SITI FATHIMAH BINTI MAIMUN CIKAL BAKAL ISLAM DI JAWA
The History of Siti Fatimah Binti Maimun Grave
The Tomb of Fatimah binti Maimun, is located in Leran village, Manyar, about 7 km from Gresik, East Jawa, Indonesia. It is currently the oldest Islamic gravestone (c.a. 1082 AD) ever found in Indonesia.
Thanks for watching.
Jejak Islam di Gresik - Makam Siti Fatimah Binti Maimun Sebagai Makam Tertua di Asia Tenggara
Makam Siti Fatimah Binti Maimun adalah makam tertua di Asia Tenggara. Makam tersebut diyakini sebagai jejak datangnya islam di Nusantara. Hanya saja, sebelum misi menyiarkan agama terlaksana, Siti Fatimah terlebih dulu wafat akibat wabah penyakit yang menyerang daerah Leran dan sekitarnya kala itu. Siti Fatimah wafat pada 7 Rajab 475 Hijriyah (1082 M) berdasarkan prasasti yang ditemukan disamping makam.
Wabah itu sendiri konon adalah doa yang terkabul dari ayahnya. Sebab menurut kabar yang beredar, Siti Fatimah hendak dinikahi oleh seorang raja dengan kiblat agama yang berbeda dari kerajaan lain. Namun orang tua Siti Fatimah tidak setuju. Alasannya, dia takut kalau Siti Fatimah nantinya akan berpindah keyakinan. Dan misinya untuk menyebarkan agama Islam gagal di tengah jalan.
Akhirnya demi untuk ‘menyelamatkan’ sang anak, Ayahnya berdoa agar diberikan jalan keluar. Datanglah musibah yang menimpa Siti Fatimah. Banyak para pengikut Siti Fatimah yang tiba-tiba sakit dan langsung meninggal. Tak terkecuali Siti Fatimah sendiri, juga bersama para dayang setianya. Yang juga dikubur dalam kompleks Makam Siti Fatimah Binti Maimun.
Maulana Malik Ibrahim & Fatimah binti Maimun - Syiar Islam dari Pesisir Utara Jawa
Aswaja TV - Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyyin Network
Satellite: Palapa D - Frequency: 3932/V/15800
The Real Indonesian Moslem Channel
Mencari Rahmat Menuai Berkah
TV:
Facebook:
Twitter:
TV9 NUsantara - Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyyin Network
Satellite: Telkom 1 - Frequency: 3552/H/3100
The Real Indonesian Moslem Channel - Santun dan Menyejukan
Website:
TV: &
Twitter:
Facebook:
Radio:
Website:
Twitter:
Facebook:
#Nahdlatul Ulama
Makam Legendaris di Gresik
Para pakar sejarah belum sepakat mengenai kapan persisnya Islam masuk ke Gresik. Beberapa pakar berpendapat Islam baru masuk ke Jawa pada abad ke-13. Namun, penemuan sebuah makam seorang perempuan bernama Siti Fatimah binti Maimun membuat beberapa pakar lain beranggapan bahwa Islam sudah hadir sejak abad ke-11. Mengapa?
Siti Fatimah Binti Maimun - Gresik - East Java
Gresik is located in west side of Surabaya distanced about 18 km, be industrial town with Semen Gresik factory which is famous in Indonesia, there is also big wood crafter home industry and build since 1976.
In this town there is Sunan Maulana Malik Ibrahim cemetery who is one of 9 holy men in Islam religion, first Islam spreader in East Java who pass away in 882 H or 1419 A.D and buried in Kampung Gapura Gresik.
About 2 km in South side of the town, precisely in Bukit Giri we can find Sunan Giri cemetery who is also one of 9 Islam spreader sponsors in Java. The commemoration ceremony of Sunan Giris died (Khol Sunan Giri) scheduled in calendar of East Java Tourism.
Besides, there is also Leran grave that is mother of Sunan Giri grave, which located in Leran village, Manyar about 8 km from Gersik town.
The other tourism objects including, Gapura Kanjeng Tumenggung Pusponegoro grave in Gapuro village, Makam Nyi Ageng Pinatih in Kebongson village, bat cave in Pongangan village, Tirta Agung swimming pool in Sidomoro village, a hall in Bawean island and source of hot water in Kota Kusuma village, Kastoba lake in Tambak village, Bhayangkara Diponggo beach in Diponggo village and marine park of Noko island in Daun village.
History Of Gresik Town
Gresik have known since 11-century ke-11 when it grew to become a center commerce that not only inter island, but also extended to many countries. As a commercial centre, Gresik many visited by Chinese, Arab, Gujarat, Calcutta, Siam, Bengali, Campa and others merchants. Gresik start coming up in regulation of history since had grow Islam in Java region. The Islam religion spreader is Syech Maulana Malik Ibrahim with Fatimah Binti Maimun came to Gresik in the early of 11 century.
Gresik regency has various fascination tourism objects such as: Tourism Object, which divided into 3 parts that is: nature tourism, cultural tourism, special enthusiasm tourism, tourism facilities support, tourism service and recreation and entertainment amusement of public at every area in Gresik regency.
Most of natural tourism resides in Bawean island, while other tourism spread over continent area.
As result of visual data reportage and tourism object photograph as component of information of tourism support, which done by Gresik Government Tourism And Communication Service 2002, have yielded aggregate data and information about tourisms:
a. Tourism Object and Cultural Aspect in Gresik regency
b. Tourism Object and Natural Object in Gresik regency
c. Tourism Object and Special Enthusiasm Tourism in Gresik regency
Mengunjungi makam Fatimah Binti Maimun yang unik
Kesan awal saat memasuki kompleks makam Fatimah Binti Maimun di desa Leran Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, adalah sepi dan sunyi. Meski demikian, makam yang berjarak sekitar 8 Kilo Meter dari kota Gresik ini, menyimpan sejuta kisah sejarah yang hingga kini belum terkuak.
Di kompleks ini, makam Fatimah berada dalam sebuah cungkup berbentuk empat persegi panjang dengan atap berbentuk kerucut. Cungkup ini merupakan bangunan utama dan terbesar. Di dalam cungkup, dimakamkan pula empat orang yang merupakan pembantu nyai fatimah, yaitu Nyai Seruni, Putri Keling, Putri Kucing dan Putri Kamboja.
Sekilas, bangunan utama dengan luas 8 kali 6 meter serta tinggi 8 meter ini, lebih mirip candi atau bangunan purbakala masa hindu lainnya. Hal ini menunjukkan, masih kuatnya pengaruh kebudayaan hindu saat wafatnya Fatimah Binti Maimun. Pada bangunan utama ini, juga terdapat sedikitnya 46 lubang ventilasi dengan garis lurus antar masing-masing lubang dinding.
Di tempat ini pula, di temukan sebuah prasasti yang saat ini di simpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala Di Mojokerto, Jawa Timur. Dalam prasasti tersebut terdapat tulisan arab yang menyebutkan tahun meninggalnya Fatimah yaitu tahun 1082 Masehi.
Berdasarkan hasil penelitian sejarah, Fatimah Binti Maimun lahir di Kedal, Malaka, Malaysia pada tahun 1064 dan wafat pada tahun 1082 di desa Leran ini. Fatimah, adalah putri Sultan Mahmud Syah Alam, Raja Malaka. Sedangkan ibunya, berasal dari Aceh bernama Dewi Aminah.
Fatimah Binti Maimun wafat pada usia yang masih belia, yaitu 18 tahun, setelah sempat berdakwah secara diam-diam, hampir 1 tahun lamanya. Karena saat itu, mayoritas masyarakat Jawa masih menganut agama Budha.
Hasil penelitian sejarah ini sekaligus membantah anggapan, bahwa Islam masuk Indonesia pada abad ke 15, saat keberadaan Wali Songo. Padahal, Fatimah Binti Maimun wafat pada abad ke 11, jauh sebelum peran wali songo.
makam SITI FATIMAH binti MAIMUN & makam panjang 9 meter..?????
Makam sitifatimah binti maimun gresik diyakini sebagai makam pertama muslimah di pulau jawa, diyakini juga sbg awal mula masuk dan berkembangnya agama islam di pulau jawa jauh sebelum generasi wali songo.
Prasasti dari makam siti fatimah binti maimun dijadikan sumber sejarah yg sangat penting, kini prasati tsb kabarnya di simpan di museum trowulan.
#sitifatimahbintimaimun #motovlog #wisatagresik
Mataseger-Gresik Djaloe 2013
Festival Gresik Djaman Doeloe (DJALOE) 2013 ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas MATASEGER bekerjasama dengan DISBUDPARPORA Kabupaten Gresik untuk yang ke dua kalinya.
Tujuannya adalah memberi edukasi pada masyarakat tentang pentingnya warisan pusaka bangsa (heritage), dimana Gresik Kota lama memiliki ribuan peninggalan budaya dan sejarah yang bisa menjadi warisan budaya dunia.
Selengkapnya bisa diakses di mataseger.com
006B. Siti Fatimah binti Maimun
ZZN BAGI ILMU EPS 006 Siti Fatimah binti Maimun
Bag.B: Penampakan makam Siti Fatimah binti Maimun
Mohon maaf jika pada saat penyampaian materi kurang tepat, karena semua materi ini di ambil lebih dari 20 sumber.
*Poin penting dari penelusuran kisah Fatimah bt Maimun*
1. Makam Fatimah Bt Maimun yang wafat tahun 1082 dan kisah seputar kehidupannya adalah bukti bahwa Islam telah ada di Nusantara sejak masa awal Islam bukan seperti teori era kolonial yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad ke-15, atau yang lebih moderat pada abad ke 13 setelah ditemukannya makam sultan Malik as Saleh dan adanya kerajaan Samudera Pasai.
2. Dari bentuk cungkup makam, serta makam beberapa putri lain selain Fatimah bt Maimun, yaitu putri Keling, putri Kuching dan putri Kamboja (nama putri disandingkan dengan nama wilayah asalnya bukan nama orang) dapat diketahui bahwa beliau BUKAN orang asing yang wafat di Jawa, seperti kata beberapa teori, namun beliau adalah seorang syarifah (gelar wanita keturunan nabi saw), seorang putri, istri dari penguasa setempat yang juga sayyid (gelar pria keturunan nabi saw) dan berasal dari Jawa atau daerah Asia tenggara yg lain.
3. Dari kedudukan suami beliau, seorang muslim, sayyid dan telah menjadi penguasa wilayah Gresik Bisa diketahui bahwa kedatangan kaum kerabat nabi ke Jawa telah ada jauh sebelum era Fatimah bt Maimun yg wafat tahun 1082 M.
4. Fatimah bt Maimun adalah nenek buyut dari Jamaludin Husein al Akbar dan juga leluhur hampir sebagian besar penduduk Jawa yang masih memiliki kekerabatan dengan tokoh ‘walisongo’.
5. Ringkasan silsilah dari Fatimah bt Maimun sampai ke Walisongo :
Fatimah adalah putri dari Maimun bin Hibatullah, seorang sultan dari Kedah, malaka (sekarang Malaysia), berdasarkan garis silsilahnya beliau adalah keturunan ke 16 dari nabi Muhammad saw.
Fatimah menikah dengan Sayyid Hasan dari Jawa berputra Sayyid Abdurahman.
Sayyid Abdurahman menikah dengan wanita Tarim memiliki putri bernama Sarah.
Sarah menikah Abdul Malik dari Gujarat, India
Sarah binti sayyid Abdurahman dan Abdul Malik memiliki beberapa orang putra, salah satu diantaranya sayyid Abdullah Khan
Abdullah Khan berputra Ahmad Syah Jalaluddin
Ahmad Syah Jalaluddin berputra Jamaludin Husein Akbar
Jamaludin Husein Akbar, menikah dengan putri Champa, Dwarawati, memiliki banyak putra, 3 diantaranya yang menjadi leluhur walisongo:
Ali Nurul Alim (tinggal di Mesir). Salah satu putranya menjadi penguasa wilayah di Mesir, menikah dengan Nay Larasantang alias Syarifah Muda’im putri raja JawaBarat dibumi Jawadwipa (tulisan sesuai naskah Wangsakerta, tambahan: Tdk disebut nama rajanya) dari pernikahan ini lahir Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah-Cirebon.
Barkat Zainal Alim. Ayah dari Maulana Malik ibrahim/Sunan Gresik
Ibrahim Zainuddin al Akbar. Menjadi sultan di Champa, ayah dari Sunan Ampel
Sejarah Siti fatimah binti Maimun
Penyebaran Islam Di Jawa Oleh Siti Fatimah Binti Maimun
SEJARAH SINGKAT MAKAM SITI FATIMAH BINTI MAIMUN GRESIK
.SEJARAH SINGKAT.
.
Siti Fatimah atau dikenal dengan sebutan Putri Retno Suwari lahir di Malaka pada tahun 1064 Masehi. Ayahnya bernama Maimun (bergelar Sultan Mahmud Syah Alam) berasal dari Iran. Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah berasal dari Aceh. Maimun sendiri merupakan sepupuh dari Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) sehingga Siti Fatimah Binti maimun merupakan keponakan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Konon, Siti Fatimah datang ke Jawa melaksanakan perintah ayahnya atas rekomendasi Syekh Maulana Malik Ibrahim tujuan untuk mempermudah mensyiakanr Islam di tanah Jawa khususnya dalam kalangan kraton., Syekh Maulana Malik Ibrahim menyarankan kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk mengawinkan Siti Fatimah dengan seorang raja Budha . Tujuan lain agar Kerajaan Sultan Mahmud Syah Alam tidak diserang atau dikuasai Raja Budha ini lewat jalur pernikahan. Siti Fatimah datang ke Jawa di dampingi ayah, ibu, beserta rombongan yang terdiri dari kerabat dan pengikut Ayahnya sekalian berniat meminang Raja Kerajaan Budha ini.
Hanya saja, sebelum misi tersebut terlaksana, Siti Fatimah terlebih dulu wafat akibat wabah penyakit yang menyerang daerah Leran dan sekitarnya kala itu. Siti Fatimah wafat pada 7 Rajab 475 Hijriyah (2 Desember 1082 M) berdasarkan prasasti yang ditemukan disamping makam, saat masih berusia 18 tahun. Beserta 4 dayangnya, Siti Fatimah wafat saat masih perawan.
.
.
MAKAM SITI FATIMAH BINTI MAIMUN LERAN [DOKUMENTER]
TES ILMU, dua lawan satu di makam siti fatimah binti maimun
Siti Fatimah binti Maimun, makam Islam tertua di Nusantara.
Makam Siti Fatimah merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara yg pernah ditemukan. Bukti ini membantah bhw Islam masuk pertama kali ke Nusantara, yg dibawa pedagang2 Gujarat dr India, pd abad ke 14 spt yg dikatakan Snouck Hurgronje, dr Belanda, yg dikutip dlm pelajaran sejarah Indonesia dr dulu sampai sekarang.
Vlog Makam Siti Fatimah Binti Maimun Gresik #GresikPosoan2017
Dalam beberapa literature menyebutkan bahwasanya Islam masuk Gresik sekitar abad XI dengan adanya prasasti leran di nisan makam Siti Fatimah Binti maimun pada tahun 1028 M.
Siti Fatimah Binti Maimun ini merupakan Gadis Pejuang Islam pertama di Asia Tenggara yg meninggal di usia 18 tahun. Dilahirkan di Malaka tahun 1064 M. Siti Fatimah menyebarkan islam pada tahu 1081-1082 M di Leran, Manyar Gresik. Mendapat cobaan penyakit Thaun atau Muntaber dan meninggal dunia.
Mempertanyakan Bukti Islam Tertua Di Jawa
Batu nisan Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jawa Timur, dianggap sebagai bukti tertua kehadiran Islam di Pulau Jawa. Meskipun demikian, hal itu belum berarti adanya islamisasi yang meluas di daerah Jawa Timur.
Masyarakat setempat menciptakan legenda, bahwa nisan itu adalah kuburan seorang putri raja bernama Putri Dewi Suwari, yang berperan dalam islamisasi Pulau Jawa. Tidak jauh dari Leran, terdapat nisan Maulana Malik Ibrahim, mubalig pertama yang datang dari India untuk menyebarkan Islam, yang meninggal pada 822 Hijriyah (1419 Masehi). Karena itu, legenda lokal menghubungan Dewi Suwari dengan Maulana Malik Ibrahim, sebagai murid atau istri, sehingga Dewi Suwari menjadi pribumi pertama yang memeluk Islam. Sajarah Banten yang ditulis tahun 1662 atau 1663, sebagai sumber tertulis tertua, yang menyebut situs Leran, menyebutkan masa islamisasi Tanah Jawa di mana tokoh Leran, Putri Dewi Suwari ditunangkan dengan raja terakhir Majapahit.
Menurut arkeolog Prancis, Ludvik Kalus dan Claude Guillot. Nisan Leran Berangka Tahun 475 Hijriyah atau 1082 Masehi, dan Nisan-nisan Terkait. Termuat dalam Inskripsi Islam Tertua di Indonesia, nisan Leran sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat, tetapi tidak terdapat dalam teks tertulis, legenda, ataupun peninggalan purbakala, unsur apa pun yang mengaitkannya dengan konteks sejarahnya yang benar di abad ke-11. Segala data cenderung menempatkannya dalam satu periode, yang kira-kira sama dengan abad ke-15, yaitu masa islamisasi awal Pulau Jawa.
Nisan Leran baru diteliti secara ilmiah pada 1920-an, oleh peneliti Belanda J P Moquette dan peneliti Prancis, Paul Ravaisse. Dari hasil inskripsi oleh Moquette, dan kemudian Ravaisse menyajikan beberapa perbaikan, terbaca bahwa nisan itu bukan milik Putri Dewi Suwari, tetapi ini makam orang perempuan yang tidak berdosa, tidak menyimpang, bint Maimun bin Hibat Allah. Dia meninggal hari Jumat delapan Rajab, tahun empat ratus tujuh puluh lima.
Ravaisse membaca tahun meninggalnya 475 Hijriyah (1082 Masehi) yang lebih banyak diterima, sedangkan Moquette membacanya tahun 495 Hijriyah (1102 Masehi). Jelas, tahun kematian Fatimah jauh sekali dengan Maulana Malik Ibrahim.
Siapakah Fatimah binti Maimun?
Ada peneliti, seperti N A Baloch dari Pakistan, yang beranggapan bahwa Fatimah adalah putri dari Dinasti Hibatulloh di Leran, yang dibangun pada abad ke-10. Anggapannya didasari oleh keindahan tulisan kaligrafi kufi pada nisannya.
Saya tidak sependapat dengan Baloch, karena tidak ditemukan kata sultanat sebelum namanya. Tulis arkeolog Uka Tjandrasasmita dalam buku, Arkeologi Islam Nusantara. Oleh karena itu, menurut saya, itu hanyalah nisan kubur masyarakat biasa, dan dianggap sebagai salah satu data arkeologis yang berkenaan dengan fakta komunitas Muslim pertama, yang ditemukan di kawasan pantai utara Jawa Timur.
Sependapat dengan Uka, Kalus dan Guillot menyatakan, bahwa bint Maimun bin Hibatulloh, rupanya berasal dari golongan sosial sederhana, dia tidak memiliki gelar apa pun.
Selain nisan Fatimah sebagai nisan utama yang disimpan di Museum Trowulan, ternyata ada empat nisan lain. Karena bentuk dan jenis batunya, nisan-nisan itu ternyata berkaitan erat dengan nisan utama. Tetapi inskripsinya jauh lebih rusak, dan karena itu dikesampingkan selama ini. Tulis Kalus dan Guillot, yang meneliti nisan-nisan itu pada tahun 1999 dan 2000. Dengan demikian, kelima nisan itu harus dibahas satu kesatuan dan disebut, nisan-nisan Leran.
Berangkat dari sinilah, Kalus dan Guillot, mengemukakan pendapat yang mencengangkan. Menurut mereka, andaikata nisan-nisan itu dibuat di tempat, maka harus dianggap adanya sebuah bengkel di Leran. Namun, tidak mungkin tokoh sederhana itu (Fatimah), menyebabkan adanya sebuah bengkel di daerah yang begitu terpencil.
Tidak hanya itu, satu nisan memiliki takik, torehan yang agak dalam. Kalus dan Guillot membandingkan nisan bertakik itu, dengan sebuah nisan berinskripsi dari periode yang sama, abad ke-11, dari daerah sekeliling Laut Kaspia, yang diubah menjadi jangkar oleh tukang batu.
Kelima nisan Leran itu rupanya diambil dari pekuburan aslinya, untuk dipakai sebagai tolak bara atau pemberatpada sebuah kapal, sementara salah satunya digunakan sebagai jangkar. Menurut kami, itulah caranya batu-batu itu sampai ke Jawa. Tulis Kalus dan Guillot. Batu-batu itu sampai di Jawa kemungkinan besar antara abad ke-12 dan ke-14, karena pelabuhan Leran berhenti berfungsi pada abad ke-14. Dan di Nusantara, produksi lokal nisan baru muncul pada abad ke-14 di Trowulan, tempat yang tidak jauh dari Leran.
SEJARAH MAKAM PANJANG GRESIK, JSS (JAMAAH SERNGENGE SURUP)
MAKAM PANJANG SITI FATIMAH BINTI MAIMUN, DAN SEJARAHNYA, daerah manyar gresik jawa timur
MAKAM ULAMA SEPANJANG 9 METER DI GRESIK, SEPERTI APA?
Menurut data sejarah,Salah satu penyebar agama Islam yang pertama di Pulau Jawa ternyata adalah seorang wanita,Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa) 7 km dari sebelah barat laut Aloon-aloon Kota Gresik, adalah pesisir utara Pulau Jawa yang pertama tempat bermukimnya para perantauan dari Cina terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10-15 m dengan sebuah situs pasucian.
Di Desa ini terletak Makam “SITI FATIMAH BINTI MAIMUN”, yang menurut data archeologi merupakan Makam Islam tertua di Asia Tenggara. Bentuk Makamnya sangat unik, karena berbentuk Cungkup yang dinding dan atapnya semua terbuat dari batu putih kuno. Tonton video nya
==================================
Subscribe Cak Taqim Di sini ya :
==================================
Video terkait yang sebaiknya Anda nonton :
???? Review Masjid Namira Lamongan By Cak Taqim
???? Unboxing Gitar Kentrung Senar 3 Boso Jowo
???? Unboxing Rak Sepatu Boso Jowo By Cak Taqim
???? Unboxing Blender Philips Boso Jowo
???? Unboxing - Lemari Plastik Pororo Merek Apollystar
===============================
Follow kami juga disini:
???? Facebook:
???? Instagram :
???? Goolge + :
Hai, perkenalkan nama saya Cak Taqim. Saya seorang Blogger, Youtuber dan CEO republikartikel.com. Saya ucapkan terimakasih Anda sudah berkunjung ke Channel youtube Cak Taqim. Saya berharap semoga semua video yang ada di Channel Youtube ini dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih
For Business: taqiim@gmail.com
Massive THANK YOU to everyone for watching this and for all of your support!
-Copyright Disclaimer-
Title 17, US Code (Sections 107-118 of the copyright law, Act 1976):
All media in this video is used for purpose of review & commentary under terms of fair use.
All footage, & images used belong to their respective companies.
makam raksasa ditemukan di gresik MENGHEBOHKAN warga
Ada yang aneh dan tak biasa di situs makam Siti Fatimah Binti Maimun di desa Leran, kecamatan Manyar, Gresik. Di sana terdapat delapan makan kuno dengan panjang yang luar biasa yitu memiliki ukuran panjang 9 meter. Sesuai dengan ukuran-nya yang panjang, makam-makam itu dikenal dengan nama makam panjang. Lokasi makam ini yang 6 makam berjarak 50 meter disamping kiri makam Fatimah Binti Maimun. Dengan naungan pohon besar dan rumpun bambu disekitarnya, menjadikan makam panjang ini cukup seram. Apalagi dengan banyak-nya lumut di batu nisan dan tembok yang mengelilingi makam, lembaran kain putih yang membungkus batu nisan serta taburan kembang setaman dan dupa di batu nisan. Cukup seram dan misterius, bukan!