Candi Tebing Tegallinggah, Bedulu, Bali, Indonesia.
According to
Situated on the banks of the Pekerisan River in Tegallinggah Village, this ancient site that supposedly dates back to the 12th century, consists of several temples that are literally carved into the cliff faces of both sides of the river. Surrounded by panoramic rice paddies, the entrance to this complex brings you down a steep flight of stairs down to temple grounds made up of three forms of temple sculptures and nine niches (used for meditation), each of the two on the east side and seven on the west side. At the top of the cliff are three phallic sculptures that represent the holy Hindu trinity of Brahma, Wisnu & Siwa while the water element represented by the river locale embodies the fundamental Balinese concept of Tri Hita Karana (three causes of well-being) that is essential for a balance life.
At 2:06 minutes you can see a rod flying by.
Candi Tebing Tegallinggah - Bedulu,Bali-Indonesia
wisata budaya dan spritual di Bali salah satunya yaitu candi tebing teggallinggah, yang berada di desa Bedulu, Gianyar-Bali.
#vlogpakaihp #canditebingtegallinggah
Candi tebing tegallinggah Ubud gianyar Bali
Cave, valley, gianyar,Ubud,Bali,, Google maps
Ancient Bali Temple Ruins Candi Tebing Tegallinggah
Ancient Temple Ruins in Gianyar, Bali - Candi Tebing Tegallinggah
Candi Tebing Tegallingah | 800-Year-Old Cliff Temple In Bali
Candi Tebing Tegallingah is a temple carved out of a cliff at Tegallingah, Bedulu, Bali. It is an over 800 year-old temple with much of it still stunningly in place but some parts are scattered in ruins. Overall, though, it is a historical site worth a visit. Watch this video to find out more! Enjoy!
Candi tebing tegallinggah
Candi tebing tegallinggah
Bali - Candi Tebing Tegallinggah - February 2015
Candi tebing tegalinggah blahbatuh gianyar bali
Keberadaan candi tebing di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.yang masih utuh dan dilindungi warga.
.
.
.
Candi Tebing Tegallinggah di Blahbatuh Gianyar Bali merupakan sebuah candi yang keberadaannya tepat di tebing sebuah sungai. Candi ini bernama Candi Tebing Tegallinggah dan termasuk situs purbakala yang baru beberapa tahun lalu ditemukan. Adalah seorang ahli purbakala berkebangsaan Belanda yang berhasil menemukan situs sejarah yang kaya akan nilai historis-filosofis ini di sebuah tebing Sungai Pakerisan, Gianyar, Bali.
Sejarah Candi Tebing Tegallinggah Bali
Candi ini terpahat di dua sisi tebing yang berseberangan, karena dipisahkan oleh aliran sungai Pakerisan, dimana pada masing-masing dinding terdapat bentuk candi serta sejumlah cerukan yang berbeda.
Semula penduduk desa setempat hanya mengetahui sebuah bangunan yang hanya berupa gapura masuk saja, namun setelah digali terdapat sebuah tangga menuju keatas di dalamnya. Di sebelah kanan gapura ini terdapat gapura yang lebih besar namun sebagian telah runtuh, dimana pada bagian belakang gapura ini terdapat sebuah halaman yang pada dindingnya terpahat dua buah candi.
Sedangkan di sebelah kiri gapura terdapat bangunan biara yang belum selesai, kemungkinan besar ditinggalkan karena adanya bencana alam gempa bumi. Pada candi ini juga ditemukan tujuh cerukan serta tiga lingga yang melambangkan “Trimurti” atau Dewa Utama, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Adapun cerukan yang ada merupakan tempat yang pada sisi lain dari kosmologi Hindu digunakan untuk mendekatkan diri pada Sang Hyang Widhi (pertapaan)
Candi Tebing TegaLinggah, Gianyar
Goa Gajah, Candi Tebing Tegal Linggah & Goa Garba - BOLLA Hash Bali
BOLLA* Hash House Harriers
Run Site : Goa Gajah, Gianyar, Bali
Hare : Big Booster
Kamis 25 April 2019
Trek yang sangat cantik
Menelusuri Sungai Tukad Pakerisan
Ada banyak spot situs bersejarah
Situs Goa Gajah
Situs Candi Yeh Pulu
Situs Candi Tebing Tegal Linggah
Situs Candi Goa Garba
Pura Pengukur ukur
Pura Samuan Tiga
Trek masih sangat alami
sangat digemari para hashers
Karena banyak variasi medan
Naik turun dengan variasi view
Yang silih berganti
Sawah, hutan lebat, sungai, jalan kampung
Begitu mempesona
Fun Fitness Friendships
On..On..
BOLLA* Bali Olah Raga Lari Lintas Alam
Fb @Bolla Collahash Bali
Music
Twin Musicom - African Drums (Sting)
Kevin MacLeod - Call to Adventure
VLOGKU | LAUNCHING KOMUNITAS PEMUDA PARIWISATA (GEMPAR PELITA) DI CANDI TEBING,TEGALLINGGAH, GIANYAR
#vlog #bali #gemparpelitagianyar
Tegallinggah tracking&tubing
Rekreasi jaman nowww
Gunung Kawi (Kawi Temple) Gianyar Bali
TegalLinggah tubing
Rekreasi jaman now
Sejarah Candi Gunung Kawi Di Tampak Siring Gianyar Bali
Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawi merupakan situs purbakala yang dilindungi, lokasinya di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Keunikan Candi Gunung Kawi berupa batuan utuh yang terbuat dari batu bata merah atau batu gunung dan terdapat pahatan di dinding batu padas ditepi sungai.
Menurut Cerita nama Gunung Kawi berasal dari kata Gunung dan Kawi. Gunung yang berarti “ Gunung atau Pegunungan “ dan Kawi Berarti “ Pahatan “. Sehingga Candi Gunung Kawi di artikan Candi yang dipahat di atas gunung. Lokasi Candi ini berada di sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar, dengan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil atau motor dan sekitar 21 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan dari Gianyar.
Pembangunan Candi Gunung Kawi dibangun sekitar abad ke-11 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga masa pemerintahan Anak Wungsu. Raja Udayana adalah salah satu raja terkenal di Bali yang berasal dari Dinasti Warmadewa, Raja Udayana menikah dengan seorang puteri dari Jawa bernama Gunapriya Dharma Patni dan di karuniai 2 orang anak bernama Erlangga dan Anak Wungsu. Menginjak usianya yang dewasa, Erlangga menjadi raja di Jawa Timur, sementara Anak Wungsu memerintah di Bali. Pada masa inilah di prediksi candi gunung kawi dibangun. Sebagai bukti arkeologis yang menguatkan asumsi tersebut adalah tulisan di atas pintu-semu yang menggunakan huruf Kediri berbunyi “haji lumah ing jalu”, bermakna sang raja yang disemayamkan di Jalu (secara simbolis). Raja yang dimaksud adalah Raja Udayana. Sedangkan kata jalu yang merupakan sebutan untuk taji atau senjata pada ayam jantan, dapat diasosiasikan sebagai keris atau pakerisan. Nama keris atau pakerisan di gunakan sebagai nama sungai yang membelah dua tebing Candi gunung Kawi tersebut. Candi ini ditemukan kembali oleh peneliti Belanda sekitar tahun 1920.
Ada Sejarah lain dari gunung kawi, Menurut cerita rakyat sekitar daerah tersebut, Candi gunung Kawi atau candi tebing kawi dibuat oleh orang sakti yang bernama Kebo Iwa yang memiliki kesaktian. Karena memiliki kesaktian yang tinggi, Kebo Iwa mampu membuat ukiran di dinding batu cadas hanya dengan kuku yang ada di jari-jari tangannya ( Memahat dengan kuku ). Dinding batu cadas tersebut dipahat dengan halus dan baik, serta membentuk gugusan dinding candi yang sangat indah. Pekerjaan tersebut g seharusnya dikerjakan oleh orang banyak dengan waktu yang cukup lama, akan tetapi mampu diselesaikan oleh Kebo Iwa dalam waktu sehari semalam.
Tales From BHHH2 Candi Tebing
Sejarah dan Keberadaban Goa Garba
TEASER: Travel Journal “Candi Tebing Tegallinggah”
Please, Don't Forget to Subscribe, Like, Comment and Share... Thank You!
Perjalanan pulang menuju di Situs Bali Kuno Candi Tebing Tegal Linggah di Daerah Aliran Sungai Pakerisan yang telah diakui UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia.
Like us on FACEBOOK:
Follow us on INSTAGRAM: @wetanagari
Bali: The Young Archaeologists on the search for Goa Garba by Hans & Fifi
Our first searching with our friend Pak Muning (in 2008): looking for the Goa Garba. One of the great archaeoligical sites in the land between the parallel rivers the Petanu and the Pakerisan. It is located behind the Pura Pengukur-Ukuran. Itself a very old and interesting temple in the countryside of Pejeng Kelod (Wanayu).
See for more Bali and adventures as the young archaelogists as we call ourselves our weblog
and our facebook (Hans Smeekes) and the many other videos on youtube.