu bata dengan ketebalan 50 hingga 180 sentimeter. Gempa bumi Enggano tahun 2000, yang tercatat 7,9 pada skala besaran momen, dan pada 2007, dengan tsunami setinggi 3,5 meter, tidak berdampak pada benteng yang dibangun dengan kuat.
Pada 1760, selama Perang Tujuh Tahun , satu skuadron Prancis di bawah komando Charles Hector, Comte d'Estaing mengambil benteng dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk menyerang dan menaklukkan pemukiman Inggris lainnya di pantai barat Sumatera. Sebelum kembali ke Mascarenes, ia menebus benteng kembali ke Inggris.
Pada suatu waktu, penduduk asli Bengkulu membakar benteng, memaksa penduduk untuk melarikan diri ke Madras. Mereka kembali pada 1724 setelah kesepakatan tercapai. Pada 1793, serangan lain terhadap benteng terjadi, menewaskan seorang perwira Inggris, Robert Hamilton. Serangan lain terjadi pada 1807, menewaskan seorang penduduk, Thomas Parr. Keduanya diperingati dengan monumen di Kota Bengkulu yang didirikan oleh pemerintah kolonial Inggris. Monumen Parr adalah 170 meter (560 kaki) di tenggara benteng.
Inggris memindahkan Bengkulu, yang saat itu dikenal sebagai Bencoolen, ke kontrol Belanda di bawah Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1824, yang mendefinisikan lingkup pengaruh Inggris dan Belanda. Sebagai gantinya, Belanda menyerahkan Malaka ke Inggris dan melepaskan perlawanan mereka terhadap pendudukan Inggris di Singapura. Pada tahun 1837, benteng itu memiliki sekitar 60 tentara Belanda yang menempatinya. Jepang menduduki benteng selama pendudukan mereka di Hindia Belanda (1942–1945). Kemudian, selama periode Revolusi Nasional Indonesia, benteng tersebut menampung markas besar polisi nasional Indonesia sampai Belanda menduduki kembali benteng tersebut. Ketika Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1950, Tentara Indonesia mengambil alih benteng. Pada tahun 1977, benteng tersebut diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk dipulihkan dan dikonversi menjadi situs warisan.
Source History:
Audio:
The Great Battle by Alexander Nakarada |
Music promoted by
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
#BentengInggris #WisataBengkulu
Panorama Kota Bengkulu By Pemuda Pemudi Kota Bengk
Bengkulu awak
Perjalanan Kelompok 3 (Tugu Thomas Parr)
SK8RABEL BENGKULU : Bima Surya Pramana Asal=Copo!!
yang main : bima surya pramana
yang ngambil video : ronald jordan,donny ridho,mekkel glencisco
tempat ngambil video : tugu thomas parr,bengkulu
Benteng MARLBOROUGH.
The British East India Company built the fort between 1713–1719. In 1714 Governor Collett obtained permission to build a new fort in Bencoolen. He named the new fort, which he built two miles from the older fort (Fort York), Fort Marlborough.
The fort was built on an artificial hill, and construction, using both convict and local labor, took several years to complete. During that period, the civil officers and the military garrison were divided between the old and the new fort.
In April 1715 Governor Collett sent a copy of the plan of the first Fort Marlborough[clarification needed]; the plan showed that the fort was walled with earth ramparts and ditch, with gun platforms on the bastions. The pace of construction was slow.[1]
In 1760, during the Seven Years' War, a French squadron under the command of Charles Hector, Comte d'Estaing took the fort and used it as a base to attack and subdue other English settlements on the west coast of Sumatra. Before returning to the Mascarenes, he ransomed the fort back to the English.
At one time, the native people of Bengkulu burned the fort, forcing the inhabitants to flee to Madras. They returned in 1724 after an agreement was reached. In 1793, another attack on the fort occurred, killing one English officer, Robert Hamilton. Another attack happened in 1807, killing a resident, Thomas Parr. Both are commemorated with monuments in Bengkulu City erected by the British colonial government.[1] The monument to Parr is 170 metres (560 ft) southeast of the fortress.[3]
The British transferred Bengkulu, then known as Bencoolen, to Dutch control under the Anglo-Dutch Treaty of 1824, which defined British and Dutch spheres of influence. In exchange, the Dutch ceded Malacca to the British and gave up their resistance to British occupation of Singapore. [4] In 1837, the fort had about 60 Dutch soldiers occupying it.[5] The Japanese occupied the fort during their occupation of the Dutch East Indies (1942–1945). Then, during the Indonesian National Revolution period, the fort housed the headquarters of the Indonesian national police until the Dutch reoccupied the fort. When the Dutch left Indonesia in 1950, the Indonesian Army took over the fort. In 1977, the fort was handed over to the Department of Education and Culture to be restored and converted into a heritage site.[1]
thank you for watching
Don't forget to SUBSCRIBE , Comment , like , share
Because that can make this CHANNEL Even better.☺