Pura Beji Buleleng Bukti Perpaduan Budaya Bali Dan Belanda
Pura tidak selalu hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan umat Hindu, namun juga sebagai salah satu karya seni dan bukti sejarah yang masih dapat kita nikmati hingga saat ini. Salah satunya Pura Beji di Desa Sangsit Buleleng Bali Utara. Selain memiliki ukiran khas Buleleng, di pura ini juga terdapat arca tentara belanda bermain musik sebagai bukti perpaduan budaya Bali dan Belanda pada masa itu.
sriwijayatv.com
Indahnya Pura Beji, Buleleng, Bali
Pura Beji temple (northern Bali)
This cute little temple is hidden just off the road heading east from Singaraja
Yuk Ke Buleleng - Pesona Pura Beji
Pura Beji ini konon, merupakan sebuah pura yang jarang terlewatkan dalam rute perjalanan wisata para wistaawan yang datang ke daerah ini. Pura ini dilihat dari sisi bangungannya, sebenarnya termasuk pura yang sederhana. Namun banyak yang mengakui bahwa keunikannya serta ciri khasnya hanya ditemui di Pura Beji ini. Pura ini adalah pura buat memuja Dewi Sri, dewi kesuburan. Tapi yang paling menonjol disini adalah ukirannya. Bisa dibilang hampir tidak ada ruang atau tempat yang lolos dari ukiran yang notabene adalah ukiran khas Buleleng.
Vlog Pura Beji Sangsit Buleleng Bali
Patung Orang Belanda, Jadi Daya Tarik Pura Beji Sangsit
Pura Beji Sangsit merupakan sebuah pura di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, kabupaten Buleleng, Bali. Pura ini merupakan salah satu warisan peninggalan leluhur yang kini masih terjaga keasriannya. Pura Beji Sangsit merupakan salah satu pura di Bali utara yang diperuntukkan bagi Dewi Sri, yang merupakan dewi pertanian bagi masyarakat Bali. Di pura ini dapat dilihat perbedaan antara arsitektur pura di Bali utara dengan pura di Bali selatan.
Pura Beji menjadi satu daya tarik wisata, bahkan kunjungan wisatawan tak pernah sepi. Hal itu karena wisatawan tertarik mengetahui bahwa di pura tersebut terdapat dua buah patung orang asing yang dikenali sebagai warga negara Belanda. Satu patung warga Belanda memegang gitar dan satu lagi memegang rebab. Dua patung ini terletak di kori agung menuju ke jeroan pura.
Pura Pancoran Selukat
Pura Pancoran Selukat merupakan tempat melukat yang ada di Desa Keramas, Medahan, Tedung, Cucukan Gianyar. (Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia. Upacara ini dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu hingga saat ini. Pensucian secara rohani artinya menghilangkan pengaruh kotor/klesa dalam diri)
Backpacker to BALI | Day 2 Pura Beji
Pie Gaes ...
Sorry, Chanel IDLE PEEPS forgot the password, so upload it here
Hari Ke dua di Singaraja Bali , Tujuan Pertama adalah PURA BEJI , Sebuah pura yang bisa di bilang TUA tapi di bangun dengan megah. Banyak turis mancanegara yang menyempatkan berkunjung kesini.
so seperti apa? Cek dis ot deh...
Unfortunately, in this video we don't have Almrhm TEGAR. so sad
But Life must go on Gaes ...
Pura Beji ANANTHABOGA 1
Ananthaboga adalah Pura & Petirtan yang berada di Lereng Gn. Raung dengan ketinggian 400 mt Dpl dan merupakan salah satu dari Situs Rsi Markandeya yang terbentang dari Gumuk Payung - Ananthaboga - Gumuk Kancil.
Dengan luas area 30.000 mt2 / 300 are, serta terletak dipinggiran hutan pinus yang berbatasan dengan Dusun Selorejo - Ds. Kaligondo - Kec. Genteng, lokasi ini sangatlah mudah dijangkau, diperkirakan 2 Km sebelah timurnya Gumuk Kancil. Untuk mencapai tempat ini, dari Kecamatan Genteng dibutuhkan 6 km lagi kearah Barat, dan disitu ada petunjuk belok kanan (Ke Utara) lalu melintasi Rel Kereta Api, lurus saja sejauh 6 Km sampai ketemu Sekretariat Ananthaboga Yaitu Pura Sandya Dharma - Dusun Selorejo.
Hub 082140684900
Soroti Kasus Pelecehan Tempat Suci di Bali, Koster Minta WNA Lecehkan Pura Beji Dipulangkan
Gubernur Bali, Wayan Koster, angkat bicara terkait kasus pelecehan petirtaan Pura Beji oleh dua warga negara asing (WNA) di Kawasan Monkey Forest, Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar.
Secara tegas Koster meminta kedua WNA asal Republik Ceko itu dipulangkan ke negaranya.
Menurut Koster, masalah pelecehan ini belum selesai hanya dikompromikan dengan permintaan maaf dari pelaku atau dengan digelarnya upacara guru piduka.
Tapi harus ada tindakan tegas agar hal serupa tak terus terulang.
Baca berita selengkapnya di
Kunjungi Juga :
WEB:
FB:
IG:
Bali Pura Beji tempel Sekumpul waterval
made with Video Editor for iPad
Melukat di Pura Ponjok Batu - Tejakula - Buleleng - Bali
Pura Ponjok Batu, Penyeimbang Bali Utara
Pura Ponjok Batu merupakan salah satu Penyungsungan Jagat atau Pura Dang Kahyangan, selain Pura Pulaki di Desa Banyupoh, Gerokgak. Pura ini terletak di Desa Bangkah, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Memang tidak ada data pasti mengenai awal keberadaan pura ini. Namun yang diketahui, keberadaan pura ini tak bisa lepas dari sejarah kedatangan Pendeta Siwa Sidanta yaitu Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh) pada abad ke-15, saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali.
Pura ini memiliki rekaman sejarah yang panjang dan unik. Hal tersebut ditelusuri lewat temuan arkeologi, efigrafi dan folklore (cerita rakyat) yang hidup di tengah masyarakat kecamatan tejakula dan sekitarnya.
Berdasarkan kajian arkeologis, saat penggalian di lokasi perbaikan pura tahun 1995 ditemukan sarkopah/sarkopagus. Kini sarkopah itu disimpan bersama sarkopah lainnya di halaman depan Pura Duhur Desa Kayuputih, Banjar. Sarkopah (peti mayat) terbuat dari batu cadas, banyak ditemukan di beberapa daerah di Bali.
Sistem penguburan menggunakan sarkopah berlangsung sejak zaman perundagian di Bali tahun 2500-3000 SM, atau sekitar 5.000 tahun lalu. Berarti di sekitar kawasan Pura Ponjok Batu pernah dihuni masyarakat yang mendukung budaya sarkopah. Sarkopah merupakan tempat disemayamkannya jasad orang yang dihormati masyarakat. Pada zaman perundagian, masyarakat percaya pemujaan roh nenek moyang dan orang-orang yang dihormati, seperti kepala suku atau ketua adat. Seperti halnya tradisi pembuatan mumi di Mesir, Babilonia, Siria dan lainnya.
Sementara menurut kajian efigrafi atau prasasti, Desa Julah sebagai pemukiman sangat ramai. Ini diketahui dari prasasti yang dikeluarkan raja-raja dari Dinasti Warmadewa, masing-masing masa pemerintahan Raja Sang Sri Aji Ugrasena (tahun 923 M), Raja Sri Aji Tabanendra Warmadewa (955 M), Raja Sri Janasadhu Warmadewa (975 M), Raja Sri Dharma Udayana Warmadewa (1011 M), Raja Putri Sang Adnyadewi, Prabu Marakatta (1022-1026 M), Raja Sri Paduka Anak Wungsu dan Raja Sri Prabu Jayapangus (1181 M).
Raja-raja yang pernah berkuasa itu hampir semuanya pernah mengeluarkan prasasti tentang keberadaan Desa Julah. Di sana disebutkan pula bahwa tugasnya menjaga sebaik-baiknya semua pura yang ada di wilayah Desa Julah. Kendati tidak disebutkan dengan jelas tentang Pura Ponjok Batu, tetapi dipastikan Pura Ponjok Batu merupakan salah satu pura yang ikut dirawat. Di pura itu juga ditemukan beberapa patung, di antaranya patung Dewa Siwa, Nandini dan Ganesa. Ini merupakan petunjuk bahwa perhatian raja Dinasti Warmadewa terhadap Pura Ponjok Batu sangat besar.
Masa kekuasaan Warmadewa berlangsung sampai 1343, ditandai dengan jatuhnya Kerajaan Bedahulu oleh Majapahit. Selanjutnya pemerintahan di Bali dipegang Dinasti Kepakisan yang berpusat di Samprangan, lalu pindah ke Gelgel. Sampai kekuasaan Dalem Waturenggong, mulai ada perhatian terhadap Pura-pura di Bali Utara/ Denbukit. Diawali dengan kedatangan Danghyang Nirartha. Saat itu Pura-pura yang ada di Bali Utara mendapat kunjungan kembali dalam bentuk dharma yatra, mulai dari Pura Pulaki dan pura lainnya, termasuk Ponjok Batu.
Danghyang Nirartha kemudian melanjutkan perjalanannya ke Lombok, setelah menolong seorang bendega atau awak perahu asal Lombok, yang sedang karam di sekitar pantai Ponjok Batu. Dikisahkan, awak perahu itu melihat batu bersinar di tengah laut. Batu didatangi, dibelah. Tetapi kemudian mereka tidak bisa berangkat sampai datang pertolongan dari Danghyang Nirartha. Batu itu hingga kini masih ada di pantai Ponjok Batu.
Sejak kedatangan Danghyang Nirartha, nilai spiritual tempat suci kembali bangkit. Pura Ponjok Batu mulai memancarkan sinar secara terus-menerus, walaupun Danghyang Nirartha telah meninggalkan tempat itu menuju ke Lombok, seperti terungkap dalam lontar Dwijendra Tattwa.
Sementara berdasarkan folklore, Pura Ponjok Batu berasal dari cerita Ida Batara di Bali yang menimbang beratnya Bali Utara dari Pura Penimbangan di Desa Panji. Ternyata Bali Utara bagian timur lebih ringan. Maka Ida Batara menambah tumpukan batu di bagian timur Bali Utara sehingga timbangan itu menjadi seimbang.
Penglukatan ring Pancoran Saraswati di Mengwi ????
pura tirta sudhamala buleleng
Terbaik, Gong Pependetan Penyanggra rauh saking Beji
Piodalan ring Pura Khayangan Dalem Gede Kaba-kaba, Tabanan.
MISTERI GOA PENINGGALAN KERAJAAN BULELENG GOA RAKSASA DESA SANGSIT,SAWAN,BULELENG-BALI
SENDERAN DI PURA BEJI PEJATEN JEBOL
'HISTORY OF BEJI TEMPLE'
Hellow ;) I'm Ocha. In this video, I'm explore at Beji Temple in Sangsit Village
........................................................................................
LIKE, SHARE & SUBSCRIBE if you enjoyed the video please !!
........................................................................................
FOLLOW ME ON
INSTAGRAM:@rossaellyani0106
LINE:@ellyaniputu
........................................................................................
Background music :
Gus Teja-Beauty In Colors
#wonderfulbuleleng
#wonderfulsingaraja
#exploresingaraja
Pura Luhur Srijong - Tabanan || Pura Beji Goa Suci #VLOG1
I Putu Eka Susila
WA 087862225779
Pura Maduwe Karang Buleleng
Dokumentasi pura maduwe karang, kubutambahan Buleleng. Salah satu pura kuno di buleleng timur
1. Komang Bella Anggreni
2. Luh Wantari
3. Kadek Andre Roy Nata
4. Yayuk Dwi Susanti
5. Ni Luh Ayu Anugrah Wati