KAMPUNG ORGANIK TIDAR ASRI RT 02 RW 2 KIRINGAN KELURAHAN TIDAR UTARA KOTA MAGELANG
KAMPUNG ORGANIK TIDAR ASRI, RT 02 RW 2, KIRINGAN, KELURAHAN TIDAR UTARA, KOTA MAGELANG
WISATA GUNUNG TIDAR
Lumion 6
Project : Animation Gunung Tidar Semarang - Indonesia
MAGELANG TRIP | TRAVEL VLOG #16 : PUNTHUK SETUMBU SUNRISE DAN GEREJA AYAM (RUMAH DOA BUKIT RHEMA)
Di Magelang ini kami akan mengunjungi daerah yang pernah dijadikan lokasi syuting film nasional Indonesia, yaitu Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2). Dimana lagi jika bukan di Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam.
Punthuk Setumbu memang menanjak popularitasnya sejak film AADC 2 muncul. Namun siapa sangka, jika tempat ini justru sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara sejak lama karena merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunrise dengan latar Gunung Merapi Merbabu. Dari tempat ini wisatawan juga bisa melihat megahnya Candi Borobudur di pagi hari yang terkurung lautan kabut.
Jika untuk mendapatkan foto sunrise di kawasan Candi Borobudur, Anda harus merogoh kocek dalam-dalam yaitu 400.000 / orang (lokal) dan 500.000 / orang (mancanegara), maka ini adalah alternative terbaik untuk memburu sunrise yang tak kalah cantiknya. Hanya dengan tiket masuk 15.000, kami naik ke beberapa ratus undakan tangga untuk mencapai Punthuk Setumbu dan menikmati sunrise disana.
Eksotisme pemandangan mentari yang terbit di pagi hari selalu menjadi magnet yang memukau bagi para wisatawan. Tak hanya moment sunrise di Gunung Bromo di Jawa Timur dan Bukit Sikunir di Dieng Jawa Tengah yang cantik untuk dilihat, kalian yang hobby fotografi dan menyukai moment sunrise tidak boleh meremehkan lokasi Bukit Punthuk Setumbu di Magelang ini.
Setelah puas mengabadikan momenst sunrise di Punthuk Setumbu, akhirnya kami diajak guide kami untuk menuju ke Gereja Ayam. Menurutnya, ada jalan setapak yang membelah bukit untuk menuju ke Gereja Ayam.
Sebenarnya nama bangunan ini adalah Rumah Doa Bukit Rhema. Yuk intip serunya perjalanan kami di kota Magelang ini :)
=================
Selamat datang di dunianya Ireztia. Disini aku akan membagi kisah-kisah traveling aku di berbagai tempat. Belum banyak sih, tapi Insya Allah akan terus bertambah destinasinya.
Untuk saat ini fokusnya ke destinasi wisata Indonesia dan Bandung, karena aku tinggal di kota kembang ini.
Aku usahain akan nge-upload vlog tiap minggu. So, stay tuned yaa!
Please like, share, comment and subscribe jika kalian suka dengan video-video disini.
Thanks, guys ! :)
Social media:
Instagram:
FB : Restiani Nur Fauzi
Blog :
Email : ireztia89@gmail.com
[Trip To Jogja - Magelang] Capek Juga Mendaki Gunung Tidar. Part#2
Masih di jawa tengah, kali ini aku lagi jalan jalan di Gunung Tidar lokasinya berada di kota magelang. Perjalanan kurang lebih satu jam dari bandara Adi Soecipto Jogja. Bukit Tidar Merupakan sebuah bukit di puncaknya terdapat sebuah makam Kiyai Sepanjang yang konon katanya gunung ini sebagai pakunya pulau jawa. Teman teman silahkan Like & Subscribe untuk video selanjutnya, atau bisa juga difollow facebook saya Arsenio van cerrubion's.
Thank you guys
Jalan Jalan Bersama Sam Luz Ke Villa Bukit Tidar - Pemandangan Indah di Sepanjang Jalan Bukit Tidar
Oke Bray, Kembali lagi di channel gue M.Baithul Athiq. Kali ini gue akan membagikan Pemandangan sepanjang perjalanan Menuju Villa Bukit tidar Malang bray, Pasti Kalian penasaran kan indahnya kayak gimana???, Tonton Video Gue sampai selesai y bray??
Kalo Kalian Suka jangan lupa Like, SUbscribe Share dan koment y
Follow My Instagram
Instagram :
Crew
Instagram :
instagram :
Spot foto baru di magelang ,..
Dengan pemandangan alam bukit menoreh di wilayah Borobudur yang asri spot foto ini jangan sampe kelewatan ???????? Lokasi wisata baru yg bagus buat sunrise dan spot foto dengan pemandangan yg bagus yg baru di buat 3bulan yg lalu dan sampai sekarang masih tahap pembangunan infrakstruktur jalan dan lain oleh masyarakat dan di dukung oleh mentri BUMN
LOKASI 1 : MENOREH HILL Desa Butuh kulon Kel.Majaksingi Kec.Borobudur Kab.Magelang
LOKASI 2 :GONDOPUROWANGI Desa Kenalan kec.Borobudur kab.Magelang
Video by:
@borobudurnews @wisata_magelang @magelang @magelanggayeng @magelang_raya @masmbak.magelang #wisatamagelang #wisatajogja #magelang #magelanghits #magelangiswonderfull #magelangexplore #borobudurhitz #borobudurtemple #borobudur #borobudurexplore #menorehhill #indonesia #indonesiaiswonderful #instagram #selebgramindonesia #selebgram #hits #hitskekinian #hitzkekinian
Cinematic Wisuda UNTIDAR
Wisuda Universitas Tidar
Sabtu, 2 November 2019
Lokasi Gedung Tri Bakti, Magelang
Cempaka Guest Hotel Magelang
Cempaka Guest Hotel Magelang
tempat yang nyaman untuk menginap , lokasinya sangat dekat dengan candi borobudur sekitar 200m dari pintu masuk candi
#candiborobudur
#cempakaguesthouse
#magelang
PESAN DAMAI DARI GEREJA AYAM
Sejarah panjang mengiringi pembangunan Gereja Ayam atau Rumah Do’a Bukit Rhema. Adalah Daniel Alamsah, inisiator kawasan yang pembangunan awalnya sempat menuai kontroversi ini. Kini Gereja Ayam menjadi salah satu destinasi wisata primadona di Jawa Tengah khususnya Magelang (*)
-------------
-------------
-------------
MAGELANGTV - JAWA POS GRUP RUMAH PRODUKSI : Tidar Warung RT/RW : 03/IV, Magelang Selatan, Kota Magelang. Untuk informasi liputan, media partner dan commercial blocking hubungi Telp 0293-3194641 atau WA 081 252 032 111, email magelangtelevisi@gmail.com
KOMUNITAS KOTA TOEA MAGELANG [ KTM ]
Olivier Johannes Raap kembali datang ke Magelang !!!
Mempelajari kebudayaan masa lalu tidak harus dengan berkutat di perpustakaan ditemani buku-buku tebal berdebu. Kartu pos bisa mengenalkan kekayaan tradisi masa silam dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Kartu pos yang terbuat dari foto-foto menarik di masanya merekam sejarah-sejarah kecil yang kerap dianggap remeh-temeh. Di antaranya sebut saja busana pengantin, perhiasan yang dipakai, kesenian yang sekarang sudah punah, permainan tradisional yang hampir terlupakan, hingga tata cara pemakaman yang sudah tidak dilakukan lagi di zaman modern ini.
Olivier Johannes Raap adalah kolektor ribuan kartu pos dari Indonesia, bersama 140 lembar lebih koleksi kartu posnya, disertai penjelasan-penjelasan informatif, mengajak pembaca buku ini kembali ke satu abad silam untuk menyaksikan suka-duka di Jawa tempo dulu.
Ya, Olivier Johannes Raap yaitu pria asal Belanda ini akan datang untuk kedua kalinya ke Magelang untuk membedah buku terbarunya yang berjudul SOEKA-DOEKA DI DJAWA TEMPO DOELOE''. Jika anda tertarik dan ingin memahami lebih lanjut tentang buku ini, ayo datang dan ikuti :
#Acara:
Bedah Boekoe: SOEKA-DOEKA DI DJAWA TEMPO DOELOE
- Narasumber: Olivier Johannes Raap
#PADA:
- Hari, tanggal: Sabtu, 29 Maret 2014
- Waktu: 18.00 - 21.00 WIB
- Tempat: Museum BPK/Badan Pemeriksa Keuangan, Kompleks gedung Eks Residen Kedu/Bakorwil II Jl. Diponegoro No. 1 Kota Magelang.
Pt putra tidar perkasa kebersamaan milik kita semua
SENJA DI KOTA MAGELANG #mvnews
SENJA DI KOTA MAGELANG #mvnews
SENJA DI KOTA MAGELANG #mvnews
SENJA DI KOTA MAGELANG #mvnews
Saat MVNEWS jalan jalan me kkta Magelang
KETEP PASS Magelang | Wsata Alam Merapi #keteppass #wisata #magelang
Vlog 7 Jalan-Jalan di KETEP PASS Magelang
Ketep Pass adalah salah nama sebuah objek wisata di Ketep, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. Ketep Pass ini merupakan Obyek Wisata alam yang dikembangkan dengan ciri khas wisata kegunungapian, khususnyaGunung Merapi.Pada tanggal 17 Oktober2002, Ketep Pass diresmikan sebagai kawasan wisata jalur Solo–Selo–Borobudur (SSB) oleh Presiden ke-5 Republik IndonesiaMegawati Soekarnoputri.
Lokasi Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan (pertengahan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu). Ketep Pass berada pada ketinggian 1200 meter dpl dan luas areanya kurang lebih 8000 meter persegi. Ketep pass ini berjarak 21 km dari Mungkid, 17 km dari Desa Blabak ke arah timur, 30 km dari Kota Magelang, 35 km dari Kota Boyolali, dan 30 km dari Candi Borobudur. Dari Kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km, Ketep Pass dapat dicapai melalui Kopeng dan Desa Kaponan. Lokasi objek wisata Ketep Pass ini mudah dijangkau baik dengan bus besar,minibus, sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor karena medan jalannya yang tidak terlalu susah untuk dilewati.
Tiket Masuk Area dan Museum : Rp7.500,-/orang (Rp.500,- Asuransi Pengunjung)
Tiket Ketep Volcano Theatre : Rp7.000,-/orang
Tiket Teropong : Rp3.000,-/orang
Tiket Wisata Mancanegara : US $ 3,-/orang (free all facilitas)
Parkir Sepeda Motor : Rp2.000,-/unit
Parkir Mobil : Rp5.000,-/unit
Parkir Mini Bus : Rp7.000,-/unit
Parkir Bus Besar: Rp12.000,-/unit
Fasilitas :
1. Museum Vulkanologi: Museum ini memiliki luas kurang lebih 550 m persegi. Di dalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi, komputer interaktif yang berisi tentang dokumen kegunungapian, beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun, poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m, poster peringatan dini lahar Gunung Merapi, dan juga beberapa foto dan poster yang menggambarkan kisah dari aktivitas Gunung Merapi.
2. Bioskop mini: Memiliki kapasitas tempat duduk yang cukup banyak, yaitu 78 kursi. Bioskop ini menyajikan film berupa sejarah dari Gunung Merapi yang meliputi peristiwa terbentuknya Gunung Merapi, jalur-jalur pendakian,penelitian di puncak Garuda, letusan dahsyat Gunung Merapi, dan berbagai peristiwa yang terjadi dalam rentetan waktu tertentu. Durasi dari film ini cukup pendek, hanya sekitar 25 menit.
3. Teropong: Jumlah teropong yang ada di Ketep Pass ini adalah dua buah. Masing-masing berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini, para pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi, Merbabu dan gunung-gunung yang lain.Pelataran
4. Pancaarga: Mempunyai arti lima gunung. Lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass. Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat 5 gunung, yaitu Merapi, Merbabu,Sindoro, Sumbing, dan Slamet. Selain kelima Gunung tersebut pengunjung juga dapat melihat dan menikmati gunung-gunung kecil dan bukit-bukit yang sangat indah antara lain Gunung Tidar, Gunung Andong, Gunung Pring, Bukit Menoreh, Bukit Telomoyo, dan lain-lain.
5. Gardu panjang: Berupa dua buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter. Dari Gardu Padang ini, pengujung dapat melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Merbabu, serta hamparan lahan pertanian yang ada di kedua kaki Gunung tersebut.
#ketep #keteppass #magelang #wisataalam
Pulang kampung di Magelang-Jawa Tengah
magelang wisata
magelang news
magelang tempo dulu
magelang adventure
magelang borobudur
magelang city square
wisata di magelang
gunung di magelang
magelang expo 2018
magelang indonesia tempat wisata
magelang info
magelang idol 2018
magelang indonesia map
magelang indonesia temple
magelang jawa tengah
Zaroh Magelang 14 Oktober 2018
Tim IRMA (Ikatan Remaja Masjid AL-Quba') mengadakan acara tahunan zaroh ke magelang yaitu ke beberapa tujuan yakni : Sunan Geseng, Makam Syech Maulana Subakir Gunung Tidar, dan Para Aulia Gunung Pring pada hari Minggu 14 Oktober 2018
Semoga tahun berikutnya bisa terlaksana kembali dengan harapan yang lebih banyak lagi personilnya dan memperbaiki transportasinnya yang lebih nyaman, aamiin....
ELANG UNTIDAR BAWA PULANG GELAR THE BEST ROOKIE
Universitas Tidar (UNTIDAR) berhasil meraih gelar juara The Best Rookie atau pendatang baru terbaik dalam ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) yang berlangsung Selasa-Sabtu (7-11/11) di Sirkuit Kenjeran Park Surabaya.
Atria Magelang Off-Road Lava Tour
One of the Atria Hotel Package join together with Independent Offroad Community Magelang
Bangunan berhantu villa puncak tidar part 1
Ketep Pass Magelang
Halo, ini video adalah kumpulan2 video dan foto-foto waktu ke Ketep Pass, semacam gardu pandang untuk Merapi dan Merbabu.
Music :
[No Copyright Music] Acoustic Folk Instrumental - Hyde Free Instrumentals 00:00:00 - 00:07:30
[No Copyright Music] Happy - MBB 00:07:30 - 00:54:50
[No Copyright Music] Island - MBB 00:54:50 - 02:49:54
Wiwitan Ritual in Jembangan, Magelang
Diupload pada 21 Juni 2014
According Judith V. Lechner in her book Allyn & Bacon Anthology of Traditional Literature Myths are considered sacred stories that deal with origins and explanations of natural phenomena and human institution. Holding that as compass of our observation, we depart to search for Myths surrounding us.
This video is about Wiwitan Ritual that's being held before marriage parties around Kyai Surodipo Tombstones in Jembangan, Magelang.
Magelang is one of six large cities in Central Java. It is located in the middle of the Magelang Regency, between Mount Merbabu and Mount Sumbing in Central Java Province, Indonesia . Magelang is located 43 km north of Yogyakarta, 15 km north of Mungkid and 75 km south of Semarang, the capital of Central Java.
Wiwitan derived from the Javanese word Wiwit which means beginning or starting. Wiwitan means to begin something or to start something. This tradition is widely spread around Javanese and Sundanese people. It was meant as a ritual or religious practice to thanks God for his blessing that they can hold this big event and pray for the event to run smoothly until the end.
This ritual begins with the holder of event cooking a banquet before the ritual starts. The meals then being delivered to petilasan (or where the remains of past) Kyai Surodipo and they invite surrounding neighbour particularly children in that area to come. They then pray together with certain ceremonial guidelines and eat the banquet afterwards.
Kyai Surodipo is a big figure around Jembangan. It was said that he came from merapi in the form of big snake-like dragon to protect people around Tidar so that the evil being resided in Tidar Hill called Kyai Semar couldn't harm them. He took role as protector of people around there while Syekh Subakir went up and defeated Kyai Semar.
This ritual was meant as prayer so that the event will run smoothly until the end as well as to strengthen the bonds of people so that they may talk to each other and help each other. Not only that, it also meant as thanks to God that gave them plenty of fortune so that they can hold the event.
Now move to particular things that catch our eyes there. While they cook for this ritual, they must not savour even just a drop of the meal. We were being told that it was forbidden to savour the meal even if it just to taste whether the spice is right or not. One who broke this taboo is believed to have bad luck in the form of permanently dislocated jaws or other dire mouth regions problems afterwards. We were sceptical at first. How come?
Then we were told that several people unaware or didn't believe that savour it. In time span of a week, they have dire mouth problems until now. Upon seeing our sceptical face, they guide us to Mrs. Poniman home and they said that she had tasted the meal while cooking and until now, she has permanent dislocated jaws.
There was also another taboo around there too. They must absolutely never forget to hold wiwitan when they have a big event.
Why is it again? It's because when they did forget, it was believed that misfortunes will occurred there. The misfortunes vary from broken relationship, illness, unfortunate accident, or supernatural events. Once again, we were being told about something bizarre like a big pan that flee so high and never being found again without any reason, about the relatives that suddenly had illness after event, or water in kettle that disappeared and re-appear in the newlywed room. Our source person also told the event in detailed version and told us in where it happened too.
Around this area, Wiwitan has become some sort of tradition that was held inside little house build around Kyai Surodipo Tombstone. Everyone just do it without asking for reason. When we ask why the ritual must be held in that place, they just said that it's a tradition since long time ago. Why it was being held there or when did they start to do this is lost in the count of time.
In conclusion, the ritual called wiwitan that was being held there was a part of tradition originated from certain myth and taboo that invite bizarre event there. Even until now, the people in Jembangan believes that with wiwitan, their big events like marriage will run smoothly and not broken halfway.
Directed by Setyani
Produced by Meriska Erawati and Riszky Ramadhani
Original music : Souvenir D'enfrance by Richard C
It's Theme by Vanessa Mae
Copyright © 2014
References
Allyn & Bacon Anthology of Traditional Literature by Judith V. Lechner
Interviewee
Mrs. Sulasih (Tombkeeper)
Mrs. Rahayu
Mr. Sugeng