Perjalanan ke Pura Rambut siwi
3 juni 2018
Pura Luhur Rambut Siwi terletak di Jalan Denpasar - Gilimanuk di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali Indonesia. Keberadaan Pura Luhur Rambut Siwi di Kabupaten Jembrana sudah sangat terkenal. Pada saat piodalan, dari berbagai penjuru memadati pura yang berlokasi di tepian laut ini. Berada sekitar 17 km arah timur kota Negara. Bagaimana dengan istana pura ini?
ASAL mula Pura Rambut Siwi tertuang dalam Dwijendra Tatwa. Menurut Mangku Gede Pura Luhur Rambut Siwi Ida Bagus Kade Ordo, pura ini tidak terlepas dari kedatangan Danghyang Dwijendra. Mengutip Dwijendra Tatwa, besarbesaran selama beberapa lama di Gelgel, Danghyang Dwijendra ingin menikmati Bali. Beliau pun berangkat ke arah barat sampai di daerah Jembrana berbelok ke selatan dan berputar lagi ke timur menyusuri pantai.
Saat menyusuri pantai tersebut, Beliau bertemu seorang tukang sapu di sebuah parahyangan. Tukang sapu itu sedang duduk di luar parahyangan. Ketika sang Pendeta lewat, dia pun menyapa sang Pendeta dan meminta Pendeta tersebut jangan tergesa-gesa dan berhenti tepat.
Tukang sapu itu mengatakan, parahyangan merupakan tempat yang angker dan keramat. Barang siapa yang lewat dan tidak menyembah akan diterkam harimau. Untuk analisis, dia meminta Sang Pendeta sembahyang di parahyangan sembari menghambat perjalanan Sang Pendeta.
Danghyang Dwijendra pun menuruti keinginan si tukang sapu. Ia lalu diantarkan masuk ke parahyangan.
Di depan sebuah bangunan pelinggih, Danghyang Dwijendra melakukan yoga, mengheningkan cipta ujung hidung (Angghsana Cika) dan menunggalkan jiwatman-Nya kepada Ida Sang Hyang Widhi.
Saat Dafa sedang asyik melakukan yoga, tiba-tiba saja gedong pelinggih tempat menyembah itu roboh. Perihatansihak oleh tukang sapu. Dia kemudian menangis dan mohon ampun kepada sang Pendeta. Tukang sapu itu merasa bersalah karena dorongan bernyanyi Pendeta menyembah di Parahyangan. Tukang sapu juga mohon dengan hormat yang sempurna bernyanyi Pandita agar parahyangan diperbaiki lagi. Tukang sapu ingin perahyangan kembali seperti semula ada yang mereka junjung dan sembah setiap hari.
Danghyang Dwijendra merasa kasihan juga karena melihat bangunan palinggih itu roboh ditambah lagi lagi tangisan tukang sapu. Beliau pun bersabda, akan Perbaiki Bangunan itu dan tugas seperti sedia kala. Selanjutnya Danghyang Dwijendra melepaskan gelung hingga rambutnya terurai. Beliau mencabut sehelai rambutnya dan diberikan kepada tukang sapu. '' Danghyang Dwijendra berkata, rambut tersebut agar bisa digunakan di Parahyangan dan disiwi atau dijunjung atau disembahyangi agar semua mendapat selamat dan sejahtera. Tukang sapu menuruti apa yang disampaikan Danghyang Dwijendra dan dia juga menuruti semua nasihat Danghyang Dwijendra. Dari sinilah nama awal Pura Rambut Siwi, '' tutur Mangku Gede.
Karena hari sudah melalui malam, Danghyang Dwijendra pun berniat bermalam di Pura Rambut Siwi. Ternyata orang-orang yang datang makin banyak. Mereka datang untuk memohon nasihat agama dan mohon obat. Karena itu, ia juga mengajarkan ajaran-ajaran agama, terutama untuk Ida Sang Hyang Widhi dan Batara-batari leluhurnya agar hidup sejahtera di dunia. Beliau juga memerintahkan agar setiap hari Rabu Umanis Perangbakat dilaksanakan pujawali di Pura Rambut Siwi untukdi desa.
sumber: babad bali
PURA RAMBUT SIWI
Pura Kahyangan di Bali
Pura Rambut Siwi
Pura Luhur Rambut Siwi terletak di Jalan Denpasar - Gilimanuk di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali Indonesia, 18 KM timur Kota Negara dan sekitar 200 meter ke selatan dari Pura Penyawangan( Pura yang terletak di pinggir jalan utama Denpasar - Gilimanuk, dan selalu di singgahi banyak pengguna jalan yang memohon Yeh Tirtha (air suci) agar mendapatkan keselamatan dalam perjalanan mereka). Pura Luhur Rambut Siwi di datangi oleh sebagian besar umat Hindu yang ada di Bali saat odalan Pura yang jatuh setiap 210 hari pada Buda(rabu), umanis, wuku prangbakat. Odalan yang jatuh pada hari biasa akan dilakukan Odalan Tingkatan Madia(menengah). Tapi jika bertepatan pada saat bulan Purnama atau Tilem maka akan dilaksanakan Odalan Tingkatan Utama(odalan Nadi).
Sekilas Cerita tentang Pura Luhur Rambut Siwi yang Berawal dari Sehelai Rambut.
Keberadaan Pura Luhur Rambut Siwi di Kabupaten Jembrana sudah sangat terkenal. Pada saat piodalan, umat dari berbagai penjuru memadati pura yang berlokasi di tepian laut ini. Berada sekitar 17 km arah timur kota Negara. Bagaimana sejarah pura ini?
ASAL mula Pura Rambut Siwi tertuang dalam Dwijendra Tatwa. Menurut Mangku Gede Pura Luhur Rambut Siwi Ida Bagus Kade Ordo, pura ini tidak terlepas dari kedatangan Danghyang Dwijendra. Mengutip Dwijendra Tatwa, ia menceritakan setelah beberapa lama di Gelgel, Danghyang Dwijendra ingin menikmati Bali. Beliau pun berangkat ke arah barat sampai di daerah Jembrana berbelok ke selatan dan berbalik lagi ke timur menyusuri pantai.
Saat menyusuri pantai tersebut, Beliau bertemu seorang tukang sapu di sebuah parahyangan. Tukang sapu tersebut sedang duduk di luar parahyangan. Ketika sang Pendeta lewat, dia pun menyapa sang Pendeta dan minta Pendeta tersebut jangan tergesa-gesa dan berhenti sebentar.
Tukang sapu itu mengatakan, parahyangan merupakan tempat yang angker dan keramat. Barang siapa yang lewat dan tidak menyembah akan diterkam harimau. Untuk itulah, dia minta sang Pendeta sembahyang di parahyangan sembari menghambat perjalanan sang Pendeta.
Danghyang Dwijendra pun menuruti keinginan si tukang sapu. Beliau lalu diantarkan masuk ke parahyangan.
Di depan sebuah bangunan pelinggih, Danghyang Dwijendra melakukan yoga, mengheningkan cipta menatap ujung hidung (Angghsana Cika) dan menunggalkan jiwatman-Nya kepada Ida Sang Hyang Widhi.
Ketika Beliau sedang asyik melakukan yoga, tiba-tiba gedong pelinggih tempat menyembah itu roboh. Peristiwa itu dilihat oleh tukang sapu. Dia lalu menangis dan mohon ampun kepada sang Pendeta. Tukang sapu itu merasa bersalah karena memaksa sang Pendeta menyembah di Parahyangan. Tukang sapu juga mohon dengan hormat disertai belas kasih sang Pandita agar parahyangan diperbaiki lagi. Tukang sapu ingin perahyangan dikembalikan seperti semula supaya ada yang mereka junjung dan sembah setiap hari.
Danghyang Dwijendra merasa kasihan juga karena melihat bangunan palinggih itu roboh ditambah lagi adanya tangisan tukang sapu. Beliau pun bersabda, akan memperbaiki bangunan itu dan membuatnya seperti sedia kala. Selanjutnya Danghyang Dwijendra melepaskan gelung hingga rambutnya terurai. Beliau mencabut sehelai rambutnya dan diberikan kepada tukang sapu. ''Danghyang Dwijendra berkata, rambut tersebut agar diletakkan di pelinggih yang ada di Parahyangan dan disiwi atau dijunjung atau disembahyangi agar semua mendapat selamat dan sejahtera. Tukang sapu menuruti apa yang disampaikan Danghyang Dwijendra dan dia juga menuruti semua nasihat Danghyang Dwijendra. Dari sinilah awal nama Pura Rambut Siwi,'' tutur Mangku Gede.
Karena hari sudah hampir malam, Danghyang Dwijendra pun berniat bermalam di Pura Rambut Siwi. Ternyata orang-orang yang datang makin banyak. Mereka datang untuk memohon nasihat agama dan mohon obat. Beliau lalu menasihatkan ajaran-ajaran agama, terutama mengenai bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi dan Batara-batari leluhurnya agar hidup sejahtera di dunia. Beliau juga mengingatkan agar setiap hari Rabu Umanis Perangbakat mengadakan pujawali di Pura Rambut Siwi untuk keselamatan desa.
Delapan Pura
Sampai saat ini pemedek yang tangkil ke Pura Rambut Siwi bukan hanya warga setempat saja. Banyak orang dari luar Jembrana datang ke pura untuk sembahyang dan mohon keselamatan serta kesejahteraan. Sekaa subak baik subak sawah maupun subak kering juga banyak yang melakukan persembahyangan di pura ini.
Di sekitar Pura Luhur Rambut Siwi terdapat tujuh pura atau delapan termasuk Pura Luhur. Bagi umat yang pedek tangkil diharapkan mengikuti urutan tersebut. Pertama, persembahyangan dilakukan di Pura Pesanggrahan yang letaknya di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk. Selanjutnya persembahyangan dilanjutkan ke Pura Taman yang berada di sebelah timur jalan masuk ke lokasi Pura Rambut Siwi.
Selesai di Pura Taman, pemedek menuju ke Pura Penataran. Lokasinya berada di timur Pura Luhur dan turun ke bawah. Selanjutnya persembahyangan dilanjutkan ke Pura Goa Tirta.
Pura Rambut Siwi
Rambut Siwi terletak 18 Km arah ke timur dari Kota Negara dan 78 Km arah ke barat dari kota Denpasar. Dapat dicapai dengan semua jenis kendaraan serta tempat parkir yang cukup luas.
Disini terdapat pura Sad Kahyangan dan dibangun erat kaitannya dengan kedatangan seorang Pendeta dari Majapahit yang melakukan perjalanan keagamaan ke Bali dan singgah di tempat ini untuk memberikan ajaran Agama Hindu. Karena hormatnya penduduk setempat kepada sang pendeta yang bernama Dang Hyang Nirartha itu, dimintalah rambutnya untuk dipuja dan disimpan di Pura ini sehingga nama Pura ini disebut Pura Rambut Siwi. Dari Pura ini pula dapat kita menikmati pemandangan laut lepas dan matahari terbenam/ Sunset dengan bentangan sawah yang luas, serta pemandangan gunung yang jauh, menambah pesona bagi para pengunjung.
PURA RAMBUT SIWI || Yehembang Kangin
Pura rambut siwi terletak di dusun tegak gede, Desa yehembang kangin, kecamatan mendoyo kabupaten jembrana. pura rambut siwi adalah salah satu pura dang kahyangan yang mana sangat erat kaitannya dengan pura perancak dan pura pulaki
Wonderful Jembrana (Pura Rambut Siwi)
Pura Rambut Siwi berada di Jalan Denpasar - Gilimanuk tepatnya di desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Pura Rambut Siwi menyuguhkan pemandangan tepi pantai yang indah dan juga wisata Budaya dan Keagamaan.
Rambut siwi
Pura Rambut Siwi adalah salah satu pura Dang Kahyangan jagat yang terletak di Kabupaten Jembrana Bali. Pura Dang Kahyangan sendiri merupakan tempat suci yang diperuntukkan untuk menghormati guru-guru suci seperti pandeta, Maha Rsi dan para Empu. Dan pura Rambu Siwi berkaitan dengan perjalanan suci Dang Hyang Nirartha atau Dang Hyang Dwijendra, beliau diberi gelar juga Pedanda Sakti Bawu Rawuh yang berjasa menanamkan ajaran-ajaran agama Hindu. Lokasi pura utama berada di atas tebing pinggir pantai, berlatar belakang pemandangan alam laut Samudera Hindia, sehingga suasananya indah, tenang, damai dan penuh aura spiritual, tidak mengherankan tempat ini menjadi tempat meditasi ataupun menenangkan diri yang paling ideal.
Selain sebagai tempat suci, pura Rambut Siwi juga menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Jembrana yang menjadi satu tujuan wajib saat mengagendakan tour dengan tujuan wisata Bali Barat. Sebelum sampai di tujuan utama anda akan disuguhi hamparan persawahan seolah menyambut kedatangan pengunjung. Pura Rambut Siwi terlihat megah dan cantik berdiri di pinggir tebing, berbatasan langsung dengan pantai, suasana alam sekitarnya indah dan asri, membuat anda betah berlama-lama mengagumi keagungan Tuhan ini. Apalagi kunjungan wisatawan ke Pura ini cukup sepi tidak seperti pura Tanah Lot yang selalu ramai, sehingga di sini anda bisa lebih leluasa untuk bersantai dan menikmati keindahan yang disuguhkan, apalagi jika anda datang pada sore hari keindahan matahari terbenam menjadi daya tarik istimewa.
Pelataran utama Pura Rambut Siwi
Jika anda warga Hindu dan melakukan perjalanan wisata rohani atau perjalanan Tirtayatra dari arah Denpasar menuju ke arah Bali Barat dan Utara seperti dengan tujuan ke pura Pulaki, Melanting, Pabean, Pemuteran dan ke Pulau Menjangan, maka tentunya juga tidak akan melewatkan Pura Rambut Siwi untuk melakukan persembahyangan. Di kawasan Pura Rambut Siwi setidaknya anda bertemu dengan 8 buah pura termasuk pura Pesanggrahan dan juga pura yang berada di bawah tebing tepi pantai, tempat pertama persembahyangan adalah pura Pesanggrahan kemudian Pura Taman, Penataran, Goa Tirta, Melanting, Pura Gading Wani, pura Ratu Gede Dalem Ped dan tempat terakhir persembahyangan adalah di kawasan pura Luhur yaitu Pura Rambut Siwi.
Yang menjadi inti dari pura di kawasan ini adalah Pura Penataran dan pura Luhur (Rambut Siwi) sedangkan lainnya adalah pura Pesanakan. Pada pelataran utama pura luhur terdapat sejumlah bangunan suci, seperti Padma, meru tumpang tiga linggih Ida Betara Pedanda Sakti Bawu Rawuh (Dang Hyang Nirartha), Pengayeng Betara Gunung Agung, Gedong, meru tumpang dua stana Batari Dewa Ayu Ulun Danu, palinggih Rambut Sedana, Peselang, Taksu serta sejumlah bangunan suci lainnya.
salah satu pura Pesanakan di Rambut Siwi
Sesuai dengan penanggalan Hindu Bali, pujawali di Pura Rambut Siwi jatuh pada hari Buda Umanis, wuku Perangbakat dan jika hari tersebut bertepatan dengan bulan Purnama ataupun Tilem, maka dinamakan odalan nadi dan digelar odalan tingkatan paling utama. Selain sebagai Pura Dang Kahyangan untuk menghormati jasa guru suci, juga berfungsi untuk memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Pertanian, karena itu banyak warga subak yang datang ke sini memohon agar hasil pertanian berlimpah dan dijauhkan dari hama.
Suksma.
Sembahyang ke Pura Sakti dan Pura Segara Rupek
Rain at Pura Rambut Siwi
The rainy season in Bali means warm, afternoon downpours. This is the black sand beaches at the temple (Pura) a little East of Medewi, which is known for it's great surfing.
Persembahyangan Bersama di Pura Rambut Siwi dan Meninjau Simantri 159
Tinjau Simantri, Wagub Minta Benahi Simantri yang Vakum
Wagub Sudikerta turun ke lapangan meninjau langsung pelaksanaan porgram Simantri di Kecamatan Mendoyo, Jembrana yaitu di Simantri 159 Br. Petanah, Desa Batu Agung dan Simantri 221 di Br. Yeh mekecir, Desa Dangin Tukad Aya.
Kunjungan ini dilakukan karena simantri 159 yang di bentuk pada tahun 2011 sempat vakum, dan tidak berkembang. bahkan satu sapi dari 20 bantuan dari Pemprov Bali, mati karena sakit. Untuk mengembangkan perekonomian kelompok gapoktan tersebut, yang terdiri dari 20 anggota gapoktan ini, para anggotanya berupaya untuk aktif lagi per Januari ini. Di Simantri ini Wagub berdialog dengan para anggota yang menyampaikan keluhan atas permasalahn yang dihadapi kelompoknya. Pada kesempatan itu Wagub meminta para anggotanya untuk membenahi manajemen Simantri yang sempat vakum tersebut agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya . Wagub pada kesempatan menyerahkan bantuan dana sebesar 12 juta rupiah, yang nantinya diharapkan dapat di pergunakan memperbaiki bangunan kandang koloni, pengolahan pupuk biogas, bio urine dan pupuk organik, yang hingga saat ini belum berfungsi optimal.
Sementara itu di simantri 221 gapoktan Wagub mendapat laporan tentang kesulitan air dan pengolahan pupuk yang dilakukan masih menggunakan tenaga manual, sehingga anggota simantri 221 membutuhkan mesin teknologi yang nantinya dapat berfungsi mengolah pupuk. Di Simantri ini Wagub memberikan bantuan bagi anggota Gapoktan sebesar 5 juta rupiah.
Sebelumnya Wagub berkesempatan mengahdiri upacara pujawali di Pura Kayangan Rambut Siwi.
Rambut Siwi Beach Jembrana Bali
Rambut Siwi beach located in the Jembrana Regency around 1.5 hours drive from the city of Denpasar. The name Rambut Siwi taken from one of the famous temple of Rambut Siwi which located on the beachfront side.
Sembahyang di Pura Jati | Negara
Deskirpsi lebih lengkap tantang Pura Jati bisa kunjungi blog kami di :
prabhagib.blogspot.com
tanah lot bali denpasar indonesia
Pura Tanah Lot is a hugely popular tourist destination. It does have cultural significance to the Balinese, but this can be hard to discern amid the crowds, clamour and chaos – especially for the overhyped sunsets. It's the most visited and photographed temple in Bali; however, it has all the authenticity of a stage set – even the tower of rock that the temple sits upon is an artful reconstruction (the entire structure was crumbling) and more than one-third of the rock is artificial.
Tickets & tours
Tanah Lot Tour
$26.13
and up
DETAILS
Bedugul & Tanah Lot Tour
$15
and up
DETAILS
Bedugul & Tanah Lot Tour
$15
and up
DETAILS
MORE TICKETS & TOURS
Details
Beraban
Hours
7am-7pm
Price
adult/child 60,000/30,000Rp, parking cars/motorbikes 5000/2000Rp
For the Balinese, Pura Tanah Lot is one of the most important and venerated sea temples. Like Pura Luhur Ulu Watu, at the tip of the southern Bukit Peninsula, and Pura Rambut Siwi to the west, it is closely associated with the Majapahit priest Nirartha. It’s said that each of the sea temples was intended to be within sight of the next, so they formed a chain along Bali’s southwestern coast – from Pura Tanah Lot you can usually see the clifftop site of Pura Ulu Watu far to the south, and the long sweep of sea shore west to Perancak, near Negara.
But at Tanah Lot itself you may just see from one vendor to the next. To reach the temple, take the walkways that run from the vast parking lots through a mind-boggling sideshow of tatty souvenir shops down to the sea. Clamorous announcements screech from loudspeakers.
You can walk over to the temple itself at low tide, but non-Balinese people are not allowed to enter.
You won't be able to miss the looming Pan Pacific Nirwana resort with its water-sucking golf course. It has been controversial since the day it was built, because many feel its greater height shows the temple disrespect.
If coming from south Bali take the coastal road west from Kerobokan and follow the signs. From other parts of Bali, turn off the Denpasar−Gilimanuk road near Kediri and follow the signs. During the pre- and post-sunset rush, traffic is awful with back-ups stretching for many kilometres. indonesia
Pura Pembersihan Suranadi Peninggalan Dang Hyang Dwijendra
Pura Pembersihan Suranadi Lombok
Pura Pebersihan merupakan salah satu komplek pura yang terletad di desa suranadi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pura Suranadi memiliki mata air yang diberi nama Pancama Tirta. Yang tercipta ketika Dang Hyang Dwijendra menancapkan tongkatnya ke tanah.
Kelima mata air itu adalah Tirta Gamana, Tirta Penglukatan, Tirta Pengentas, Tirta Tabah (yang dibali disebut dengan Penembak), dan Tirta Pebersihan.
Tirta Pebersihan terletak di Pura Pebersihan.
Pura Pebersihan dibagi menjadi 3 bagian.
Pura Pebersihan di Utara, dan Kolam pemandian di bagian selatan.
Kolam pemandian terbagi menjadi 2 yaitu kolam pemandian umum dan kolam pemandian sakral.
“Tirtha Pebersihan” digunakan untuk menghanyutkan Mala atau kekotoran yang berasal dari luar diri atau luar badan agar menjadi suci.
Setiap hari kolam pebersihan ramai dikunjungi oleh masyarakat baik itu untuk mandi biasa maupun melakukan mandi sakral di pebersihan.
Tata Cara melakukan pemandian Sakral di Pura Pebersihan
1. Ganti pakaian anda dengan hanya menggunakan kain putih atau petelesan.
2. Mandi bersih menggunakan sabun ataupun shampo di pancuran
3. Nunas Lugra menggunakan canang sekar
4. Unggahang canang di ujung kolam.
5. Mohon anugrah kehadapan Tuhan Ide Sang Hyang Widhi Wasa agar menghanyutkan segala Mala atau kotoran dari luar diri agar menjadi suci
6. Celupkan badan hingga kepala sebanyak 1,3,5,7,9 atau 11 kali
7. Setelah Melukat, Ganti pakaian menggunakan pakaian sembahyang
8. Muspa di pesimpangan yang terletak di sebelah timur kolam pelukatan.
9. Dilanjutkan melakukan persembahyangan di Pura Pebersihan yang terletak di sebelau utara kolam pelukatan.
#suranadi
#pembersihansuranadi
#purapembersihansuranadi
#sumberairtirtadilombok
#pembersihandiri
Pura Ponjok Batu Buleleng Bali
Pura Ponjok Batu terletak di desa Pacung kecamatan Tejakula Buleleng Bali. Pura Ponjok Batu merupakan sebuah tempat pemujaan untuk meminta berkah atau keselamatan, selain itu di Pura ini juga sebagai tempat penyucian diri bagi umat hindu. Apabila dari singaraja, jarak Pura ini kira-kira mencapai 24 Kilometer. Namun apabila di tinjau dari denpasar jaraknya mencapai 110 Kilometer.
#1 Tirta Yatra || Pura Luhur Rambut Siwi & Pura Segara Rupek
Om Swastiastu,
Tirta Yatra || Pura Luhur Rambut Siwi & Pura Segara Rupek
Traveling & praying STBK Ke Bali barat. #mlajahmlali
Om swastiastu,
Kita semua tahu bahwa bali adalah pulau seribu pura dan mayoritas penduduknya beragama Hindu. Lokasi pura tersebut tersebar di seluruh pelosok Bali, sebagian besar berada dekat dengan alam dan mempunyai view yang luar biasa indah.
Di dalam masyarakat Bali ada istilah Tirtayatra, Tirtayatra dalam bahasa sehari-hari di Bali dipahami dengan tangkil atau sembahyang ke pura-pura. Tirtayatra tertulis dalam Kitab Sarasamuscaya 279 yaitu keutamaan tirtayatra itu amat suci, lebih utama dari pensucian dengan yadnya, tirtayatra dapat dilakukan oleh orang miskin. Artinya tirtayatra tidak memandang orang dalam status apapun baik kaya atau miskin asal didasarkan melalui pelaksanaan bhakti yang tulus ikhlas, tekun, sungguh-sungguh dan nilai kesucian atau kualitas kesucian tirtayatra lebih utama daripada membuat upacara banten, walaupun upacara itu tingkatannya utama.
Nah!! Beruhubung kali ini yang melakukan tirtayatra kami anak muda yang tergabung dalam organisasi sekehe truna (mudamudi) jadi tambah seru.. karena bisa membuat kami semakin akrab dan kompak., selain dapat nilai spiritual kami juga dapat refresh melihat pemandangan alam Bali yang patut dipuji.. makanya tiap ada spot bagus langsung CEKREK!!!
Ada 5 tempat suci yang kami kunjungi dan semuanya itu terletak di Bali bagian barat.
*Pura Rambut Siwi
*Pura Segara Rupek
*Pura Pulaki
*Pura Melanting
*Pura Makam Pangeran Jaya Prana
Kita harus melestarikan kegiatan Tiryatra ini di kalangan muda agar kita semakin sadar bahwa kita memiliki fikiran dan jiwa yang bersih.
SEJARAH TENTANG BUNUT BOLONG
JUDUL : SEJARAH TENTANG BUNUT BOLONG
SUB JUDUL 1 : CERITA MISTIS DI BALIK SEJARAH BUNUT BOLONG
SUB JDUL 2 : JALAN ALTERNATIF MENGHUBUNGKAN JEMBRANA DAN BULELENG
LOKASI : DENPASAR-BALI
LEAD
BUNUT BOLONG YANG TERLETAK DI DESA MANGGISARI/ KECAMATAN PEKUTATAN/ JEMBRANA BALI INI DI TEMUKAN PADA TAHUN 1942 DI MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG// BANYAK MITOS YANG BEREDAR DI KALANGAN WARGA SETEMPAT TENTANG BUNUT BOLONG/ SI POHON RAKSASA // BAGAIMANA CERITA MISTIS DI BALIK SEJARAH BUNUT BOLONG?/ BERIKUT LIPUTANNYA UNTUK ANDA //
ROLL PKG
WARGA MENYEBUTNYA BUNUT BOLONG KARENA BERLUBANG DI TENGAHNYA// LUBANG INI BISA DILEWATI MOBIL// BUNUT BOLONG ADALAH POHON BUNUT TUA YANG TENGAH AKAR-AKARNYA BERLUBANG UNTUK JALAN RAYA DAN BISA DILALUI KENDARAAN// DI SEBELAHNYA ADA PURA YANG PERINGATAN PIODALANNYA SAMA DENGAN TUGU DI BUNUT BOLONG INI//
KARENA DAYA TARIKNYA INI/ BUNUT BOLONG BAHKAN DIMASUKKAN SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA OLEH KABUPATEN JEMBRANA// WARGA SETEMPAT JUGA MENJADIKANNYA SEBAGAI SALAH SATU TEMPAT JALAN-JALAN ATAU SEKADAR NONGKRONG//
MENUJU LOKASI BUNUT BOLONG DARI JALAN RAYA PROVINSI ADALAH PEMANDANGAN HIJAU PENUH POHON KELAPA/ KEMUDIAN POHON KAKAO DAN CENGKEH DI KAWASAN PERBUKITAN// MAKIN MENANJAK/ SUHU MAKIN DINGIN// KADANG TERLIHAT KABUT TEBAL JELANG SAMPAI DI LOKASI POHON BUNUT INI//
SEPERTI BANYAK HAL UNIK LAIN/ ADA KISAH ATAU MITOS YANG MENYERTAI// SEJUMLAH WARGA MEYAKINI JALAN DI BAWAH POHON INI PANTANG DILEWATI CALON PENGANTIN// JIKA DILEWATI/ PERNIKAHAN DIKHAWATIRKAN GAGAL SEBELUM ACARA ATAU SETELAHNYA//
PANTANGAN LAIN/ JALAN DI BAWAH POHON INI TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK ROMBONGAN KEMATIAN SEPERTI MOBIL MEMBAWA JENAZAH ATAU PROSESINYA// HAL INI KARENA DI KEDUA SISI POHON TERSEBUT DIBANGUN TUGU // UNTUK ITU/ WARGA SETEMPAT MEMBUATKAN JALAN DI SAMPING POHON UNTUK MEREKA YANG MEYAKINI PANTANGAN-PANTANGAN TERSEBUT//
WWC : NYOMAN SUARDANA – PENJAGA PURA BUNUT BOLONG
MENURUT PENUTURAN WARGA SETEMPAT/ DAHULU SAAT MASA PENJAJAHAN/ JEPANG DAN BELANDA MEMILIKI RENCANA UNTUK MELEBARKAN JALAN DI BAWAH POHON BUNUT TERSEBUT// NAMUN USAHA TERSEBUT GAGAL KARENA PARA PEKERJA JEPANG BANYAK YANG MENINGGAL HINGGA AKHIRNYA JEPANG DAN BELANDA MENINGGALKAN KAWASAN BUNUT BOLONG// DAN KEMUDIAN MASYARAKAT YANG ADA DI SETEMPAT MENGAMBIL ALIH PERBAIKI JALAN DAN PEMBANGUNAN PURA YANG ADA DI BUNUT BOLONG DESA TISTA//
TIM LIPUTAN SIMPANG5TV MELAPORKAN//
Visit Pura Luhur Batukau | Travel Indonesia - Bali
Global Travel Follow Link: or
Indonesia
Bali
luhur Batukau
Visit Pura Luhur Batukau
Travel Indonesia
pura luhur batukau travel
pura luhur batukau photos
pura luhur batukau reviews
gunung batukau
mount batukau
Pura Luhur Batukaru is a temple in Tabanan, Bali, Indonesia. Located on the southern slope of Mount Batukaru, Bali's second-highest volcano, the temple is one of nine kayangan jagat (directional temples) meant to protect Bali from evil spirits.
More Infor:
PURA SAKENAN DESA PAKRAMAN SERANGAN DENPASAR
The Secret Bay-Gilimanuk, a hidden paradise of West Bali
Sebagai ‘Gerbang Barat Pulau Dewata’, Gilimanuk menjadi wilayah yang tidak pernah tidur. Selalu terjaga dalam hiruk pikuk aktifitas transportasinya. Namun, dibalik padatnya kehidupan wilayah yang berjarak sekitra 35km dari Kota Negara ini, ada surga kecil yang penuh pesona keindahan alam dan biota lautnya. The Secret Bay adalah julukan yang terkenal untuk daerah wisata Teluk Gilimanuk ini. Senada dengan nama yang disandangnya, ada banyak keindahan yang masih tersembunyi dan mungkin belum banyak orang mengetahuinya. Sebagai bentuk atraksi wisata, banana boat, sepeda air, dan perjalanan mengelilingi teluk dengan perahu menjadi pilihan aktifitas yang ditawarkan.
Menguak pesona Teluk Gilimanuk, keindahan surga bawah air di perairan Teluk Gilimanuk yang hanya mencapai kedalaman 10m ini tak kalah indah dengan pesona kehidupan bawah laut lainnya. Bahkan di perairan dangkalnya, dunia kecil bawah laut pun terlihat jelas di beberapa titik tertentu. Tak heran jika hal ini menjadi magnet bagi para pecinta laut, baik lokal maupun internasional, untuk melakukan snorkelling ataupun diving.
Tidak berlebihan jika perjalanan wisata di Teluk Gilimanuk ini diibaratkan seperti menggali harta karun yang tersembunyi. Dua pulau kecil, yaitu Pulau Kalong dan Pulau Burung, menjadi tempat penuh kejutan yang bisa kita singgahi. Siapa sangka, di dalam damainya kehidupan di Pulau Kalong, berdiri sebuah pura kecil yang serasa hidup bersama naik turunnya pasang surut di Teluk Gilimanuk. Vibrasi positif pun terpancar seirama dengan aura taksu tempat suci ini.
Beranjak ke aktifitas alam, hijaunya barisan pohon mangrove pun turut mewarnai kunjungan wisatawan, khususnya bagi mereka yang ingin melakukan aktivitas tracking sembari mengamati burung-burung yang tidak bosan berseluncur di udara atau melakukan tarian kecil di ujung ranting. Dan tidak lupa, indah emas pancaran matahari terbit juga menjadi pesona dalam balutan romantisme wisata khususnya di area Karang Sewu.